Professional Documents
Culture Documents
A. Pengkajian Keperawatan
1. Identitas pasien dan keluarga
a. Identitas Klien
b. Identitas penanggung
Nama : Tn. M
Umur : 35 tahun
Agama : Kristen
No. RM : 04.02.04
Tgl. Pengkajian : 10 Februari 2018
Pekerjaan : Karyawan Bank Swasta
Hubungan dengan klien : Anak kandung
Alamat : Jl. Kenanga No. 3
2. Riwayat kesehatan
a. Alasan masuk RS
1
klien merasa kedinginan dan gelisah. Kemudian klien memakai jaket tetapi
tidak ada perubahan. Lalu besoknya klien dan keluarga pergi ke dokter praktek
dan klien dianjurkan untuk opname.
c. Riwayat kesehatan masa lalu
Menurut klien bahwa dia pernah dioperasi App pada umur 20 tahun dan
juga pernah dirawat karena menderita ulkus peptikum.
3. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi : Ditemukan kulit tampak pucat, menggigil, gelisah, dan lemah
Palpasi : Pada permukaan ini ditemukan kulit teraba dingin, nadi lambat.
Auskultasi : Tekanan darah menurun.
4. Observasi
Observasi TTV
S : 33 ºC
N : 50 x/menit
TD : 90/60 mmHg
P : 24 x/menit
5. Pengelompokan Data
2
8. Tampak cemas dan ketakutan
9. Klien dan keluarga sering menanyakan
kondisinya
B. Diagnosis Keperawatan
1. Penurunan suhu tubuh berhubungan dengan regulasi suhu tak efektif akibat
usia ditandai dengan:
- Umur klien 65 tahun
- Suhu tubuh 33 ºC
- Kulit teraba dingin
- Tampak pucat dan menggigil
- Tampak lemah
- Pembatasan aktivitas
- Pemenuhan ADL dilakukan oleh perawat dan keluarga
3. Kecemasan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keadaan kondisinya
(ancaman) ditandai dengan:
- Nampak cemas dan ketakutan
- Klien dan keluarga sering menanyakan kondisinya
- Gelisah
C. Intervensi
1. Penurunan suhu tubuh berhubungan dengan regulasi suhu tak efektif akibat
Usia.
Tujuan: mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal dengan kriteria
- Suhu 36 – 37 ºC
- Tidak menggigil
- Tidak pucat
3
Intervensi:
INTERVENSI RASIONAL
1. Pantau suhu klien setiap 2 jam Perubahan suhu yang signifikan membantu
dalam pemberian intervensi
2. Berikan selimut tambahan Pemberian selimut tambahan dapat
mengurangi evaporasi dan
radiasi sehingga suhu tubuh dapat
dipertahankan
3. Berikan buli-buli panas pada Memberikan rangsangan panas dari luar untuk
kaki membantu
mempertahankan suhu tubuh yang optimal
4. Pantau suhu lingkungan Menjaga suhu lingkungan tetap konstan
sehingga tidak terjadi
pertukaran antara suhu tubuh dan suhu
ruangan
5. Batasi aktifitas Aktivitas yang tinggi meningkatkan
metabolisme tubuh
sehingga meningkatkan pengeluaran panas
dari tubuh
4
Intervensi:
INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji toleransi pasien terhadap Parameter menunjukkan respons
aktifitas dengan parameter fisiologis pasien terhadap
frekuensi nadi 20/menit di atas stress aktivitas
frekuensi istirahat
2. Kaji kesiapan klien untuk Stabilitas fisiologis pada istirahat
meningkatkan aktifitas karena penting untuk memajukan
kelemahan tingkat aktivitas individual
3. Berikan bantuan sesuai kebutuhan Teknik penghematan energi,
menurunkan penggunaan energi
sehingga membantu keseimbangan
suplai dan kebutuhan oksigen
4. Dorong pasien untuk Pengaturan jadwal meningkatkan
berpartisipasi dalam memilih toleransi terhadap kemajuan
periode aktifitas aktivitas dan mencegah kelemahan
5. Berikan bantuan dalam Membantu meningkatkan harga diri
aktifitas/ambulasi bila perlu klien bila melakukan
sendiri
Intervensi:
INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji rasa cemas untuk validasi Perasaan adalah nyata dan membantu
observasi klien misalnya apakah klien untuk terbuka
8
merasa takut sehingga dapat mendiskusikan dan
menghadapinya
2. Catat petunjuk perilaku misalnya Indikator derajat/stress, di mana dapat
gelisah terjadi sebagai akibat
gejala fisik kondisinya
3. Tentukan persepsi klien tentang Membuat pengaturan dasar dan
proses penyakitnya memberikan kesadaran kebutuhan
belajar individu
4. Dorong klien menyatakan Membuat hubungan terapeutik dan
perasaannya membantu klien untuk
mengidentifikasi masalah yang
menyebabkan kecemasan
5. Berikan informasi yang akurat Keterlibatan klien dalam perencanaan
dan nyata tentang apa yang perawatan memberikan rasa kontrol
dilakukan dan membantu menurunkan
kecemasan
6. Catat pembatasan fokus perhatian Penyempitan fokus umumnya
klien misalnya konsentrasi pada merefleksikan rasa tak
suatu hal pada waktu tertentu kepanikan
7. Berikan lingkungan tenang dan Memindahkan klien dari stress luar,
istirahat meningkatkan relaksasi dan
membantu menurunkan ansietas
8. Bantu klien menggunakan Mekanisme koping mengatasi masalah
mekanisme koping misalnya
teknik mengatasi stress
9. Dorong keluarga untuk Tindakan dukungan dapat membantu
menyatakan perhatian mengurangi stress
D. Implementasi / Pelaksanaan
No Dx Kep Tanggal/Jam Implementasi Paraf
1 Penurunan suhu 10 Feb 2018 Memantau suhu klien
tubuh Jam 09.00 setiap 2 jam (suhu: 35,5
berhubungan ºC)
dengan regulasi 10 Feb 2018 Memberikan selimut
suhu tak efektif Jam 09.05 tambahan
akibat faktor usia 10 Feb 2018 Memberikan buli-buli
Jam 09.10 panas pada daerah kaki
10 Feb 2018 Memantau suhu
Jam 09.20 lingkungan kamar klien
10 Feb 2018 Membatasi aktivitas klien
Jam 09.45
dengan memenuhi segala
kebutuhan klien di
tempat tidur
E. Evaluasi
No Dx Kep Hari/tanggal Evaluasi Paraf
1 Penurunan suhu 10 Februari S : Klien mengatakan
tubuh berhubungan 2018
dengan regulasi suhu tidak merasa menggigil
tak efektif akibat lagi
faktor usia
O : - Suhu tubuh 37 ºC
- Kulit tidak teraba
dingin
- Tidak pucat
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
DAFTAR PUSTAKA
http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/07/hipotermi-pada-bayi-baru-lahir-
dan.html (Diakses 27 Oktober 2014)