Professional Documents
Culture Documents
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
PEMETAAN TOPOGRAFI
ACARA II : THEODOLITE
LAPORAN
OLEH
FERDIANSYAH SEPTIAWAN ASNAWI
D06117001
GOWA
2017
BAB 1
PENDAHULUAN
segala hal tentang planet bumi beserta isinya yang membahas sifat, bahan yang
perkembangan sejak bumi ini lahir di alam semesta hingga sekarang. Ilmu geologi
memiliki cakupan yang sangat luas, salah satu cabang ilmu dari geologi adalah
pemetaan topografi. Topografi berasal dari bahasa yunani, topos yang berarti
tempat dan graphi yang berarti gambar. Peta topografi memetakan tempat-tempat
dipermukaan bumi yang berketinggian sama dari permukaan laut menjadi bentuk
dan interval kontur pada peta topografi bervariasi tergantung pada seri peta dan
relief (variasi elevasi) dari topografi. Tujuan peta topografi yaitu untuk
topografi. Oleh karena itu dialkuakn praktikum ini agar teori yang didapat di kelas
membuat peta topografi berupa peta kontur pada polygon tertutup dengan
Adapun alat dan bahan yang digunakan saat melakukan praktikum yaitu :
1. Theodolit
2. Statif
3. Bak Ukur
4. GPS
5. Kompas Geologi
6. Patok
7. Payung
8. Tabel Data
9. ATK
13. Clipboard
14. Kamera
awal polygon(A) :
kompas sesuai sasaran teropong, atur sudut horizontal pada besar = 00º 00’
2. Buka kunci piringan atas, bidik dan putar searah jarum jam arahkan
teropong pada titik sasaran bawah = B (titik polygon yang berada sisi kiri
alat ) dengan menggunakan garis bidik yang ada di atas teropong pesawat.
3. Bila bayangan kabur, perjelas dengan memutar sekrup pengatur lensa dan
diafragma
catat besarannya.
6. Buka kunci skrup piringan atas, putar dan arahkan teropong pada titik
sasaran bawah = C ( titik batas polygon lain yang berada pada sisi kanan
alat ), kalau sudah tepat perjelas dan kunci piringan atas, baca dan catat
sudut horizontal = Cº .
sampai alat siap digunakan, arahkan ke titik A ( titik awal ), kunci sekrup
piringan bawah, catat besar sudut horizontal = Aº, buka sekrup piringan
8. Lakukan kegiatan seperti No. 6 dan No. 7 dans seterusnya sehingga pada
9. Hitung besaran sudut dalam titik A = Cº - Bº, besaran sudut dalam titik C
= Dº - Aº , dan catat.
10. Ukur jarak antara patok / titik batas polygon dan catat.
Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk
menentukan tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Berbeda dengan
waterpass yang hanya memiliki sudut mendatar saja. Di dalam theodolit sudut
yang dapat di baca bisa sampai pada satuan sekon (detik). Theodolite merupakan
alat yang paling canggih di antara peralatan yang digunakan dalam survei. Pada
dasarnya alat ini berupa sebuah teleskop yang ditempatkan pada suatu dasar
tersebut juga dipasang pada piringan kedua dan dapat diputarputar mengelilingi
sudut tersebut dapat dibaca dengan tingkat ketelitian sangat tinggi (Farrington
1997).
2.1.2 Bagian – Bagian Theodolit
baik itu dari jarak yang dekat maupun jarak yang jauh .
2. Alat pembidik, berfungsi untuk membidik arah bak ukur agar tepat
berdasarkan teropong.
kedataran laut.
12. Sekrup penyetel putaran, berfungsi untuk menyetel arah alat ukur.
dipenuhi sebelum alat tersebut digunakan untuk pengukuran, agar data yang
1. Sumbu I Vertikal
tabung.
2. Putar alat ke sembarang arah, cek kedudukan nivo tabung. Apabila telah
3. Tujuan penyeimbangan Nivo Tabung agar garis arah yang melalui titik
Catatan :
alat berdiri di lain tempat maka harus dilakukan pengaturan yang sama
maka setiap alat berdiri di lain tempat maka pengaturan ini tidak perlu
a. Sumbu II tegaklurusdengansumbu I
1. Kesalahan sumbu II tidak tegak lurus dengan sumbu I hanya terjadi pada
alat ukur theodolit tipe lama, pada alat theodolit tipe wild T0 yang kita
punya, apabila sumbu I vertikal dan nivo tabung telah diseimbangkan
mendekati maka kunci dengan klem horisontal dan klem sumbu II.
horisontal.
2. Ubah teropong pada keadaan luar biasa (LB), lalu bidik kembali ke titik
a = 90° – (B – LB)/2
terakhir.
kolimasi (garis bidik) sudah tidak mengarah pada titik P1 lagi. Maka
3. Arahkan teropong pada kedudukan biasa (B), lalu bidik lagi titik P1 dan
telah seslesai, tetapi bila nilai a masih besar, ulangi dengan cara yang
sama sampai a = 0.
1. Arahkan teropong pada titik yang telah ditentukan misal A1, pada
2. Ubah teropong pada posisi luar biasa (LB). Catat pembacaan vertikalnya.
p, dimana :
p = 180° – (B + LB)/2
dengan cara memutar sekerup koreksi diafragma atas bawah. Bisa juga
Catatan :
Apabila alat digunakan di lapangan dan belum dicek pengaturan tetapnya,
lebih banyak yaitu pada keadaan teropong biasa (B) dan teropong luar
biasa(LB). Sehingga sudut akhir didapat dengan meratakan bacaan luar biasa
dan luar biasa. Hal ini dapat menghilangkan kesalahan sistematis yang
Dalam theodolit ini, lingkaran skala mendatar menjadi satu dengan kiap,
2. Theodolite Repitisi
dari konstuksi ini, maka bacaan lingkaran skala mendatar 0º, dapat
3. Theodolite Modern
atau meningkat, dengan terang dan gelap saman jauh radial band.
Macamtheodolitmenurutsistembacaannya:
Macamtheodolitemenurutskalaketelitiannya:
1. Kesalahan kasar
Contoh :
– salah baca
– salah mencatat
– salah dengar
2. Kesalahan sistematik
1. Menyetting alat dengan baik dan benar diperlukan dalam skill praktikan
dalam praktikum agar data yang diambil tepat. Sudut horizontal dan sudut
Sedangkankekurangannyaialahalat theodolite
sangatsensitifdansedikitsulituntukdisentringkan.
4.2 Saran
kalibrasi.
berubah.
DAFTAR PUSTAKA
http://belajar-teknik-sipil.blogspot.co.id/2010/03/kesalahan-kesalahan-
Oerleebook.wordpress.com | Theodolit