Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
MISRAWATI
NIM. L1A 115 147
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018
MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN PADA SAPI PERAH DI UPT
PEMBIBITAN TERNAK DAN HMT SINGOSARI KABUPATEN
MALANG
Oleh :
MISRAWATI
NIM. L1A 115 147
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018
KATA PENGANTAR
Misrawati
BAB I
PENDAHULUAN
upun kuantitas merupakan syarat mutlak dalam meningkatkan usaha sapi pera Sal
ah satu factor yang menentukan adalah tata laksana pemberian pakan sapi perah p
ada periode kering karena pada periode kering ini sangat menentukan untuk mem
persiapkan kondisi sapi sebaik mungkin untuk masa laktasi mendatang sejak awal
Sekitar 253 hari yang memerlukan pakan yang baik dan kuantitas yang cukup
untuk kebutuhan fetus dan produksi susu pada masa laktasi berikutnya,(Sudono,2
003).Mempersiapkan induk yang akan melahirkan dalam kondisi tubuh yang sehat
dan kuat serta memiliki produksi susu yang tinggi maka harus diberi kesempatan
induk untuk beristirahat dengan cara dihentikan pemerahan yang dikenal sebagai
periode kering dengan lama waktu istrahatselama 6-8 minggu sebelum melahirkan
(calving).
Lama periode kering tergantung pada baik dan buruknya kondisi induk yang
bunting,bila kondisi induk kurang baik seperti terlalu gemuk atau kurang sehat ma
uan untuk untuk memperbaiki jaringan jaringan ambing yang rusak akibat pemera
han,selain itu asa kering juga bertujuan agar pertumbuhan fetus dalam kandungan
tetap terjamin, sebab fetus akan tumbuh maksimal apabila mendapatkan asupan gi
zi yang cukup dari induknya (Tri,2008).Dalam proses tata laksana pemeliharaan te
rnak, khususnya sapi perah banyak masyarakat yang belum mengerti tentang
Hal ini dikarenakan biaya produksi terutama pakan memerlukan anggaran yang
paling besar yaitu sekitar 70%, sehingga diperlukan manajemen yang baik agar
Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan ternak merupakan salah satu lembaga
yang bergerak dibidang pembibitan ternak serta hijauan makanan ternak. Unit
pelaksana teknis pembibitan ternak dan hijauan makanan ternak ini bertempat di
Sebagai organisasi yang terbuka, maka Unit Pelaksana Teknis Pembibitan Ternak
budidaya kambing PE, sapi perah dan sapi bali. Pengolahan hasil ternak serta
tatalaksan pemberian pakan sapi perah pada periode kering di Unit Pelaksana
Teknis Pembibitan Ternak dan HMT Singosari, sehingga dengan adanya magang
yang baik yang pada akhirnya mencapai produksi seoptimal mungkin sesuai
peternakan tersebut akan meningkat, dalam usaha peternakan sapi perah seringkali
manajemen pemberian pakan di abaikan khususnya pada sapi perah periode kerin
g. padahal sapi perah periode kering membutuhkan Manajemen pakan yang baik k
rumusan masalah dari laporan ini yaitu bagaimana manajemen pemberian pakan
pada sapi perah periode kering di Unit Pelaksanaan Teknis Pembibitan Ternak
pada Sapi Perah Friesian Holstein (FH), dilaksanakan mulai tanggal 6 Januari
sapi perah dengan jumlah sapi laktasi 11 ekor, sapi bunting/kering 10 ekor sapi da
ra 14 ekor, dan sapi pedet 3 ekor, serta karyawan yang bekerja di Unit Pelaksanaa
dengan mengikuti secara aktif semua aktivitas kegiatan yang berkaitan dengan
Data yang diperoleh dari pelaksanaan magang profesi berupa data primer
dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil pencatatan
peternakan. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber lain
dari hasil kegiatan magang profesi di Unit Pelaksanaan Teknis Pembibitan Ternak
tugas Dinas Peternakan Provinsi yang melaksanakan tugas teknis tertentu untuk
pelayanan masyarakat dengan nama Unit Bibit Ternak dan Hijauan Makanan
perubahan struktur dalam rangka penataan dan rekapitulasi unit pelaksana lingkup
Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur melalui surat keputusan Gubernur Provinsi
Jawa Timur. Jarak lokasi sekitar ± 6 km dari jalan raya. UPT PT-HMT Singosari
HMT Singosari Malang berada pada ketingian 700-800 m diatas permukaan laut
dimana musim hujan lebih pendek dari pada musim kemarau. Kelembaban udara
terendah 45% dan tertinggi mencapai 90% dengan rata-rata 60-70%. Stuktur tanah
liat berpasir dengan lapisan ± 20 m dan bentuk tanah miring. UPT PT-HMT
Singosari memiliki batasan wilayah yaitu sebelah barat berbatasan dengan lahan
dengan wilayah BBIB dan lahan masyarakat, utara berbatasan dengan Duku
Wonosari dan lahan masyarakat. Danah lokasi UPT BPT-HMT Singosari Malang
Ternak dan HMT Malang. adalah 38 ekor, jenis sapi perah Fresian Holstein (FH).
dari sebagian tugas Dinas Peternakan Provinsi yang melaksanakan tugas denagan
nama Balai Pembibitan Ternak dan HMT singosari yang dipimpin oleh seorang
Kepala Balai. Struktur organisasi di UPT Balai Pembibitan Ternak dan Hijauan
WIB dan dilanjutkan pukul 13.00 WIB sampai 15.00 WIB. Kegiatan yang
atau sebagian yang tidak dapat mengakibatkan gangguan kesehatan bagi ternak
tersebut. Pakan yang bisa diberikan untuk ternak dapat berupa hujauan seperti
kebutuhan berbagai fungsi tubuhnya. Pada dasarnya kebutuhan sapi perah terdiri
dari kebutuhan pokok hidup dan kebutuhan untuk produksi. Kebutuhan pokok
proses pertumbuhan dan produksi susu. Kebutuhan pokok hidup tergantung pada
pagi hari pukul 08.00 dan sore hari pukul 14.00. Hijauan rumput gajah
bertujuan untuk mengurangi kandungan kadar air yang terdapat dalam hijauan,
serta rumput di coper dengan panjang sekitar 5-7 cm, dengan tujuan agar seluruh
bagaian rumput dapat termakan oleh ternak. Hal ini sesuai dengan pendapat
60%:40% (dalam BK). Menurut Siregar (1993), imbangan antara hijauan dan
konsentrat yang baik dalam formula ransum sapi yang sedang berproduksi susu
dengan tetap mempertahankan kadar lemak dalam batas normal adalah 60:40.
kedelai, dedak jagung, bungkil sawit dan mineral. Konsentrat diberikan dua kali
sehari yaitu pada saat sebelum dilakukan pemerahan pada pukul 04.00 WIB dan
pada siang hari pukul 12.50 WIB sebelum dilakukan pemerahan kedua sebanyak 9
kg/ekor/hari. Menurut Blakely dan Bade (1994), pakan konsentrat diberikan lebih
bisa relatif lebih singkat waktunya sehingga retensi nutrisi yang diperoleh akan
energi. Formulasi dan komposisi bahan penyusun ransum sapi perah di UPT PT-
Hijuan yang diberikan 2 kali sehari yaitu pada pagi hari pukul 08.00 WIB dan
siang hari pukul 13.00 WIB sebanyak 42 kg/ekor/hari. Sedangkan untuk pakan
konsentrat diberikan 10 kg/ekor/hari. Dengan tujuan pada masa ini sapi lebih
berisrahat sehingga bisa melakukan regenerasi sel (menganti sel-sel yang telah
Pemberian hijauan harus optimal. Jika kualitas hijauan kurang baik, sapi akan
pada umur 12 bulan ± 297 kg. sapi dara dapat dikawinkan pertama kali jika berat
tubuh dapat mencapai 185 – 300 kg atau lingkar dada 175 – 177 cm (Faridah,
2004).
dan HMT Malang. berjumlah 14 ekor. Pakan konsentrat yang diberikan untuk sapi
dengan frekuensi pemberian 2 kali sehari yaitu pada pagi hari pukul 80.00 WIB
Pakan utama pedet adalah kolostum yang diberikan pada sapi pedet di
sebanyak 2 kali sehari yaitu pada pagi hari pukul 08.00 dan siang hari pukul
Pakan yang diberikan kepada ternak sapi perah di UPT PT-HMT Singosari
masih belum efisien. Pakan yang diberikan berupa pakan hijauan masih tersisa di
beberapa kandang antara lain kandang sapi dara dengan jumlah sisa pakan rata-
rata 35 kg. begitu pula pada kandang-kandang lain. Hal ini dikarenakan oleh
proses pencacahan pakan yang kurang pendek sehingga pakan tidak dapat
Hal lain yang menyebabkan pakan tidak tercena adalah pakan yang tersisa
adalah batang dari rumput yang memiliki tektur keras, sehingga hal ini berkaitan
Tempat minum ternak diisi sampai penuh, jika air minum sudah mau habis, diisi
4.1 Kesimpulan
n bahwa tata laksana pemeliharaan sapi perah yang dilakukan di UPT PT dan HM
T Singosari Malang sudah baik, mulai dari pemberian pakan nya aspek perkandan
gan, penanganan kesehatan dan biosekuriti yang ketat.Karena sudah sesuai denga
Pemberian pakan diberikan pada pagi hari dan sore hari pukul 08.00 dan pukul
13.00 WIB. Dan konsentrat diberikan lebih awal dari pada hijauan.
Pemberian pakan sapi kering telah sesuai dengan jumlah kebutuhan nutrisi
yang cukup untuk mempersiapkan kelahiran dan masa laktasi berikutnya yaitu
hijauan sekitar 10% dari jumlah rata-rata bobot badan sapi perah kering.
Sapi perah periode kering ditempatkan pada kandang kering sampai partus
4.2 Saran
Saran dari penulis laporan di UPT PT dan HMT Singosari Kabupaten
Malang yaitu dari segi kandang khususnya di sapi perah agar memperbaiki/mengg
anti lantai kandang yang sudah rusak, karena bias menyebabkan ternak terjatuh,
dan karyawan di Unik Pelaksanaan Teknis Pembibitan Ternak dan HMT Malang
masih kurang.
DAFTAR PUSTAKA