You are on page 1of 6

Mosi dan Materi Debat Untuk SMA / SMK sederajat

1. Tindak kriminal di Indonesia disebabkan banyaknya anak yang ditelantarkan oleh


orang tua.

PRO: Faktor psikologis sangat berpengaruh terhadap diri para kriminal, apabila dari kecil
seorang manusia tidak memiliki bimbingan yang benar dari orang tuanya, maka wajar apabila
ada sisi yang tidak beres dalam diri individu tersebut. Maka dapat disimpulkan, banyak pelaku
kriminal di Indonesia ini disebabkan bimbingan orang tua yang tidak tepat, sehingga terjadi
penyimpangan-penyimpangan yang mengacu pada tindak kejahatan. Banyaknya pelaku
kriminal di Indonesia dapat menurunkan derajat Indonesia di mata dunia Internasional, karena
tindak kejahatan yang tinggi akan merusak nama baik Indonesia yang sampai saat ini masih
dipandang memiliki banyak warga yang ramah dan berbudi baik.

KONTRA: Kita tidak bisa menyalahkan orang tua sebagai penyebab seseorang menjadi
pelaku kriminal! Mungkin memang ada pelaku kriminal yang disebabkan salah bimbingan
orang tua, namun jauh lebih banyak pelaku kriminal yang memang sudah memiliki sifat tidak
baik dari dirinya sendiri, atau tuntutan hidup. Semisal seorang manusia yang sangat miskin,
membutuhkan makanan, dan akhirnya ia terpaksa melakukan tindak kejahaan dengan
merampok. Ia tidak diajari orang tuanya, namun keadaan-lah yang mendesaknya untuk
melakukan tindak kriminal.

2. Acara-cara yang marak di Indonesia, seperti acara gosip, sinetron, talk show, serbuan
iklan, dan lain sebagainya dapat membantu masuknya globalisasi namun mematikan
pribadi budaya Indonesia.

PRO: Sebenarnya baik jika bidang pertelevisian di Indonesia semakin berkembang, terlihat
dari makin banyaknya acara dan makin kreatifnya topik-topik hiburan. Acara-acara seperti
Reality Show sangat mendorong Indonesia untuk dikenal di dunia Internasional, hingga
akhirnya membuat Indonesia siap dalam memasuki Era Globalisasi. Namun sayang sekali,
kemajuan tersebut justru membuat kebudayaan asli Indonesia menjadi mati, sebab karena
kemajuan tersebut, kini Indonesia mulai mengarah pada gaya hidup luar negri, sampai para
generasi muda jaman sekarang tidak lagi menghargai kebudayaan asli Indonesia, seperti seni-
seni tari, wayang, batik, patung-patung, ukiran-ukiran, dan lain sebagainya.
KONTRA: Saya setuju jika maraknya acara yang mengusung tema seperti di luar negri itu
merupakan kemajuan bagi pertelevisian Indonesia, dan dapat membantu Indonesia dalam
menghadapi globalisasi. Namun pernyataan bahwa hal tersebut mematikan pribadi budaya
Indonesia sangat tak dapat ditolerir. Sebab justru dengan kemajuan tersebut, budaya Indonesia
dapat lebih mendunia, dikenal, dan dikagumi oleh orang-orang di luar negri yang masih belum
menyadari betapa hebatnya dan uniknya budaya asli Indonesia. Seharusnya dengan kenyataan
bahwa acara-acara tersebut dapat membantu masuknya globalisasi ke Indonesia, maka budaya
Indonesia juga akan terdorong untuk keluar dari Indonesia untuk dikenal dunia Internasional

3. Merokok menyebabkan kualitas anak bangsa menurun.

PRO: Merokok sangat berbahaya, tidak baik untuk kesehatan, dan tidak disukai banyak
orang. Bahkan di kemasan rokok-pun dituliskan bahaya merokok seperti kanker, impotensi,
serangan jantung, gangguan kehamilan dan janin. Jadi apabila seorang warga Indonesia
merupakan perokok berat, sudah pasti kualitas cara berpikirnya akan menurun, sebab merokok
tidak baik untuk kesehatan. Dengan menurunnya cara berpikir orang tersebut, otomatis hasil
kerja orang tersebut tidak akan maksimal, sehingga pada akhirnya dapat disimpulkan, bahwa
semua perokok berat adalah anak bangsa dengan kualitas yang tidak maksmal.

KONTRA: Tidak dapat menyalahkan rokok dalam hal kualitas seseorang. Bakan seorang
yang tidak pernah merokok-pun dapat memiliki IQ yang rendah, dan seorang perokok berat,
bisa jadi adalah orang yang jenius. Itu semua tergantung dari ilmu yang ia serap dan
kemampuan otaknya. Kesehatan memang dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang,
namun tidak bisa disimpulkan bahwa perokok adalah manusia dengan kualitas rendahan.

4. Pedagang kaki lima yang banyak di pinggiran jalan, menyebabkan Indonesia terkesan
tidak rapi dan merupakan negara yang miskin di mata dunia Internasional. Jadi demi
nama baik Indonesia, para PKL tersebut harus digusur.

PRO: Jika turis dari luar negri datang ke Indonesia dan menemui banyaknya pedagang kaki
lima yang berkeliaran seenaknya di jalan-jalan, tidak bisa disalahkan jika turis tersebut
mengambil kesimpulan kalau Indonesia merupakan negara yang tidak teratur dan masih banyak
warganya yang hidup miskin. Jadi demi nama baik Indonesia, PKL yang berkeliaran tersebut
harus dihilangkan, dan Indonesia harus menata diri menjadi negara yang bersih dan rapi agar
menaikan derajatnya, sehingga dipandang baik oleh seluruh dunia. Dengan begitu, menghadapi
era globalisasi bukanlah hal yang sulit bagi Indonesia.

KONTRA: Sampai saat ini tidak bisa disangkal kalau memang pada kenyataannya
Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya masih hidup dalam perekonomian
menengah-kebawah. Jadi tidak perlu adanya penipuan terhadap dunia Internasional dengan
tujuan menaikkan derajat, kalau pada kenyataannya masih banyak warga Indonesia yang
memiliki masalah perekonomian. Lagipula coba bayangkan, bagaimana reaksi seluruh rakyat
Indonesia apabila seluruh PKL dibersihkan?? Banyak orang akan menjadi pengangguran,
demo akan semakin marak, dan kekacauan pasti akan terjadi. Itu justru akan semakin
memperjelek pandangan dunia Internasional terhadap Indonesia. Kecuali para PKL it
dipindahkan ke suatu lokasi yang bersih, asal ada lokasi pengganti, baru pernyataan untuk
membersihkan semua PKL dari jalanan dapat diterima.

5. Politik Reaksioner, yaitu sikap rakyat yang selalu mempertanyakan dan banyak
menuntut sikap pemerintah akan membuat negara Indonesia semakin cepat
berkembang.

PRO: Harus diakui, Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak masalah. Jadi
wajar apabila banyak rakyatnya yang mengadakan protes demi keadilan dan tujuan yang lebih
baik. Sikap ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintah dimana rakyat menganggap bahwa apa
yang dirasakan / yang diterima oleh rakyat sekarang tidak lebih baik dari masa lampau, dengan
kata lain ada perasaan tidak puas terhadap Pemerintah, justru dapat memacu cara kerja
Pemerintah untuk bekerja lebih baik lagi demi kepentingan Bangsanya. Lagipula Indonesa
adalah negara Demokratis, jadi segala sesuatu adalah dari rakyat dan untuk rakyat. Dengan
banyaknya tuntutan dari rakyat, dan apabila tuntutan-tuntutan tersebut masuk akal dan dipenuhi
oleh Pemerinah, otomatis negara Indonesia akan menjadi negara yang harmonis, rakyatnya
senang karena pendapatnya didengar dan dilaksanakan, dan dengan suasana hamonis tersebut,
akan membuat Indonesia menjadi negara yang cepat berkembang, baik dari segi sosial-budaya,
politik, teknologi, dan terutama ekonomi.

KONTRA: Sayangnya Politik Reaksioner sendiri sudah berkonotasi negatif. Bagaimana


jadinya apabila rakyat terus-menerus tidak puas dan terus-menurus menuntut kinerja
Pemerintahan Indonesia?? Sampai kapan hal itu akan berlanjut? Mungkinkah pada akhirnya
rasa butuh perhatian rakyat itu dapat terpuaskan?? Justru apabila rakyat tidak pernah puas akan
hasil kerja Pemerintahan, maka akhirnya Pemerintahan akan menjadi putus asa, merasa bekerja
secara sia-sia, merasa tidak dihargai dan tidak dihormati, dan akhirnya malah menimbulkan
hasil kerja yang benar-benar buruk. Dan itu tidak akan membuat Indonesia semakin cepat
berkembang.

6. Nasionalisme yang berlebihan dari rakyatnya, akan membuat Indonesia makin solid,
terpandang, terkenal, dihargai dan dihormati di dunia Internasional.

PRO: Apabila rakyat Indonesia memiliki sikap Nasionalisme yang sangat tinggi, sudah
pasti persatuan dan kesatuannya tidak akan goyah. Dan itu pasti akan membawa kekaguman
dan pujian dari negara-negara lain, karena melihat Indonesia yang memiliki rakyat yang begitu
bersatu. Lihatlah Jepang, rakyat Jepang sangat mencintai negrinya, dan itu membuat negara-
negara lain kagum, belum lagi Jepang merupakan negara yang memiliki tingkat kemajuan
teknologi yang luar biasa. Itu juga pasti merupakan hasil dari kemauan rakyatnya demi
memajukan negaranya.

KONTRA: Nasionalisme memang penting, namun Nasionalisme yang berlebihan itu jelas
tidak baik. Segala sesuatu yang berlebihan, pasti memiliki dampak negatif. Apabila rakyat
Indonesia memiliki Nasionalisme yang berlebihan, kita pasti akan sangat memuja negara kita,
dan pada akhirnya justru memandang remeh negara lain. Kita akan selalu mengunggulkan
kebudayaan kita yang kaya, dan memandang rendah negara-negara lain yang akan selalu kita
anggap tidak berbudaya. Jika melihat rakyat Jepang, mereka memang memiliki rasa
Nasionalisme yang sangat tinggi. Namun itu tidak terlalu berlebihan, karena mereka masih
menghargai budaya dari negara lain, dan lagi tentang kemajuan teknologi Jepang, itu karena
rakyat Jepang memang memiliki kedisiplinan dan etos kerja yang tinggi, dan itu juga didukung
dengan tingkat kepandaian rakyat Jepang yang memang sudah terkenal di seluruh dunia.
Indonesia memang memiliki banyak orang yang cerdas, namun tidak memiliki etos kerja yang
tinggi seperti rakyat Jepang.

7. Tontonan di Indonesia, seperti acara gosip, konser, sinetron, serbuan iklan, dan lain
sebagainya dapat membuat banyak masyarakat Indonesia menjadi pribadi yang
konsumtif yang akhirnya justru menjadi penghalang bagi Pembangunan Nasional.

PRO: Jika rakyat Indonesia mayoritas menonton acara-acara seperti sinetron, konser,
iklan-iklan dan melihat artis idola mereka mengenakan pakaian-pakaian ber-merk yang mahal-
mahal, hal itu akan mendorong banyak warga Indonesia menjadi pribadi yang konsumtif.
Keinginan untuk selalu membeli ini tidak baik, bahkan bukan tidak mungkin warga
perekonomian rendah tergoda untuk berdandan layaknya artis yang sering mereka lihat di
televisi. Pribadi konsumtif ini jelas dapat memperbanyak jumlah rakyat miskin, hingga
memperparah masalah ekonomi negara kita, yang pada akhirnya akan menjadi penghalang
terbesar bagi Pembangunan Nasional.

KONTRA: Rakyat Indonesia bukanlah rakyat yang bodoh. Mereka yang masih memiliki
masalah ekonomi, dililit hutang, kebingungan untuk membiayai sekolah anak-anak mereka,
tidak akan tergoda untuk pergi ke mall dan membeli pakaian-pakaian mahal layaknya yang
dikenakan oleh artis idola mereka. Buktinya dalam kehidupan sehari-hari, kita menemui
banyak warga yang mengenakan pakaian murah, seperti kaos biasa, bahkan orang dengan
perekonomian menengah-pun pasti akan memilih pakaian yang nyaman dan semurah mungkin.
Hanya orang-orang kaya yang akan meresponi pribadi konsumtif mereka, itu karena mereka
memang mampu. Apabila rakyat miskin memiliki pribadi konsumtif, mereka tidak akan
meladeninya, itu karena mereka memang tidak mampu.
8. Arus globalisasi membawa gelombang demokratisasi yang mengakibatkan disintegrasi
bangsa.

PRO: Jika rakyat Indonesia melihat cara hidup orang luar negri dan terpengaruh, bangsa
Indonesia akan merasa bebas, sangat demokratis, hingga akhirnya justru membawa pada
perpecahan bangsa. Tiap kelompok akan merasa ber-hak untuk membentuk negaranya sendiri,
contohnya seperti kasus Timor Timor dan Aceh.

KONTRA: Arus globalisasi tidak akan membuat bangsa Indonesai ingin terlepas dari
negara Indonesia, kemajuan itu justru akan membuat rakyat makin bersatu. Lagipula, jika
memang arus globalisasi dapat membawa gelombang demokratisasi yang memecahkan bangsa,
dari negara mana rakyat Indonesia mendapat dorongan disintegrasi tersebut??

9. Penggunaan bahasa asing dalam komunikasi sehari-hari menunjukkan kurangnya


rasa nasionalisme seseorang.

PRO: Dalam Sumpah Pemuda ada satu bagian yang menyatakan bahwa kita semua sebagai
bangsa Indonesia, telah mengakui berbahasa satu, bahasa Indonesia. Namun kini tampaknya
amanat itu tidak terlalu dihormati seperti pada masanya. Kini banyak anak muda yang
berkomunikasi dengan bahasa yang dicampur-campur, entah itu dicampur bahasa Jepang,
Cina, Inggris, dan macam-macam lagi. Apalagi dengan banyaknya artis dari luar negri yang
mengambil peruntungan di negara kita, hal ini justru membuat bahasa Indonesia tidak terlihat
menantang lagi untuk dimanfaatkan. Contohnya trend Cinta-Laura yang sempat heboh, banyak
warga Indonesia yang bercakap-cakap dengan selipan canda ala Inggris seperti yang biasa
dipakai artis tersebut. Kini arti kalimat “berbahasa satu, bahasa Indonesia” tampaknya tidak
begitu penting lagi, masyarakat terlihat tidak menghargai bahasanya sendiri, ini merupakan
tanda dari menurunnya sikap nasionalisme bangsa kita.

KONTRA: Sangat tidak bisa diterima apabila penggunaan bahasa asing dalam kehidupan
sehari-hari di Indonesia di-cap sebagai tanda menurunnya nasionalisme bangsa. Karena justru
dengan mencoba berbahasa lain, banyak warga kita yang ditambah pengetahuannya, bertambah
kosa katanya, dan itu jelas tidak akan menghilangkan rasa cinta orang tersebut terhadap
negaranya yang asli. Sekarang coba dibayangkan apabila tidak ada rakyat Indonesia yang
menggunakan bahasa asing dalam komunikasi sehari-hari demi membuktikan kalau mereka
sangat cinta tanah air, maka rakyat kita akan dipandang bodoh oleh dunia, karena tidak ada
satupun rakyatnya yang menguasai bahasa dari negara lain.

10. Terlalu berlebihan menerima pelajaran sejarah Indonesia di sekolah-sekolah, dapat


mengakibatkan rasa Nasionalisme di diri para siswa berkurang.

PRO: Seorang murid sekolah, terutama yang masih menginjak sekolah dasar, apabila
diberi pengetahuan terlalu banyak tentang sejarah negaranya, sangat wajar apabila siswa
tersebut justru menjadi bosan, tidak bersemangat lagi untuk mencari tahu tentang masa lalu
bangsanya. Bahkan seorang anak kecil apabila terus menerus diberitahu tentang bagaimana
bangsanya berjuang sepenuh jiwa demi memperoleh kemerdekaan, anak tersebut justru tidak
akan terlalu kagum, dan malah tidak akan menghargai perjuangan para pahlawannya.
Contohnya saat upacara sangat tidak menghargai, tidak bersemangat memperingati hari-hari
bersejarah Indonesia, dan bosan mendengar nama-nama orang yang berjasa bagi negara
Indonesia. Keadaan ini sangat banyak dijumpai pada diri masyarakat jaman sekarang, sebab
mayoritas mereka saat masih kecil harus sudah berusaha menghafal tahun-tahun, momen-
momen penting bersejarah bangsa Indonesia. Dan hal itu bukanlah hal yang mereka kenang
sebagai kenangan yang indah.

KONTRA: Bagaimanapun, mengetahui sejarah negara sendiri sejak dini tidak akan
mengakibatkan rasa nasionalisme menurun. Sebaliknya, jika pelajaran sejarah diberikan secara
minim demi tujuan para siswa justru haus untuk mengetahui lebih banyak, hal itu merupakan
kemungkinan yang sangat kecil. Sebab harus diakui, topik sejarah bangsa kita bukanlah topik
yang dicari oleh anak-anak kecil. Jadi, sejak kecil, para murid harus sudah dibimbing untuk
membaca, mengetahui, dan akhirnya menghargai tantang perjuangan bangsa kita demi
memperoleh kemerdekaan. Hal ini agar mereka, para generasi muda, tahu betapa berharganya
kemerdekaan itu, hingga akhirnya menumbuhkan rasa Nasionalisme mereka, dan akhirnya
dapat melakukan aksi yang berguna demi perkembangan bangsa kita.

You might also like