You are on page 1of 17

ANALISA JURNAL KEPERAWATAN

FAKTOR RISIKO KARDIOMIOPATI DILATASI DI RUMAH


SAKIT DR. KARIADI SEMARANG

Ahmad Mumtaz1, Andreas Arie Setiawan2


1Mahasiswa Program Pendidikan S-1 Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran,
Universitas Diponegoro
2Staf Pengajar Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedoktera, Universitas Diponegoro

I. Uraian PICO (Problem, Intervention, Comparison, Outcome)


A. Person/Problem/Population
Masalah yang dibahas pada jurnal ini adalah tentang Kardiomiopati
yaitu sekumpulan kelainan pada jantung dengan kelainan utama terbatas
pada miokardium. Kondisi ini seringkali berakhir dengan menjadi gagal
jantung. Kardiomiopati dilatasi termasuk satu dari tiga jenis kardiomiopati,
bersama dengan kardiomiopati hipertrofi dan kardiomiopati restriktif.
Akan tetapi, klasifikasi kardiomiopati terus berkembang, berdasarkan
dengan perkembangan yang cepat dari genetik molekuler dan juga
penemuan dari penyakit yang baru diketahui.
Kardiomiopati dilatasi biasanya lebih sering terjadi pada laki-laki dengan
usia 20-60 tahun. Faktor-faktor risiko yang lain meliputi tekanan darah
yang tinggi (hipertensi), kerusakan pada otot jantung karena serangan
jantung, mengkonsumsi alkohol, riwayat keluarga dengan kardiomiopati
dilatasi, penggunaan kokain, beberapa jenis obat kemoterapi dan radiasi
pada terapi kanker, infeksi bakteri atau virus pada otot jantung, obesitas,
beberapa penyakit metabolik seperti diabetes melitus, defisiensi vitamin
dan mineral yang esensial, dan infeksi HIV.
Penelitian ini yaitu tentang kardiomiopati dilatasi dan faktor-faktor risiko
yang mempengaruhinya.Pada penelitian ini didapatkan sampel sejumlah
150 sampel. Setelah dikurangi dengan kriteria eksklusi yaitu data yang
tidak lengkap, didapatkan sampel total sejumlah 63 sampel.

1
2

B. Intervention
Desain penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif, dimana
penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan serta menginterpretasikan
suatu obyek serta Penelitian analitik meliputi dua variabel yaitu
kardiomiopati dilatasi dan faktor-faktor risiko yang mempengaruhinya.
Intervensi yang dilakukan yaitu Pengambilan data selama 4 minggu pada
bulan Mei 2016 – Juni 2016. Data yang digunakan adalah data sekunder
yaitu data dari catatan medik RSUP Dr. Kariadi. Dilakukan penelusuran
catatan medik dari tahun 2013-2015 terhadap 150 sampel.

C. Comparison
Analisis dari jurnal lain sebagai pembanding yaitu jurnal yang berjudul
“Analisis Luaran Klinis Kardiomiopati Peripartum di rumah sakit dr.
Hasan Sadikin ”. Jurnal ini membahas tentang Kardiomiopati
peripartum (PPCM) yang merupakan keadaan yang jarang terjadi yang
berhubungan dengan kehamilan di mana terjadi dilatasi ruang jantung
dan kelemahan yang menyebabkan gejala gagal jantung. Adapun faktor
resiko PPCM adalah usia ibu lebih tua, multiparitas, kehamilan
multifetal, tekanan darah tinggi, paparan toksin dan penggunaan obat
tertentu untuk mencegah persalinan prematur. Hasil penelitian ini
adalah PPCM merupakan penyebab kardiomiopati yang jarang terjadi.
Penderita dengan PPCM di RSHS menunujukkan prognosis yang baik
dengan angka pemulihan sebesar 67%, dan yang tidak menunjukkan
pemulihan dihubungkan dengan usia kehamilan yang lebih tua,
multiparitas dan komorbid dalam kehamilan, serta LVEF yang lebih
rendah saat presentasi awal.
Dari perbandingan tersebut dapat diketahui bahwa faktor resiko
kardiomiopati juga bisa disebabkan oleh kehamilan selain karena faktor
usia dan lain-lain. Pasien dalam kasus kelolaan adalah salah satu pasien
dengan kardiomiopati peri partum sehingga saat persalinan harus
menjalani operasi SC
3

D. Out Come
Peneltian ini mengugkapkan bahwa sampel dengan rentang usia antara 0-
9 tahun sebanyak 1 orang, sampel dengan rentang usia 10-19 tahun
sebanyak 7 orang, sampel dengan rentang usia 20-60 tahun sebanyak 39
orang, dan sampel dengan rentang usia diatas 60 tahun sebanyak 16 orang.
Hal ini sesuai dengan jurnal dari Jasaitytė R, Grabauskienė V yang
menyatakan bahwa pasien kardiomiopati dilatasi paling banyak berusia 20-
60 tahun.
Hasil analisa penelitian ini antara usia dengan kardiomiopati dilatasi
didapatkan hubungan yang bermakna, Hal ini sesuai dengan jurnal dari
Jasaitytė R, Grabauskienė V yang menyatakan bahwa salah satu faktor
risiko kardiomioati dilatasi adalah usia. Didapatkan juga sampel dengan
jenis kelamin laki-laki sebanyak 34 orang, dan sampel dengan jenis
kelamin perempuan sebanyak 29 orang. Hal ini menunjukkan bahwa
pasien kardiomiopati dilatasi paling banyak berjenis kelamin laki-laki
meskipun pada penelitian tidak menunjukkan adanya hubungan antara
jenis kelamin dan kardiomiopati dilatasi
Hasil analisa uji Chi-Square penelitian ini antara riwayat keluarga dengan
kardiomiopati dilatasi didapatkan hubungan yang bermakna. Hal ini sesuai
dengan jurnal dari Jasaitytė R, Grabauskienė V yang menyatakan bahwa
salah satu faktor risiko kardiomioati dilatasi adalah riwayat keluarga.
Hasil analisa uji Chi-Square penelitian ini antara diabetes melitus dengan
kardiomiopati dilatasi didapatkan hubungan yang tidak bermakna Hal ini
tidak sesuai dengan jurnal dari Jasaitytė R, Grabauskienė V yang
menyatakan bahwa salah satu faktor risiko kardiomioati dilatasi adalah
diabetes melitus. Perbedaan hasil ini diduga karena perbedaan karakteristik
sampel pada penelitian ini dan penelitian yang sebelumnya. Hasil analisa
uji Chi-Square penelitian ini antara konsumsi alkohol dengan
kardiomiopati dilatasi didapatkan hubungan yang bermakna Hal ini sesuai
dengan jurnal dari Jasaitytė R, Grabauskienė V yang menyatakan bahwa
salah satu faktor risiko kardiomioati dilatasi adalah konsumsi alkohol.
4

Hasil analisa uji Chi-Square penelitian ini antara obesitas dengan


kardiomiopati dilatasi didapatkan hubungan yang bermakna Hal ini sesuai
dengan jurnal dari Jasaitytė R, Grabauskienė V yang menyatakan bahwa
salah satu faktor risiko kardiomioati dilatasi adalah obesitas.

Tabel
No Komponen Aspek Hasil Analisa
1 Dimensi Abstrak  Penelitian ini membahas tentang faktor risiko
Substantif dan kardiomiopati dilatasi di Rumah Sakit dr.
Teori Kariadi Semarang.
 Kesimpulan dari jurnal tersebut yaitu usia,
riwayat keluarga, konsumsi alkohol, dan
obesitas mempengaruhi terjadinya
kardiomiopati dilatasi sementara jenis
kelamin dan diabetes melitus tidak
mempengaruhi.
1. Menurut Hidayat (2014) hal yang harus
dicantumkan pada abstrak yaitu terdapat
kalimat pengantar tentang alasan mengapa
penelitian tersebut dilakukan.
Pada jurnal ini sudah dicantumkan kalimat
pengantar yaitu Kardiomiopati adalah
sekumpulan kelainan pada jantung dengan
kelainan utama terbatas pada miokardium.
Kondisi ini seringkali berakhir dengan
menjadi gagal jantung. Di Indonesia, jenis
kardiomiopati yang paling banyak dijumpai
adalah kardiomiopati dilatasi.
2. Menurut Hidayat (2014) hal yang harus
dicantumkan pada abstrak yaitu memaparkan
secara ringkas metode penelitian, meliputi
5

desain penelitian, populasi, sampel, teknik


sampling, variabel yang diukur, teknik
pengumpulan data, alat ukur, dan metode
analisis data.
Pada jurnal ini hanya mencantumkan tujuan,
metode penelitian, dan hasil penelitian saja.
3. Menurut Hidayat (2014) hal yang harus
dicantumkan pada abstrak yaitu terdapat hasil
utama yang telah diperoleh dari penelitian.
Pada jurnal ini telah dicantumkan hasil utama
penelitian yaitu usia, riwayat keluarga,
konsumsi alkohol, dan obesitas
mempengaruhi terjadinya kardiomiopati
dilatasi sementara jenis kelamin dan diabetes
melitus tidak mempengaruhi.
Pendahuluan  Kardiomiopati yaitu sekumpulan kelainan
pada jantung dengan kelainan utama terbatas
pada miokardium. Kondisi ini seringkali
berakhir dengan menjadi gagal jantung.
Kardiomiopati dilatasi termasuk satu dari tiga
jenis kardiomiopati, bersama dengan
kardiomiopati hipertrofi dan kardiomiopati
restriktif. Akan tetapi, klasifikasi
kardiomiopati terus berkembang, berdasarkan
dengan perkembangan yang cepat dari genetik
molekuler dan juga penemuan dari penyakit
yang baru diketahui.
Kardiomiopati dilatasi biasanya lebih sering
terjadi pada laki-laki dengan usia 20-60 tahun.
Faktor-faktor risiko yang lain meliputi
tekanan darah yang tinggi (hipertensi),
6

kerusakan pada otot jantung karena serangan


jantung, mengkonsumsi alkohol, riwayat
keluarga dengan kardiomiopati dilatasi,
penggunaan kokain, beberapa jenis obat
kemoterapi dan radiasi pada terapi kanker,
infeksi bakteri atau virus pada otot jantung,
obesitas, beberapa penyakit metabolik seperti
diabetes melitus, defisiensi vitamin dan
mineral yang esensial, dan infeksi HIV.
1. Menurut Nursalam (2014), pada pendahuluan
harus memuat unsur pentingnya masalah.
Pada jurnal ini telah dicantumkan bahwa
Kardiomiopati adalah sekumpulan kelainan
pada jantung dengan kelainan utama terbatas
pada miokardium. Kondisi ini seringkali
berakhir dengan menjadi gagal jantung
2. Menurut Nursalam (2014), pada pendahuluan
dalam poin masalah penelitian harus memuat
konsep solusi yang ditawarkan oleh peneliti
Pada jurnal ini hanya membahas tentang
faktor resikonya saja dan tidak ada membahas
tentang konsep solusi terhadap masalah
tersebut.
Kerangka  Permasalahan diatas adalah tentang
Teori Kardiomiopati yaitu sekumpulan kelainan
pada jantung dengan kelainan utama terbatas
pada miokardium. Kondisi ini seringkali
berakhir dengan menjadi gagal jantung.
Kardiomiopati dilatasi biasanya lebih sering
terjadi pada laki-laki dengan usia 20-60 tahun.
Faktor-faktor risiko yang lain meliputi
7

tekanan darah yang tinggi (hipertensi),


kerusakan pada otot jantung karena serangan
jantung, mengkonsumsi alkohol, riwayat
keluarga dengan kardiomiopati dilatasi,
penggunaan kokain, beberapa jenis obat
kemoterapi dan radiasi pada terapi kanker,
infeksi bakteri atau virus pada otot jantung,
obesitas, beberapa penyakit metabolik seperti
diabetes melitus, defisiensi vitamin dan
mineral yang esensial, dan infeksi HIV.
1. Pada jurnal tidak dibahas secara spesifik
tentang kerangka teori menyangkut
penelitian namun hanya dijabarkan sedikit di
pendahuluan tentang dasar-dasar dari
kardiomiopati maupun faktor resikonya
2 Dimensi Penelitian  Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
Desain deskriptif, dimana penelitian ini bertujuan
Metodologi untuk menggambarkan serta
menginterpretasikan suatu obyek yang ada
tanpa dilebih-lebihkan. Berdasarkan tujuan
yang akan dicapai, rancangan penelitian yang
akan digunakan adalah metode cross-
sectional, yaitu rancangan penelitian dengan
melakukan pengukuran atau pengamatan
secara bersamaan atau sekali waktu.
Penelitian analitik meliputi dua variabel yaitu
kardiomiopati dilatasi dan faktor-faktor risiko
yang mempengaruhinya.
 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
faktor risiko kardiomiopati dilatasi di Rumah
Sakit dr. Kariadi Semarang.
8

 penelitian ini dilaksanakan di RSUP Dr.


Kariadi pada bulan Mei 2016 sampai bulan
Juni 2016 dengan jumlah sampel sebanyak 63
sampel.
1. Pada Jurnal sudah dicantumkan dengan jelas
waktu penelitian, namun teknik teknik
sampling yang digunakan tidak dijelaskan
dengan rinci.
Sampel  Penelitian ini dilakukan di RSUP Dr. Kariadi
pada bulan Mei 2016 sampai bulan Juni 2016
dengan jumlah sampel sebanyak 63 sampel.
1. Pengambilan sampel Pada Jurnal sudah
menggunakan kriteria eksklusi dan inklusi
Instrumen  Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
Penelitian deskriptif serta Penelitian analitik meliputi
dua variabel
 Pengambilan data dilakukan selama 4
minggu pada bulan Mei 2016 – Juni 2016.
Data yang digunakan adalah data sekunder
yaitu data dari catatan medik RSUP Dr.
Kariadi. Dilakukan penelusuran catatan
medik dari tahun 2013-2015 terhadap 150
sampel.
 Data primer yaitu langsung dengan
responden, pada penelitian ini tidak
dilakukan secara langsung karena peneliti
menggunakan catatan medik pasien untuk
mengetahui karakteristiknya
 Data sekunder yaitu data dari catatan medik
RSUP Dr. Kariadi.
9

1. Pada Jurnal tidak dijelaskan secara spesifik


tentang instrumen yang digunakan

Analisis  Penelitian ini menggunakan jenis penelitian


Statistik deskriptif, dimana penelitian ini bertujuan
untuk menggambarkan serta
menginterpretasikan suatu obyek. Rancangan
penelitian yang akan digunakan adalah
metode cross-sectional. Penelitian analitik
meliputi dua variabel yaitu kardiomiopati
dilatasi dan faktor - faktor risiko yang
mempengaruhinya.

 Hubungan antara usia dengan terjadinya


kardiomiopati dilatasi didapatkan nilai p =
0,000 (p < 0,050). Hal ini menunjukkan
bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antara usia dengan terjadinya kardiomiopati
dilatasi.

 Hubungan antara jenis kelamin dengan


kardiomiopati dilatasi didapatkan nilai p =
0,529 (p > 0,050). Hal ini menunjukkan
bahwa tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara jenis kelamin dengan
terjadinya kardiomiopati dilatasi.

 Hubungan antara riwayat keluarga dengan


kardiomiopati dilatasi didapatkan nilai p =
0,000 (p < 0,050). Hal ini menunjukkan
bahwa terdapat hubungan yang signifikan
10

antara riwayat keluarga dengan terjadinya


kardiomiopati dilatasi.

 Hubungan antara diabetes melitus dengan


kardiomiopati dilatasi didapatkan nilai p =
0,101 (p > 0,050). Hal ini menunjukkan
bahwa tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara diabetes melitus dengan
terjadinya kardiomiopati dilatasi.

 Hubungan antara konsumsi alkohol dengan


kardiomiopati dilatasi didapatkan nilai p =
0,000 (p < 0,050). Hal ini menunjukkan
bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antara konsumsi alkohol dengan terjadinya
kardiomiopati dilatasi.

 Hubungan antara obesitas dengan


kardiomiopati dilatasi didapatkan nilai p =
0,000 (p < 0,050). Hal ini menunjukkan
bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antara obesitas dengan terjadinya
kardiomiopati dilatasi.
3 Dimensi Pembahasan  Dari Hasil penelitian ini antara usia dengan
Interpretasi kardiomiopati dilatasi didapatkan hubungan
yang bermakna, Hal ini sesuai dengan jurnal
dari Jasaitytė R, Grabauskienė V yang
menyatakan bahwa salah satu faktor risiko
kardiomioati dilatasi adalah usia.
 Dari Hasil penelitian didapatkan juga sampel
dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 34
orang, dan sampel dengan jenis kelamin
11

perempuan sebanyak 29 orang. Hal ini


menunjukkan bahwa pasien kardiomiopati
dilatasi paling banyak berjenis kelamin laki-
laki meskipun pada penelitian tidak
menunjukkan adanya hubungan antara jenis
kelamin dan kardiomiopati dilatasi
 Hasil analisa uji Chi-Square penelitian ini
antara riwayat keluarga dengan kardiomiopati
dilatasi didapatkan hubungan yang bermakna.
Hal ini sesuai dengan jurnal dari Jasaitytė R,
Grabauskienė V yang menyatakan bahwa
salah satu faktor risiko kardiomioati dilatasi
adalah riwayat keluarga.
 Hasil analisa uji Chi-Square penelitian ini
antara diabetes melitus dengan kardiomiopati
dilatasi didapatkan hubungan yang tidak
bermakna Hal ini tidak sesuai dengan jurnal
dari Jasaitytė R, Grabauskienė V yang
menyatakan bahwa salah satu faktor risiko
kardiomioati dilatasi adalah diabetes melitus.
Perbedaan hasil ini diduga karena perbedaan
karakteristik sampel pada penelitian ini dan
penelitian yang sebelumnya.
 Hasil analisa uji Chi-Square penelitian ini
antara konsumsi alkohol dengan
kardiomiopati dilatasi didapatkan hubungan
yang bermakna Hal ini sesuai dengan jurnal
dari Jasaitytė R, Grabauskienė V yang
menyatakan bahwa salah satu faktor risiko
kardiomioati dilatasi adalah konsumsi
alkohol.
12

 Hasil analisa uji Chi-Square penelitian ini


antara obesitas dengan kardiomiopati dilatasi
didapatkan hubungan yang bermakna Hal ini
sesuai dengan jurnal dari Jasaitytė R,
Grabauskienė V yang menyatakan bahwa
salah satu faktor risiko kardiomioati dilatasi
adalah obesitas.

1. Menurut Nursalam (2014), salah satu hal yang


ada pada bagian penulisan hasil dan
pembahasan adalah mencantumkan
interpretasi hasil penelitian
Pada jurnal ini sudah mencantumkan hal
tersebut.
2. Menurut Nursalam (2014), salah satu hal yang
ada pada bagian penulisan hasil adalah
mencantumkan hasil dalam bentuk tabel atau
gambar atau diagram
Pada jurnal ini sudah mencantumkan hal
tersebut.
3. Menurut Nursalam (2014), salah satu hal yang
ada pada bagian penulisan pembahasan adalah
literatur atau tinjauan pustaka yang
mendukung.
Pada jurnal ini sudah mencantumkan hal
tersebut.
4. Menurut Nursalam (2014), salah satu hal yang
ada pada bagian penulisan pembahasan adalah
mencantumkan opini dari peneliti
Pada jurnal ini sudah mencantumkan hal
tersebut.
13

4 Dimensi Etik Subjek Subjek dalam penelitian ini adalah manusia yaitu
Penelitian penderita Kardiomiopati yang berjumlah 63
orang.
Pada jurnal sudah menggunakan kriteria eksklusi
dan inklusi yang bisa menjadi bias penelitian
Dilema Etik Dalam penelitian ini tidak ditemukan dilema etik
dan Hukum maupun hukum karena tidak menggunakan alat
atau tindakan yang membahayakan responden.
Pelanggaran Dalam penelitian ini tidak ditemukan adanya
Prinsip Etik pelanggaran prinsip etik pada responden yang
diberikan intervensi.
5 Presentasi dan Kejelasan Pada jurnal sudah informasi tentang hasil
Penulisan Infomasi penelitian sudah cukup jelas dikemukakan dan
juga didukung oleh beberapa teori
Teknik Teknik Penulisan sudah menggunakan EYD yang
Penulisan jelas dan dapat dimengerti
6 DAFTAR 1.Rosendorff C. Essential Cardiology Principle
and Practice. 2nd ed. New Jersey: Humana Press;
PUSTAKA
2005.

2. Abraham W., Acker M., Ackerman M., Ades


P., Antman EM, Anversa P. Braunwald Heart
Disease. 9th ed. Philadelphia: Elsevier; 2012.
3. Lilly LS. Patophysiology of Heart Disease.
5th ed. Philadelphia: Lippincott William &
Wilkins; 2011.
4. Jasaitytė R, Grabauskienė V. The
pathogenesis of heart failure due to dilated
cardiomyopathy. Acta medica Litu [Internet].
2009 [cited 2015 Des 7]; 16(3):83–91.
5. Wynne J, Braunwald E. Cardiomyopathy
and Myocarditis. In: Harrison’s Cardiovascular
14

Medicine. p. 246.
6. Bashore TM, Granger CB, Hranitzky P,
Patel MR. Heart Disease. In: Current Medical
Diagnosis & Treatment. 2013. p. 411–2.

7. Wynne J, Braunwald E. Cardiomyopathy


and Myocarditis. In: Harrison’s Cardiovascular
Medicine. p. 241–4
8. Goswami VJ. Dilated Cardiomyopathy
[Internet]. Medscape. 2014 [cited 2015 Des 7].
Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/152696-
overview#a6
9.Goswami VJ. Dilated Cardiomyopathy
[Internet]. Medscape. 2014 [cited 2015 Des 7].
Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/152696-
overview#a3
10.States U, Chf W. Dilated cardiomyopathy.
Dilated Cardiomyopathy. 2010; (Dcm).
11. Pruthy S. Disease and Conditions Dilated
Cardiomyopathy [Internet]. Mayo Clinic. 2014
[cited 2015 Des 7]. Available from:
http://www.mayoclinic.org/diseases-
conditions/dilated-
cardiomyopathy/basics/definition/con-
20032887
12.Carl V. Leier M. Dilated cardiomyopathy.
Curr Treat Options Cardiovasc Med.
2001;3:451–62.
13.Davies MJ. The cardiomyopathies: an
overview. Heart. 2000;469–74.
14.Rahayuningsih SE. Miokarditis Sebagai
Penyebab Kardiomiopati Dilatasi. 2011;
15.Butler J, Casey DE, Drazner MH, Fonarow
GC, Geraci SA, Horwich T, et al. 2013 ACCF
/ AHA Guideline for the Management of Heart
Failure. JAC [Internet]. Elsevier; 2013 [cited
2015 Des 7]; 62(16):e147–239. Available
from:
http://dx.doi.org/10.1016/j.jacc.2013.05.019
15

16.Wynne J, Braunwald E. Cardiomyopathy


and Myocarditis. In: Harrison’s Cardiovascular
Medicine. p. 244.
16

DAFTAR RUJUKAN

Hidayat, A.A., (2014). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis


Data. Jakarta : Salemba Medika

Nursalam, (2014). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Edisi 3. Jakarta


: Salemba Medika
17

Banjarmasin, ................................. 2017

Preseptor Akademik

(................................................)

You might also like