Professional Documents
Culture Documents
1. Pendahuluan
Motor arus balik secra garis besar dapat digolongkan atas dua
jenis yaitu motor serempak (motor sinkron) dan motor induksi
atau motor tak serempak (motor asinkron). Disamping itu motor
arus bolak balik dapat pula digolongkan berdasarkan fasanya,
sehingga kita kenal motor satu fasa dan motor tiga fasa atau
motor fasa banyak. Motor satu fasa terdiri pula dari beberapa
jenis diantaranya, motor induksi, motor komutator dam motor
sinkron.
Dari sekian banyak jenis motor arus bolak balik, motor induksi
tiga fasa adalah jenis yang paling banyak digunakan untuk
keperluan berbagai jenis penggerak. Hal ini tiada lain karena
motor induksi tiga fasa mempunyai beberapa keuntungan seperti
berikut :
1.1 Keuntungan
1.2 Kelemahan
2. Konstruksi
2.1 Stator
Gambar 1
120.f
ns = (1)
P
2.2 Rotor
Gambar 2.
Untuk jenis ini, rotor dililit untuk membentuk sejumlah kutub yang
sama dengan jumlah kutub stator. Bagian dalam lilitan rotor ini
dihubungakan secara bintang dan ujung kumparan yang lain
dihubungkan pada tiga buah slip ring (cincin luncur) yang terisolasi
dan terpasang pada sumbu seperti ditunjukkan gambar 3. Kecuali
itu dilengkapi pula dengan sikat yang dipasang menempel atau
menyandar pada slip ring. Selanjutnya bagian luar sikat
dihubungakan pada rheostat bintang tiga fasa.. Dengan demikian
dimungkinkan untuk dilakukan penambahan resistansi pada
rangkaian rotor selama periode starting. Hal ini dimaksudkan untuk
memperbesar torsi start dan untuk merubah karakteristik
kecepatan/torsi/arus.
Gambar 3.
4. Medan Putar
ROTATING FLUX
+ 1 1 2 3
(+)
(-)
+ 3 + 2
Flux Reference
CLOCK WISE
Gambar 4.
(a) (b)
Gambar 5.
фr = 2 x ½ √3 фm x cos 300
фr = 3/2 фm
sama seperti pada saat t1 diatas, maka untuk t2 ini dapat dilukiskan
vektornya seperti gambar 6b. Dari vector gambar 6b, ini dapat
dihitung besarnya resultante fluksi sebagai berikut :
фr = 2 x ½ √3 фm x cos 300
фr = 3/2 фm
Dengan cara yang sama seperti pada saat t1 dan t2 maka untuk t3
dan t4 didapatkan pula harga resultante fluksnya sama dengan
harga pada saat t1 dan t2 sebesar 3/2 фm. Sedangkan vector
diagramnya adalah seperti ditunjukkan gambar 6c dan 6d.
(a) (b)
(c) (d)
Gambar 6.
5. Prinsip Kerja
120.f R
ns =
P S M
Gambar 7
2. Medan putar yang dibangkitkan kumparan stator akan
memotong batang-batang konduktor rotor, akibatnya pada
penghantar rotor atau jangkar akan terbangkit ggl induksi
sebesar :
E = 4,44.f2.N2.фm
ns - n r
S= x 100% (2)
ns
Dimana :
S = Slip
ns = putaran medan stator
nr = putaran rotor
120.f1
ns =
P
Seperti dijelaskan pada uraian sebelumnya bahwa terbangkitnya
ggl pada kumparan rotor adalah karena adanya perbedaan antara
nr dan ns. Oleh sebab itu besarnya frekuensi arus rotor (f 2) sangat
( n s – nr ) P
f2 =
120
P
f2 = . (ns – nr)
120
Jadi f2 = f1 . S (3)
Contoh Soal.
Penyelesaian :
7. GGL rotor
Pada saat start, yaitu pada saat rotor belum berputar motor induksi
ekivalen dengan transformator yang lilitan sekundernya terhubung
singkat. Karena itu ggl induksi yang terbangkit per fasa pada
kumparan stator dan rotor memenuhi persamaan seperti berikut
E1 N1
= (4)
E2 N2
E2 = 4,44.f1.N2.фm
Setelah rotor berputar f2 = s.f1, dan besarnya ggl rotor menjadi :
E2s = 4,44.sf1.N2.фm
Atau E2s = s.E2 (5)
X2s = s.X2
8. Arus Rotor
Pada saat start dimana rotor belum berputar, ggl induksi rotor per
fasa adalah E2. Resistansi dan reaktansi rotor per fasa masing-
masing adalah R2 dan X2, maka impedansi rotor per fasa adalah :
Z2 = √ R22 + X22
E2
I2 =
√ R22 + X22
s.E2
I2 = (6a)
2 2
√R 2 + sX 2
E2
Atau I2 = (6b)
√(R2/s)2 + X22
I2 R2 s X2 I2 R2/s X2
S.E2 E2
(a) (b)
Gambar 8
Daya Daya
Input Input Daya
Motor Output Daya
Rotor
Rotor Output
Rugi Inti&Rugi Rugi celah
Rugi tembaga Motor
tembaga stator udara &
Rotor (BHP)
Gesekan
Gambar 9
Besar rugi inti dapat diketahui dari pengujian beban nol atau tanpa
beban, sedangkan rugi tembaga stator dan rotor dapat diketahui
dari pengujian rotor ditahan. Khusus untuk rangkaian rotor
perbandingan daya antara daya input rotor, rugi tembaga rotor dan
daya yang diubah menjadi daya mekanik dapat dianalisa seperti
berikut :
Contoh Soal.
Sebuah motor slip ring, mempunyai ggl rotor pada saat open circuit
sebesar 55 volt. Rotor terhubung bintang dengan impedensi per
fasa 0,7 + J5. Bila motor berputar dengan slip 5%. Hitunglah :
Penyelesaian :
10. TORSI
Torsi adalah momen dari suatu gaya yang bekerja pada suatu
sumbu atau poros yang harganya ditentukan oleh hasil perkalian
antara gaya dengan jari-jari sumbu pada mana gaya tersebut
bekerja. Secara matematis dapat dituliskan seperti berikut :
T=F.r Nm (12)
Gambar 10
Jika poros pada gambar 10 berputar satu keliling, maka kerja yang
dilakukan oleh gaya F adalah :
Atau
P = 2.n.T / 60 watt
atau
T = (60 P) / 2.n Nm
U1 V1 W1 1U 1V 1W
U2 V2 W2 2U 2V 2W
Gambar 11
JENIS MOTOR DC
KARAKTERISTIK MOTOR DC