You are on page 1of 26

EVALUASI PROGRAM KELAS

IBU HAMIL CIBEBER


TAHUN 2018

Laporan Evaluasi Program ini ditulis untuk


Memenuhi tugas program Internship

Oleh
dr. Gracendy Cherly

Pembimbing:
dr. Diah Sulistyowati

PROGRAM INTERNSHIP DOKTER


PUSKESMAS CIBEBER
CILEGON
2018
DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................................ 2


1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................... 2
1.2 Tujuan dan Manfaat ................................................................................................................. 4
1.2.1 Tujuan Umum ....................................................................................................................... 4
1.2.2 Tujuan Khusus....................................................................................................................... 4
1.2.3 Manfaat ................................................................................................................................. 5
1.3 RUANG LINGKUP .................................................................................................................... 5

BAB II. GAMBARAN UMUM ............................................................................................... 6


2.1 Data Geografi .............................................................................................................................. 7
2.2 Jumlah Sarana dan Prasarana .................................................................................................. 8
2.3 Data Pendidikan ......................................................................................................................... 8
2.4 Jumlah RT dan RW ................................................................................................................... 9
2.5Keadaan Wilayah ........................................................................................................................ 9
2.6 Sarana Transportasi ................................................................................................................... 9
2.7 Jarak Kelurahan ke Puskesmas ................................................................................................ 9
2.8 Waktu Tempuh ke Puskesmas ................................................................................................ 10
2.9 Data Khusus .............................................................................................................................. 10

BAB III. PENGUMPULAN DATA DAN HASIL ............................................................... 14


3.1 Pengumpulan Data ................................................................................................................... 14
3.2 Hasil Wawancara...................................................................................................................... 17
3.3 Identifikasi Masalah ................................................................................................................. 18
3.4 Prioritas Masalah ..................................................................................................................... 19
3.5 Penyebab Masalah .................................................................................................................... 19
3.6 Pemecahan Masalah ................................................................................................................. 20

BAB IV. PENUTUP ............................................................................................................... 21


4.1 KESIMPULAN SARAN .......................................................................................................... 21

BAB I

1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk
melihat derajat kesehatan masyarakat. Hasil dari Survey Demografi dan
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 diperoleh AKI 228 per 100.000
kelahiran hidup, meskipun demikian angka itu masih tertinggi di Asia.
Semnetara target dari Millenium Development Goal’s (MDGs) adalah 102
per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Program KIA pada
dasarnya mengupayakan kondisi ibu dan anak agar sehat mental dan
jasmani. Upaya tersebut guna membentuk sumber daya manusia generasi
penerus yang kuat sebagai satu modal pembangunan. Adapun prioritas
KIA adalah menurunkan angka kematian ibu menjadi 102 per 100.000
kelahiran hidup pada tahun 2015 dari 425 per 100.000 kelahiran hidup
tahun 1992. Menurut DEPKES RI tahun 2009 menyatakan penyebab
langsung kematian ibu sebesar 90% terjadi pada saat persalinan dan segera
setelah persalinan. Penyebab langsungkematian ibu adalah perdarahan
sebesar 28%, eklamsia 24%, dan infeksi sebesar 11%. Sedangkan
penyebab tidak langsung kematian ibu adalah Kurang Energi Kronik
(KEK) pada saat kehamilan sebesar 37% dan anemia pada saat kehamilan
sebesar 40%.
Sebagai realisasi tujuan tersebut sejak tahun 2009, telah
dicanangkan program Kelas Ibu Hamil. Kelas Ibu Hamil ini merupakan
sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam
bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan ibu mengenai kehamilan, perawatan bayi
baru lahir, mitos, penyakit menular dan akte kelahiran.
Pada dasarnya Kelas Ibu Hamil merupakan proses pembelajaran.
Menurut DEPKES, suatu keberhasilan pelatihan/pembelajaran dapat
dilihat dari input, proses,luaran, dampak, evaluasi, dan lingkungan.
Dewasa ini penyuluhan kesehatan Ibu dan Anak pada umumnya masih

2
banyak dilakukan melalui konsultasi perorangan atau kasus per kasus yang
diberikan pada waktu ibu memeriksakan kandungan atau pada waktu
kegiatan posyandu. Kegiatan penyuluhan semacam ini bermanfaat untuk
menangani kasus per kasus namun memiliki kelemahan, antara lain :
 Pengetahuan yang diperoleh hanya terbatas pada masalahkesehatan
yang dialami saat konsultasi.
 Penyuluhan yang diberikan tidak terkoordinir sehingga ilmu yang
diberikan kepada ibu hanyalah pengetahuan yang dimiliki oleh petugas
saja.
 Tidak ada rencana kerja sehingga tidak ada pemantauan atau pembinaan
secara lintas sektor dan lintas program.
 Pelaksanaan penyuluhan tidak terjadwal dan tidak berkesinambungan.
Oleh karena itu, untuk mengatasi kelemahan-kelemahan diatas
diadakan metode pembelajaran Kelas Ibu Hamil. Adapun kegiatan yang
diadakan adalah pembahasan materi buku KIA dalam bentuk tatap muka
dalam kelompok yang diikuti diskusi dan tukar pengalaman antara ibu-ibu
hamil dan petugas kesehatan.
Kelas Ibu Hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan
umur kehamilan antara 4 minggu s/d 36 minggu (menjelang persalinan)
dengan jumlah peserta maksimal 10 orang. Di kelas ini ibu-ibu hamil akan
belajar bersama, diskusi, dan tukar pengalaman tentang kesehatan Ibu dan
Anak (KIA) secara menyeluruh dan sistimitis serta dapat dilaksanakan
secara terjadwal dan berkesinambungan. Kelas Ibu Hamil difasilitasi oleh
bidan / tenaga kesehatan dengan menggunakan paket Kelas Ibu Hamil yaitu
Buku KIA, Flip chart (lembar balik), Pedoman Pelaksanaan kelas ibu
Hamil, Pegangan Fasilitator Kelas Ibu Hamil dan Buku Senam Ibu Hamil.
Keuntungan mengikuti Kelas ibu Hamil adalah :
 Materi diberikan secara menyeluruh dan terencana sesuai dengan
pedoman kelas ibu hamil yang memuat mengenai kehamilan,
perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru
lahir, mitos, penyakit menular seksual dan akte kellahiran.

3
 Penyampaian materi lebih komprehensif karena ada persiapan petugas
sebelum penyajian materi.
 Dapat mendatangkan tenaga ahli untuk memberikan penjelasan
mengenai topik tertentu.
 Waktu pembahasan materi menjadi efektif karena pola penyajian
materi terstruktur dengan baik.
 Ada interaksi antara petugas kesehatan dengan ibu hamil pada saaat
pembahasan materi dilaksanakan.
 Dilaksanakan secara berkala dan berkesinambungan.
 Dilakukan evaluasi terhadap petugas kesehatan dan ibu hamil dalam
memberikan penyajian materi sehingga dapat meningkatkan kualitas
sistem pembelajaran.
Oleh karena itu di wilayah Puskesmas Cibeber juga penting diadakan Kelas
Ibu Hamil, untuk meningkatkan pemahaman ibu hamil tentang kehamilan
baik perawatan kehamilan, persalinan, dan perawatan nifas sehingga dapat
mengurangi Angka Kematian Ibu dan Bayi.

I.2 Tujuan
I.2.1 Tujuan Umum
Mengetahui dan mengevaluasi kegiatan program Kelas Ibu Hamil di
wilayah Bulakan Cibeber tahun 2018.
I.2.2 Tujuan Khusus
 Mengetahui kegiatan yang sudah dijalankan dalam Kelas Ibu hamil
di wilayah Cibeber khususnya Bulakan.
 Mengidentifikasi pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil selama
program Kelas Ibu Hamil berlangsung.
 Mengetahui permasalahan dan kendala selama program Kelas Ibu
Hamil berlangsung.
 Memberikan pelayanan menyeluruh untuk ibu hamil.
 Mengupayakan menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

4
I.3 Manfaat
Bagi Masyarakat
Dengan adanya evaluasi program ini diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan, baik itu
perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan kehamilan,
persalinan, perawatan nifas,mitos yang ada, perawatan bayi baru lahir,
penyakut menular, hingga akte kelahiran.

Bagi Pengambil Kebijakan


Evaluasi program ini diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi
untuk meningkatkan kualitas pelayanan ibu hamil di wilayah Puskesmas
Cibeber.

Bagi Institusi Kesehatan Terkait


Evaluasi program ini diharapkan dapat memberikan informasi
kesehatan ibu hamil di wilayah cibeber untuk membantu terciptanya
inovasi lintas program.

Bagi Perkembangan Ilmu Pengetahuan


Evaluasi program ini dapat dapat dijadikan sebagai referensi untuk
evaluasi atau penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan angka
kematian ibu dan bayi beserta penyebabnya.

I.4 Ruang Lingkup


Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dan Observasi.
Informan dalam evaluasi program ini adalah para ibu hamil, petugas
kesehatan dari puskesmas, perwakilan ketua RT setempat dan kader
Posyandu. Evaluasi program ini dilakukan di Aula Pengajian di Kelurahan
Bulakan Cibeber.

5
BAB II
GAMBARAN UMUM

2.1 Data Geografi


2.1.1 Data Wilayah
Puskesmas DTP Cibeber terletak di Komplek PCI Blok D No. 52
Kelurahan Cibeber Kecamatan Cibeber yang merupakan daerah
perbatasan Kota Cilegon dan kabupaten Serang dengan luas wilayah +
21,49 KM. Berdasarkan peta wilayah, tampak bahwa wilayah kerja
Puskesmas Cibeber memiliki batas-batas sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Kecamatan Jombang
b. Sebelah Selatan : Kecamatan Mancak(Kabupaten Serang)
c. Sebelah Barat : Kecamatan Cilegon
d. Sebelah Timur : Kecamatan Kramat Watu ( Kab.Serang )
Luas Kecamatan Cibeber adalah 436.401 Ha, terdiri dari 6
kelurahan (Gambar 1) yang mencakup 37 RW dan 143 RT, yang dapat
dilalui kendaraan roda dua maupun empat. Adapun luas dari masing-
masing kelurahan adalah sebagai berikut:
a. Kelurahan Kedaleman = 26.2 Ha
b. Kelurahan Cibeber = 60.8 Ha
c. Kelurahan Karang Asem = 16.7 Ha
d. Kelurahan Bulakan = 40.6 Ha
e. Kelurahan Kalitimbang = 34.8 Ha
f. Kelurahan Cikerai = 35.8 Ha

6
Gambar 1. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Cibeber tahun 2016

2.2 Data Demografi


Jumlah penduduk di Kecamatan Cibeber pada tahun 2017 adalah
52.879 jiwa, adapun perinciannya dapat dilihat pada tabel 1.
NO KELURAHAN JUMLAH WUS JUMLAH
PENDUDUK
1 Cibeber 4.419 19.887
2 Kedaleman 2.134 9.595
3 Kalitimbang 1.964 6.742
4 Karang Asem 1.499 8.834
5 Bulakan 1.015 4.565
6 Cikerai 726 3.266
TOTAL 11.757 52.879
Tabel 1. Jumlah Wanita Usia Subur (WUS) dan Jumlah Penduduk Kecamatan
Cibeber Tahun 2017

7
2.2.1. Jumlah Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang ada di wilayah
kerja Puskesmas DTP Cibeber diuraikan pada tabel 2.

NO KELURAHAN

POSKESDES
POSYANDU
POLINDES
PUSTU
PKM

POD
1 Cibeber 1 0 0 16 0 0
2 Kedaleman 0 0 0 5 1 0
3 Kalitimbang 0 1 0 6 0 0
4 Karang asem 0 0 0 7 0 1
5 Bulakan 0 0 1 6 0 0
6 Cikerai 0 0 1 7 0 0
TOTAL 1 1 2 47 1 1
Tabel 2. Sarana dan prasarana di wilayah Puskesmas Cibeber Tahun 2017

2.2.2. Data Pendidikan


Sumber daya Manusia merupakan modal dasar pembangunan,
karena pelaksanaan pembangunan tidak cukup mengandalkan sumber daya
alam tetapi perlu adanya sumber daya manusia yang berkualitas.Mutu
pendidikan masyarakat Cibeber Kota Cilegon dilihat dari kemampuan
baca tulis, tingkat pendidikan formal yang diselesaikan, dll. Tingkat
pendidikan formal masyarakat di Kecamatan Cibeber (Tabel 3) dapat
dijadikan dasar untuk perencanaan program-program puskesmas
selanjutnya.

8
NO TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL JUMLAH
YANG DITAMATKAN
1 TK / tidak sekolah 6.665
2 Tidak / belum tamat SD 5.334
3 SD / MI 8.334
4 SMP / MTs 8.345
5 SMA / MA 11.445
6 Akademi / Diploma 1.430
7 Universitas / Perguruan Tinggi 1.491
TOTAL 43.044
Tabel 3. Jumlah penduduk Kecamatan Cibeber berusia 10 tahun ke atas menurut
tingkat pendidikan formal yang ditamatkan tahun 2016

2.2.3. Jumlah RT dan RW


Secara administratif, Kecamatan Cibeber terdiri dari 6 (enam)
Kelurahan yang terdiri dari 37 RW dan 143 RT (Tabel 4).
NO KELURAHAN JUMLAH RW JUMLAH RT
1 Cibeber 11 56
2 Kedaleman 7 34
3 Kalitimbang 5 18
4 Karang Asem 6 10
5 Bulakan 4 14
6 Cikerai 4 11
TOTAL 37 143
Tabel 4. Jumlah RW dan RT menurut Kelurahan Tahun 2017

2.2.4. Keadaan Wilayah


Wilayah Kecamatan Cibeber rata-rata keadaan daerahnya berupa
dataran rendah yaitu Kelurahan Cibeber, Kelurahan Kedaleman,
Kelurahan Kalitimbang, Kelurahan Karang Asem. Ada dua Kelurahan

9
yang daerahnya agak tinggi yaitu di Kelurahan Bulakan dan Kelurahan
Cikerai.

2.2.5. Sarana Transportasi


Semua wilayah Kecamatan Cibeber dapat dilalui dengan kendaraan
roda dua maupun roda empat, hal ini merupakan suatu keuntungan/
kemudahan yang ada sehingga baik petugas/sarana kesehatan maupun
masyarakat umum dapat saling menjangkau yang tentu saja berdampak
positif bagi pencapaian dan keberhasilan program.

2.2.6. Jarak dan Waktu Tempuh Puskesmas


Jarak tempuh dari Puskesmas ke 6 kelurahan diuraikan pada tabel
5. Adapun waktu tempuh yang digunakan untuk mencapai Kelurahan
tersebut dengan menggunakan roda 2 (dua) atau 4 (empat) adalah hampir
sama.
NO KELURAHAN JARAK TEMPUH WAKTU TEMPUH
1. Cibeber 2 Km 5 menit
2. Kedaleman 2Km 10 menit
3. Kalitimbang 6 Km 10 menit
4. Karang Asem 4 Km 10 menit
5. Bulakan 8 Km 20 menit
6. Cikerai 10 Km 30 menit
Tabel 5. Jarak dan Waktu Tempuh dari keenam Kelurahan ke Puskesmas

2.3 Peran Serta Masyarakat


Peran serta masyarakat dalam pembangunan di bidang kesehatan
adalah merupakan upaya kemandirian masyarakat dalam menjaga,
memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Wujud peran serta
masyarakat tersebut salah satunya dapat dilihat dari peran serta kader aktif
padaupaya kesehatan yang bersumber daya masyarakat (Tabel 6).

10
NO KELURAHAN JUMLAH KADER KADER
POSYANDU AKTIF DILATIH
1. Cibeber 16 80 80
2. Kedaleman 5 25 25
3. Kalitimbang 7 30 30
4. Karang Asem 6 35 35
5. Bulakan 6 30 30
6. Cikerai 7 35 35
TOTAL 47 235 235
Tabel 6. Jumlah Posyandu dan Kader di Wilayah Binaan Puskesmas DTP Cibeber Tahun
2017

2.4 Data Khusus


2.4.1 Jadwal Kelas Ibu Hamil di Kelurahan Bulakan
NO LINK JADWAL KELAS BUMIL
1. Bentola Aktif
2. Cipaut Kurang Aktif
3. Lebak Waluh Tidak ada
4. Jeruk Tipis Tidak ada
5. Gunung Ipik Tidak ada
6. Ketilang Tidak ada
7. Pakis Saji Tidak ada
8. Lebak Ayang Tidak ada
Tabel 7. Jadwal Aktif Kelas Ibu Hamil 2018

11
2.4.2 Data Jumlah Kader di Kelurahan Bulakan
NO LINK JUMLAH KADER
1. Bentola 5
2. Cipaut 6
3. Lebak Waluh 3
4. Jeruk Tipis 3
5. Gunung Ipik 2
6. Ketilang 2
7. Pakis Saji 5
8. Lebak Ayang 3
Tabel 7. Jumlah Kader Aktif di Bulakan

2.4.3 Sasaran Program Kelas Ibu Hamil


Sasaran Program Kelas Ibu Ibu Hamil Ibu Nifas Neo
Hamil 107 102 95

2.4.4 Data Jumlah Ibu Hamil yang Terdaftar di Bulakan


NO LINK IBU HAMIL KEK
1. Bentola 19 2
2. Cipaut 4 -
3. Lebak Waluh 6 2
4. Jeruk Tipis 3 1
5. Gunung Ipik 3 -
6. Ketilang 2 -
7. Pakis Saji 7 -
8. Lebak Ayang 1 -
Tabel 8. Jumlah Ibu Hamil di Wilayah Bulakan

12
2.4.5 Data Ibu Bersalin dari Bulan Februari-Juni 2018

NO BULAN IBU BERSALIN RESTI


1 Februari 6 -
2 Maret 4 -
3 April 8 -
4 Mei 7 2
5 Juni 9 9
Tabel 9. Jumlah Ibu Bersalin dengan Resti

2.4.6 Data Ibu Bersalin di Yankes dan NonYankes Februari-Juni 2018


NO TEMPAT IBU BERSALIN
1. Yankes 31
2. NonYankes 3
Tabel 10. Jumlah ibu bersalin di yankes dan non yankes di Bulakan

2.4.7 Data Kematian Ibu dan Bayi di Bulakan dari Februari-Juni 2018
Jumlah Ibu Hamil Ibu Bersalin Neo
Kematian Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Tabel 11. Jumlah Kematian Ibu dan Bayi

2.4.8 Jumlah Dukun Beranak di Kelurahan Bulakan


NO LINK JUMLAH
1 Bentola 1
2 Cipaut 6
3 Lebak Waluh 3
4 Jeruk Tipis 3
5 Gunung Ipik 2
6 Ketilang 2
7 Pakis Saji 5
8 Lebak Ayang 3
Tabel 12. Jumlah Dukun Anak

13
BAB III
HASIL EVALUASI PROGRAM

3.1 Hasil Observasi


Observasi dilakukan guna memperkuat data tertulis dan
wawancara, serta memperkaya informasi dalam evaluasi program ini.
Beberapa hal yang diobservasi antara lain penjadwalan pertemuan,
pelaksanaan kegiatan, serta pencatatan data peserta yang hadir.

3.1.1 Hasil Observasi Terhadap Pertemuan dan Pelaksanaan


Program Kelas Ibu Hamil di Puskesmas Cibeber dilaksanakan
sejak lama dengan tujuan menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Kelas
Ibu Hamil dijadwalkan minimal sebulan sekali pada masing-masing
kelurahan. Di Kelurahan Bulakan kelas ibu hamil hanya diadakan di
daerah Bentola. Sosialisasi kepada ibu hamil di wilayah tersebut dilakukan
melalui kader. Adapun kegiatan yang dilakukan selama Kelas Ibu Hamil
ini sebagai berikut :
 Pendataan ibu- ibu hamil di wilayah Bentola
 Penyuluhan terhadap ibu-ibu hamil seputar kehamilan, saat melahirkan
dan pasca melahirkan.
 Melakukan pemeriksaan terhadap ibu hamil mulai dari tekanan darah,
LiLa, pemeriksaan Leopold, serta edukasi untuk memeriksaan TORCH,
Hep B, sifilis,pemeriksaan darah rutin
 Pemberian vitamin untuk ibu hamil
 Pemantauan dan Pencatatan Buku KIA

Tempat yang digunakan untuk Kelas Ibu Hamil sendiri di Aula


Pengajian, karena belum ada tempat khusus (seperti posyandu) tetapi
tempat cukup luas dan nyaman. Untuk peralatan sudah cukup memadai
dari timbangan, meteran LiLa, tensimeter, meteran untuk tinggi fundus
uteri, Doppler, ada 1 kursi dan 1 meja, dan tikar untuk pemeriksaan ibu

14
hamil dan juga tempat melakukan komunikasi dua arah dalam bentuk
penyuluhan.
Penyuluhan menggunakan powerpoint dengan ilustrasi banyak
gambar dan juga lembar balik. Penyuluhan berjalan dengan lancar, hanya
saja karena masalah komunikasi dari segi bahasa sehingga masih ada
beberapa peserta yang tidak aktif dalam berdiskusi.
Kelas Ibu Hamil menjadi tidak efesien karena dibarengi dengan
pelayanan. Tidak diadakannya senam ibu hamil di akhir kelas ini.

3.2 Hasil Wawancara


Wawancara dilakukan terhadap 10 peserta ibu hamil sesudah
penyuluhan, 5 orang kader, perwakilan ketua RT setempat, serta 2 petugas
kesehatan termasuk pemegang program dari Puskesmas Cibeber.

3.2.1 Hasil Wawancara dengan peserta


Responden merupakan ibu hamil yang memeriksakan kehamilan di
posyandu setempat.
INDIKATOR HASIL WAWANCARA
 Jadwal sudah rutin dilakukan dan berjalan baik
 Sudah sebagian besar memahami tentang perubahan tubuh dan
keluhan selama kehamilan, perawatan kehamilan, dan persalian.
Tetapi masih ada beberapa yang percaya akan mitos selama
kehamilan.
Pelaksanaan
 Peserta merasa informasi yang diberikan pada penyuluhan
Program
bermanfaat, dan menginginkan kegiatan diadakan terus.
 Sebagian besar sudah tahu bahwa sebaiknya persalinan
dilakukan di pelayanan kesehatan bahkan sudah ada sosialisasi
dukun beranak dan bidan kelurahan/ desa.
 Tidak ada senam hamil
 Peralatan sudah cukup memadai
 Jarak rumah ke tempat kelas ibu hamil mudah dijangkau oleh
Sarana Prasarana
para ibu hamil
 Tidak ada masalah waktu

15
 Kadernya aktif dalam mendampingi para ibu hamil
 Tenaga medis puskesmas melayani kesehatan dengan baik
SDM
 Interaksi serta komunikasi antara tenaga medis dan peserta,
maupun dengan kader dan sesama peserta sudah baik
Secara umum menurut peserta Kelas Ibu Hamil program ini sudah berjalan
dengan baik dan membantu pemahaman mereka. Tetapi masih saat sesi Tanya
jawab ditemukan pemahaman masing masing ibu hamil berbeda, masih ada yang
kurang, terutama pemahaman mereka mengenai proses persalinan, mitos yang
ada, manfaat senam ibu hamil masih kurang. Terlebih lagi tidak dijalankannya
senam ibu hamil dalam kelas ini.

3.2.2 Hasil Wawancara dengan kader


Responden merupakan kader penanggung jawab posyandu dimana
kelas ibu hamil dilaksanakan.
INDIKATOR HASIL WAWANCARA
 Jadwal rutin dilakukan dan berjalan baik
Pelaksanaan  Kegiatan selalu diusahakan tepat waktu sehingga tidak
Program mengganggu aktivitas ibu hamil
 Sosialisasi dengan ibu hamil dan dukun anak sudah baik
 Peralatan sudah cukup lengkap, hanya saja untuk pengukur
tinggi badan tidak ada
 Tempat yang dipakai untuk kelas ibu hamil maupun posyandu
Sarana belum tempat yang tetap (masih meminjam), tetapi tempat
Prasarana cukup nyaman dan cukup terjangkau
 Kesulitan dalam mengelola pangan/minuman untuk peserta
dan tenaga kesehatan, karena menurut mereka dirasa penting
untuk menyediakannya
 Kader telah mendapat pelatihan dari Dinas
SDM
 Kader telah mengerti masing-masing tugasnya
 Rutin mengikuti kegiatan Kelas Ibu Hamil
Peserta
 Tidak semua aktif dalam diskusi Kelas Ibu Hamil

16
3.2.3 Hasil Wawancara dengan petugas kesehatan serta penanggung jawab
program
Dilakukan wawancara terhadap petugas kesehatan serta
penanggung jawab program.
INDIKATOR HASIL WAWANCARA
 Jadwal rutin dilakukan tiap awal bulan tetapi belum mencakup
seluruh Kelurahan Bulakan
 Kegiatan berjalan baik
 Tidak ditemukan kendala selama menjadi fasilitator kelas ibu
Pelaksanaan hamil
Program  Sosialisasi dengan kader sudah baik, kader sudah sebagian
besar terlatih dan mengerti tugas masing masing
 Sosialisasi dengan dukun anak sudah pernah dilakukan tetapi
masih ada yang bekerja sendiri tanpa bekerja sama dengan
bidan
 Setiap Desa /Kelurahan di siapkan 1 bidan
 Untuk beberapa Kelurahan/ Desa yang memiliki Link yang
SDM luas atau banyak, dirasa kurang jika hanya 1 bidan
 Kader sangat membantu dalam program ini maupun kegiatan
lainnya
 Tidak semua peserta aktif dalam berdiskusi
Peserta  Hampir sebagian ibu hamil tidak membaca buku KIA dan
hanya dibuka/ di baca untuk mengisi kolom pemeriksaan

17
3.3 Identifikasi Masalah
NO MASALAH
1. 90% kegiatan dalam program berjalan dengan baik
2. Masih ditemukan ibu hamil yang KEK
3. Belum diadakan kegiatan senam ibu hamil

3.4 Prioritas Masalah


MASALAH U S G TOTAL
Masih ada Ibu
Hamil yang 3 4 5 12
KEK
Belum
diadakan
Kegiatan 2 2 2 6
Senam Ibu
hamil
Tabel. Prioritas Masalah

18
3.5 Penyebab Prioritas Masalah
1. Pelaksanaan

MANUSIA METODA/CARA
 Masih Kurangnya  Cara penyampaian
pemahaman tentang materi cukup
pentingnya nutrisi
 Materi belum di
 Kurang aktifnya peserta
fokuskan 1 topik dalam
dalam diskusi
setiap kali pertemuan
 Kurangnya
keingintahuan peserta
dengan isi buku KIA itu SARANA
sendiri  Sarana dan
 Terhambatnya prasarana cukup
komunikasi terkait
bahasa

KEK pada
ibu hamil
DANA LINGKUNGAN
 Rendahnya ekonomi  Status pendidikan
dalam pemenuhan nutrisi rendah

19
3.6 Pemecahan Prioritas Masalah
PRIORITAS
NO PENYEBAB MASALAH PEMECAHAN MASALAH
MASALAH

 Sosial ekonomi rendah


 Kurang minta peserta  Pemberian makanan tambahan
dalam membaca Buku bagi ibu hamil dengan KEK
KIA menyebabkan
Masih  Penyuluhan 1 topik dalam setiap
kurangnya pemahaman
ditemukan ibu pertemuan kelas
nutrisi selama ibu hamil
 Adakan pretes-postes atau sesi
1 hamil dengan  Kurang aktif dalam
Tanya jawab untuk mengetahui
diskusi
KEK pemahaman dari materi yg
 Penyampaian yang lebih diberikan
dari 1 topic dalam
 Penyuluhan gunakan buku
penyuluhan menyebabkan
KIA,video, maupun alat peraga
peserta masih kurang
pemahaman

20
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Program Kelas Ibu Hamil di wilayah Puskesmas Cibeber
khususnya daerah Bulakan telah terlaksana dengan baik. Akan tetapi
kurang aktifnya pserta dalam diskusi dan kurangnya pemahaman peserta
tentang mitos dan nutrisi masih kurang, sehingga masih ada ibu hamil
dengan KEK.

4.2 Saran
Pada umumnya kegiatan dalam Kelas Ibu Hamil ini sudah cukup
terlaksana dengan baik. Hanya untuk mengupayakan Kelas Ibu Hamil
lebih kondusif sebaiknya tidak disertakan dengan pelayanan pemeriksaan,
agar peserta lebih focus dan tidak terburu buru dengan waktu. Begitu juga
dengan penyuluhan tidak harus hanya dengan lembar balik atau flipchart
saja, sesekali gunakan video agar lebih mudah diserap ilmunya dan
memudahkan dalam berinteraksi atau membahas buku KIA agar ada
minat baca dari peserta ibu hamil sehingga tahu fungsi dari buku itu
sendiri. Usahakan tetapkan 1 topik dalam setiap pertemuan sehingga
tercapainya pemahaman dari peserta tentang kehamilan baik itu
perubahan selama kehamilan, proses persalinan, nutrisi, pemeriksaan
yang dilakukan, sampai pada perawatan masa nifas. Perlu diingatkan
kepada peserta bahwa bukan hanya peserta yang ikut dalam kelas ini,
tetapi minimal 1x baik itu suami maupun orangtua diajak untuk ikut
dalam kelas ini. Usahakan menggunakan alat peraga.
Dalam Kelas Ibu Hamil sebaiknya diadakan senam ibu hamil
disetiap akhir pertemuan khusus peserta yang kehamilannya memasuki
trimester 3,sehingga saat nanti proses persalinan lebih mudah dan tidak
ada penyulit.

21
DAFTAR PUSTAKA

1. Departemen Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan


Masyarakat. Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil. Departemen
Kesehatan RI. Jakarta . 2011
2. Anonim. Kesehatan Ibu. 2012, (online),
(http://kesehatanibu.depkes.go.id/archieves/409, diakses 09 Mei 2012)
3. Kementerian Kesehatan. Pusat Data dan Informasi Profil Kesehatan
Indonesia 2014. Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, 2015.
4. Laporan rutin KIA tahun 2010 dan koreksi jumlah kematian ibu dengan
AKI menurut SDKI tahun 2007
5. Prasetyawati, A E. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Nuha Medika,
Yogyakarta, 2012.
6. Laporan rutin Kelas Ibu Hamil Puskesmas Cibeber 2018.

22
LAMPIRAN DOKUMENTASI KIB BULAKAN
BENTOLA

23
LAMPIRAN DRAFT WAWANCARA KELAS IBU HAMIL
Nama :
Usia :
Alamat :
Kehamilan ke berapa :

Pertanyaan ibu hamil :


1. Apakah kegiatan ini rutin dilakukan? Sesuai atau tidak dengan waktu ibu-
ibu?
2. Apakah tempat kelas ibu hamil selalu sama di kelurahan ini?
3. Kira kira jarak dari rumah ke tempat kelas ibu hamil terjangkau atau
tidak?
4. Apakah ibu merasa nyaman dengan tempat kelas ibu hamil ?
5. Kemana anda rutin memeriksakan kehamilan?
6. Pemeriksaan apa saja yang dilakukan di kelas ibu hamil ?
7. Apakah anda memiliki buku KIA ?
8. Apakah anda tahu manfaat buku tsb ?
9. Apakah anda rutin membawa buku tsb setiap mengikuti kelas ibu hamil
dan pemeriksaan kesehatan ?
10. Apakah anda memahami semua materi yang terdapat di buku tsb ?
11. Kegiatan apa saja yang biasa diikuti di kelas ibu hamil ini?
12. Jika ada penyuluhan dalam kegiatan ini, biasanya penyampaiannya
mengunakan apa? Apakah mudah dimengerti oleh ibu hamil? Jika tidak 
adakah saran lain, agar informasi tersampaikan dengan baik?
13. Jika ada senam hamil dalam kegiatan ini, apakah senam hamil ini rutin
dilakukan? Biasanya dilakukan perminggu atau perbulan?
14. Apakah ada manfaat program ini bagi ibu ibu hamil?
15. Apakah kendala dalam mengikuti kelas ibu hamil?
16. Ada saran untuk kegiatan ini agar semakin baik kedepannya ?

24
LAMPIRAN DRAFT WAWANCARA KELAS IBU HAMIL

Pertanyaan kader :
1. Sudah berapa lama anda menjadi kader ibu hamil?
2. Apakah ada pelatihan untuk semua kader sebelumnya untuk mengikuti
kegiatan ini? Rutin atau tidak?
3. Apa saja yang dilakukan kader dalam kegiatan ini sendiri?
4. Adakah manfaat program ini bagi kader itu?
5. Adakah kendala dalam menjalankan program ini?
6. Apakah masih ada dukun beranak di daerah ini ?
7. Apakah ada sosialisasi / pelatihan untuk mereka?
8. Masih adakah yang melahirkan di dukun beranak ?
9. Apakah masih ada warga yang melahirkan dibantu oleh dukun beranak ?
10. Adakah saran untuk program ini agar lebih baik untuk kedepannya?

Pertanyaan untuk aparat / RT setempat :


1. Apakah bapak/ibu tau ada kegiatan kelas ibu hamil di posyandu wilayah
anda?
2. Apakah kegiatan ini rutin dilakukan di wilayah anda?
3. Apakah masih ada dukun beranak di daerah ini ? berapa banyak?
4. Adakah pelatihan untuk mereka?
5. Apakah ada ibu hamil yang meninggal di wilayah ini? Jika ya ada
berapa ibu hamil yang meninggal? Meninggal saat hamil atau setelah
melahirkan?
6. Apakah anda tau penyebabnya?
7. Apakah ada saran untuk kegiatan ini untuk kedepannya?

Pertanyaan untuk bidan pelaksana :


1. Sudah berapa lama jadi bidan desa/pelaksana program ini?
2. Ada kendala selama menjalankan program ini?
3. Ada atau tidak peserta yang tidak datang saat kelas ibu hamil ini
berlangsung?

Pertanyaan untuk bidan Pemegang Program :


1. Kira kira sudah berapa lama Kelas Ibu Hamil ini dijalankan?
2. Sudah berapa lama jadi pemegang program ini?
3. Selama memegang program ini ada kendala atau tidak?

25

You might also like