Professional Documents
Culture Documents
PEMASANGAN INFUS PADA Tn. H DI RUANG IGD RSUD TUGU REJO SEMARANG
Disusun Oleh :
Doni Setiawan
G3A016262
Dasar pemikiran
Fraktur merupakan terputusnya kontinuitas jaringan tulang. Fraktur terbuka maupun fraktur
tertutup, jika terjadi putusnya jaringan tulang tentunya akan terjadi perdarahan baik
perdarahan internal maupun eksternal. Perdarahan yang cukup banyak disertai muntah
profektil merupakan faktor utama terjadinya kehilangan cairan tuhuh. Hal ini di dukung klien
tidak sadar akibat cedera kepala berat, hal ini berarti tidak ada intake yang masuk dalam
waktu singkat. Oleh karena itu, untuk mempertahankan keseimbangan cairan tubuh harus
dipasang infus agar ada cairan yang masuk ke dalam tubuh.
2. Tindakan keperawatan yang dilakukan
Kolaborasi pemberian terapi cairan RL 30 tetes per menit melalui pemasangan infus.
3. Prinsip-prinsip tindakan
a. Steril
b. Tindakan dilakukan secara tepat dan benar.
c. Area penusukan yaitu pada pembuluh darah vena dan sebelum dailakukan penusukan
harus dilakukan disinfeksi pada area insersi.
d. Pastikan tidak ada udara dalam selang infus.
e. Jenis dan jumlah cairan yang masuk harus sesuai advise dokter.
8. Evaluasi Diri
Tindakan ini sudah dilakukan sesuai prosedur dan prinsip steril. Pada infuse set, juga sudah
dilihat sampai tidak ada udara lagi agar tidak timbul emboli. Setelah pemasangan infuse juga
sudah diobservasi, apakah terjadi bengkak atau tidak pada area penusukan dan memastikan
aliran lancar.
9. Kepustakaan
▪ Brunner & Suddarth, Buku Ajar Keperawatan Mdikal Bedah, edisi 8, 1997, EGC,
Jakarta.
▪ Doenges E. Marlynn, Rencana Asuhan Keperawatan , 2000, EGC, Jakarta.
▪ Gallo & Hudak, Keperawatan Kritis, edisi VI, 1997, EGC, Jakarta