You are on page 1of 2

RANGKUMAN VIDEO

Dunia begitu luas dan kompleks. Dari besarnya galaksi sampai kecilnya suatu
molekul. Semua komponennya berjalan dengan teratur, seimbang, dan saling melengkapi satu
sama lain untuk mendukung adanya suatu kehidupan. Tentunya hal ini tidak terjadi secara
kebetulan. Suatu hal yang hanya terjadi secara kebetulan tak akan membuat suatu ciptaan
yang begitu sempurna dan kompleks. Pasti ada pencipta yang menciptakannya yaitu Allah
SWT.

Terdapat suatu teori fakta penciptaan dari Charles Darwin yang mengatakan bahwa
semua makhluk hidup di bumi ada secara kebetulan. Hal ini ia tulis dalam bukunya yang
berjudul “The Origin Of Species” yang terbit tahun 1859. Namun, buku ini dianggap tidak
memiliki kebenaran ilmiah dan dianggap menolak keberadaan tuhan.

Darwin juga mengemukakan teori bahwa makhluk hidup yang beragam di dunia ini
berasal dari satu moyang yang sama dan mengalami perubahan kumulatif sedikit demi sedikit
dalam waktu yang lama. Namun, ia menyadari banyaknya kekurangan dari teori yang
dikemukakannya. Oleh karena itu, terdapat satu bab khusus di dalam bukunya yang
membahas tentang kesulitan-kesulitan teorinya. Dia berharap kekurangan dalam teorinya bisa
teratasi dengan penemuan-penemuan ilmiah di masa mendatang.

Dalam teorinya, Darwin mengemukakan konsep mekanisme evolusinya yaitu seleksi


alam. Seleksi alam menunjukkan bahwa makhluk hidup yang kuat dan mampu beradaptasi
akan mampu bertahan hidup dan yang lemah akan mati. Lama kelamaan hanya akan tersisa
makhluk hidup yang kuat. Namun hal ini tidak akan menjadikan makhluk hidup tersebut akan
berevolusi menjadi makhluk hidup jenis lainnya. Seleksi alam hanya akan menghilangkan
makhluk hidup yang lemah dan bukan menjadi pendorong evolusi. Ide seleksi alam ini
banyak dipengaruhi oleh ilmuwan biologi Prancis pada masanya yaitu Jean Baptis Lamarck
yang berpendapat bahwa makhluk hidup mewariskan sifat-sifat fisik yang diperolehnya
semasa hidup pada generasi berikutnya. Mereka belum mengerti ilmu genetika tentang
hukum pewarisan sifat karena masih sederhananya ilmu biologi pada masa itu.

Adanya penemuan-penemuan mutakhir malah meruntuhkan teori Darwin. Darwin


dalam bukunya menganggap makhluk hidup tersusun dari struktur yang sederhana. Namun
ada satu hal yang tak disinggung dalam bukunya yaitu Darwin tak mengetahui bagaimana
spesies yang pertama kali bisa terbentuk. Adanya teori Generatio Spontanea yang
mengatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda tidak hidup ini mempengaruhi
pemikirannya kala itu. Dia percaya bahwa mikroba bisa terbentuk dari benda mati. Tapi hal
ini salah. Penelitian selanjutnya menemukan bahwa makhluk hidup yang muncul dari benda
mati itu berasal dari telur mikroskopis dari makhluk hidup sejenis.

Adanya ilmu genetika yang ditemukan oleh Gregor Mendel juga meruntuhkan teori
Darwin dengan mengatakan bahwa yang diturunkan ke generasi selanjutnya adalah gen
pewaris sifat bukan dari sifat fisik bawaan yang dimiliki generasi sebelumnya.
Kesulitan terbesar evolusi adalah struktur kompleks pada makhluk hidup. Pada masa
Darwin, hal ini memang belum diketahui. Sel hanya terlihat seperti bercak-bercak kecil
sederhana saat dilihat menggunakan mikroskop sederhana. Namun, penemuan mikroskop
elektron canggih menunjukkan bahwa sel tersusun dengan rapi dan kompleks yang tiap
komponennya bekerja secara harmonis. Ilmu-ilmu baru yang muncul seperti Mikrobiologi
dan Biokimia juga menunjukkan betapa rumitnya struktur sel dan juga struktur molekul DNA
yang di temukan oleh James Watson & Francis Crick.

Ilmuwan Evolusionis dituntut untuk menyempurnakan teori mereka dan akhirnya


menambahkan mutasi sebagai faktor penyebab evolusi. Namun, hal ini mustahil karena
mutasi hanya akan merusak informasi DNA dan malah membahayakan makhluk hidup. Tidak
ada suatu mutasi yang menguntungkan bagi makhluk hidup. Makhluk hidup hanya akan
menjadi cacat, tidak normal, dan mandul karena mutasi.

Ilmu Palaentologi juga tidak pernah menemukan bukti fosil yang mendukung evolusi.
Teori evolusi mengatakan bahwa makhluk hidup berasal dari moyang yang sama. Hal ini
berarti munculnya beragam makhluk hidup akan melawati masa-masa transisi sedikit demi
sedikit dalam waktu lama. Namun, tidak pernah ditemukan fosil makhluk hidup peralihan
yang menghubungkan satu spesies dengan spesies lainnya dalam jumlah yang besar. Para ahli
paleontologi hanya menemukan banyak spesies beragam yang seperti muncul secara tiba
dalam jumlah banyak dan dengan struktur tubuh yang sudah sempurna. Evulosi mengatakan
bahwa makhluk hidup berevolusi dari bentuk sebelumnya tapi tidak pernah ditemukan bentuk
peralihannya. Tak ada perbedaan fosil makhluk hidup dari masa lampau dengan makhluk
hidup dari jenis yang sama pada masa sekarang.

Beberapa ilmuwan lain juga meruntuhkan teori Darwin ini. Louis Pasteur, ilmuwan
biologi dari Prancis melalui berbagai penelitiannya membantah teori Generatio Spontanea.
Dia mengatakan bahwa adanya makhluk hidup yang beraneka ragam tentu berasal dari induk
yang berbeda-beda pula.

Alexander Oparin, ilmuwan Rusia melakukan penelitian bagaimana mikroba yang


dianggap nenek moyang bisa terbentuk. Namun, dia pun mengalami kegagalan.

Stanley Miller, ahli kimia Amerika berhasil mendapatkan senyawa organik sederhana
dengan mereaksikan gas yang ia yakini ada di atmosfer purba. Namun, penemuan selanjutnya
mengatakan bahwa teori ini tidak benar karena diketahui bahwa gas-gas yang digunakan
berbeda dengan atmosfer bumi purba.

You might also like