You are on page 1of 5

TUMBUH KEMBANG NEONATUS

Masa neonatus yaitu periode bayi yang baru lahir (neonate) hingga berusia 28 hari.
Pada masa ini fungsi fisik neonatus masih berupa refleks. Stabilitas sistem organ utama
merupakan fokus bagi tubuh neonatus. Tingkah laku sangat mempengaruhi interaksi antara
neonatus, lingkungan dan pengasuh.

Perubahan Fisik :
Neonatus normal memiliki:
1. Berat badan 2.500 – 4.000 gram
2. Panjang badan 48 – 52 cm
3. Lingkar dada 30 – 38 cm
4. Lingkar kepala 33 – 35 cm
5. Frekuensi jantung 120 – 160 kali/menit
6. Pernafasan ± 40-60 kali/menit
7. Kulit kemerah – merahan dan licin karena jaringan sub kutan cukup
8. Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna
9. Kuku agak panjang dan lemas

Pada masa neonatus ini terbagi dalam dua masa, yaitu antara lain :

1. Masa Portunate
Masa portunate pada bayi berlangsung antara 15 - 30 menit pertama sejak bayi lahir
sampai tali pusatnya dipotong.

Tindakan-tindakan atau bantuan yang diberikan pada bayi baru lahir (BBL) antara lain :
 Membersihkan muka bayi, daerah mata, hidung dan mulut
 Melaksanakan penilaian APGAR Skor pada menit pertama dan menit
kedua. APGAR Skor meliti A=Apperence (Warna Kulit), Pulse = Denyut Jantung,
Gremace (Kepekaan Refleks), A=Activity (Tonus Otot-Keaktifan Bayi), R=
Respiratory (Usaha Nafas-Pernafasan)
 Membebaskan jalan nafas bayi dengan cara ; menghisap lendir, darah, air
ketuban yang terhisap bayi.
 Memotong tali pusat bayi yang terhubung dengan ari-ari sehingga ibu dan bayi
terpisah, mengikat dan merawat tali pusat.
 Membersihkan badan bayi dari segala kotoran dengan menggunakan minyak,
air hangat, sabun.
 Membungkus badan bayi agar tidak kedinginan.
 Membawa bayi ke ibunya untuk disusukan dan agar ibu lebih kenal lebih dini
dengan bayinya.
 Melaksanakan pengukuran anthropometris bayi meliputi panjang badan, berat
badan, lingkar kepala, lingkar dada, lingkar lengan.
 Melakukan pemeriksaan pada seluruh tubuh bayi untuk mengetahui apakah
bayi lahir dalam kondisi cacat/tidak yang meliputi pemeriksaan pada ; anus, sekitar
kepala, anggota gerak dan anggota tubuh lainnya.
 Memberi dan memakaikan pakaian bayi
 Memasang dan memberi identitas bayi dan merawat mata dalam keadaan
bersih, rapi dan terbungkus hangat bayi dibawa ke ruang perawatan.

2. Masa Neonate
Masa neonate berlangsung pada saat pengguntingan tali pusat, anak menjadi individu
yang terpisah dan "berdiri sendiri".

Masa ini ditandai dengan penyesuaian terhadap lingkungan baru. Menurut kriteria
kesehatan penyesuaian tercapai ditandai dengan terlepasnya tali pusat. Sedangkan
menurut kriteria psikologi, penyesuaian tercapai apabila telah mencapai kembali berat
badan yang berkurang setelah lahir dan mulai menampakkan tanda-tanda kemajuan
perkembangan dalam tingkah laku (masa plateu).

4 (empat) pennyesuaian utama yang harus dilakukan sebelum anak dapat memperoleh
kemajuan perkembangan tingkah laku, yaitu :
1. Perubahan suhu dalam rahim ibu dengan suhu lingkungan
2. Perubahan pernafasan, sebelum lahir bayi bernafas dengan plasenta dan
setelah lahir bernafas dengan paru-paru.
3. Menghisap dan menelan sebagai cara untuk memperoleh makanan yang
semula dari plasenta melalui tali pusat.
4. Cara pembuangan melalui organ-organ sekresi yang mana sebelum lahir
melalui plasenta dan tali pusat.
Keempat proses penyesuaian tersebut terlihat dengan menurunnya berat badan fisiologis
selama minggu pertama

Hari pertama sampai dengan minggu kedua dari kelahiran, berat badan bayi akan
menurun karena bayi mulai kehilangan cairan melalui buang air besar dan kecil, melalui
keringat, uap air melalui pernafasan sedangkan pemasukan tidak mencukupi, sebab
pemasukan air susu ibu (ASI) masih kurang.

Turunnya berat badan tersebut disebut penurunan berat badan fisiologis


apabila penurunan berat badantersebut tidak boleh lebih dari 10 % dari berat badan lahir.

Pada masa neonatus, bayi akan lebih banyak tidur dan untuk mempertahankan hidupnya
neontaus diperalati dengan beberapa kemampuan-kemampuan antara lain :
 Insting,
 Reflek dan
 Kemampuan untuk belajar.

 Insting
Insting adalah suatu kemampuan yang telah ada sejak lahir, bersifat
psikofisis (mempunyai segi psikis dan fisik/jasmani) yang tujuan utamanya adalah
memberikan reaksi terhadap lingkungan dengan rangsangan yang khas dan terjadi
tanpa belajar. Misalanya ; reaksi menyusui, kebutuhan akan rasa aman, insting
sosial yang memungkinkan anak berkomunikasi dengan lingkungan misalnya
senyum bila ibu mengajak bayi bicara.
 Refleks
Refleks adalah suatu gerakan yang terjadi secara otomatis/spontan tanpa
disadari pada bayi yang normal.

Perkembangan motorik bayi diawali dengan reflek-reflek yang sebagian


sudah terjadi dalam kandungan. Reflek-reflek ini akan berkurang sejalan dengan
pertumbuhan usianya.
Macam-macam reflek pada bayi antara lain :
 Tonic Neck reflek (reflek tonus leher) adalah gerakan spontan otot
kuduk pada bayi normal dimana bila bayi ditengkurapkan, maka secara
spontak bayi akan memiringkan kepalanya.
 Rooting reflek (reflek menghisap) adalah merupakan reflek terpenting
dimana apabila ada sesuatu yang menyentuh daerah sekitar mulut bayi, maka
bayi akan membuka mulutnya dan memiringkan kepalanya ke arah yang
menyentuh.
 Graps reflek (reflek menggenggam), apabila tangan kita menyentuh
telapak tangan bayi, maka bayi akan berusaha menggenggam tangan kita
dengan kuat. Reflek ini juga berlaku pada kedua kaki. Reflek ini akan
menghilang setelah bayi melewati bulan-bulan pertama.
 Moro Reflek, Menurut pengertian para ahli, reflek moro adalah suatu
reaksi emosional yang timbul di luar kemauan atau kesadaran bayi. Reflek ini
akan timbul atau muncul ketika bayi diangkat atau direnggut secara kasar dari
gendongannya. Bayi seolah-olah mendekatkan tubuhnya pada orang yang
mendekpanya. Reflek ini sering diikuti tangisan keras dari bayi.
Reflek moro tidak mempunyai fungsi yang nyata dan akan hilang dengan
sendirinya dalam waktu yang relatif singkat.
 Startle reflek (reflek mengehntak), adalah rekasi emosional berupa
hentakan dan gerakan seperti mengejang pada lengan dan tangan dan sering
diikuti dengan tangis rasa takut. Refek ini terjadi apabila dengan tiba-tiba
dikejutkan oleh bunyi yang keras dan cahaya yang terlalu kuat atau perubahan
suhu yang mendadak misalnya bayi dimandikan pada waktu bayi masih tidur,
maka ia tersentak dan menangis.
 Stapping reflek adalah suatu reflek kaki secara spontan apabila bayi
tersebut diangkat tegak dan kakinya satu persatu pada satu dasar, maka bayi
akan melakukan gerakanmelangkah. Reflek ini bersifat reflek belajar seolah-
olah akan berjalan.
MASALAH YANG TERJADI PADA NEONATUS

1. MUNTAH ATAU GUMOH


Muntah atau emesis adalah keadaan dimana dikeluarkannya isi lambung secara ekspulsif
atau keluarnya kembali sebagian besar atau seluruh isi lambung yang terjadi setelah agak
lama makanan masuk kedalam lambung. Usaha untuk mengeluarkan isi lambung akan
terlihat sebagai kontraksi otot perut.

Penyebab
 Anak/bayi yang sudah kenyang
 Posisi anak atau bayi yang salah saat menyusui akibatnya udara masuk
kedalam lambung
 Posisi botol yang tidak pas
 Terburu-buru atau tergesa-gesa dalam menghisap
 Akibat kebanyakan makan
 Kegagalan mengeluarkan udara

2. KEMBUNG
Kembung adalah keadaan perut yang membesar dan berisi angin

Penyebab
 Bayi kembung karena menelan angin waktu menyusui.
hal ini terjadi karena teknik menyusui yang salah, puting terlalu besar atau terlalu
kecil
 Bayi yang minum susu formula dengan botol.
Angin ikut tertelan karena lubang dot terlalu kecil, sehingga bayi menghisap terlalu
kuat dan angin masuk melalui pinggiran dot

3. KONSTIPASI/OBSTIPASI
Konstipasi/sembelit adalah keadaan dimana anak jarang sekali buang air besar dan kalau
buang air besar keras
Obstipasi : obstruksi intestinal (konstipasi yang berat)

Penyebab
 Kurang makanan yang tinggi serat
 Kurang cairan
 Obat/zat kimiawi

Tanda dan gejala


 Frekuensi BAB kurang dari normal
 Gelisah, cengeng, rewel
 Menyusu/makan/minum kurang
 Feses keras

4. DIARE
Diare adalah buang air besar dengan frekuensi 3x atau lebih per hari, disertai perubahan
tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah yang terjadi pada bayi dan anak
yang sebelumnya tampak sehat (A.H. Markum, 1999)

Penyebab
 Dot yang tidak disterilkan sebelum digunakan
 Makanan yang tercemar mikroorganisme (basi, beracun, alergi)
 Penyakit infeksi (campak, ISPA, OMA)
 Menurunnya daya tahan tubuh (malnutrisis, BBLR, immunosupresi, terapi
antibiotik)

http://e-medis.blogspot.com/2013/03/masa-neonatus-anak-pertumbuhan-dan.html

http://nursantidewi.blogspot.com/p/tumbuh-kembang-neonatus_27.html

You might also like