You are on page 1of 9

MAKALAH

“Trend dan Issue Keperawatan Maternitas”


(PENGGUNAAN KONTRASEPSI ORAL DAN SUNTIK TERHADAP KENAIKAN
INDEKS MASSA TUBUH PADA IBU AKSEPTOR KB DI PUSKESMAS
BONTONOMPO KAB.GOWA)

Disusun Oleh:

Nama : Andi Fatahuddin


Stambuk : (012016030)

PRODI KEPERAWATAN
STIKES KURNIA JAYA PALOPO
TAHUN 2018

I
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, tuhan yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang. Atas bimbingan dan pertolongannya sehingga makalah ini dapat tersusun
dengan berdasarkan berbagai sumber pengetahuan yang bertujuan untuk membantu proses
belajar mengajar mahasiswa agar dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Sehingga
dapat di terbitkan sesuai dengan yang di harapkan dan dapat di jadikan pedoman dalam
melaksanakan kegiatan keperawatandan sebagai panduan dalam melaksanakan makalah
dengan judul “Trend dan Issue Keperawatan Maternitas”

Penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada
yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat
bagi semua pembaca.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Sabtu , 2 juni 2018

Penyusun

I
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latarbelakang
Pertumbuhan penduduk setelah Perang Dunia II sangat mengejutkan, laksana
bom bagi dunia dan terutama di negara berkembang Asia, Afrika, Timur Tengah
sehingga menimbulkan keadaan darurat bagi kehidupan bangsanya. Tujuan utama dari
program KB Nasional adalah untuk memberikan pelayanan KB dan kesehatan
reproduksi yang berkualitas kepada masyarakat, menurunkan tingkat/angka kematian
ibu bayi, anak serta penanggulangan masalah kesehatan
Ancaman ledakan penduduk di Indonesia yang kini telah mencapai 237,6 juta
hingga tahun 2010, menuntut semua pihak bekerja sama untuk mencegahnya. Jumlah
tersebut naik sebesar 32,5 juta dalam kurun waktu 10 tahun dibanding sensus
penduduk tahun 2000 yang berjumlah 205,1 juta. Demikian yang disampaikan
oleh Dr. Sugiri Syarief, Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN) dalam konferensi pers peringatan hari kontrasepsi dunia 2010, Kamis
(23/9) di Jakarta.
Di dareah Kecamatan Bontonompo, Kab.Gowa banyak ibu-ibu yang
menggunakan alat kontrasespi oral dan suntik meskipun efeknya pada peningkatan
indek massa tubuh, penggunaan obat kontrasepsi tersebut tidak hanya menaikkan
berat badan bahkan sampai obesitas.
Berdasarkan Hasil penelitian di sarankan bagi ibu akspetor KB agar dapat
mengurangi asupan kalori dan banyak melakukan aktivitas fisik seperti olahraga
setiap hari.

I
1.2 RumusanMasalah
Bagaimana Penggunaan Alat kontrasepsi oral dan suntik di Kab. Gowa?

1.3 Tujuan
 Mengetahui Pengertian KB Oral dan KB Suntik
 Mengetahui persentasi pengguna Alat kontrasepsi di Kab. Gowa
 Mengetahui dampak penggunaan alat kontrasepsi oral dan suntik bagi
kesehatan tubuh.
 Mengetahui penanggulangan peningkatan Indeks Massa Tubuh.

1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Mahasiswa
 Memberikan pengetahuan tentang manfaat penggunaan kontrasepsi oral/suntik
 Memberikan pengetahuan tentang dampak penggunaan kontrasepsi oral/suntik
1.4.2 Bagi Institusi
 Memberikan sumber keilmuan yang dapat di jadikan pedoman
 Menjadikan sarana perpustakaan yang bisa dijadikan sumber resensi
 Dapat di jadikan dokumentasi hasil kerja ilmiah
1.4.3 Bagi Masyarakat
 Memberi pengetahuan kepada masyarakat tentang manfaat dari program
tersebut
 Menjadikan pedoman bagi ibu hamil agar bisa memantau angka dan jarak
kehamilan.

I
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PENGERTIAN
Kontrasepsi merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan derajat
kesehatan. Namun salah satu efek penggunaan efek penggunaan kontrasepsi ini adalah
meningkatkan berat badan. Peningkatan berat badan ini dipicu oleh adanya komponen
dari kontrasepsi hormonal yang bersifat merangsang pusat pengendalian nafsu makan di
hipotalamus.
Kontrasepsi oral atau suntik sangat memberikan manfaat bagi keluarga dalam
menghambat masa kelahiran lebih lanjut namun dengan adanya alat kontrasepsi tersebut
timbul dampak-dampak diantaranya adalah kenaikan Indeks Massa Tubuh, dimana
kenaikan berat badan akan meningkat.
2.1.1 Kontrasepsi Suntikan
Kontrasepsi suntikan progestin adalah mencegah terjadinya kehamilan dengan cara
disuntik intra muskuler yang berdaya kerja 3 bulan dan tidak membutuhkan
pemakaian setiap hari atau setiap akan mengandung hormon progesteron dan tidak
mengganggu produksi ASI.

Kotrasepsi suntik adalah alat kontasepsi yang disuntikan ke dalam tubuh


dalam timjangka waktu tertentu, kemudian masuk ke dalam pembuluh darah diserap
sedikit demi sedikit oleh tubuh yang berguna untuk mencegah timbulnya kehamilan.
Kontrasepsi suntik digunakan adalah Noretisteron Enantat, Depo Medroksi
Progesteron Asetat (DMPA), cyclofem. Salah satu kontrasepsi modern yang sering
digunakan DMPA yang berisi depro medroksi progerteron asetat sebanyak 150 mg
dengan guna 3 bulan.

2.1.2 Kontrasepsi Oral


Pil KB adalah obat pencegah kehamilan yang diminum secara oral yang berisi
hormon steroid (estrogen dan progestin) dalam bentuk pil atau tablet.Pil ini
diperuntukkan bagi wanita yang tidak hamil dan menginginkan cara pencegahan
kehamilan sementara yang paling efektif bila diminum secara teratur.

I
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 PEMBAHASAN JURNAL


Berdasarkan interpretasi hasil yang diperoleh dari uji Mann-Whitney Test dengan nilai
significancy 0,000 (p< 0,05), hal ini menunjukkan adanya pengaruh penggunaan kontrasepsi
oral dan suntik DMPA terhadap kenaikan indeks massa tubuh pada ibu akseptor KB di
Puskesmas Bontonompo,Kec.Bontonompo,Kab.Gowa tahun 2012.
Berdasarkan dari konsep dasar tentang kenaikan indeks massa tubuh (obesitas) yang
dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah faktor hormonal. Hormon merupakan
senyawa kimia dalam darah dengan kadar sangat rendah yang mempunyai pengaruh pengatur
pada metabolisme alat atau jaringan spesifik. Hormon diseksresi langsung ke dalam darah
dengan jumlah yang sangat kecil oleh sel khusus yang sering dikelompokkan bersama dalam
struktur anatomik berbeda dan disebut sebagai kelenjar endokrin. Hormon-hormon diangkut
lewat darah ke dalam jaringan spesifik yang disebut jaringan sasaran dimana mereka
melakukan pengaruh pengaturannya.
Kontrasepsi steroid yang mengandung progestin di dalam tubuh dapat berpengaruh
terhadap metabolisme nutrisi, sedangkan estrogen menyebabkan deposisi dari sejumlah besar
lemak pada jaringan subkutan dan dapat menyebabkan terjadinya retensi natrium dan air oleh
tubulus ginjal (Guyton, 2008).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tri Hartiti pada
tahun 2007 yang menjelaskan bahwa Progesteron dalam tubuh menyebabkan retensi garam
dan natrium sehingga mengikat air, hal ini juga menyebabkan massa tubuh bertambah
sehingga berat ba-dan juga bertambah. Kenaikan berat badan yang disebabkan oleh KB
suntik DMPA rata-rata untuk setiap tahunnya bervariasi antara 2,3 – 2,9 kg (hasil penelitian
Devo Provera). Pada penelitian ini kenaikan be-rat badan rata-rata 60,368 kg atau antara 48
kg sampai 82 kg dalam kurun waktu pemakain rata-rata 54,89 bulan atau sekitar 4,5 tahun.

3.2 PEMBAHASAN PERBANDINGAN DENGAN TEORI YANG ADA


Penggunaan alat kontrasespsi suntik dan oral sangat banyak digunakan tetapi juga
memberikan dampak negatif pada kenaikan Indek massa tubuh, di indonesia program KB ini
sangat di banyak di jalankan oleh kalangan ibu hamil namun dengan adanya kontrasepsi ini
maka harus sangat dianjurkan agar bisa mengatur keseimbangan indek massa tubuh,

I
kontrasepsi ini sangat memberikan manfaaat pada program 2 anak cukup karena dengan
adanya kontrasepsi ini maka angka kelahiran penduduk di indonesia bisa teratasi.
Beberapa pendapat dukungan terhadap pemberian kontrasepsi yaitu sangat
menganjurkan untuk menggunakan dan menjalankan program tersebut karena merupakan
kegiatan positif yang dapat menanggulangi keledakan penduduk indonesia pada abad ke 20
ini.
Dengan adanya pengaruh kenaikan indek massa tubuh pada ibu-ibu pengguna
kontrasepsi maka dianjurkan agar sering-sering melakukan kegiatan olahraga dan penurunan
konsumsi makanan yang tinggi kalori.

I
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh kontrasepsi oral dan kontrasepsi suntik
terhadap perubahan Indeks Massa Tubuh di Puskesmas Bontonompo, Kec. Bontonompo,
Kab. Gowa Tahun 2012, maka dapat disimpulkan bahwa : Ada pengaruh antara penggunaan
kontrasepsi oral terhadap perubahan Indeks Massa Tubuh di Puskesmas Bontonompo,
Kec.Bontonompo, Kab.Gowa tahun 2012.Ada pengaruh antara penggunaan kontrasepsi
suntik terhadap perubahan Indeks Massa Tubuh di Puskesmas Bontonompo,
Kec.Bontonompo, Kab.Gowa tahun 2012.

4.2 SARAN
Untuk pihak instansi terkait, Agar dapat menentukan langkah yang tepat dalam rangka
meminimalkan efek samping kontrasepsi oral dan kontrasepsi suntik bagi pengguna
kontrasepsi hormonal.
Bagi profesi perawat dapat memberikan informasi bagi calon akseptor – akseptor
terkait dengan efek perubahan Indeks Massa Tubuh pada pengguna kontrasepsi hormonal
oral dan suntik.

I
DAFTAR PUSTAKA

 Chandra. 2008. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : EGC.


 Dahlan, Muhamad Sopiyudin. 2009. Ststis-tik Untuk Kedokteran dan Kesehatan.
Jakarta: Salemba Medi-ka.
 BKKBN, 2004. Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi: Kebijakan Program
dan Kegiatan tahun 2005-2009. Jakarta: BKKBN.
 Ali, Zaidin. 2002. Dasar- Dasar Keperawatan, Profesional. Widya Medika : Jakarta.
 Saifuddin. B A. Affandi. B ( Ed.). 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kontraseps. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
 Deitra Leonard Lowdermik, dkk. 1999. Maternity Nursing, fifth edition. St.Louis:
Mosby.
 Emily Slone McKinney, dkk. 2000. Maternal-Child Nursing. W.B.Saunders
Company.

You might also like