You are on page 1of 4

Nama : Eirene Putri Hutasoit (155090400111010)

Tugas KS PROSTOK

Proses Stokastik Berdasarkan Metode Ramalan Reliabilitas Untuk LED Driver

Abstract
In this study, we present a general methodology that combines the reliability theory with physics of failure
for reliability prediction of an LED driver. More specifically, an integrated LED lamp, which includes an LED light
source with statistical distribution of luminous flux, and a driver with a few critical components, is considered. The
Wiener process is introduced to describe the randomness of lumen depreciation. The driver’s survival probability is
described using a general Markov Chain method. The system compact thermal model (physics of failure model) is
developed to couple with the reliability methods used. Two scenarios are studied: Scenario S1 considers constant
driver’s operation temperature, while Scenario S2 considers driver’s temperature rise due to lumen depreciation. It
has been found that the wide life distribution of LEDs will lead to a large range of the driver’s survival probability.
The proposed analysis provides a general approach for an electronic system to integrate the reliability method with
physics models.

Abstrak
Dalam pembelajaran ini, kami menyajikan metodologi umum yang menggabungkan teori reliabilitas dengan
fisika dari kegagalan untuk prediksi reliabilitas sebuh LED Driver. Untuk lebih jelasnya, gabungan lampu LED,
termasuk sumber cahaya LED berdistribusi statistik dari luminious flux, dan driver dengan beberapa komponen
penting dipertimbangkan. Proses Wiener diperkenalkan untuk mendeskripsikan keacakan penyusutan lumen.
Peluang masa hidup driver dijelaskan menggunakan metode umum rantai markov. Model panas sistem (model
physics of failure) dikembangkan untuk menggabungkan metode reliabilitas yang digunakan. Adapun dua keadaan
yang dipelajari : keadaan pertama, anggap suhu operasi driver yang konstan, sementara keadaan kedua, anggap suhu
driver bertambah karena penyusutan lumen. Telah ditemukan bahwa distribusi hidup yang luas dari LED akan
mengarahkan pada kisaran besar peluang masa hidup driver. Adapun tujuan analisis menjelaskan pendekatan umum
sistem elektronik untuk menggabungkan metode reliabilitas dengan model fisika.

Latar belakang
Lampu LED(Light Emitting Diode) telah menjadi calon utama bagi penerangan masa depan dalam beberapa
tahun ini berdasarkan keuntungan-keuntungan seperti efisiensi energi superiornya, ramah lingkungan, dan masa
hidup yang panjang. Sebuah lampu LED pada umumnya terdiri dari sumber cahaya LED, driver, control gear, bagian
optikal secondary, dan komponen penghilang panas. Meskipun masa hidup LED mencapai 25.000 hingga 100.000
jam, lampu LED mungkin mempunyai masa hidup yang lebih singkat yang disebabkan oleh LED driver. Seperti
yang kita ketahui bahwa LED Driver merupakan rangkaian elektronik yang digunakan untuk
menyalakan/menghidupkan rangkaian LED serta sebagai pengendali arus dan tegangan/voltase secara otomatis.
Telah ditemukan bahwa peningkatan suhu operasi dapat mempercepat penurunan driver dan memicu pada kegagalan
katastropik, yaitu batas masa hidup dari lampu tersebut dimana pemulihan tidak mungkin terjadi.
Prinsip pertama yang perlu dipahami adalah setiap sumber cahaya menjadi redup seiring waktu yang dikenal
sebagai penyusutan lumen LED. Saat LED pertama kali dinyalakan, sumber cahaya akan menjadi paling terang yang
disebut sebagai "lumen awal" dari sumber cahaya. Pada akhir umur pengenalnya, sumber cahaya akan menjadi paling
redup, yang kita sebut sebagai "akhir kehidupan" fixture atau EOL lumens. Perbedaan antara kecerahan awal dan
akhir kehidupan fixture ini disebut sebagai "pemeliharaan lumen".
Pembelajaran ini menjelaskan metodologi umum yang menggabungkan teori reliabilitas dengan physics of
failure untuk ramalan reliabilitas. Untuk lebih jelasnya, gabungan lampu LED, dimana termasuk sumber cahaya LED
dengan distribusi statistik untuk fluks bercahaya, dan sebuah driver dengan beberapa komponen penting telah
dipertimbangkan. Proses Wiener diperkenalkan untuk menggambarkan secara acak penyusutan lumen. Rantai
Markov menyajikan metode umum untuk menghitung reliabilitas dari sirkuit elektronik menurut kondisi operasi.
Sebagai model physics of failure, sebuah tingkat sistem model panas dari lampu LED dikembangkan untuk
menggabungkan metode reliabilitas yang dipakai. Adapun pada paper ini menjelaskan model penyusutan lumen
sumber penerangan LED dengan menggunakan proses Wiener, model reliabilitas untuk LED driver yang dipilih,
memperkenalkan model panas gabungan dari lampu LED serta kesimpulan dari kasus studi dengan keadaan yang
berbeda.

Perumusan Masalah :
1. Bagaimana pengaruh penyusutan lumen terhadap masa hidup LED driver?
2. Bagaimana perbandingan peluang masa hidup dan MTTF(Mean Time To Failure) driver pada dua keadaan
berbeda?
Tujuan :
1. Untuk mengetahui pengaruh penyusutan lumen terhadap masa hidup LED driver
2. Untuk mengetahui perbandingan MTTF (Mean Time To Failure) driver pada dua keadaan berbeda.
Output :
1. Penyusutan lumen mempengaruhi keandalan operasi driver. Hal tersebut dapat dilihat pada nilai rata-rata
suhu udara disekitar driver meningkat sekitar 10K dengan suhu ruangan 298K dalam kurun waktu 20.000
jam selama penyusutan lumen. Maka dari itu, keacakan penyusutan lumen menunjukkan dampak yang
penting bagi kondisi operasi driver.
2. Pada keadaan pertama peluang masa hidup driver turun hingga 32,8% pada 20.000 jam, sementara pada
keadaan kedua peluang masa hidup driver turun hingga 11,6% pada waktu yang sama. Adapun waktu rata-
rata hingga kerusakan terjadi (MTTF) pada keadaan pertama yaitu 16.000/jam dan keadaan kedua
10.900/jam. Dibandingkan dengan nilai rata-rata keadaan kedua, MTTF keadaan pertama lebih lama sekitar
26,9%, menyarankan bahwa asumsi suhu stabil dapat membawa error yang signifikan terhadap prediksi
reliabilitas.

Teori :
1. Proses Wiener digunakan untuk memodelkan penyusutan lumen yang acak pada waktu t.
2. Metode rantai markov untuk menghitung peluang masa hidup led driver.
3. Mean Time To Failure (MTTF) driver
4. Teori Reliabilitas untuk menghitung masa hidup dengan keadaan yang berbeda.

Metode :
1. Melakukan pengujian pemeliharaan lumen dan menentukan parameter penyusutan lumen pada suhu 328K.
2. Menentukan laju nilai rata-rata dan standar deviasi penyusutan lumen menggunakan metode kudrat terkecil.
3. Menentukan suhu udara dalam lampu, suhu pada power dioda, control IC dan suhu lingkungan sekitar.
4. Menentukan tingkat keandalan driver dengan menggunakan rantai Markov, laju hazard (tingkat kerusakaan
sesaat) masing-masing komponen, peluang masa hidup driver dengan menggunakan teori reliabilitas.
5. Menentukan nilai Mean Time To Failure (MTTF) driver pada masing-masing keadaan dan membandingkan hasil

Keterkinian Skripsi :
1. Judul : Strategi Perencanaan Perawatan Mesin Pada Stasiun Evaporator Dengan Menggunakan Metode
Discrete Markov Chain Di PG. Kebon Agung
Penulis : Firdaus Dwi Cahya Putra (2017)
ABSTRAK

PG Kebon Agung merupakan pabrik gula dibawah naungan PT Kebon Agung yang terletak di kecamatan
Pakisaji kabupaten Malang. Proses produksi beroperasi secara non-stop selama rentan waktu periode giling yang
dapat menghasilkan 12.800 TCD (ton can per day) gula murni perhari. Stasiun Evaporator merupakan unit
produksi yang sangat sensitif terhadap penurunan performa mesin, namun selama ini proses perawatan mesin
hanya berdasarkan pengamatan dan pengecekan visual. Pada periode giling 2015, stasiun Evaporator memiliki
persentase system failure yang cukup besar, yaitu 25-73%. System failure merupakan kondisi saat terdapat kurang
dari 7 unit mesin yang bekerja optimal dan output nira kental pada badan evaporator akhir tidak sesuai standard
(< 60% brix). Kegiatan penelitian ini bertujuan untuk meminimalisir terjadinya system failure pada stasiun
Evaporator dengan melakukan perencanaan perawatan terhadap mesin produksi.
Kegiatan perencanaan perawatan mesin pada stasiun Evaporator ini menggunakan Discrete Markov Chain.
Metode ini memuat nilai steady state mesin, estimasi interval perawatan mesin, dan tingkat keandalan (reliabilitas
sistem). Saat kondisi steady state, dimana kondisi mesin mengalami kestabilan, probabilitas state mesin sama atau
mendekati sama nilainya dengan probabilitas sebelumnya. Perhitungan kondisi steady state membagi probabilitas
status mesin pada tiga kondisi (status) yaitu baik, gagal, dan rusak. Sedangkan perhitungan interval perawatan
mesin berdasarkan dua hal, yaitu durasi masa giling dan probabilitas kegagalan pada masing-masing unit
evaporator. Reliabilitas merupakan kemampuan suatu sistem untuk melakukan fungsi tanpa mengalami
kegagalan pada periode waktu tertentu. Perhitungan keandalan (reliabilitas) sistem berdasarkan nilai keandalam
pada masing-masing unit evaporator yang merupakan akumulasi antara probabilitas mesin pada status baik dan
status gagal dalam kondisi steady state.

Persamaan :
- Studi kasus menggunakan perhitungan probabilitas steady state dan matriks transisi
Perbedaan :
- Perhitungan nilai reliabilitas sistem pada stasiun Evaporation

2. Judul : Rancang Bangun Lampu Bohlam DC Menggunakan LED Untuk Sistem Rumah DC
Penulis : Yosi Dwi Handari (2014)
ABSTRAK

Kebutuhan listrik semakin lama semakin meningkat seiring dengan bertambahnya populasi manusia. Hal ini
menyebabkan ketersediaan bahan bakar fosil semakin menipis. Oleh karena itu, perlu dipertimbangkan untuk
kebutuhan listrik jangka panjang. Teknologi yang tengah dikembangkan saat ini adalah sistem rumah DC. Dengan
memanfaatkan sumber daya alam terbarukan di sekitar rumah dapat menghasilkan listrik sendiri untuk kebutuhan
rumah tersebut. Karena sumber daya terbarukan tidak selalu tersedia setiap saat ( seperti angina dan matahari),
maka hanya sedikit daya yang dapat dibangkitkan. Jadi, kita harus melakukan upaya untuk menyediakan peralatan
di rumah yang hemat energi agar dapat bekerja dengan optimal dengan daya kecil ini. Salah satu hal yang penting
dalam suatu rumah adalah lampu untuk penerangan. Dengan menggunakan LED dapat menghasilkan penerangan
optimal dengan konsumsi daya yang kecil. Akan tetapi, LED membutuhkan LED Driver untuk mengaktifkannya
dan heatsink untuk mengantisipasi panas tinggi yang dihasilkan LED. Penelitian ini menggunakan LT3590 yang
digunakan sebagai LED untuk lampu bohlam LED DC agar sesuai dengan kebutuhan rumah DC ini. Dengan hasil
uji laboratorium, lampu yang berdaya 3 Watt dapat menghasilkan efisiensi 93,39% dengan luminious efficacy
sebesar 82,29 lm/W. Hal ini menunjukkan lampu ini bisa menghemat energi dan dapat menerangi sebuah ruangan
dengan daya yang kecil.

Persamaan :
- Uji LED Driver
Perbedaan :
- Tidak menggunakan proses stokastik

3. Judul : Peluang Pemanfaatan Lampu LED Sebagai Lampu Penerangan Yang Hemat Energi
Penulis : Daniel Yosua Stevanus (2012)

ABSTRAK

Semakin berkembangnya zaman yang diikuti dengan perkembangan teknologi membawa dampak pada
peningkatan konsumsi energi listrik sehingga perlu dilakukan penghematan. Salah satu penghematan dengan melalui
penghematan konsumsi energi listrik untuk penerangan. Seiring kemajuan teknologi ditemukanlah penerangan dari
LED yang lebih hemat energi. Oleh karena itu, dilakukanlah pengujian lampu penerangan dari lampu pijar, lampu
hemat energi, dan lampu LED untuk menemukan adakah peluang lampu LED untuk menghemat pemakaian energi
listrik. Dari hasil pengujian dan simulasi yang diasumsikan maka diperoleh hasil bahwa 1 watt lampu LED akan
setara dengan 1,36 watt lampu hemat enerfi 1,09 lampu hemat energi bentuk tornado, dan 12,19 watt lampu pijar
sehingga memungkinkan peluang penghematan energi listrik dari pemakaian lampu LED. Utnuk saat ini memang
biaya yang dikeluarkan untuk pemakaian LED lebih mahal daripada jenis lampu hemat energi yang sudah ada dimana
setelah pemakaian 5 tahun lampu LED akan lebih mahal Rp110.058,00 dari lampu hemat energi biasa dan lebih
mahal RP211.866,00 dari lampu hemat energi bentuk tornado.

Persamaan :
- Uji lampu LED
Perbedaan :
- Studi kasus membandingkan lumen tiap-tiap lampu

You might also like