You are on page 1of 5

Rabu, 14 oktober 2018

Ruangan AR RAUDAH

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Tindakan Keperawatan yang dilakukan

Pemasangan Infus

Nama Klien : An “s”

Diagnosa Media : typoid

2. Diagnosa Keperawatan

Hipertermi

3. Prinsip prinsip tindakan dan rasional

a. Ucapkan salam

Rasional : sebagai pendekatan komunikasi terapiutik

b. Cuci tangan.

Rasional : mencega terjadinya infeksi silang

c. Bebaskan lengan klien dari lengan baju.

Rasional : agar tidak mengganggu saat pemasangan

d. Letakkan tourniquit 5-15 cm diatas tempat tusukan.

Rasional : memudahkan melakukan penusukan

e. Letakkan perlak dibawah lengan pasien.

Rasional : agar darah tidak merembes

f. Hubungkan cairan infuse dengan selang infuse sehingga tidak ada

udara didalamnya. Kencangkan klem sampai infuse tidak menetes dan

pertahankan kesterilannya sampai pemasangan pada tangan disiapkan.

Rasional : agar tidak ada udara pada infuse sett

g. Kencangkan tourniquet.

Rasional : membendung pembuluh darah

h. Anjurkan klien untuk mengepalkan tangannya palpasi dan pastikan

tekanan yang akan ditusuk.

Rasional : agar pembuluh darah rampak jelas


Rabu, 14 oktober 2018
Ruangan AR RAUDAH

i. Bersihkan kulit dengan cermat menggunakan kapas alkohol, arah

melingkar dari dalam keluar lokasi tusukan.

Rasional : mencegah terjadinya infeksi silang dan masuknya

mikroorganisme ke dalam pembuluh darah

j. Gunakan ibu jari untuk menekan jaringan dan vena 5 cm dibawah

tusukan.

Rasional : memudahkan penusukan

k. Pegang jarum pada posisi 30 derajat pada vena yang akan ditusuk,

setelah pasti masuk lalu tusuk perlahan dengan pasti.

Rasional : agar Iv kateter tepat masuk ke dalam pembuluh darah vena

l. Rendahkan posisi jarum sejajar dengan dan tarik jarum sedikit lalu

teruskan plastik IV kateter kedalam vena.

Rasional : agar pembuluh darah tidak bocoor

m. Tekan dengan jari ujung plastik IV kateter.

Rasional : agar darah tidak merembes ke luar

n. Tarik jarum infus keluar.

Rasional :
o. Buka klem infus sampai sampai cairan mengalir lancar.

Rasional : untuk memenuhi kebutuhan cairan

p. Oleskan salep antibiotik diatas penusukan kemudian ditutup dengan

kassa steril.

Rasional : agar tidak terjadi udem

q. Fiksasi posisi plastik IV kateter dengan plester.

Rasional : agar IV kateter tidak terlepas

r. Atur tetesan infuse sesuai ketentuan, pasang stiker yang sudah diberi

tanggal.

Rasional : memenuhi kebutuhan cairan sesuai dengan yang dibutuhkan


Rabu, 14 oktober 2018
Ruangan AR RAUDAH

s. Rapikan alat dan pasien.

t. Lepaskan handscoon dan cuci tangan. (yanita, dkk. 2008)

4. Bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara

pencegahan nya

a. Hematoma

Cara mencegah : Hindari penusukan berkali-kali dan jangan menarik

jarum sebelum tourniquet dilepas. Tidak selalu mungkin untuk

mencegah hematoma selama upaya venipuncture, meskipun kepatuhan

dalam teknik prosedur akan meminimalkan terjadinya hematoma.

Hematoma yang muncul setelah prosedur dapat dicegah dengan

penerapan tekanan kuat untuk minimal 5 – 6 menit. Dengan

menempatkan kasa di atas tempat tusukan pada fossa antecubital dan

posisi lengan pasien yang fleksi tidak memberikan tekanan yang cukup

untuk mencegah hematoma.

b. Infiltrasi

Cara mencegah : Infiltrasi dapat dicegah dengan melakukan teknik

venipuncture dengan hati-hati dan dengan tidak memulai menjalankan


infus atau suntikan obat sampai dipastikan bahwa ujung jarum terletak

di dalam lumen vena.

c. Tromboflebitis/bengkak (inflasi pada pembuluh vena)

Cara mencegah : Sesuaikan ukuran jarum dengan ukuran vena.

d. Emboli udara

Cara mencegah : Jika emboli udara terjadi, manajemen didasarkan

pada upaya untuk mencegah udara ini masuk ke dalam sirkulasi otak

dan paru. Hal ini dicapai dengan memposisikan pasien berbaring ke

sisi kiri (mencegah masuk ke sirkulasi paru) dan dalam posisi kepala di

bawah (mencegah masuk ke sirkulasi serebral).


Rabu, 14 oktober 2018
Ruangan AR RAUDAH

e. Perdarahan

Cara mencegah : Menjaga agar daerah yang dipasangi infus tidak

melakukan aktivitas berlebihan.

f. Reaksi alergi

g. Cara mencegah : Menggunakan plester yang bersih dan kalau perlu

tiap 3 hari plester diganti dengan yang baru.

5. Tujuan Tindakan tersebut dilakukan

a. Untuk pencegahan atau koreksi ketidak seimbangan cairan dan

elektrolit

b. Akses kegawatdaruratan atau pemberian obat

6. Hasil yang didapat dari maknanya

Setelah dilakukan pemasangan infus diharapkan pemenuhan kebutuhan

cairan tubuh pasien dapat terpenuhi secara optimal dan monitor tetesan

infus.
Rabu, 14 oktober 2018
Ruangan AR RAUDAH

DAFTAR PUSTAKA

Yanita, Tetra, Dwi & Endri. (2008). Panduan Skills Lab Ketrampilan Dasar
Dalam Keperawatan: Yogyakarta.

You might also like