ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI

1. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh

1.1 Definisi
Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh merupakan intake nutrisi
tidak cukup untuk keperluan metabolisme tubuh (NANDA International,2015).
1.2 Faktor Resiko/ berhubungan dengan
a. Ketidakmampuan makan
b. Ketidakmampuan mencerna makanan
c. Ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien
d. Kurang asupan makanan

1.3 Pengkajian
1.3.1 Data Subyektif:
a. Pasien mengatakan tidak nafsu makan
b. Pasien mangatakan mual
1.3.2 Data Objektif :
a. Berat badan 20% atau lebih di bawah rentang berat badan ideal
b. Ketidakmampuan memakan makanan
c. Nyeri abdomen
d. Membran mukosa pucat/kering
e. Kehilangan rambut berlebihan
f. Kelemahan otot pengunyah
g. Kelemahan otot untuk menelan
h. Sariawan rongga mulut
i. Tonus otot buruk
j. Tampak kurus
1.4 Tujuan, Kriteria Hasil dan intervensi

Tujuan Kriteria Evaluasi

Setelah dilakukan intervensi keperawatan  Pemahaman tentang kebutuhan nutrisi

selama....x.....jam. Klien menunjukan tidak  Berat badan ideal sesuai dengan tinggi
mengalami gangguan pemenuhan badan
 Mampu mengidentifikasi kebutuhan
Nutrisi adekuat dan masukan cairan
nutrisi
tercukupi
 Tidak ada tanda tanda malnutrisi
(kehilangan rambut berlebihan)
Satatus Nutrisi : cairan dan makanan
 Tidak terjadi penurunan berat badan yang
terpenuhi
berarti

1.5 Intervensi
Mandiri Kolaborasi

 Kaji adanya mual muntah dan  Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
muntah menentukan jumlah kalori dan
 Kaji adanya tidak nafsu makan nutrisi yang dibutuhkan pasien
 Kaji adanya alergi makanan  Monitor kadar albumin, total
 Berikan informasi tentang protein, Hb, dan kadar Ht
kebutuhan nutrisi  Obat-obatan
 Kaji kemampuan pasien untuk  Pemberian makanan melalui NGT
mendapatkan nutrisi yang atau OGT
dibutuhkan
 Monitor adanya penurunan berat
badan
 Monitor lingkungan selama makan
 Monitor kulit kering dan perubahan
 pigmentasi
 Monitor turgor kulit
 Monitor kekeringan, rambut kusam,
dan mudah patah
 Kaji adanya pucat, kemerahan, dan
kekeringan jaringan konjungtiva
 Catat adanya edema, hiperemik,
hipertonik papila lidah dan cavitas
oral
2. Resiko ketidakstabilan kadar gula darah

2.1 Definisi

Kerentanan terhadap variasi kadar glukosa/gula darah dari rentang normal, yang dapat
mengganggu kesehatan.

2.2 Faktor resiko/berhubungan dengan

 Asupan diet tidak cukup

 Gangguan status kesehatan fisik
 Kurang kepatuhan pada rencana menajemen diabetes
 Manajemen diabetes tidak tepat
 Pemantauan glukosa darah tidak adekuat
 Penambahan berat badan berlebihan
 Penurunan berat badan berlebihan
 stress

2.3 Batasan dan Karakteristik

Data Subjektif
 Paseien mengtakan badan lemas
 Pasien mengatan ingin makan terus menerus
 Pasien mengatakan tidak nafsu makan
Data Objektif
 Hiperglikemi (nilai gula darah pasien bila > 120)
 Hipoglikemi (nilai gula darah < 80)
 Tampak lemas
 Polipagi
 Polidipsi
 Gatal,bisul-bisul
 Kesemutan, rasa baal
  Tampak luka yang tidak sembuh dan infeksi saluan kemih
 Terdapat riwayat keluarga dengan penyakit diabetes

2.4 Tujuan dan kriteria evaluasi

Tujuan Kriteria Evaluasi

 Menejemen diri terhadap diabetes  Kepatuhan perilaku : Diet sehat

 Gula darah stabil (80-120)  Dapat mengontrol kadar glukosa darah
 Dapat mengontrol stres
 Dapat memenejemn dan mencegah
penyakit semakin parah
 Tingkat pemahaman untuk dan
pencegahan komplikasi
 Mengontrol perilaku berat badan
 Olahraga teratur

2.5 Intervensi
Mandiri Kolaborasi

 Kaji tanda-tanda vital  Kolaborasi dengan ahli gizi untuk

 Kaji adanya luka/gangren menentukan jumlah kalori dan nutrisi
 Kaji adanya tanda dan gejala yang dibutuhkan pasien
hiperglikemi: poliuri, polidipse,  Monitor kadar gula darah ( normal 80-
polivagia, kelesuan, malaise 120)

 Kolaborasi dengan keluarga  Obat-obatan ( Pengelolaan Insulin)

mengenai menejemen diabetes selama

sakit, termasuk penggunaan insulin
dan atau agen oral atu mulut,
pemantauann asupan cairan,
pengganti karbohidrat dan kapan harus
mencari bantuan kesehtan yang
pfofesional.