You are on page 1of 2

LOGOTERAPI

1. KONSEP LOGOTERAPI
Logoterapi diperkenalkan oleh Viktor Frankl, seorang dokter ahli penyakit saraf
dan jiwa (neuro-psikiater). Logoterapi berasal dari kata “logos” yang dalam bahasa
Yunani berarti makna (meaning) dan juga rohani (spirituality), sedangkan terapi adalah
penyembuhan atau pengobatan. Logoterapi secara umum dapat digambarkan sebagai
corak psikologi/ psikiatri yang mengakui adanya dimensi kerohanian pada manusia di
samping dimensi ragawi dan kejiwaan, serta beranggapan bahwa makna hidup (the
meaning of life) dan hasrat untuk hidup bermakna (the will of meaning) merupakan
motivasi utama manusia guna meraih taraf kehidupan bermakna (the meaningful life)
yang didambakannya.
2. TUJUAN LOGOTERAPI
1. Menyadari bahwa sumber-sumber dan potensi itu sering ditekan, terhambat dan
diabaikan bahkan terlupakan
2. memanfaatkan daya-daya tersebut untuk bangkit kembali dari penderitaan untuk
mamp[u tegak kokoh menghadapi berbagai kendala, dan secara sadar
mengembangkan diri untuk meraih kualitas hidup yang lebih bermakna.
3. PANDANGAN LOGOTERAPI TERHADAP MANUSIA
Menurut Frankl manusia merupakan kesatuan utuh dimensi ragawi, kejiwaan dan
spiritual. Unitas bio-psiko-spiritual. Frankl menyatakan bahwa manusia memiliki dimensi
spiritual yang terintegrasi dengan dimensi ragawai dan kejiwaan. Perlu dipahami bahwa
sebutan “spirituality” dalam logoterapi tidak mengandung konotasi keagamaan karena
dimens ini dimiliki manusia tanpa memandang ras, ideology, agama dan keyakinannya.
Oleh karena itulah Frankl menggunakan istilah noetic sebagai padoman dari spirituality,
supaya tidak disalah pahami sebagai konsep agama.
Dengan adanya dimensi noetic ini manusia mampu melakukan self-detachment,
yakni dengan sadar mengambil jarak terhadap dirinya serta mampu meninjau dan menilai
dirinya sendiri. Manusia adalah makhluk yang terbuka terhadap dunia luar serta
senantiasa berinteraksi dengan sesama manusia dalam lingkungan sosial-budaya serta
mampu mengolah lingkungan fisik di sekitarnya.
4. LOGOTERAPI SEBAGAI TEORI KEPRIBADIAN
Dalam pandangan logoterapi kebahagiaan itu tidak datang begitu saja, tetapi
merupakan akibat sampingan dari keberhasilan seseorang memenuhi keinginannya untuk
hidup bermakna (the will to meaning). Mereka yang berhasil memenuhinya akan
mengalami hidup yang bermakna (meaningful life) dan ganjaran (reward) dari hidup
yang bermakna adalah kebahagiaan (happiness). Di lain pihak mereka yang tak berhasil
memenuhi motivasi ini akan mengalami kekecewaan dan kehampaan hidup serta
merasakan hidupnya tidak bermakna (meaningless). Selanjutnya akibat dari penghayatan
hidup yang hampa dan tak bermakna yang berlarut-larut tidak teratasi dapat
mengakibatkan gangguan neurosis (noogenik neurosis) mengembangkan karakter
totaliter (totalitarianism) dan konformis (conformism).
5. PERAN PERAWAT DALAM LOGOTERAPI
Konsep dasar logoterapi mengajarkan kepada klien agar tetap bersikap positif
dalam kondisi yang paling sulit sekalipun. Perawat hendaknya tetap memanfaatkan
kondisi lingkungan sebagai bahan terapi, meskipun keadaan lingkungan penuh dengan
stressor. Sharing dan diskusi antara perawat jiwa dengan klien yang berada dalam
keadaan cemas dan tertekan dapat dilakukan dengan cara selalu melihat dan menanyakan
hikmah apa dibalik semua kejadian yang sedang menimpa. Dan menjadikan pengalaman
tersebut sebagai terapi, prinsipnya perawat tetap memberikan stimulasi bahwa seburuk
apapun kondisi lingkungan tetap ada kebaikan yang bias kita petik atau ada pesan tersirat
bagi manusia untuk hidup lebih baik. Bila kondisi lingkungan tersebut mengancam hidup
maka saatnya dengan logoterapi mengalihkan diskusi ke alam transedental berupa
harapan kehidupan yang lebih baik di alam kekal.

You might also like