Professional Documents
Culture Documents
1. VALIDITAS TES
Pada waktu seorang guru akan mengetahui ketepatan alat ukur suatu tes, maka yang bisa dilakukan
adalah mengukur validitas tes. Validitas tes adalah suatu cara untuk mengetahui ketepatan suatu tes.
Validitas tes suatu alat ukur berarti ketepatan suatu alat ukur yang akan digunakan disuatu tempat yang
khusus, karena validitas di suatu tempat tidak sama dengan validitas di tempat yang lain. Contoh, suatu
tes yang dinyatakan validitasnya baik di Jakarta, belum tentu menghasilkan validitas tes yang sama di
pedalaman Papua. Juga, suatu tes yang dinyatakan validitasnya baik di kelas A mungkin akan
menghaslikan validitas yang tidak sama pada kelas B suatu sekolah.
Contoh perhitungan :
Misalnya akan menghitung validitas tes prestasi belajar matematika. Sebagai kriterium diambil
rata-rata nilai ulangan harian yang tercatat pada daftar nilai. Nilai tes yang akan dicari validitasnya diberi
kode X dan rata-rata nilai harian diberi kode Y. Kemudian dibuat tabel persiapan sebagai berikut :
Tabel persiapan untuk mencari validitas tes prestasi matematika
No Nama X Y x y x2 y2 xy
1 Amir 6,5 6,3 0 -0,1 0 0,01 0,0
2 Budi 7 6,8 0,5 0,4 0,25 0,16 0,2
3 Cici 7,5 7,2 1 0,8 1,0 0,64 0,8
4 Deni 7 6,8 0,5 0,4 0,25 0,16 0,2
5 Elin 6 7 -0,5 0,6 0,25 0,36 -0,3
6 Farah 6 6,2 -0,5 -0,2 0,25 0,04 0,1
7 Gigin 5,5 5,1 -1 -1,3 1,0 1,69 1,3
8 Hadi 6,5 6 0 -0,4 0 0,16 0,0
9 Inem 7 6,5 0,5 0,1 0,25 0,01 0,05
10 Jojon 6 5,9 -0,5 -0,5 0,25 0,25 0,3
Rata-rata 6,5 6,38=6,4 3,5 3,48 2,65
𝑋 65 𝑌 63,8
𝑋̅ = 𝑁 = 10 = 6,5 dan 𝑌̅ = 𝑁 = 10 = 6,38 dibulatkan menjadi 6,4
x = x – 𝑋̅y = y - 𝑌̅
Indeks korelasi antara X dan Y inilah indeks validitas soal yang dicari
𝑁∑𝑋𝑌−(∑𝑋)(∑𝑌)
rxy =
√〈(𝑁∑𝑋 2 −(∑𝑋)2 )(𝑁∑𝑌 2 −(∑𝑌)2 〉
Dimana :
rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan
Jika menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar ini untuk menghitung
validitas tes prestasi matematika, maka hasil perhitungannya akan menjadi sebagai berikut :
Tabel persiapan untuk mencari validitas tes prestasi matematika
Nomor Nama siswa X Y X2 Y2 XY
1 Amir 6,5 6,3 42,25 39,69 40,95
2 Budi 7 6,8 49 46,24 47,6
3 Cici 7,5 7,2 56,25 51,84 54
4 Deni 7 6,8 49 46,24 47,6
5 Elin 6 7 36 49 42
6 Farah 6 6,2 36 38,44 37,2
7 Gigin 5,5 5,1 30,25 26,01 28,05
8 Hadi 6,5 6 42,25 45,5 39
9 Inem 7 6,5 49 36 45,5
10 Jojon 6 5,9 36 34,81 35,4
Jumlah 65 63,8 426 410 417,3
𝑁∑𝑋𝑌−(∑𝑋)(∑𝑌)
rxy =
√〈(𝑁∑𝑋 2 −(∑𝑋)2 )(𝑁∑𝑌−(∑𝑌)2 〉
10 𝑥 417,3−(65 𝑥 63,8)
=
√(10 𝑥 426−4225)(10 𝑥 410,52−4070,44)
4173−4147
=
√(4260−4225)(4105,2−4070,44)
26
=
√35 𝑥 34,76
26
=
√1216,6
26
= 34,8797
= 0,745
Koefisien korelasi selalu terdapat antara -1 sampai 1. Koefisien negatif menunjukkan hubungan
kebalikan, sedangkan koefisien positif menunjukkan adanya kesejajaran.
Untuk mengadakan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
Antara 0,800 sampai dengan 1 : sangat tinggi
Antara 0,600 sampai dengan 0,800 : tinggi
Antara 0,400 sampai dengan 0,600 : cukup
Antara 0,200 sampai dengan 0,400 : rendah
Antara 0,00 sampai dengan 0,200 : sangat rendah
Data di atas kemudian dimasukkan ke dalam rumus korelasi product moment dengan angka kasar
sebagai berikut :
𝑁∑𝑋𝑌−(∑𝑋)(∑𝑌)
rxy =
√〈(𝑁∑𝑋 2 −(∑𝑋)2 )(𝑁∑𝑌−(∑𝑌)2 〉
8 𝑥 37−6 𝑥 46
=
√(8 𝑥 6 − 62 )(8 𝑥 288 − 462 )
296−276
=
√(48 − 36)(2304 − 2116)
20
=
√12 𝑥 188
20
=
√2256
20
= 47,497
= 0,421
Tes terstandar adalah tes yang telah dicobakan berkali-kali sehingga dapat dijamin kebaikannya. Di
negara-negara berkembang tes semacam ini biasanya tersedia, yang dikenal dengan nama standardized
tes. Sebuah tes terstandar biasanya memiliki karakteristik antara lain, sudah dicobakan berkali-kali dan
dimana-mana, berapa koefisien validitas reliabilitas, taraf kesukaran, daya pembeda dan lain-lain
keterangan yang dianggap perlu.
Cara menentukan validitas soal yang menggunakan tes terstandar sebagai kriterium dilakukan
dengan mengalikan koefisien validitas tes terstandar tersebut.
Contoh perhitungan :
Tabel persiapan perhitungan validitas
Tes matematika dengan kriterium
tes terstandar matematika
No Nama siswa X Y X2 Y2 XY
1 A 5 7 25 49 35
2 B 6 6 36 36 36
3 C 5 6 25 36 30
4 D 6 7 36 49 42
5 E 7 7 49 49 49
6 F 6 5 36 25 30
Jumlah 35 38 207 244 222
𝑁∑𝑋𝑌−(∑𝑋)(∑𝑌)
rxy =
√〈(𝑁∑𝑋 2 −(∑𝑋)2 )(𝑁∑𝑌−(∑𝑌)2 〉
6 𝑥 222 – 35 𝑥 38
=
√(6𝑥207−352 )(6𝑥244−382 )
1332 −1330
=
√(1242−1225)(1464−1444)
2
=
√ 𝑥 20
17
2
=
√340
2
= 18,439
= 0,108
Jika seandainya dari tes terstandar tersebut diketahui bahwa validitasnya 0,89 maka bilangan 0,108
ini belum merupakan validitas soal matematika yang dicari. Validitas tersebut harus dikalikan dengan
angka 0,89 yang hasilnya 0,108 x 0,89 = 0,096.
BAB II
RELIABILITAS
A. Metoda Belah dua
Menggunakan rumus Spearman Brown sebagai berikut :
2𝑟½½
r11 =
1+𝑟½½
Dimana :
r½½ = korelasi antara skor-skor setiap belahan tes
r11 = koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan
Tabel analisis item tes matematika
No Nama Nomor item Skor Ganjil Genap Awal Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 total 1,3,5,7,9 2,4,6,8,10
1 Amir 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8 5 3 3 5
2 Budi 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 5 3 2 2 3
3 Cici 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 4 0 4 1 3
4 Dodi 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 5 3 2 3 2
5 Etin 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 6 3 3 5 1
6 Fatur 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 4 4 0 3 1
7 Gita 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 7 4 3 5 2
8 Hana 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 8 3 5 3 5
a. Pembelahan ganjil-genap
Tabel persiapan perhitungan reliabilitas dengan metoda belah dua ganjil-genap adalah sebagai
berikut :
𝑁∑𝑋𝑌−(∑𝑋)(∑𝑌)
rxy =
√〈(𝑁∑𝑋 2 −(∑𝑋)2 )(𝑁∑𝑌 2 −(∑𝑌)2 〉
8 𝑥 63−25 𝑥 22
=
√(8 𝑥 93−252 )(8 𝑥 76−222 )
504−550
=
√(744−625)(608−484)
−46
=
√119 𝑥 124
−46
=
√14756
−46
=
17,416
= -0,3786
Angka -0,3786 bukan merupakan koefisien reliabilitas yang dicari, agar supaya didapatkan nila
koefisien reliabilitas yang dicari maka angka tersebut harus dimasukkan ke dalam rumus Spearman –
Brown sebagai berikut :
2𝑟½½
r11 = 1+𝑟½½
2 𝑥−0,3786
= 1+(−0,3786)∗
−0,7572
= 1,3786
= -0,5493
Angka -0,5493 inilah yang merupakan reliabiltas soal ganjil genap yang dicari.
B. Pembelahan awal – akhir
Tabel persiapan perhitungan reliabilitas dengan metoda belah dua awal-akhir adalah sebagai
berikut :
𝑁∑𝑋𝑌−(∑𝑋)(∑𝑌)
rxy =
√〈(𝑁∑𝑋 2 −(∑𝑋)2 )(𝑁∑𝑌 2 −(∑𝑌)2 〉
8 𝑥 63−25 𝑥 22
=
√(8 𝑥 91−252 )(8 𝑥 78−222 )
504 𝑥 550
=
√(728−625)(624−484)
−46
=
√103 𝑥 140
−46
=
√14420
= -0,3831
Angka -0,3831 bukan merupakan koefisien reliabilitas yang dicari, agar supaya didapatkan nila
koefisien reliabilitas yang benar maka angka tersebut harus dimasukkan ke dalam rumus Spearman –
Brown sebagai berikut :
2𝑟½½
r11 =
1+𝑟½½
2 𝑥 −0,3831
= 1+(−0,3831)∗
−0,7662
= 1,3831
= -0,5538
Angka -0,5538 inilah yang merupakan reliabiltas soal awal-akhir yang dicari.
c. Penggunaan Rumus KR – 20 dan KR - 21
KR adalah singkatan dari Kuder dan Richardson, kedua orang ini adalah ahli statistik yang
menemukan serangkaian rumus statistik yang berseri, salah satu dari rumus statistik yang mereka
temukan adalah rumus statistik dengan seri 20 dan 21 yang digunakan untuk mengetahui reliabilitas soal-
soal tes.
Rumus Spearman – Brown digunakan untuk mencari reliabilitas soal yang jumlahnya genap, jika
soal tersebut berjumlah tidak genap, maka rumus tersebut tidak berlaku lagi. Agar jumlah soal tes yang
ganjil bisa dihitung, maka bisa digunakan rumus lain yaitu rumus KR – 20 dan rumus KR – 21.
𝑛 𝑆 2 −∑𝑝𝑞
r11 = ( )( 2 )
𝑛−1 𝑆
Dimana :
r11 = adalah reliabilitas tes secara keseluruhan
p = Proporsi subyek yang menjawab item dengan benar
q = Proporsi subyek yang menjawab item dengan salah (q=1-p)
pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
n = banyaknya item
S = standar deviasi tes (standar deviasi adalah akar varians)
Contoh perhitungan :
Jika digunakan rumus KR – 21, maka perhitungannya akan menjadi seperti ini :
𝑛 𝑀(𝑛−𝑀)
r11 = (𝑛−1)(1 – 𝑛𝑆𝑡2
)
7 3,5 (7−3,5)
= 7−1
x (1 – 7 𝑥 1,85 )
3,5 (7−3,5)
= 1,17 x (1 - 12,95 )
12,25
= 1,17 x (1 – 12,95)
= 1,17 x 1 – 0,9
= 1,17 x 0,1
= 0,117
Bisa dibulatkan menjadi 0,12
d. Rumus Hoyt
Masih ada satu cara lagi yang bisa digunakan untuk menghitung reliabilitas suatu tes, yaitu rumus
Hoyt.
𝑉𝑠 𝑉𝑟 −𝑉𝑠
r11 = 1 - 𝑉𝑟 atau r11 = 𝑉𝑟
Keterangan :
r11 = reliabilitas seluruh tes
Vr = Varians responden
Vs = Varians sisa
Untuk mencari reliabilitas suatu tes bisa dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
∑𝑋𝑡2 (∑𝑋𝑡 )2
JK(r) = 𝑘
x 𝑘𝑥𝑁
Keterangan :
JK(r) = Jumlah kuadrat responden
Xt = skor total tiap responden
k = banyaknya item
N = Banyaknya responden atau subyek
∑𝐵2 (∑𝑋𝑡 )2
JK(i) = 𝑁
x 𝑘𝑥𝑁
Keterangan :
JK(i) = Jumlah kuadrat item
∑B2 = Jumlah kuadrat jawab benar seluruh item
(∑Xt)2 = kuadrat dari jumlah skor total
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑢𝑎𝑑𝑟𝑎𝑡
Jadi Variansi = 𝑑.𝑏
∑𝑋𝑡2 (∑𝑋𝑡 )2
JK(r) = -
𝑘 𝑘𝑥𝑁
141 352
= 7 -7 𝑥 10
= 20,143 – 17,5 = 2,643
∑𝐵2 (∑𝑋𝑡 )2
JK(i) = -
𝑁 𝑘𝑥𝑁
219 352
= -
10 7 𝑥 10
= 21,9 – 17,5
= 4,4
(∑𝐵)(∑𝑆)
JK(t) = (∑𝐵)+(∑𝑆)
(35)(35)
= (35)+(35)
1225
= 70
= 17,5
Untuk mencari db sisa, harus dicari db total dahulu baru dikurangi db responden dan db item
- Db total = k x N – 1 = 7 x 10 – 1 = 70 – 1= 69
- Db responden = N – 1 = 10 – 1 = 9
- Db item = k – 1 = 7 – 1 = 6
- Db sisa = db total – db responden - db item = 69 – 9 – 6 = 54
Langkah 6 : Memasukkan ke rumus :
𝑉𝑠
r11 = 1- (𝑉𝑟)
0,1936
= 1 – ( 0,249 )
= 1 – 0,658
= 0,342
Dengan demikian jika angka di dalam tabel tersebut dimasukkan ke dalam rumus, maka :
502
328− 328−250 78
ơ (1)* =
2
10
10
= 10
= 10 = 7,8
432
201− 201−184,9 16,1
ơ (2)* =
2
10
10
= 10
= 10
= 1,61
482
264− 264−230,4 33,6
ơ2 (3)* = 10
10
= 10
= 10
= 3,36
622
418− 418 −435,6 33,6
ơ2 (4)* = 10
10
= 10
= 10
= 3,36
662
458 − 458 −435,6 22,4
ơ2 (5)* = 10
10
= 10
= 10
= 2,24
652
451− 451−422,5 28,5
ơ2 (6)* = 10
10
= 10
= 10
= 2,85
7,8+1,61+3,36+3,36+2,24+2,85 = 21,22
3342
11836− 11836−11155,6 680,4
10
Varians total = 10
= 10
= 10
= 68,04