You are on page 1of 11

1.

Kasus ( masalah utama ) : Ketidakefektifan koping individu

a. Definisi : Ketidakmampuan membuat penilaian yang tepat terhadap

stressor, pilihan yang tidak adekuat terhadap respon untuk bertindak,

dan ketidakmampuan untuk menggunakan sumber yang tersedia.

b. Batasan karakteristik :

Subyektif

- Perubahan komunikasi yang biasanya

- Kelelahan

- Mengungkapkan ketidakmampuan untuk mengatasi atau

meminta bantuan secara verbal

Obyektif

- Penyalagunaan zat-zat kimia

- Penurunan panggunaan dukungan sosial

- Perilaku merusak diri dan orang lain

- Tingginya angka kesakitan

- Ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar

- Ketidakmampuan untuk memenuhi harapan peran

- Ketidakedekuatan menyelesaikan masalah

- Kurangnya perilaku yang mengarah pada tujuan dan

penyelesaian, termasuk ketidakmampuan untuk mengikuti dan

mengalami kesulitan dalam mengorganisasikan informasi.

- Konsentrasi buruk
- Berani mengambil resiko

- Gangguan tidur

- Menggunakan bentuk koping yang menghambat perilaku

adaptif

c. Faktor yang berhubungan :

- Gangguan dalam pola penilaian terhadap ancaman

- Gangguan dalam pola melepaskan ketegangan

- Perbedaan gender dalam strategi koping

- Tingginya derajat ancaman

- Ketidakmampuan dalam menyimpan energy yang adaptif

- Tidak adekuatnya tingkat kepercayaan diri terhadap

kemampuan untuk melakukan koping.

- Tidak adekuatnya tingkat persepsi kendali diri

- Tidak adekuatnya kesempatan untuk mempersiapkan diri

menghadapi stressor.

- Tidakadekuatnya sumber-sumber yang tersedia

- Tidak adekuatnya dukungan sosial yang dihasilkan oleh

karakteristik hubungan.

- Krisis situasional atau maturasi

- Ketidakpastian.
d. Saran penggunaan :

Berbagai diagnosis menggambarkan kegagalan untuk melakukan

koping (misalnya : Ansietas, Resiko Perilaku kekerasan,

Keputusasaan). Selalu digunakan diagnosis yang paling spesifik sesuai

dengan batasan karakteristik pasien.

e. Hasil Noc

 Penerimaan: Status Kesehatan: Berdamai dengan perubahan

kondisi kesehatan yang bermakna.

 Koping : Tindakan personal untuk mengatasi stressor yang

membebani sumber-sumber individu.

 Pengambilan keputusan : kemampuan untuk membuat penilaian

dan memilih diantara dua alternative atau lebih.

 Pengendalian diri terhadap impuls : Kemampuan untuk menahan

diri dari perilaku kompulsif atau impulsif.

 Pengetahuan: sumber Kesehatan : Tingkat pemahaman yang

ditunjukan mengenai sumber-sumber perawatan kesehatan yang

relevan.

 Penyesuaian Psikososial: Perubahan hidup: Respon psikososial

individu yang adaptif terhadap perubahan hidup yang bermakna.


f. Tujuan/ Kriteria Evaluasi:

Contoh Menggunakan bahasa Noc

 menunjukkan koping yang efektif, yang dibuktikan oleh indicator

sebagai berikut:

- Mengidentifikasi pola koping yang efektif dan tidak efektif

- Mencari informasi terkait dengan penyakit dan pengobatan

- Menggunakan perilaku untuk menurunkan stress

- Mengidentifikasi berbagai strategi koping

- Menggunakan strategi koping yang paling efektif

- Melaporkan penurunan perasaan negative

 Menunjukkan pengendalian diri terhadap impuls dengan

mempertahankan pengendalian diri tanpa pengawasan secara

konsisten.

Contoh lain

Pasien akan:

 Menunjukkan minat terhadap aktivitas pengalihan

 Mengidentifikasi kekuatan personal yang dapat meningkatkan

koping yang efektif

 Menimbang serta memilih di antara alternatif dan konsekuensinya

 Mengawali pembicaraan

 Berpartisipasi dalam aktivitas kehidupan sehari-hari

 Berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan


 Menggunakan pernyataan verbal dan nonverbal yang sesuai dengan

situasi.

 Mengungkapkan secara verbal tentang rencana menerima atau

mengubah situasi.

Intervensi NIC :

 Persiapkan pasien untuk mengantisipasi krisis perkembangan atau

situasional

 Bantu pasien untuk beradaptasi dengan persepsi stressor,

perubahan, atau ancaman yang mengganggu pemenuhan tuntutan

dan peran hidup.

 Gunakan proses bantuan interaktif yang berfokus pada kebutuhan,

masalah, atau perasaan pasien dan orang terdekat untuk

meningkatkan atau mmendukung koping, penyelesaian masalah,

dan hubungan interpersonal.

 Berikan informasi dan dukungan kepada pasien dalam mengambil

keputusan mengenai perawatan kesehatan.

 Berikan penenangan, penerimaan, dan dorongan selama periode

stress.

 Bantu pasien untuk memediasi perilaku impulsive melalui

penerapan strategi penyelesaian masalah pada situasi sosial atau

interpersonal.
 Bantu pasien, orang terdekat pasien, atau anggota keluarga untuk

memperbaiki hubungan dengan mengklarifikasi dan menambahkan

perilaku peran tertentu.

 Bantu pasien untuk meningkatkan penilaian personal terhadap

harga dirinya.

 Anjurkan klien untuk menggunakan teknik relaksasi, jika perlu

berikan pelatihan keterampilan sosial yang sesuai.

 Ajarkan strategi penyelesaian masalah

 Berikan informasi factual yang terkait dengan diagnosis, terapi, dan

prognosis.

 Libatkan sumber-sumber di RS dalam memberikan dukungan

emosional untuk pasien dan keluarga.

2. Proses terjadinya masalah :

Dalam kehidupan sehari-harinya, individu menghadapi pengalaman yang

mengganggu ekuilibrium kognitif dan efektifnya. Individu dapat

mengalami perubahan hubungan dengan orang lain dalam harapannya

terhadap diri sendiri dengan cara negatif. Munculnya ketegangan dalam

kehidupan mengakibatkan perilaku pemecahan masalah (mekanisme

koping) yang bertujuan untuk meredakan ketegangan tersebut.

Klien gangguan konsep diri menggunakan mekanisme koping yang dapat

dikategorikan menjadi dua yaitu koping jangka pendek dan koping jangka

panjang.

Karakteristik koping jangka pendek :


a. Aktivitas yang dapat memberikan kesempatan lari sementara dari

krisis. Misalnya, menonton televisi, kerja keras, olahraga berat.

b. Aktivitas yang dapat memberikan identitas pengganti sementara.

Misalnya ikut kegiatan sosial politik, kegiatan Agama.

c. Aktivitas yang memberikan kekuatan atau dukungan sementara

terhadap konsep diri. Misalnya, aktivitas yang berkompetisi yaitu

pencapaian akademik atau olahraga.

d. Aktivitas yang mewakili jarak pendek untuk membuat masalah

identitas menjadi kurang berarti dalam kehidupan, misalnya

penyalahgunaan zat.

Karakteristik koping jangka panjang :

Koping jangka panjang dikategorikan dalam penutupan identitas dan

identitas negatif.

3. a. Pohon masalah

Ansietas Efek

Sindrom pasca Ketidakefektifan Koping Core Problem


trauma Individu blem

Berduka Etiologi
Perubahan status kesehatan
b. Masalah keperawatan dan data yang perlu dikaji :

1) masalah keperawatan:

a) Ansietas

b) Penyangkalan, tidak efektif

c) Ketakutan

d) Berduka, terganggu

e) Perilaku sehat, berisiko

f) Sindrom pasca trauma

g) Perilaku kekerasan : terhadap diri sendiri atau orang lain,

resiko.

2) Data yang perlu dikaji :

a) Kaji konsep diri dan harga diri pasien.

b) Identifikasi penyebab koping tidak efektif (mis : kurangnya

dukungan, krisis kehidupan, keterampilan menyelesaikan

masalah yang tidak efektif).

c) Pantau perilaku agresif.

d) Identifikasi pandangan pasien terhadap kondisinya dan

kesesuaiannya dengan pandangan penyedia layanan

kesehatan.

e) Kenali dampak situasi kehidupan pasien terhadap peran

dan hubungan.

f) Evaluasi kemampuan pasien dalam membuat keputusan.


4. Diagnosis keperawatan:

a. Ansietas

b. Ketidakefektifan koping individu

c. Perubahan status kesehatan

5. Rencana tindakan keperawatan :

a. Ansietas berhubungan dengan ketidakefektifan koping individu.


Tujuan :
1) Klien dapat membina hubungan saling percaya
2) Klien dapat menggunakan koping adaptif
3) Klien dapat meningkatkan harga diri
4) Klien dapat menggunakan dukungan sosial
5) Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Intervensi :
1) Catat derajat Ansietas dan takut.
2) Dorong pasien mengekspresikan perasaan.
3) Bantu pasien untuk mengidentifikasi situasi yang mencetuskan
ansietas.
4) Observasi tingkah laku yang menunjukkan tingkat ansietas
5) Jelaskan proses penyakit dan prosedur dalam tingkat kemampuan
pasien untuk memahami dan menangani informasi. Kaji situasi ini
dan tindakan yang diambil untuk mengatasi masalah.
6) Anjurkan untuk penggunaan tekhnik relaksasi
7) Kurangi rangsangan yang berlebihan dengan menyediakan
lingkungan yang tenang, kontak dengan orang lain yang terbatas
jika dibutuhkan.
8) Dorong dan berikan kesempatan untuk pasien/orang terdekat
mengajukan pertanyaan dan menyatakan masalah.
9) Tunjukkan indikasi positif pengobatan contoh perbaikan dalam
nilai laboratorium, tekanan darah stabil.
10) Berikan obat anti antiansietas (Transquilizer, sedatif) dan pantau
efeknya.

b. Ketidakefektifan koping individu berhubungan dengan perubahan status


kesehatan.
Tujuan :
1) Mengidentifikasi perilaku koping efektif dan konsekuensinya
2) Menyatakan kesadaran kemmapuan koping/kekuatan pribadi
3) Mengidentifikasi potensial situasi stress dan mengambil langkah
untuk menghindari/merubahnya.
4) Mendemonstrasikan penggunaan keterampilan/metode koping
efektif.

Intervensi :
1) Kaji keefektifan strategi koping dengan mengobservasi perilaku,
misalnya, kemampuan menyatakan perasaan dan perhatian,
keinginan berpartisipasi dalam rencana pengobatan
2) Catat laporan gangguan tidur, peningkatan keletihan, kerusakan
konsentrasi, peka rangsang, ketidakmampuan untuk
mengatasi/menyelesaikan masalah.
3) Bantu pasien untuk mengidentifikasi stressor spesifik dan
kemungkinan strategi untuk mengatasinya.
4) Libatkan pasien dalam perencanaan perawatan dan beri dorongan
partisipasi maksimum dalam rencana pengobatan.
5) Dorong pasien untuk mengevalusai prioritas/tujuan hidup.
Tanyakan pertanyaan seperti “apakah yang Anda lakukan
merupakan yang Anda inginkan?”
6) Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan mulai merencanakan
perubahan hidup yang perlu. Bantu untuk menyesuaikan,
ketimbang membatalkan tujuan diri/keluarga.
DAFTAR PUSTAKA

Ahern, N. R. Wilkinson, J.M, 2011, Buku Saku Diagnosa Keperawatan dengan


Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC, Edisi 9, EGC, Jakarta.

Keliat, B.A, dkk, (2002), Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, EGC, Jakarta.

Keliat, B.A & Akemat (2010), Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa,
EGC, Jakarta.

NANDA 2009-2011, Diagnosa Keperawatan, Defenisi dan Klasifikasi, Alih


Bahasa: Made Sumarwati, dkk. EGC, Jakarta

Suliswati, dkk., (2005), Konsep Dasar Keperawatan Jiwa, EGC, Jakarta.

You might also like