You are on page 1of 18

PERAN DAN FUNGSI PARTAI POLITIK ISLAM

SEBAGAI RUMAH ASPIRASI MASYARAKAT


(Studi Kasus di DPW PPP Jatim)

Nurul Azizah
Fakultas Dakwah
Institut Agama Islam Ibrahimy Situbondo, Jawa Timur
HP. 0877557 55338, email: messages-noreply@linkedin.com

Abstrak
Tulisan ini mengulas peran dan fungsi dari partai politik Islam; sebagai
penyerap aspirasi masyarakat dengan studi kasus di DPW PPP Jatim.
Adapun Rumusan masalah secara spesifik adalah; (1) Bagaimanakah Dewan
Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan (DPW PPP) Propinsi
Jawa Timur mengimplementasikan Undang-Undang No. 2/2008 tentang
Partai Politik dalam mengaktualisasikan fungsinya sebagai sarana penyalur
aspirasi masyarakat. (2) Bagaimanakah pola komunikasi politik dalam
penjaringan aspirasi masyarakat yang dilakukan Dewan Pimpinan Wilayah
Partai Persatuan Pembangunan ( DPW PPP ) Propinsi Jawa Timur.
Perspektif kajiannya adalah sosial politik. Penelitian ini dilakukan di Dewan
Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan Propinsi Jawa Timur.
Data dikumpulkan dengan cara wawancara mendalam dan dianalisis
menggunakan model fenomenologi. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1)
Implementasi Undang-undang No.02 Tahun 2008 tentang Partai Politik telah
dilakukan secara baik oleh Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan
Pembangunan Propinsi Jawa Timur dalam mengaktualisasikan fungsinya
sebagai penyalur aspirasi masyarakat. (2) Komunikasi politik Dewan
Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan sebagai penyalur aspirasi
masyarakat sebagian besar telah dilakukan oleh para wakil rakyat di Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Jawa Timur. Tiga fungsi yang tersebut
adalah; fungsi legeslatif, fungsi controling/ pengawasan, dan fungsi
budgeting/ anggaran telah dilaksanakan oleh para anggota DPRD Jatim
dari Fraksi Persatuan Pembangunan.

Abstract
This paper reviews the role and function of Islamic political parties; as
absorbent aspirations of the community with a case study in East Java
branch of the PPP. The specific formulation of the problem are; (1) How does
the Regional Leadership Council of Partai Persatuan Pembangunan (DPW
PPP) of East Java implements Act No. 2/2008 on Political Parties in
actualizing its function as a means of channeling the aspirations of the
community. (2) How does the pattern of political communication in the
aspirations of local communities Regional Leadership Council of Partai
Persatuan Pembangunan (PPP) of East Java Province. Perspective of the
study is socio-political perspective. This research was conducted at Regional
Leadership Council of Partai Persatuan Pembangunan of East Java
Peran dan Fungsi Partai Politik Islam

Province. Data were collected by in-depth interviews and analyzed using


phenomenological model. The results showed: (1) Implementation of Act
No. 02/2008 on Political Parties has been done either by the Regional
Leadership Council of Partai Persatuan Pembangunan of East Java Province
in actualizing its function as the voice of the community. Political
communication in Regional Leadership Council of Partai Persatuan
Pembangunan of East Java Province as the voice of the community has been
largely carried out by the representatives in the East Java parliament. Three
functions are; legeslatif function, function controling/supervision, and
budgeting functions has been carried out by members of the East Java
Parliament of the Partai Persatuan Pembangunan.

Kata Kunci
partai politik Islam, Partai Persatuan Pembangunan, aspirasi masyarakat

Pendahuluan untuk ditindak lanjuti menjadi


Komunikasi politik bagi sebuah kebijakan masyarakat ( Public Policy ).
organisasi partai politik utamanya bagi Dengan kata lain semua kepentingan
partai politik baru, karena pada masyarakat disalurkan melalui partai
prakteknya komunikasi politik politik.
diperlukan bagi kepentingan partai Oleh karena itu, komunikasi
politik itu sendiri. Terutama dalam politik yang dilakukan oleh organisasi
memperkenalkan profil organisasi, politik tidk lebih adalah untuk
tokoh-tokoh partai yang berpengaruh, kepentingan untuk mensosialisasikan
visi dan misi partai serta berbagai program-program partai, dimana partai
program-program unggulan partai. politik dapat mengaktualisasikan
Komunikasi politik merupakan salah fungsinya sebagai penyalur aspirasi
satu kunci keberhasilan bagi partai masyarakat yang selanjutnya hendak
dalam perannya sebagai lembaga diperjuangkan menjadi kebijakan
artikulasi organisasi politik pemerintah yang dampaknya bisa
masyarakat, dimana melalui partai dirasakan untuk kepentingan rakyat
inilah masyarakat diharapkan menjadi dan kebutuhan rakyat.
jembatan dialogis, penyalur aspirasi Masalah yang di bahas dalam
rakyat, gagasan, sertakeinginannya artikel ini adalah (i) Bagaimanakah
untuk kemudian dituangkan menjadi Dewan Pimpinan Wilayah Partai
program partai. Persatuan Pembangunan ( DPW PPP)
Tidak sebatas itu saja, semua Propinsi Jawa Timur
aktifitas organisasi partai politik yang mengimplementasikan Undang-Undang
berproses melalui partai tersebut No.2 Tahun 2008 tentang Partai Politik
selanjutnya diformulasikan menjadi dalam mengaktualisasikan fungsinya
usulan kebijakan partai yang sebagai sarana penyalur aspirasi
diperjuangkan kepada pemerintahan masyarakat. (ii) Bagaimanakah pola

KARSA, Vol. 22 No. 2, Desember 2014| 241


Peran dan Fungsi Partai Politik Islam

komunikasi politik dalam penjaringan George C. Edwards III. Dimana


aspirasi masyarakat yang dilakukan implementasi dapat dimulai dari kondisi
Dewan Pimpinan Wilayah Partai abstrak dan sebuah pertanyaan tentang
Persatuan Pembangunan ( DPW PPP ) apakah syarat agar implementasi
Propinsi Jawa Timur. kebijakan dapat berhasil, menurut George
C. Edwards III2 ada empat variabel dalam
Tinjauan Pustaka kebijakan publik yaitu Komunikasi
Menurut Nugraha Riant D1, secara (Communications), Sumber Daya
umum kebijakan public adalah (resources), sikap (dispositions atau
keputusan atau tindakan yang attitudes) dan struktur birokrasi
berpengaruh terhadap atau mengarah (bureucratic structure).
tindakan individu dalam kelompok Pengertian komunikasi politik
masyarakat. Riant membagi kebijakan Gabriel Almond dalam Blake dan
public ini menjadi dua. Pertama, haroldsen adalah salah satu fungsi yang
regulative verus deregulatif; atau selalu ada dalam setiap system politik
restriktif versus non-restriktif, sehingga terbuka kemungkinan bagi para
merupakan kebijakan yang menetapkan ilmuan politik memperbandingkan
hal-hal yang dibatasi dan hal-hal yang berbagai system politik dengan latar
dibebaskandari pembatasan-pembatasan. belakang budaya yang berbeda.
Kedua, alokatif versus Komunikasi politik adalah suatu
distributive/ resdistributif, kebijakan ini penyampaian pesan politik yang secara
berkenaan dengan anggaran atau sengaja dilakukan oleh komunikator
keuangan publik. Richard A. Musgrave kepada komunikan dengan tujuan
dan Peggi B menjelaskan bahwa fungsi membuat komunikan berprilaku tertentu.
dari kebijakan public adalah fungsi Dijelaskan lebih jauh oleh Winddlesham,3
alokasi yang bertujuan mengalokasikan bahwa, sebelum suatu pesan politik
barang-barang public ( public goods ) dan dapat dikonstruksikan untuk
mekanisme alokasi barabg dan jasa yang disampaikan kepada komunikan dengan
tidak bisa dilakukan melaui mekanisme tujuan mempengaruhinya, disitu harus
pasar, fungsi distributive yang berkenaan terdapat keputusan politik yang
dengan pemerataan kesejahteraan dirumuskan berdasarkan berbagai
termasuk didalamnya perpajakan, fungsi pertimbangan.
stabilisasi yang berkenaan dengan peran Salah satu fungsi partai politik
penyeimbang dari kegiatan alokasi dan sebagaimana tertuang dalam Bab V pasal
distribusi tersebut dan fungsi koordinasi 7 ayat C UU No. 2 Th 2008 tentang Partai
anggaran yang berkenaan dengan Politik.adalah sebagai sarana penyerap,
koordinasi anggaran secara horizontal penghimpun dan penyalur aspirasi
dan vertical. masyarakat secara konstitusional dalam
Pendekatan yang digunakan merumuskan dan menetapkan kebijakan
dalam menganalisis implementasi
kebijakan tentang konservasi energi 2Edwards III, George C, Implementing Publik Policy.
adalah teori yang dikemukakan oleh 1980 Congresinal, Quartely press

3Windelesham, Lord.1972.” What Is Political


1Nugraha, Riant D. 2003. “Kebijakan Publik”. Communication”, dalam K.J. McGarry (Ed). Mass
Elexmedia.Jakarta Communication, Linnet Books & Cive Bingley.

KARSA, Vol. 22 No. 2, Desember 2014| 241


Nurul Azizah

Negara. Dengan demikian dapat di beberapa alasan mengapa peneliti


simpulkan bahwa partai politik memilih penelitian kualitatif. Pertama,
merupakan aktor dominan dalam proses sesungguhnya apa yang dimaksud
pengambilan kebijakan Negara atau penelitian kualitatif itu adalah peneliti
pemerintah. maksudkan sebagai jenis penelitian yang
temuan-temuannya tidak diperoleh
Bahan dan Cara Kerja melalui prosedur statistik atau bentuk
Penelitian ini merupakan hitungan lainnya.6 Mengingat studi yang
penelitian kualitatif dengan model peneliti lakukan di sini adalah
pendekatan fenomenologi. Penelitian menyangkut kepemimpinan yang
fenomenologi mencoba menjelaskan atau dikembangkan oleh priyayi/ kyai yang
mengungkap makna konsep atau menjadi aktor dalam demokrasi politik
fenomena pengalaman yang didasari oleh lokal. Maka, memilih riset kualitatif
kesadaran yang terjadi pada beberapa bersandar pada kebijaksanaan yang
individu. Penelitian ini merupakan secara informal mengembangkannya dari
penelitian kualitatif dengan model pengalaman peneliti sendiri.7
eksploratif. Penelitian ini bermaksud Penelitian ini dilakukan dalam
mengeksplorasikan tentang fungsi kurun waktu 3 Bulan sejak Novermber
penyalur aspirasi dan peran komunikasi 2011 hingga Februari 2012, berlokasi di
politik Dewan Pimpinan Wilayah Partai Dewan Pimpinan Wilayah Partai
Persatuan Pembangunan Propinsi Jawa Persatuan Pembangunan Propinsi Jawa
Timur. Timur, yang berkantor di Jalan Kendang
Penelitian ini dilakukan dalam Sari No. 36 Surabaya.
situasi yang alami, sehingga tidak ada Subyek Penelitian dalam penelitian
batasan dalam memaknai atau ini adalah DPW PPP Propinsi jawa Timur
memahami fenomena yang dikaji. . Yang beralamat di JL. Kendang Sari
Menurut Creswell ,4 Pendekatan No.36 Surabaya Jawa Timur. tentang
fenomenologi menunda semua penilaian bagaimana komunikasi Politik serta
tentang sikap yang alami sampai peran dan fungsinya sebagai rumah
ditemukan dasar tertentu. Penundaan ini aspirasi masyarakat di Jawa Timur.
biasa disebut epoche (jangka waktu). Data yang diambil melalui indept
Konsep epoche adalah membedakan Interview (wawancara secara mendalam),
wilayah data (subjek) dengan interpretasi data dokumen, hasil observasi dan
peneliti. Konsep epoche menjadi pusat pengamatan peneliti. Yang menjadi
dimana peneliti menyusun dan
mengelompokkan dugaan awal tentang Sedangkan Juliet Corbin adalah anggota peneliti
fenomena untuk mengerti tentang apa di juranan Ilmu sosial dan perilaku pada
yang dikatakan oleh responden. Universitas California, San Francisco.
Meminjam pendapat Anselm 6 Anselm Strauss dan Juliet Corbin, Dasar-dasar
Penelitian Kualitatif: Tatalangkah dan Teknik-teknik
Strauss dan Juliet Corbin peneliti ada
5
Teoritisasi Data, Terj. Muhammad Sodiq dan
Imam Muttaqin (Jogjakarta: Pustaka Pelajar,
4
Creswell, J. W. 1998. Qualitatif Inquiry and Research 2003), hal. 4
Design. Sage Publications, IncCalifornia.hal.54. 7 William Lawrence Neuman, Social Research
5Anselm Strauss ialah seorang guru besar Methode: Qualitative and Quantitative approaches ,
sosiologi di Jurusan ilmu sosial dan perilaku, (London: Allyn & Bacon, 1999), Fourth Edition,
pada Universitas California, San Francisco. hal. 123

242 | KARSA, Vol. 22 No. 2, Desember 2014


Peran dan Fungsi Partai Politik Islam

Informan kunci dalam penelitian ini MSi. MM Timur,


adalah (i) Ketua DPW PPP Jawa Timur, 2. H. Moh. Sekretari S1
Drs. H.M. Musyaffa’ Noer, MSi. MM dan Hasan s DPW
Sekretaris DPW , H. Moh. Hasan Asy’ari, Asy’ari,
SH, Wakil Ketua DPW, KH. Mujib Imron, SH
Ketua Fraksi PPP DPRD I Jawa Timur Hj. 3. KH. Wakil Aliyah
Munjidah Wahab, BA serta beberapa Mujib Ketua
sumber lainnya. Imron DPW,
Dalam hal ini peneliti membatasi 4. Hj. Ketua Sarjana
informan secara purpose sampai Munjida
Fraksi Muda
memperoleh data dan informan yang bisa h PPP
di pertanggung jawabkan, komprehensif, Wahab,DPRD I
tepat dan akurat. (ii) Peristiwa atau BA Jawa
situasi yang terjadi atau pernah terjadi Timur
yang erat kaitannya dengan penelitian Sumber: informan yang diwawancarai
tentang peran komunikasi politik dalam oleh peneliti sejak November 2011
aktualisasi fungsi penyalur aspirasi hingga Februari 2012
masyarakat di DPW PPP Jatim.
Informasi yang didapat dari
informan akan sangat membantu dalam Metode Pengumpulan Data
Sebagaimana dikutip dari Norman
mengoptimalisasi keragaman informasi
K. Denzin and Yvonna S. Lincoln.8 ada
yang akan di kumpulkan dari para
informan. Informasi mengenai sesuatu beberapa metode dalam pengumpulan
data yang dilakukan dalam didalam
yang bersifat pribadi sebagaimana lataar
penelitian kualitatif, yaitu; Pertama,
belakang kehidupan sebelum mereka
menjadi kepala daerah atau elit politik, Wawancara merupakan alat re-cheking
latar belakang keluarganya dan beberapa atau pembuktian terhadap informasi atau
keterangan yang diperoleh sebelumnya.
aktivitas yang tidak tampak dalam
Teknik wawancara yang digunakan
keseharian, maka kelompok informan
inilah yang akan membantu dalam penelitian kualitatif adalah
mendapatkan informasi. Untuk lebih wawancara mendalam (in-depth interview)
adalah proses memperoleh keterangan
jelasnya lihat tabel di bawah ini:
untuk tujuan penelitian dengan tanya
jawab sambil bertatap muka antara
pewawancara dengan informanatau
orang yang diwawancarai dengan atau
tanpa menggunakan pedoman (guide)
Tabel.1.1 wawancara, dimana pewawancara dan
informan terlibat dalam kehidupan sosial
Informan Penelitian
yang relatif lama.
No Nama Jabatan Pendidika
. n
1. Drs. Ketua S2
H.M. DPW 8 Lihat, Norman K. Denzin and Yvonna S. Lincoln,
Handbook of Qualitative Research (London: Sage
Musyaff PPP
Publication, 2000), Edisi ke-9.
a’ Noer, Jawa

KARSA, Vol. 22 No. 2, Desember 2014| 243


Nurul Azizah

Beberapa hal perlu diperhatikan, kliping, dokumen pemerintah atau


seorang peneliti saat mewawancarai swasta, data diserver dan flashdisk, data
responden adalah intonasi suara, tersimpan diwebsite, dan lain-lain.
kecepatan berbicara, sensifitas
pertanyaan, kontak mata, dan kepekaan
nonverbal. Dalam mencari informan,
peneliti melakukan dua jenis wawancara,
yaitu autoanamnesa (wawancara yang Hasil Penelitian
dilakukan dengan subyek atau Partai Persatuan Pembagunan
responden). Beberapa tips saat (PPP) didirikan tanggal 5 Januari 1973,
melakukan wawancara adalah mulai sebagai hasil fusi politik empat partai
dengan pertanyaan yang mudah, mulai Islam, Partai Nadhlatul Ulama, Partai
dengan informasi fakta, hindari Muslimin Indonesia (Parmusi), Partai
pertanyaan yang multiliple, jangan Syarikat Islam Indonesia (PSII) dan Partai
menanyakan pertanyaan pribadi selama Islam Perti.
building report, ulang kembali jawaban PPP didirikan oleh lima deklarator yang
untuk klarifikasi, kesan positif, dan merupakan pimpinan empat Partai Islam
kontrol emosi negatif. peserta Pemilu 1971 dan seorang ketua
Kedua, Observasi. Beberapa kelompok persatuan pembangunan,
informasi yang diperoleh dari hasil semacam fraksi empat partai Islam di
observasi adalah ruang (tempat), pelaku DPR.9
kegiatan, objek perbuatan, kejadian atau Hingga saat ini, PPP telah
peristiwa, waktu dan perasaan. Alasan dipimpin oleh 1 Dewan Presidium dan 5
peneliti melakukan observasi adalah orang ketua, yakni : (1). KH. Idham
untuk menyajikan gambaran relistik Chalid (Presiden Partai/NU), Wakil
pelaku atau kejadian, untuk menjawab Presiden Partai : Mohamad Syafaat
pertanyaan, untuk membantu mengerti Mintaredja (Parmusi), Thayeb
perilaku manusia, dan untuk evaluasi Mohammad Gobel (PSII), Rusli Halil
yaitu melakukan pengukuran terhadap (Perti), Masykur (Kelompok Persatuan
aspek tertentu, melakukan umpan balik Pembangunan/Fraksi di DPR) (1973). (2).
terhadap pengukuran tersebut. H.M.S. Mintaredja (1973-1978). (3). H.
Ketiga, Dokumen. Sejumlah besar Djailani Naro (1978-1989). (4). H. Ismail
fakta dan data tersimpan dalam bahan Hassan Metareum (1989-1998). (5).
yang berbentuk dokumentasi. Sebagian Hamzah Haz (1998-2007). (6).
besar data yang tersedia adalah Suryadharma Ali (2007-2014). 10

berbentuk surat-surat, catatan harian, PPP sudah mengikuti sebanyak


cenderamata, laporan, artefak, foto dan enam kali sejak tahun 1977 sampai
sebagainya. Sifat utama data ini tidak pemilu dipercepat tahun 1999 [1] dengan
terbatas pada ruang dan waktu sehingga hasil yang fluktuatif, turun
memberi peluang kepada peneliti untuk naik.Berdasarkan sejarah perjuangan dan
mengetahui hal-hal yang pernah terjadi jati diri di atas, maka visi PPP adalah
diwaktu silam. Secara detail bahan
dokumenter terbagi beberapa macam,
9
yaitu otobiografi, surat-surat pribadi, Materi Muktamar VII PPP .2011. 3-7 Juli di Bandung
10Sumber dari Sejarah DPP PPP 2012, dan data di
buku atau cacatan harian, memorial olah.

244 | KARSA, Vol. 22 No. 2, Desember 2014


Peran dan Fungsi Partai Politik Islam

"Terwujudnya masyarakat yang bertaqwa Periode kebangkitan Partai


kepada Allah SWT dan negara Indonesia Persatuan pembangunan yang di muli
yang adil, makmur, sejahtera, bermoral, sejak 1999 belum menampakkan tanda-
demokratis, tegaknya supremasi hukum, tanda yang menggembirakan. Ditengah-
penghormatan terhadap Hak Asasi tengah pergumulan multi parti, dan
Manusia (HAM), serta menjunjung tinggi terpaan fragmentasi politik umat. Partai
harkat-martabat kemanusiaan dan persatuan Pembangunan meraih 58 kursi
keadilan sosial yang berlandaskan di DPRRI atau setara 10,17 % suara.
kepada nilai-nilai keislaman. Dengan pekikan “PPP Bangkit” pada
Dewan Pimpinan Wilayah Partai pemilu 2009 kembali di uji kesabaran
Persatuan Pembangunan Propinsi Jawa karena kursi di DPR menurun tinggal 38
Timur11 berkantor di Jl. Kendang Sari No. kursi atau setara 5,33% suara nasional .
36 Surabaya, pada masa bakti 2011 – 2015 bahkan di beberapa daerah Partai
di bawah kepemimpinan Drs. H. Persatuan pembangunan tidak bisa
Musyaffa’ Noer, sekretaris H. Hasan mengirimkan wakilnya di DPRD.
Asy’ari, SH dan beberapa pengurus Begitu halnya di Jawa Timur,
harian lainnya surat keputusan (SK). Partai Persatuan Pembangunan
Dewan Pimpinan Wilayah Partai mengalami penurunan suara yang sangat
Persatuan Pembangunan Jatim drastis. Di buktikan wakil partai yang
membawahi tiga puluh delapan (38) duduk di DPRD Jatim hanya berjumlah
Dewan Pimpinan Cabang Partai empat orang/ empat kursi, berbeda
Persatuan Pembangunan Kabupaten/ dengan pemilu legislative 2004 – 2009
Kota seluruh Jawa Timur. PPP Jatim mendapatkan delapan kursi
Prinsip keterwakilan dan dari sepuluh daerah pemilihan. Jadi suara
kesetaraan antar daerah adalah hal yang partai menguap hingga 50 % .
penting dalam mengimplementasikan Empat daerah pemilihan yang
system partai karena berkaitan erat mendapatkan kursi adalah, daerah
dengan efektivitas dari system pemilihan VIII meliputi kab. Jombang,
pemerintahan. Implementasi dari teknis Mojokerto munjidah Wahab, Dapil II
tersebut di Jawa Timur terbagi menjadi Probolinggo dan Pasuruan Mahdi, Dapil
sebelas ( XI ) daerah pemilihan. X Pulau Madura Hasan Asy’ari, Dapil III
Sejak bergulirnya masa reformasi Situbondo, Banyuwangi dan Bondowoso
Partai Persatuan Pembangunan M. Ibrahim Adib.
mengalami tren penurunan suara yang Agar memperoreh suara yang
sangat signifikan baik secara nasional maksimal di pemilu 2014 DPW PPP Jatim
maupun regional. Kini muncul telah mengadakan musyawarah kerja
pertanyaan apakah ini adalah gambaran Wilayah sekurang-kurangnya sekali
parpol Islam dengan gaya dan pemikiran dalam setahun, dengan mengundang
yang lama tidak menarik lagi bagi seluruh pengurus DPW dan Dewan
masyarakat. Pimpinan Cabang PPP se- Jatim.
Membahas dan merumuskan secara
tepat guna, terukur, mencapai sasaran
dan mendapatkan hasil yang maksimal
11Materi Musyawarah Wilayah Partai Persatuan perlu di lakukan kegiatan ; pemetaan dan
Pembangunan Jawa Timur. Surabaya.2011,
Asrama haji Sukolilo tgl 7 Februari
analisis, kelemahan dan kekuatan PPP,

KARSA, Vol. 22 No. 2, Desember 2014| 245


Nurul Azizah

pemetaan potensi kekuatan-kelemahan implementasi berjalan efektif, siapa yang


competitor, partai-partai lain, segmentasi bertanggungjawab melaksanakan sebuah
konstituen, daerah pemilihan, dan keputusan harus mengetahui apakah
pemilihan issue-isue strategis baik pengurus harian dapat melakukannya.
nasional maupun regional. Sesungguhnya implementasi kebijakan
Implementasi akan berjalan efektif harus diterima oleh semua pengurus dan
apabila ukuran-ukuran dan tujuan-tujuan harus mengerti secara jelas dan akurat
kebijakan dipahami oleh masing-masing mengenai maksud dan tujuan kebijakan
pengurus harian di lingkungan Dewan partai dan target yang akan di capai. Jika
Pimpinan Wilayah Partai Persatuan para pengurus harian pembuat kebijakan
Pembangunan Jawa Timur yang telah melihat ketidakjelasan spesifikasi
bertanggungjawab dalam pencapaian kebijakan sebenarnya mereka tidak
tujuan kebijakan partai. Kejelasan ukuran mengerti apa sesunguhnya yang akan
dan tujuan kebijakan dengan demikian diarahkan. Seluruh pengurus harian
perlu dikomunikasikan secara tepat pengambil kebijakan bingung dengan apa
antara pengurus partai dan anggota yang akan mereka lakukan sehingga jika
legislative sebagai kepanjangan tangan dipaksakan tidak akan mendapatkan
dari partai. Konsistensi atau keseragaman hasil yang optimal. Tidak cukupnya
dari ukuran dasar dan tujuan perlu komunikasi kepada para pimpinan dan
dikomunikasikan sehingga para anggota pengurus harian DPW PPP Jawa Timur
fraksi Persatuan Pembangunan secara serius mempengaruhi
mengetahui secara tepat ukuran maupun implementasi kebijakan di internal partai.
tujuan kebijakan Partai. Komunikasi Resoureces (Sumber Daya) Tidak
dalam partai politik merupakan suatu menjadi masalah bagaimana jelas dan
proses yang amat kompleks dan rumit. konsisten implementasi program dan
Ada sebagian pengurus bisa menahannya bagaimana akuratnya komunikasi
hanya untuk kepentingan tertentu, atau dikirim. Jika fungsionaris partai yang
menyebar-luaskannya. Seperti yang di bertanggungjawab untuk melaksanakan
jelaskan Hasan Asy’ari ,12 program kekurangan sumberdaya dalam
”Saya di partai sudah dua puluh melakukan tugasnya. Komponen
tahun, jadi mengerti bagaimana sumberdaya ini meliputi jumlah staf,
antar pengurus saling menjegal keahlian dari para pelaksana, informasi
hanya untu kepentingan pribadi, yang relevan dan cukup untuk
tidak jarang hanya untuk mengimplementasikan kebijakan dan
mengambil keputusan di lakukan pemenuhan sumber-sumber terkait
voting, saking kerasnya dalam pelaksanaan program, adanya
persaingan. kewenangan yang menjamin bahwa
program dapat diarahkan kepada
Di samping itu sumber informasi sebagaimana yamg diharapkan, serta
yang berbeda juga akan melahirkan adanya fasilitas-fasilitas pendukung yang
interpretasi yang berbeda pula. Agar dapat dipakai untuk melakukan kegiatan
program seperti dana dan sarana
prasarana.
12Hasil Wawancara dengan Hasan Asy’ari Sumberdaya manusia yang tidak
Sekretaris PPP Jatim di Kantor Fraksi PPP DPRD
Jatim, tgl. 12-3-2012.
memadahi (jumlah dan kemampuan)

246 | KARSA, Vol. 22 No. 2, Desember 2014


Peran dan Fungsi Partai Politik Islam

berakibat tidak dapat dilaksanakannya dan undang-undang. Kenyataan


program secara sempurna karena mereka dilapangan bahwa tingkat pusat tidak
tidak bisa melakukan pengawasan tahu kebutuhan yang diperlukan para
dengan baik. Jika jumlah staf pelaksana pelaksana dilapangan. Kekurangan
kebijakan terbatas maka hal yang harus informasi/ pengetahuan bagaimana
dilakukan meningkatkan skill melaksanakan kebijakan memiliki
kemampuan para pelaksana untuk konsekuensi langsung seperti pelaksana
melakukan program. Untuk itu perlu tidak bertanggungjawab, atau pelaksana
adanya manajemen SDM yang baik agar tidak ada di tempat kerja sehingga
dapat meningkatkan kinerja program. menimbulkan inefisien. Imple-mentasi
Sebagimana dijelaskan oleh ketua PPP kebijakan membutuhkan kepatuhan
Jatim Musyaffa’’13 organisasi dan individu terhadap
”Program kerja dari partai peraturan pemerintah yang ada.
persatuan pembangunan yang Sumber daya lain yang juga
dihasilkan, target yang akan di penting adalah kewenangan untuk
capai sebenarnya sudah jelas dan menentukan bagaimana program
bagus, cuman sekarang dilakukan, kewenangan untuk
masalahnya terletak pada kinerja membelanjakan/mengatur keuangan,
pengurus dan sumber daya baik penyediaan uang, pengadaan staf,
manusia yang di miliki, sehingga maupun pengadaan supervisor.
tidak jarang apa yang akan di Fasilitas yang diperlukan untuk
capai menjadi gagal atau tidk melaksanakan kebijakan/program harus
sesuai dengan yang direncanakan. terpenuhi seperti kantor, peralatan, serta
dana yang mencukupi. Tanpa fasilitas ini
Ketidakmampuan pelaksana mustahil program dapat berjalan.
program ini disebabkan karena kebijakan Dispositions/Attitudes (Disposisi
konservasi energi merupakan hal yang dan Sikap Pelaksana). Salah satu faktor
baru bagi mereka dimana dalam yang mempengaruhi efektifitas
melaksanakan program ini implementasi kebijakan di Partai
membutuhkan kemampuan yang khusus, Persatuan Pembangunan Propinsi adalah
paling tidak mereka harus menguasai sikap fungsionaris partai atau pengurus .
teknik-teknik kelistrikan. Informasi Jika pengurus partai setuju dengan
merupakan sumberdaya penting bagi bagian-bagian isi dari kebijakan maka
pelaksanaan kebijakan. mereka akan melaksanakan dengan
Ada dua bentuk informasi yaitu senang hati tetapi jika pandangan mereka
informasi mengenahi bagaimana cara berbeda dengan pembuat kebijakan maka
menyelesaikan kebijakan program serta proses implementasi akan mengalami
bagi pelaksana harus mengetahui banyak masalah.
tindakan apa yang harus dilakukan dan Ada tiga bentuk sikap/respon
informasi tentang data pendukung pengurus terhadap kebijakan14 ;
kepetuhan kepada peraturan pemerintah kesadaran pelaksana, petunjuk/arahan
pelaksana untuk merespon program
13hasil wawancara peneliti dengan ketua DPW 14
Mas Roro Lilik Ekowati, Perencanaan. 2005.
PPP Jatim di Kantor PPP Jl. Kendang Sari 36 Implementasi & Evaluasi Kebijakan
Surabaya, Tgl. 13-3-2012 atau Program. Surakarta. Pustaka cakra SOLO

KARSA, Vol. 22 No. 2, Desember 2014| 247


Nurul Azizah

kearah penerimaan atau penolakan, dan mereka mendukung dan bekerja secara
intensitas dari respon tersebut. Para total dalam melaksanakan kebijakan/
pelaksana mungkin memahami maksud program.
dan sasaran program namun seringkali Bureucratic Structure (Sturktur
mengalami kegagalan dalam Birokrasi ). Membahas badan pelaksana
melaksanakan program secara tepat suatu kebijakan, tidak dapat dilepaskan
karena mereka menolak tujuan yang ada dari struktur birokrasi. Struktur birokrasi
di dalamnya sehingga secara sembunyi adalah karakteristik, norma-norma, dan
mengalihkan dan menghindari pola-pola hubungan yang terjadi
implementasi program. Di samping itu berulang-ulang dalam badan-badan
dukungan para pejabat pelaksana sangat eksekutif yang mempunyai hubungan
dibutuhkan dalam mencapai sasaran baik potensial maupun nyata dengan apa
program. Situasi ini di benarkan oleh yang mereka miliki dalam menjalankan
Musyaffa’,15 kebijakan. Van Horn dan Van Meter
”Adakalanya memang ada menunjukkan beberapa unsur yang
pengurus yang tidak setuju mungkin berpengaruh terhadap suatu
terhadap kebijakan atau keputusan organisasi dalam implementasi kebijakan,
partai, karena suaranya minoritas, yaitu:16 (i) Kompetensi dan ukuran staf
maka dia menggalang berbagai suatu badan; (ii) Tingkat pengawasan
kekuatan baik secara structural hirarkhis terhadap keputusan-keputusan
dan cultural. Misalnya membuat sub unit dan proses proses dalam badan
surat penolakan terhadap DPP pelaksana;(iii) Sumber-sumber politik
dengan melampirkan beberapa suatu organisasi (misalnya dukungan di
tanda tangan dari pengurus, tokoh antara anggota legislative dan eksekutif);
masyarakat atau konstituen. Inilah (iv)Vitalitas suatu organisasi; (v) Tingkat
dinamika yang ada di partai, komunikasi “terbuka”, yaitu jaringan
memang terlalu banyak kerja komunikasi horizontal maupun
kepentingan. vertical secara bebas serta tingkat
kebebasan yang secara relatif tinggi
Dukungan dari pimpinan sangat dalam komunikasi dengan individu-
mempengaruhi pelaksanaan program individu di luar organisasi; (vi) Kaitan
dapat mencapai tujuan secara efektif dan formal dan informal suatu badan dengan
efisien. Wujud dari dukungan pimpinan badan pembuat keputusan atau
ini adalah Menempatkan kebijakan Pelaksana keputusan.
menjadi prioritas program, penempatan Bila sumberdaya cukup untuk
pelaksana dengan orang-orang yang melaksanakan suatu kebijakan dan para
mendukung program, memperhatikan pengurus di Dewan Pimpinan Partai
keseimbangan daerah, agama, suku, jenis Persatuan Pembangunan mengetahui apa
kelamin dan karakteristik demografi yang
lain. Disamping itu penyediaan dana
yang cukup guna memberikan insentif 16
Lihat Solichin Abdul Wahab,1991. Analisis
bagi para pelaksana program agar Kebijakan dari Formulasi ke Implementasi
Kebijakan Negara. Jakarta. Bumi Aksara

15Hasil Wawancara Peneliti dengan Ketua DPW


PPP Jatim, pada tgl 13-3-2012. di Surabaya.

248 | KARSA, Vol. 22 No. 2, Desember 2014


Peran dan Fungsi Partai Politik Islam

yang harus dilakukan , implementasi meningkatkan daya tawar Partai


masih gagal apabila struktur birokrasi Persatuan Pembangunan melalui peran
yang ada menghalangi koordinasi yang nyata organisasi di tengah-tengah
diperlukan dalam melaksanakan masyarakat. (i) Peningkatan jalinan
kebijakan. Seperti pemaparan yang di komunikasi dan koordinasi dengan
katakan oleh Munjidah Wahab, instansi pemerintah/ lembaga-lembaga
”Percuma saja menerapkan lain seperti; Organisasi kemasyarakatan,
AD/ART baru hasil muktamar Organisasi politik, Organisasi
kemarin tentang penggemukan kepemudaan, Lembaga Swadaya
pengurus, utusan dari perwakilan masyarakat, pondok pesantren dan
daerah atau dapil, kalau orangnya Muspida Prop. Jawa Timur yang
tidak bisa aktif dan bekerja, memiliki keterkaitan dengan program
biarpun sedikit tapi kita bisa dan kebijakan organisasi Partai Persatuan
kerjasama dan kompak, tidak ada Pembangunan. (ii) Peningkatan jalinan
saling menjatuhkan. Kondisi ini komunikasi dan koordinasi internal
sudah berbeda dengan beberapa organisasi baik secara vertical maupun
tahun yang lalu. horizontal. (iii) Meningkatkan jalinan
Kebijakan yang komplek membu- komunikasi dan kerjasama dengan
tuhkan kerjasama banyak orang, serta Pimpinan Ranting, Pimpinan Anak
pemborosan sumberdaya akan Cabang, dan Dewan Pimpinan Cabang
mempengaruhi hasil implementasi. (iv) Mengupayakan jalinan kemitraan
Perubahan yang dilakukan tentunya akan dengan instansi terkait dalam program
mempengaruhi individu dan secara khusus.
umum akan mempengaruhi sistem dalam Ada beberapa contoh kasus
birokrasi. bagaimana Partai Persatuan
Aktualisasi Fungsi Komunikasi Pembangunan propinsi Jawa Timur,
Politik DPW PPP Jatim Sebagai Sarana mendengar , menampung dan
Penyalur Aspirasi Masyarakat. Dalam menyalurkan aspirasi masyarakat,
fungsinya sebagai penyalur aspirasi misalnya; (i) Kunjungan Anggota DPRD
masyarakat, Dewan Pimpinan Wilayah ke Luar Negeri, Sebagaimana
Partai Persatuan Pembangunan Prop. pemberitaan media massa terhadap
Jatim, dimana Fraksi Persatuan kegiatan dan kinerja anggota legislative
Pembangunan mempunyai fungsi yang yang sudah semakin tidak proporsional,
sama dengan anggota lainnya. Fungsi menjadikan hamper seluruh kegiatan dan
tersebut antara lain : fungsi legeslasi, kunjungan kerja anggota Dewan le luar
fungsi pengawasan/ controlling, dan negeri menjadi sorotan kalangan pers.
fungsi penganngaran / budgeting. Pemberitaan yang berlebihan akan
Mengartikulasikan fungsi sebagai semakin membuat terpuruknya citra DPR
penyalur aspirasi masyarakat tersebut, di masyarakat.
dalam hal ini peneliti hanya mengambil Untuk menghindari timbulnya
beberapa bentu program kerja sebagai persepsi masyarakat yang negative
saran penjaringan dan penyalur aspirasi. terhadap anggota Dewan dan
Peningkatan peran serta partisipasi DPW menghindari penilaian konstituen yang
PPP Prop. Jatim baik secara internal negative terhadap fraksi Partai Persatuan
maupun eksternal denga ntujuan Pembangunan Jawa Timur, pimpinan

KARSA, Vol. 22 No. 2, Desember 2014| 249


Nurul Azizah

fraksi dan DPW PPP Jatim, telah dapat menempati pemondokan di Ring I
mengambil kebijakan yang menetapkan di Mekkah tak kurang mencapai sekitar
pelarangan bagi anggota Fraksi PPP 70%, dan pada penyelengaraan haji tahun
untuk melakukan kunjungan ke luar 2011 juga telah meningkat menjadi sekitar
negeri. 85 % .
Apabila terdapat keinginan Pola Komunikasi Politik DPW PPP
anggota yang bersangkutan dan atau Jatim Dalam Mengelola Aspirasi
kebijakan alat kelengkapan Dewan Masyarakat Yang Telah Terjaring. Di
dengan alasan tertentu untuk tetap dalam menjalankan penjaringan aspirasi,
melaksanakan kunjungan kerja ke luar DPW PPP Jatim, menggunakan tiga pola
negeri, kepada anggota fraksi PPP yang komunikasi politik, yaitu Top Dwon
bersangkutan dapat mengajukan ijin Model, Bottom Up Model dan pola
tertulis kepada Ketua Dewan Pimpinan Konvergensi (combination model). Lebih
Wilayah Partai Persatuan Pembangunan jelasnya di uraikan sebagai berikut: (i)
Propinsi Jawa Timur. (ii) Mengenai Pola Top Dwon. Pola komunikasi politik
Aliran Ahmadiyah, menurut Fraksi Partai ini dilakukan oleh DPW PPP dengan
Persatuan Pembangunan memberikan langsung mengambil policy tanpa harus
sikap terhadap keberadaan aliran dikonfirmasikan kepada konstituen
Ahmadiyah, setelah menerima masukan terlebih dahulu. Artinya DPW PPP
dari berbagai pihak, baik secara structural melalui rapat harian pengurus
partai maupun menggali langsung dari melakukan tindakan langsung terkait
masyarakat. Akhirnya FPPP Jatim dengan sebuah policy. Atau bisa dikenal
melalui berbagai kesempatan telah secara dengan istilah kebijakan / policy dari atas
tegas menyatakan “Bubarkan ke bawah. Artinya dri DPW di
Ahmadiyah” karena dinilai telah intruksikan ke DPAC, Ranting dan
melanggar Surat Keputusan Bersama konstituen partai.
(SKB) tiga Menteri yakni tetap Beberapa kebijakan yang di ambil
menyebarkan ajaran-ajarannya dan secara langsung oleh DPW PPP Jatim adalah
prinsip telah melakukan penodaan terkait dengan penentuan system dan
agama.(iii) Penyelenggaraan Ibadah Haji. manajemen parti, termasuk juga dalam
Hal lain yang tidak kalah penting hal penataan penyaluran fungsi aspirasi
menjadi isu dan pembahasa di internal masyarakat.
Partai Persatuan Pembangunan adalah Komunikasi politik yang
penyelenggaraan Ibadah Haji yang dalam dilakukan dengan pola top dwon
pelaksanaan tahun 2010 telah mampu biasanya di gunakan dalam hal-hal yang
menjawab berbagai persoalan yang mendesak dan tidak berkenaan langsung
timbul dan mengalami banyak kemajuan dengan konstituen. Seperti hasil
di bandingkan dengan tahun-tahun wawancara peneliti dengan sekretaris
sebelumnya. DPW PPP Jatim Kh. Moh. Hasan Asy’ari,
Banyak kalangan mengakui SH sebagai berikut:
adanya kemajuan yang di capai dalam “ memang sesekali partai ( DPW
pelaksanaan pelayanan ibadah haji PPP Jatim ) melakukan komunikasi
tersebut baik dari segi layanan, politik secara top dwon, karena
transportasi, akomodasi maupun memang tidak seluruh keputusan
konsumsi. Jumlah jama’ah haji yang partai harus di konsultasikan

250 | KARSA, Vol. 22 No. 2, Desember 2014


Peran dan Fungsi Partai Politik Islam

dengan konstituen, ini pun juga dari bawah. Dulu istilah ini di kenal
terbatas pada hal-hal yang bersifat dengan “jaring asmara” (jarring aspirasi
managerial partai termasuk masyarakat). Pola ini digunakan untuk
bagaimana kita menjalin menetukan policy partai yang sifatnya
komunikasi politik dengan signifikan. Seperti dalam penjaringan
pemerintah dan lintas partai”17 calon kepala daerah dan calon wakil
kepala daerah baik di tingkat propinsi
Pola top dwon ini juga dilakukan maupun di tingkat kabupaten/ kota
dalam komunikasi politik yang terkait seluruh Jawa Timur.
dengan investasi , dimana dalam hal Pola Bottom Up memang telah di
investasi DPW PPP Jatim telah lakukan oleh DPW PPP Jatim, seperti
mengadakan rapat terbatas untuk yang telah di tuturkan oleh KH. Mujib
pengurus harian untuk menentukan Imron, ketua Lembaga Pemenangan
rekomendasi apa yang akan di Pemilu sebagai berikut:
sampaikan kepada pemrintah Propinsi “DPW PPP Jawa Timur dalam
Jawa Tmur melalui kepanjangan tangan menentukan calon kepala daerah
partai di fraksi Partai Persatuan maupun wakil kepala daerah
Pembangunan di DPRD Jatim. Seperti dalam pemilhan kepala daerah
yang di ungkapkan oleh Musyaffa’ ketua langsung, telah melakukan
DPW PPP Jatim berikut ini: konvensi, di mana konvensi ini
“Pola komunikasi politik yang bertujuan untuk menentukan bakal
sifatnya top dwon ini kami calon Kepala daerah dan wakil
terapkan dalam penanganan kepala daerah di seluruh Jawa
masalah-masalah yang terkait Timur dari Partai Persatuan
dengan mandeknya iklim investasi Pembangunan. Pemilihan ini di
(di jawa Timur ) dimana kami dari lakukan dengan demokratis, meski
DPW melihat, ini harus segera di keputusantidak diambil langsung
tangani dan kita tidak perlu saat konvensi, melainkan setelah
menunggu laporan-laporan dari itu ada musyawarah sendiri di
konstituen partai yang ada di masing-masing DPC atau
bawah. Kita bisa langsung melihat kepengurusan di tingkat
dari Laporan Pertanggung kabupaten/ kota. 19

Jawaban (LPJ) Gubenur atau data


statistic..”18 Pola Konvergensi. Pola
komunikasi politik konvergensi ini
(ii) Pola Bottom Up. Seperti pada merupakan pola campuran antara top
umumnya sebuah partai, Dewan dwon dengan buttom up, dimana dengan
Pimpinan Wilayah Partai Persatuan pola ini DPW PPP Jawa Timur menyerap
Pembangunan Jawa Timur juga aspirasi masyarakat dan konstituen.
menjaring aspirasi masyarakat langsung Partai kemudian menindak lanjuti
dengan rapat harian terbatas.
17 Hasil wawancara dengan Sekretaris DPW PPP
Hasan As’ary pada tgl 12 Desember 2011
18 Hasi wawancara dengan Ketua DPW PPP Jatim 19
Wawancara dengan KH. Mujib Imron, ketua
Musyaffa’ Noer di Surabaya pada tgl 14 Desember Lembaga Pemenangan Pemilu. Pada tgl 14 Desember
2011 2011

KARSA, Vol. 22 No. 2, Desember 2014| 251


Nurul Azizah

Pola ini sudah dilakukan DPW Keputusannya pun bisa cepat di ambil.
PPP Jawa Timur terutama terkait dengan Namun kelemahannya kadangkala ada
penentuan calon anggota legislative di keputusan atau kebijakan yang tidak
masing-masing daerah pemilihan yang tepat maka seringkali menimbulkan aksi
tersebar di sepuluh (10) Dapil di Jawa protes dari DPC PPP atau bahkan
Timur. Dimana dalam hal ini DPC PPP di konstituen. Karena itu pola top dwon
tingkat kabupaten memberikan sangat tepat bila di gunakan untuk
rekomendasi kepada orang-orang untuk persoalan-persoalan managerial partai
memperoleh tempat di setiap daerah bukan persoalan yang bersifat ekses atau
pemilihan. Sementara DPW PPP Jatim berdampak besar bagi konstituen. Pola
yang akan menggodok, menetapkan dan top dwon ini lebih bagus digunakan
memutuskan siapa-siapa yang berhak untuk menentukan keputusan-keputusan
menempati nomor urut di masing- yang sifatnya kurang strategis.
masing daerah pemilihan (Dapil). Seperti Pola bottom up merupakan sebuah
yang dituturkan oleh Musyaffa’ ketua pola komunikasi politik yang sangat ideal
DPW PPP Jatim: bagi partai yang mengedepankan
”Memang kita menjaring aspirasi demokrasi seperti Partai Persatuan
langsung dari DPC PPP, dan Pembangunan ini, sehingga keputusan-
kemudian kita menentukan orang- keputusan partai berasal dari arus bawah
orang yang ditempatkan sesuai dan kondisi riil para konsituen. Memang
dengan nomor urut di daerah pola ini membutuhkan High Cost ( biaya
pemilihan dan itu wewenang mahal) dan memerlukan waktu yang
penuh DPW untuk menentukan, panjang, namun hasil akhirnya bisa
meski bahan bakunya dari DPC.20 menjadi keputusan yang bisa memuaskan
Pola konvergensi ini juga di semua pihak, karena keputusa di ambil
lakukan oleh DPW PPP Jawa Timur, sesuai dengan aspirasi masyarakat/
dalam hal penanganan masalah perijinan konstituen. Namun bila komunikasi
di Propinsi Jawa Timur, dimana setelah politik dengan pola bottom up tetapi
DPW memperoleh data-data yang produk keputusan nya tidak
mencukupi baru lah DPW PPP memprioritaskan aspirasi bawah, maka
mengadakan rapat dan kemudian konflik akan timbul sebagai aksi
ditindak lanjuti oleh fraksi PPP, bisa jadi kekecewaan. Pola ini memang cukup baik
temuan data berasal dari konstituen, bisa bagi sebuah partai tetapi perlu diingat
juga langsung dari DPW PPP Jawa bahwa suara mayoritas juga belum tentu
Timur. benar.
Masing-masing pola komunikasi Untuk pola konvergensi adalah
politik memang mempunyai kekuatan sebuah pola yang paling rumit karena
dan kelemahan masing-masing. Untuk harus berada pada dua track, yaitu atas
pola komunikasi politik top dwon, pola dan bawah. Pola ini sangat tepat di
ini memang relative sederhana dan tidak gunakan untuk keputusan-keputusan
memakan banyak waktu dan biaya. yang sifatnya kompromistis.
Manajemen Komunikasi Politik
20
Hasi wawancara dengan Ketua DPW PPP Jatim DPW PPP Jawa Timur dalam Mengelola
Musyaffa’ Noer di Kantor DPW. Jl. Kendang sari 36 Aspirasi. Perencanaan Komunikasi Politik
Surabaya pada tgl 14 Desember 2011
DPW PPP Jatim direncanakan oleh

252 | KARSA, Vol. 22 No. 2, Desember 2014


Peran dan Fungsi Partai Politik Islam

pengurs harian DPW PPP, biasanya di DPW PPP Jatim Jl. Kendang Sari 36
kemas dalam acara rapat pengurus harian Surabaya :
DPW. Rapat perencanaan ini dibuka oleh “perencanaan yang sudah di
Ketua dan di catat di agenda rapat oleh godog oleh pengurus harian
Sekretaris DPW PPP yang kemudian hasil kemudian baru di cari kira-kira
akhir dari keputusan rapat akan di tanda siapa yang pantas mengemban
tangani oleh pengurus harian DPW PPP amanat untuk menyampaikan
sebagai peserta rapat dalam sebuah berita komunikasi politik, tidak jarang
acara . hal ini sesuai dengan apa yang anggota dewan yang berasal dari
telah dijelaskan oleh sekretaris DPW PPP, komisi yang sesuai dengan
Hasan: permasalahan diintruksikan untuk
“Biasanya kita mengadakan rapat- all out menangani persoalan-
rapat perencanaan kegiatan partai persoalan tersebut, juga seperti
itu sekitar sebulan sekali yang di kegiatan menjelang pemilihan
hadiri oleh seluruh pengurus kepala daerah maka di bentuklah
harian. Termasuk di dalamnya kita tim khusus pilkada. Maka
membahas aspirasi yang masuk pengurus yang terpilih menjadi
dan bagaimana merencanakan tim adalah orang-orang yang
aspirasi tersebut agar bisa di kompeten di bidang itu, sehingga
komunikasikan kepada pihak- di harapkan bisa menyelesaiakan
pihak yang terkait, tidak jarang persoalan dan calon yang di usung
kita juga memanggil anggota Partai Persatuan Pembangunan
Dewan di propinsi dan anggota menjadi pemenang”.22
legislative di seluruh
Kabupaten/Kota se Jawa Timur.21 Pelaksanaan Komunikasi Politik
Pengorganisasian Komunikasi merupakan Implementasi atau
Politik, Setelah direncanakan kemudian pelaksanaan dari pengorganisasian
di tindak lanjuti dengan politik bisa langsung di tangani oleh
pengorganisasian dengan terlebih dahulu Fraksi Partai Persatuan Pembangunan
memerinci detail komunikasi politik yang yang ada di DPRD Jatim, dimana
nanti di harapkan. Kemudian dibuatkan biasanya FPPP mengadakan rapat terkait
rekomendasi siapa yang akan melakukan dengan isu dan intruksi yang di berikan
komunikasi politik tersebut., bahkan ada oleh DPW PPP Jatim, seperti pemaparan
juga di bentuk tim yang di SK oleh DPW dari Munjidah Wahab ketua FPPP Jatim :
PPP Jatim, untuk menangani beberapa “ intruksi yang berasal dari DPW
persoalan yang harus di tangani lebih PPP selalu kita follow up di tingkat
extra. FPPP dan kita langsung
Penjelasan ini sesuai dengan apa mengeksekusi intruksi tersebut,
yang telah di paparkan oleh Musyaffa’ bisa kita lakukan dengan
kepada peneliti bertempat di Kantor mengkritisi berbagai kebijakan
pemerintah dan penyelewengan
yang berbau KKN, bisa juga

Hasil wawancara dengan Sekretaris DPW PPP


21 22
Hasil wawancara dengan Ketua DPW PPP Jatim
Hasan As’ary pada tgl 12 Desember 2011. Di Musyaffa’ Noer di Kantor DPW. Jl. Kendang sari 36
Gedung Indra Pura Ruang FPPP Jawa Timur. Surabaya pada tgl 14 Desember 2011.

KARSA, Vol. 22 No. 2, Desember 2014| 253


Nurul Azizah

dengan kita melakukan loby politik yang cukup baik, mulai dari
dengan pemerintah, karena perencanaan program kerja,
memang DPRD itu lembaga politik pengorganisasian, pelaksanaan dan
dimana seringkali penyelesaian- monitoring dan evaluasi dari
penyelesainnya juga secara komunikasi- komunikasi politik yang
politik’.23 dilakukannya.
Ditingkat perencanaan,
Monitoring dan Evaluasi komunikasi politik berasal dari aspirasi
Komunikasi Politik Dewan Pimpinan masyarakat dan juga rencana DPW PPP
Wilayah Partai Persatuan Pembangunan Jatim harus melihat komposisi pengurus
Jawa Timur juga melakukan monitoring harian sebagai tim perencana, dan apabila
dan evaluasi terkait dengan intruksi dan ada beberapa pengurus tidak dilibatkan
saluran aspirasi masyarakat yang sudah dalam hal perencanaan, maka ini
diberikan pada Fraksi Persatuan merupakan alas an terjadi ketidak utuhan
Pembangunan Jatim. Apakah aspirasi- partai serta solidaritas yang rendah dari
aspirasi dan intruksi sudah di tindak pengurus yang teralienasi.
lanjuti dan di kerjakan oleh anggota FPPP Sementara itu level
DPRD Jatim atau belum. Dan sejauh pengorganisasian, DPW PPP Jawa Timur
manakah keberhasilan FPPP dalam sudah melakukan langkah-langkah yang
menyalurkan aspirasi politiknya. Hal ini cukup taktis, namun lebih sempurna
di lakukan dengan mengundang apabila DPW PPP Jatim melibatkan
langsung FPPP dalam rapat pengurus pakar-pakar dan Tim yang berkompeten
harian DPW PPP Jatim. Seperti yang di bidang ilmu politik, sehingga bisa
diungkapkan oleh Hasan selaku memberikan arahan dalam
sekretaris DPW: pengorganisasian, penyaluran aspirasi
“.DPW sering memanggil anggota masyarakat atau konstituen partai.
FPPP DPRD Jatim terkait dengan Monitoring dan evaluasi
aspirasi dan intruksi DPW, apakah komunikasi politik menurut peneliti
sudah di tindak lanjuti apa belum, belum di lakukan dengan baik oleh DPW
termasuk juga apakah kendala- PPP Jatim, karena beberapa kasus yang
kendalanya, kemudian kita juga belum terselesaikan oleh FPPP juga masih
menanyakan bagaimana tingkat belum ada tindak lanjut dari DPW PPP
keberhasilannya, bila belum dan mekanisme pertanggung jawaban
berhasil kita susun lagi penyaluran aspirasi politik belum ada.
perencanaan dan scenario yang Menurut peneliti akan lebih baik
lain”.24 bila manajemen komunikasi politik yang
ada di DPW PPP Jawa Timur
DPW PPP Jawa Timur sudah menggunakan buku pedoman politik
mempunyai manajemen komunikasi sebagai acuan pelaksanaan dan petunjuk
teknis dalam berorganisasi partai
23
khususnya Partai Persatuan Pebangunan,
Hasil wawancara dengan Ketua FPPP Jatim HJ.
Munjidah Wahab, BA di DPRD Jatim Surabaya. Tgl 12 yang kemudian buku ini bisa di sebar
Desember 2011. luaskan keseluruh kader partai di Jawa
Timur.. apabila langkah ini ditempuh
24
Hasil wawancara dengan Sekretaris DPW PPP Hasan
As’ary pada tgl 12 Desember 2011. Di Gedung Indra
Pura Ruang FPPP Jawa Timur
oleh DPW PPP Jatim maka konstituen di

254 | KARSA, Vol. 22 No. 2, Desember 2014


Peran dan Fungsi Partai Politik Islam

grass root tidak akan menemukan Daman Rozikin.2001. “Membidik NU


kesulitan untuk menyalurkan aspirasi Dilema Percaturan Politik NU Pasca
politiknya. Khittah”. Yogjakarta: Gama Media
Kemudian langkah berikutnya George C. Edwards III. 1980.
pemberian Reward bagi pengurus partai Implementing Publik Policy.
yang berhasil mensosialisasikan program Congresinal, Quartely press.
kerja partai, dan punistmen bagi Hardiman, F.Budi. 2005.” Ruang Publik
pengurus yang tidak aktif dalam kegiatan Politis”: komunikasi politis dalam
berpartai. Sehingga bisa dilihat mana masyarakat Majemuk. Makalah
kesuksesan dan mana kekurangan atau dlam seminar politik lokal di Percik.
kegagalan komunikasi politik. Huntington, Samuel.2003. “ Tertib Politik
Pada Masyarakat Yang Sedang
Daftar Pustaka Berubah. Edisi Terjemehan. Jakarta:
Affan Gaffar 2005.” Otonomi Daerah”, Raja Grafindo Persada.
Jogjakarta: Pustaka Pelajar. Henk Schulte Nordholt dan Gerry Van
Anies Baswedan,2007. “Kata Pengantar” Klinken, 2007.” Politik Lokal di
dalam Henk Schulte Nordholt dan Indonesia”.Jakarta: Obor dan
Gerry van Klinken, Politik Lokal di KITLV.
Indonesia, Jakarta: YOI-KITLV. Kacung Marijan, 2006.”Demokratisasi di
Gabriel Almond.1965.”A Developmental Tingkat Lokal”, Surabaya: Pustaka
Approach to Political System”. Dalam Eureka
Louis J. Cantori (ed).1997. Karl W. Deutsch. The Nerver of
Comparative Political Government, Glencoe.III. The free
System.Boston:Holbrook Press Press.1963 in SP.Varma
Anong Uchana Efendi. 1986. Dinamika M. Irfan Islamy, 2001. Prinsip-prinsip
Komunikasi: Ramadja Karya. Perumusan Kebijaksanaan Negara.
Bandung. Jakarta: Bina Aksara.
Arief priyadi. 2006.” Amnesia Politik Mas Roro Lilik Ekowati, Perencanaan.
Partai Politik”. Analisis CSIS, Vol. 2005. Implementasi & Evaluasi
35, No.1 . Kebijakan
Arbi Sanit. 2002. “ Demokrasi, Kekuatan atau Program. Surakarta.
Masyarakat, dan Strategi Pustaka cakra SOLO
Alternatif”. Dalam Maruto MD dan Moekijat. 1995. Analisis Kebijakan Publik.
Anwari MWK. Reformasi Politik Bandung: Mandar Maju
dan kekuatan Masyarakat. Jakarta: Mustopadidjaja AR. 2003. Manajemen
LP3ES. Hal.130 Proses Kebijakan Publi: formulasi,
Blake, Reed H, & Haroldsen, Edwin O. implementasi dan evaluasi kinerja.
2005. Taksonomi Konsep Komunikasi. Jakarta: Lembaga Administrasi
Surabaya; Papyrus. Negara RI.
Budi Winarno. 2008.” Sistem Politik Miriam Budiarjo. 2003. Dasar-dasar Ilmu
Indonesia”: Era Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka
Reformasi.Yogjakarta. MedPress. Utama.
Dawn Oliver, 2003. Constitutional Reform Monica and Jean Charlot, 1985.‘Les
in the UK, Oxford University Press. Groupes Politiques dans leur
Environement’ in J. Leca and M.

KARSA, Vol. 22 No. 2, Desember 2014| 255


Nurul Azizah

Grawitz (eds.), Traite de Science Surapto, Bibit.2002.”Analisis Hasil PKB


Politique, iii Paris. Kabupaten Malang Dalam Pemilu
Nugraha, Riant D. 2003. “Kebijakan 1999 Dan Strategi Menghadapi
Publik”. Elexmedia.Jakarta Pemilu 2004”. Program Master of
Priyatmoko, 2005.“Restrukturisasi dan Science in Management Notorthern
Pelembagaan Organisasi pemerintah California Global University.
Kabupaten/Kota,” dalam M. Asfar Windelesham, Lord.1972.” What Is
(ed.) Penyiapan Stakeholder Lokal Political Communication”, dalam K.J.
Pelaksana Otonomi Daerah, Surabaya: McGarry (Ed). Mass
CPPS dan Pusdeham. Communication, Linnet Books &
Priyatmoko, “Perubahan Perilaku Cive Bingley.
Birokrasi dalam Pelayanan Publik,” William Dunn,N. 1999. Pengantar Analisis
dalam M. Asfar (ed.) Penyiapan Kebijakan Publik (Edisi Kedua).
Stakeholder Lokal Pelaksana Otonomi Yogyakarta: Gadjah Mada
Daerah, (Surabaya: CPPS dan University Press.
Pusdeham, tth). Wahab, Solichin Abdul. 1997. Analisis
Robert Michels, 1984. Partai Politik: Kebijaksanaan; dari Formulasi ke
Kecenderungan Oligarkis dalam Implementasi Kebijaksanaan Negara
Birokrasi, Penerbit Rajawali, (edisi kedua). Jakarta: Bumi Aksara.
Jakarta. Yves Meny and Andrew Knapp, 1998.
Soenarko. 2000. Public Policy; pengertian Government and Politics in Western
pokok untuk memahami dan analisa Europe: Britain, France, Italy,
kebijaksanaan pemerintah. Surabaya: Germany, third edition, Oxford
Airlangga University Press. University Press.
Solichin Abdul Wahab,1991. Analisis Zarkasih Nur.2000. Evaluasi pemilu 1999.
Kebijakan dari Formulasi ke Makalah tidak diterbitkan.
Implementasi
Kebijakan Negara. Jakarta.
Bumi Aksara
Sutopo dan Sugiyanto. 2001. Analisis
Kebijakan Publik (Bahan ajar Diklatpim
tingkat III). Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.



256 | KARSA, Vol. 22 No. 2, Desember 2014

You might also like