You are on page 1of 4

1.

Asuhan Keperawatan Post Sectio Caesarea

1. Pengkajian keperawatan

Tujuan anamnesa adalah merupakan kumpulan informasi

subjektif yang di peroleh dari apa yang dipaparkan oleh pasien terkait

dengan masalah kesehatan yang menyebabkan pasien melakukan

kunjungan ke pelayanan kesehatan ,Ninam (dalam Setianingrum

2016).

Menurut Jitowiyono & Kristiyanasari, (2012) pengkajian pada pasien

section ceasarea yaitu :

a. Indentitas klien

Meliputi nama, umur, pendidikan, suku bangsa, pekerjaan, agam,

alamat, status perkawinan, ruang rawat, nomor medical record,

diagnose medic, yang mengirim, cara masuk, alas an masuk,

keadaan umum dan tanda-tanda vital.

b. Data Riwayat Kesehatan

1)Riwayat Kesehatan Sekarang.

Meliputi keluhan atau yang berhubungan dengan gangguan atau

penyakit dirasakan saat ini dan keluhan yang dirasakan setelah

pasien operasi

2) Riwayat Kesehatan Keluarga

Meliputi penyakit yang diderita pasien dan apakah keluarga pasien

ada juga mempunyai riwayat persalinan plasenta previa.

c. Data Sosial Ekonomi


Penyakit ini dapat terjadi pada siapa saja, akan tetapi kemungkinan

dapat lebih sering terjadi pada penderita malnutrisi dengan social

ekonomi rendah

d. Data Psikologis

1) Pasien biasanya dalam keadaan labil.

2) Pasien biasanya cemas akan keadaan seksualitasnya

3) Harga diri pasien terganggu

e. Pemeriksaan penunjang

1) USG, untuk menentukan letak impiantasi plasenta

2) Pemeriksaan hemoglobin

3) Pemeriksaan Hematokrit

2. Diagnose keperawatan

Menurut Doengoes dan Moorhouse, masalah keperawatan yang

dapat muncul pada klien dengan post section ceasareayaitu :

a. Menyusui berhubungan dengan tingkat pengetahuan, pengalaman

sebelumnya,struktur/karakteristik fisik payudara ibu.

3. Intervensi keperawatan

Menurut Doengoes dan Moorhouse (2001), intervensi pada

pasien section cesarean yitu;

a. Menyusui berhubungan dengan tingkat pengetahuan, pengalaman

sebelumnya,struktur/karakteristik fisik payudara ibu.

Tujuan : mengungkapkan pemahaman tentang proses/situasi

menyusui, mendemonstrasikan teknik efektif dari menyusui.

Intervensi :
1) Kaji pengetahuan dan pengalaman klien tentang menyusui

sebelumnya.

2) Berikan informasi verbal dan tertulis, mengenai fisiologis dan

keuntungan menyusui, perawatan putting dan payudara, kebutuhan

diet khusus, dan faktor-faktor yang memudahkan atau mengganggu

keberhasilan menyusui

3) Kaji putting klien, anjurkan klien melihat putting setiap habis

menyusui

4) Anjurkan klien untuk mengeringkan putting dengan udara selama

20-30 menit setelah menyusui dan memberiakn preparat lanolin

setelah menyusui, atau menggunakna lampu pemanas .instruksikan

klien menghindari penggunaan sabun atau penggunaan bantalan

bra berlapis plastic, dan mengganti pembalut bila basah atau lembab

5)Tentukan sistem pendukung yang tersedia pada klien, dan sikap

pasangan/keluarga

4. Implementasi keperawatan

Selama tahap implementasi perawat melaksanakan rencana

asuhan keperawatan .instruksi keperawatan di implementasikan untuk

membantu klien memenuhi kriteria hasil (Jitowiyono & Kristiyanasari

,2012).

menurut Doengoes dan Moorhouse (2001),implementasi pada klien

section ceasarea yaitu;

a) mengkaji pengetahuan dan pengalaman klien tentang menyusui

sebelumnya.
b) memberikan informasi verbal dan tertulis, mengenai fisiologis

dan keuntungan menyusui, perawatan putting dan payudara,

kebutuhan diet khusus, dan faktor-faktor yang memudahkan

atau mengganggu keberhasilan menyusui

c) mengkaji putting klien, anjurkan klien melihat putting setiap

habis menyusui

d) menganjurkan klien untuk mengeringkan putting dengan udara

selama 20-30 menit setelah menyusui dan memberiakn preparat

lanolin setelah menyusui, atau menggunakan lampu pemanas

.instruksikan klien menghindari penggunaan sabun atau

penggunaan bantalan bra berlapis plastic, dan mengganti

pembalut bila basah atau lembab

e) menentukan sistem pendukung yang tersedia pada klien, dan

sikap pasangan/keluarga

You might also like