Professional Documents
Culture Documents
Oleh
dr. Gracendy Cherly
Pembimbing:
dr. Diah Sulistyowati
BAB I
1
PENDAHULUAN
2
banyak dilakukan melalui konsultasi perorangan atau kasus per kasus yang
diberikan pada waktu ibu memeriksakan kandungan atau pada waktu
kegiatan posyandu. Kegiatan penyuluhan semacam ini bermanfaat untuk
menangani kasus per kasus namun memiliki kelemahan, antara lain :
Pengetahuan yang diperoleh hanya terbatas pada masalahkesehatan
yang dialami saat konsultasi.
Penyuluhan yang diberikan tidak terkoordinir sehingga ilmu yang
diberikan kepada ibu hanyalah pengetahuan yang dimiliki oleh petugas
saja.
Tidak ada rencana kerja sehingga tidak ada pemantauan atau pembinaan
secara lintas sektor dan lintas program.
Pelaksanaan penyuluhan tidak terjadwal dan tidak berkesinambungan.
Oleh karena itu, untuk mengatasi kelemahan-kelemahan diatas
diadakan metode pembelajaran Kelas Ibu Hamil. Adapun kegiatan yang
diadakan adalah pembahasan materi buku KIA dalam bentuk tatap muka
dalam kelompok yang diikuti diskusi dan tukar pengalaman antara ibu-ibu
hamil dan petugas kesehatan.
Kelas Ibu Hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan
umur kehamilan antara 4 minggu s/d 36 minggu (menjelang persalinan)
dengan jumlah peserta maksimal 10 orang. Di kelas ini ibu-ibu hamil akan
belajar bersama, diskusi, dan tukar pengalaman tentang kesehatan Ibu dan
Anak (KIA) secara menyeluruh dan sistimitis serta dapat dilaksanakan
secara terjadwal dan berkesinambungan. Kelas Ibu Hamil difasilitasi oleh
bidan / tenaga kesehatan dengan menggunakan paket Kelas Ibu Hamil yaitu
Buku KIA, Flip chart (lembar balik), Pedoman Pelaksanaan kelas ibu
Hamil, Pegangan Fasilitator Kelas Ibu Hamil dan Buku Senam Ibu Hamil.
Keuntungan mengikuti Kelas ibu Hamil adalah :
Materi diberikan secara menyeluruh dan terencana sesuai dengan
pedoman kelas ibu hamil yang memuat mengenai kehamilan,
perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru
lahir, mitos, penyakit menular seksual dan akte kellahiran.
3
Penyampaian materi lebih komprehensif karena ada persiapan petugas
sebelum penyajian materi.
Dapat mendatangkan tenaga ahli untuk memberikan penjelasan
mengenai topik tertentu.
Waktu pembahasan materi menjadi efektif karena pola penyajian
materi terstruktur dengan baik.
Ada interaksi antara petugas kesehatan dengan ibu hamil pada saaat
pembahasan materi dilaksanakan.
Dilaksanakan secara berkala dan berkesinambungan.
Dilakukan evaluasi terhadap petugas kesehatan dan ibu hamil dalam
memberikan penyajian materi sehingga dapat meningkatkan kualitas
sistem pembelajaran.
Oleh karena itu di wilayah Puskesmas Cibeber juga penting diadakan Kelas
Ibu Hamil, untuk meningkatkan pemahaman ibu hamil tentang kehamilan
baik perawatan kehamilan, persalinan, dan perawatan nifas sehingga dapat
mengurangi Angka Kematian Ibu dan Bayi.
I.2 Tujuan
I.2.1 Tujuan Umum
Mengetahui dan mengevaluasi kegiatan program Kelas Ibu Hamil di
wilayah Bulakan Cibeber tahun 2018.
I.2.2 Tujuan Khusus
Mengetahui kegiatan yang sudah dijalankan dalam Kelas Ibu hamil
di wilayah Cibeber khususnya Bulakan.
Mengidentifikasi pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil selama
program Kelas Ibu Hamil berlangsung.
Mengetahui permasalahan dan kendala selama program Kelas Ibu
Hamil berlangsung.
Memberikan pelayanan menyeluruh untuk ibu hamil.
Mengupayakan menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
4
I.3 Manfaat
Bagi Masyarakat
Dengan adanya evaluasi program ini diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan, baik itu
perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan kehamilan,
persalinan, perawatan nifas,mitos yang ada, perawatan bayi baru lahir,
penyakut menular, hingga akte kelahiran.
5
BAB II
GAMBARAN UMUM
6
Gambar 1. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Cibeber tahun 2016
7
2.2.1. Jumlah Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang ada di wilayah
kerja Puskesmas DTP Cibeber diuraikan pada tabel 2.
NO KELURAHAN
POSKESDES
POSYANDU
POLINDES
PUSTU
PKM
POD
1 Cibeber 1 0 0 16 0 0
2 Kedaleman 0 0 0 5 1 0
3 Kalitimbang 0 1 0 6 0 0
4 Karang asem 0 0 0 7 0 1
5 Bulakan 0 0 1 6 0 0
6 Cikerai 0 0 1 7 0 0
TOTAL 1 1 2 47 1 1
Tabel 2. Sarana dan prasarana di wilayah Puskesmas Cibeber Tahun 2017
8
NO TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL JUMLAH
YANG DITAMATKAN
1 TK / tidak sekolah 6.665
2 Tidak / belum tamat SD 5.334
3 SD / MI 8.334
4 SMP / MTs 8.345
5 SMA / MA 11.445
6 Akademi / Diploma 1.430
7 Universitas / Perguruan Tinggi 1.491
TOTAL 43.044
Tabel 3. Jumlah penduduk Kecamatan Cibeber berusia 10 tahun ke atas menurut
tingkat pendidikan formal yang ditamatkan tahun 2016
9
yang daerahnya agak tinggi yaitu di Kelurahan Bulakan dan Kelurahan
Cikerai.
10
NO KELURAHAN JUMLAH KADER KADER
POSYANDU AKTIF DILATIH
1. Cibeber 16 80 80
2. Kedaleman 5 25 25
3. Kalitimbang 7 30 30
4. Karang Asem 6 35 35
5. Bulakan 6 30 30
6. Cikerai 7 35 35
TOTAL 47 235 235
Tabel 6. Jumlah Posyandu dan Kader di Wilayah Binaan Puskesmas DTP Cibeber Tahun
2017
11
2.4.2 Data Jumlah Kader di Kelurahan Bulakan
NO LINK JUMLAH KADER
1. Bentola 5
2. Cipaut 6
3. Lebak Waluh 3
4. Jeruk Tipis 3
5. Gunung Ipik 2
6. Ketilang 2
7. Pakis Saji 5
8. Lebak Ayang 3
Tabel 7. Jumlah Kader Aktif di Bulakan
12
2.4.5 Data Ibu Bersalin dari Bulan Februari-Juni 2018
2.4.7 Data Kematian Ibu dan Bayi di Bulakan dari Februari-Juni 2018
Jumlah Ibu Hamil Ibu Bersalin Neo
Kematian Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Tabel 11. Jumlah Kematian Ibu dan Bayi
13
BAB III
HASIL EVALUASI PROGRAM
14
hamil dan juga tempat melakukan komunikasi dua arah dalam bentuk
penyuluhan.
Penyuluhan menggunakan powerpoint dengan ilustrasi banyak
gambar dan juga lembar balik. Penyuluhan berjalan dengan lancar, hanya
saja karena masalah komunikasi dari segi bahasa sehingga masih ada
beberapa peserta yang tidak aktif dalam berdiskusi.
Kelas Ibu Hamil menjadi tidak efesien karena dibarengi dengan
pelayanan. Tidak diadakannya senam ibu hamil di akhir kelas ini.
15
Kadernya aktif dalam mendampingi para ibu hamil
Tenaga medis puskesmas melayani kesehatan dengan baik
SDM
Interaksi serta komunikasi antara tenaga medis dan peserta,
maupun dengan kader dan sesama peserta sudah baik
Secara umum menurut peserta Kelas Ibu Hamil program ini sudah berjalan
dengan baik dan membantu pemahaman mereka. Tetapi masih saat sesi Tanya
jawab ditemukan pemahaman masing masing ibu hamil berbeda, masih ada yang
kurang, terutama pemahaman mereka mengenai proses persalinan, mitos yang
ada, manfaat senam ibu hamil masih kurang. Terlebih lagi tidak dijalankannya
senam ibu hamil dalam kelas ini.
16
3.2.3 Hasil Wawancara dengan petugas kesehatan serta penanggung jawab
program
Dilakukan wawancara terhadap petugas kesehatan serta
penanggung jawab program.
INDIKATOR HASIL WAWANCARA
Jadwal rutin dilakukan tiap awal bulan tetapi belum mencakup
seluruh Kelurahan Bulakan
Kegiatan berjalan baik
Tidak ditemukan kendala selama menjadi fasilitator kelas ibu
Pelaksanaan hamil
Program Sosialisasi dengan kader sudah baik, kader sudah sebagian
besar terlatih dan mengerti tugas masing masing
Sosialisasi dengan dukun anak sudah pernah dilakukan tetapi
masih ada yang bekerja sendiri tanpa bekerja sama dengan
bidan
Setiap Desa /Kelurahan di siapkan 1 bidan
Untuk beberapa Kelurahan/ Desa yang memiliki Link yang
SDM luas atau banyak, dirasa kurang jika hanya 1 bidan
Kader sangat membantu dalam program ini maupun kegiatan
lainnya
Tidak semua peserta aktif dalam berdiskusi
Peserta Hampir sebagian ibu hamil tidak membaca buku KIA dan
hanya dibuka/ di baca untuk mengisi kolom pemeriksaan
17
3.3 Identifikasi Masalah
NO MASALAH
1. 90% kegiatan dalam program berjalan dengan baik
2. Masih ditemukan ibu hamil yang KEK
3. Belum diadakan kegiatan senam ibu hamil
18
3.5 Penyebab Prioritas Masalah
1. Pelaksanaan
MANUSIA METODA/CARA
Masih Kurangnya Cara penyampaian
pemahaman tentang materi cukup
pentingnya nutrisi
Materi belum di
Kurang aktifnya peserta
fokuskan 1 topik dalam
dalam diskusi
setiap kali pertemuan
Kurangnya
keingintahuan peserta
dengan isi buku KIA itu SARANA
sendiri Sarana dan
Terhambatnya prasarana cukup
komunikasi terkait
bahasa
KEK pada
ibu hamil
DANA LINGKUNGAN
Rendahnya ekonomi Status pendidikan
dalam pemenuhan nutrisi rendah
19
3.6 Pemecahan Prioritas Masalah
PRIORITAS
NO PENYEBAB MASALAH PEMECAHAN MASALAH
MASALAH
20
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Program Kelas Ibu Hamil di wilayah Puskesmas Cibeber
khususnya daerah Bulakan telah terlaksana dengan baik. Akan tetapi
kurang aktifnya pserta dalam diskusi dan kurangnya pemahaman peserta
tentang mitos dan nutrisi masih kurang, sehingga masih ada ibu hamil
dengan KEK.
4.2 Saran
Pada umumnya kegiatan dalam Kelas Ibu Hamil ini sudah cukup
terlaksana dengan baik. Hanya untuk mengupayakan Kelas Ibu Hamil
lebih kondusif sebaiknya tidak disertakan dengan pelayanan pemeriksaan,
agar peserta lebih focus dan tidak terburu buru dengan waktu. Begitu juga
dengan penyuluhan tidak harus hanya dengan lembar balik atau flipchart
saja, sesekali gunakan video agar lebih mudah diserap ilmunya dan
memudahkan dalam berinteraksi atau membahas buku KIA agar ada
minat baca dari peserta ibu hamil sehingga tahu fungsi dari buku itu
sendiri. Usahakan tetapkan 1 topik dalam setiap pertemuan sehingga
tercapainya pemahaman dari peserta tentang kehamilan baik itu
perubahan selama kehamilan, proses persalinan, nutrisi, pemeriksaan
yang dilakukan, sampai pada perawatan masa nifas. Perlu diingatkan
kepada peserta bahwa bukan hanya peserta yang ikut dalam kelas ini,
tetapi minimal 1x baik itu suami maupun orangtua diajak untuk ikut
dalam kelas ini. Usahakan menggunakan alat peraga.
Dalam Kelas Ibu Hamil sebaiknya diadakan senam ibu hamil
disetiap akhir pertemuan khusus peserta yang kehamilannya memasuki
trimester 3,sehingga saat nanti proses persalinan lebih mudah dan tidak
ada penyulit.
21
DAFTAR PUSTAKA
22
LAMPIRAN DOKUMENTASI KIB BULAKAN
BENTOLA
23
LAMPIRAN DRAFT WAWANCARA KELAS IBU HAMIL
Nama :
Usia :
Alamat :
Kehamilan ke berapa :
24
LAMPIRAN DRAFT WAWANCARA KELAS IBU HAMIL
Pertanyaan kader :
1. Sudah berapa lama anda menjadi kader ibu hamil?
2. Apakah ada pelatihan untuk semua kader sebelumnya untuk mengikuti
kegiatan ini? Rutin atau tidak?
3. Apa saja yang dilakukan kader dalam kegiatan ini sendiri?
4. Adakah manfaat program ini bagi kader itu?
5. Adakah kendala dalam menjalankan program ini?
6. Apakah masih ada dukun beranak di daerah ini ?
7. Apakah ada sosialisasi / pelatihan untuk mereka?
8. Masih adakah yang melahirkan di dukun beranak ?
9. Apakah masih ada warga yang melahirkan dibantu oleh dukun beranak ?
10. Adakah saran untuk program ini agar lebih baik untuk kedepannya?
25