Professional Documents
Culture Documents
Perdarahan ini bila tidak ditangani dengan baik akan mempengaruhi kualitas hidup
penderitanya secara bermakna. Masalah yang ditimbulkan saat ini adalah
penatalaksanaan. PUA ini tidak optimal dan berbeda-beda dalam penentuan
penyebab (membingungkan) dan tidak standarisasi.
Pada tahun 2012 oleh FIGO (international Federation Of Gynecology & obstetric)
dikeluarkan suatu sistem klasifikasi penyebab PUA pada wanita usia reproduksi dan
tidak sedang hamil yaitu PALM COEIN.
Selama ini kita mengenal gejala dari perdarahan uterus dengan istilah-istilah :
Oligo menoraghia : episode menstruasi lebih dari 35 hari. Pada masalah ini akan di
bicarakan klafikasi PUA yang terbaru.
Klasifikasi ini dapat dipakai juga oleh TPK I, saat menangani gejala akutmya dan
rujukan kasus.
Secara umum kelompok PALM adalah kelompok struktural anatomi yang dapat
diukur secara visual dan pencitraan serta histopatologi.
Kelompok COEIN merupakan kelompok non struktural yang tidak mudah ditentukan
dengan baik melalui pencitraan dan histopatology
Sebelum menangani kasus PUA maka perlu dilakukan suatu investigasi anamnese
yang mendalam & komprehensif seperti :
a. Bukan suatu proses kehamilan
b. Perdarahan yang keluar bukan dari uterus melalui saluran servikalis
c. Serta menimbulkan anemia
Ya
Pemeriksaan Awal
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan Tambahan
Anamnesis yang
tersruktur
Evaluasi Uterus
Pemeriksaan Perifer Lengkap
Pemeriksaan hormonal
Fungsi Ovulasi Gangguan Medis
(Jika Oligo- an ovulasi
Terkait,
Sedangkan PUA Kronik adalah terminologi perdarahan uterus abnormal baik volume
regularitas waktunya yang lebih dari 3 bulan.
Selanjutnya dibawah ini akan dibahas terapi pada kondisi tersebut diatas, yaitu :
a. Terapi perdarahan uterus abnormala akut (Ely et al.,2006; Baziad et al, 2011)
C. Infus RL dan Oksigen dan tranfusi D. EEK 2.5 mg, oral setiap 6 jam,
darah Ditambah prometasin 25mg oral.
D. EEK 2.5mg. oral setiap 6 jam, Asam traneksamat 3x1 gr, diberikan
ditambah prometasin 25mg oral atau bersamaan dengan EEK.
injeksi setiap 4-6 jam. Asam E. D & K jika perdarahan masih
trakneksamat 3x1 gr diberikan berlangsung dalam 12 – 24 jam.
bersamaan dengan EEK F. Setelah perdarahan akut berhenti
E. D & K jika perdarahan masih Diberikan PKK 4x1 tab (4 hari), 3x1
berlangsung dalam 12 -14 jam Tab (3 hari), 2x1 tab (2 hari) dan 1x1
F. Setelah perdarahan akut berhenti. tab. 3 minggu bebas PKK siklik Selama
Diberikan PPK 4 x 1 tab (4 hari), 3x1 3 bulan.
tab (3 hari), 2x1 tab (2 hari) dan 1 x 1 G. Jika terdapat kontra indikasi PKK
tab 3 minggu dan 1 minggu bebas dapat diberikan progestin selama 14
PKK. Siklik selama 3 bulan. Dapat hari, kemudian stop 14 hari. Ulangi 3
diberikan GnRH agonis 3 siklus. bulan
Bersama PKK. H. USG Transvaginal/ transrektal, TSH,
G. Jika terdapat kontra indikasi PKK DPL, PT, aPTT.
dapat diberikan progestin selama 14 I. Tablet Hematinik
hari kemudian stop 14 hari. Ulangi 3
bulan.
H. USG transvaginal/ transrektal, TSH,
DPL, PT.aPTT.
I . Tablet hematinik 1x1 tab
J. Bila terapi medikamentosa tidak berhasil atau ada kelainan organik, lakukan terapi
Pembedahan seperti ablasi endometrium, miomektomi, polipektomi atau
histerektomi
PENUTUP.
Telah dibicarakan tentang implikasi klinis sistem klasifikasi PALM COEIN terhadap
penatalaksaan perdarahan uterus abnormal. Diharapkan para klinis menjadi lebih
familier dengan klasifikasi baru tersebut, sehingga terdapat keseragaman dalam
penatalaksanaan dan pada gilirannya akan memberikan hasil penanganan seperti
yang diharapkan
KEPUSTAKAAN :