You are on page 1of 4

Asuhan Keperawatan

A. Pengkajian
a) Anamnesa
1) Riwayat penyakit dahulu
2) Riwayat penyakit sekarang
3) Riwayat penyakit keluarga
4) Riwayat penggunaan obat
b) Pemeriksaan fisik
1) Primary Survey
a. Airway
Look: pasien dapat berbicara spontan, tidak terlihat adanya kesulitan bernafas,
tidak agitasi, tidak sianosis, tidak ada retraksi.
Listen: tidak ada suara nafas tambahan
b. Breathing
Look : Pernapasan pasien spontan dan teratur
Listen : Suara nafas vesikuler, tidak ada takipnea
c. Circulation
Look: Pasien sadar, kulit tidak pucat
Feel: nadi dalam batas normal 60-100x/menit, tidak ada takikardi atau
bradikardi
d. Disability
Look: dapat membuka mata spontan, dapat bergerak mengikuti perintah, pupil
isokor
e. Exposure
Look: tidak ada pembengkakan
Feel: ada nyeri tekan atau tidak
2) Secondary Survey
a. Keadaan umum
b. Tanda Vital
c. Pemeriksaan head to toe
3) Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium

HEMATOLOGI Nilai normal


Hb 13-15 g/dL
Leukosit 5000-10.000 /uL
Hematokrit 40-48 %
Trombosit 150.000-400.000
/uL
Basofil 0-1
Eosinofil 1-3
Batang 2-6
Segmen 50-70
Limfosit 20-40
Monosit 2-8
Masa pembekuan 5-15 detik
Masa pendarahan 2-6 detik

b. Pemeriksaan Radiologi
X-ray
B. Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri akut berhubungan dengan kompresi saraf dan iskemi otot


2. gangguan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan perdarahan
3. hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan otot dan kerusakan jaringan
C. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Noc nic
keperawatan
1 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji nyeri secara
keperawatan selama 1x24 komprehensif (lokasi,
jam diharapkan nyeri dapat karateristik, durasi,
berkurang dengan kriteria frekuensi, kualitas, dan
hasil: faktor presipitasi)
1. Mampu mengontrol 2. kontrol ruangan yang dapat
nyeri mempengaruhi nyeri
2. Melaporkan bahwa 3. tingkatkan istirahat
nyeri berkurang 4. kurangi faktor presipitasi
3. Menyatakan rasa nyeri
nyaman setelah nyeri 5. ajarkan tentang teknik no
berkurang farmakologi (tenik relaksasi
dalam, metode distraksi)
6. kolaborasi dalam
pemberian analgetik
2 Gangguan perfusi Setelah dilakukan tindakan
jaringan keperawatan dalam 1x24 1. kaji tanda-tanda vital
jam diharapkan circulation 2. anjurkan pasien untuk tidak
melakukan kompres es
dalam batas normal dengan
3. Tinggikan ekstermitas di
kriteria hasil:
atas tinggi jantung, tidak
1. tanda-tanda edema
boleh lebih dari 30 cm
berkurang/hilang
4. Kolaborasi dalam
2. tidak terlihat pucat
pemberian terapi cairan IV
3. tanda-tanda vital dalam
batas normal
3 Hambatan Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji kemampuan pasien
mobilitas fisik keperawatan dalam 2x24 dalam mobilisasi
jam diharapkan pasien 2. Ajarkan pasien melakukan
dapat melakukan ADLs latihan ROM aktif pada
dengan kriteria hasil: tubuh yang sehat
1. Menggunakan tindakan 3. Ajarkan pasien melakukan
pengamanan untuk latihan ROM pasif pada
meminimalkan tubuh yang sakit
kemungkinan terhadap 4. Latih pasien dalam
cedera pemenuhan kebutuhan
2. Klien meningkat dalam ADLs secara mandiri sesuai
aktifitas fisik kemampuan
3. Memperagakan 5. Monitoring vital sign
penggunaan alat bantu sebelum atau sesudah
untuk mobilisasi latihan fisik dan lihat
(walker atau kursi roda) respon saat latihan
6. Ubah posisi pasien setiap 2
sampai 4 jam
7. Bantu klien untuk
menggunakan tongkat saat
berjalan dan cegah terhadap
cedera
8. Kolaborasi dengan terapi
fisik tentang rencana
ambulasi sesuai dengan
kebutuhan

You might also like