Professional Documents
Culture Documents
, Tahun 2015
Online: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jtm
___________________________________________________________________________________________
PENGUJIAN BAHAN BAKAR GAS PADA MESIN SEPEDA MOTOR KARBURATOR
DITINJAU DARI ASPEK TORSI DAN DAYA
Abstrak
Bahan bakar fosil merupakan sumber energi yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari terutama
dibidang transportasi dan merupakan sumber energi tak terbarukan, sedangkan data yang ada didapatkan
saat ini kendaraan yang beredar di Indonesia mencapai 80 juta unit dimana 85 persen jumlah tersebut
merupakan sepeda motor dengan mayoritas menggunakan mesin karburator. Penelitian ini bertujuan
untuk menguji bahan bakar bakar alternatif pengganti bahan bakar minyak yaitu bahan bakar gas. Setelah
dilakukan pengujian didapatkan bahwa torsi terbaik yang dihasilkan bahan bakar gas lpg yaitu 8,20 N.m
dan blue gas 7,82 N.m pada putaran 4000 rpm. Daya terbaik yang dihasilkan bahan bakar gas adalah 2,10
kW dan blue gas adalah 2,06 pada putaran 5000 rpm. Untuk laju konsumsi bahan bakarnya pertamax
lebih irit dibanding bahan bakar gas pada setiap putaran rpm ujinya. Sedangkan untuk efisiensi pada
bahan bakar gas lpg tercapai 43,94 %, pertamax 61,26 % pada putaran 5000 rpm, dan blue gas 43,12 %
pada putaran 4000 rpm.
Abstract
Fossil fuels are a very important source of energy in everyday life, especially in the field of transport and
are non-renewable energy sources, while existing data obtained when these vehicles circulating in
Indonesia reached 80 million units, of which 85 per cent of this amount is a motorcycle with a majority
using the engine carburetor. This experiment aimed to test alternative fuels fuel oil fuel is fuel gas. After
testing it was found that the best torque produced fuel LPG gas is 8.20 Nm 7.82 Nm and blue gas at 4000
rpm rotation. The best power generated fuel gas is 2.10 kW and blue gas was 2.06 at 5000 rpm rotation.
For the rate of fuel consumption pertamax more fuel efficient than the gas at any rpm the test. As for the
fuel efficiency of LPG gas reached 43.94%, pertamax 61.26% at 5000 rpm rotation, and 43.12% blue gas
at 4000 rpm rotation.
1. Pendahuluan
Bahan bakar minyak (BBM) merupakan komoditas penentu kelangsungan perekonomian suatu negara. Hal ini
disebabkan oleh berbagai sektor dan kegiatan ekonomi di Indonesia mengandalkan BBM sebagai sumber energi dalam
beraktivitas. Setiap aktivitas yang dilakukan oleh entitas ekonomi tidak lepas dari penggunaan BBM, mulai dari
kegiatan yang dilakukan oleh rumah tangga hingga perusahaan yang memproduksi barang dan jasa. Ditinjau dari segi
transportasi, keberadaan BBM sangat penting adanya karena kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kemudahan dan
akses transportasi yang baik. Oleh karena itu, BBM berkaitan erat dengan sistem transportasi sebagai sumber tenaga
penggerak. Sejak tahun 2002, Indonesia telah melakukan impor minyak mentah terkait dengan penurunan produksi
minyak dalam negeri. Di samping itu, Indonesia juga menerapkan kebijakan subsidi BBM untuk menekan beban
masyarakat akan tingginya harga minyak dunia. Besarnya jumlah pemberian subsidi ini akan mengalami fluktuasi
selaras dengan perubahan harga minyak dunia. Secara tentatif dan tertuang dalam Blueprint Pengolahan Energi
Nasional 2005-2025, Indonesia memberikan subsidi BBM dalam beberapa jenis, yakni subsidi untuk minyak tanah,
premium, dan solar. Subsidi yang paling besar memakan dana adalah subsidi jenis premium[1].
Tujuan dari penelitian ini untuk menguji bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar minyak dengan bahan
bakar gas. Dengan melihat dari aspek daya dan torsi pada sepeda motor yang diberi pembebanan berupa rem. Selain itu
juga menganalisa konsumsi bahan bakar gas jika dibandingkan bahan bakar minyak dalam pengujian ini menggunakan
pertamax, gas LPG, dan blue gas serta mendapatkan nilai efisiensinya.
Studi Pustaka
Tidak
Kondisi Baik
Persiapan Pengujian
Pelaksanaan Pengujian
Pengumpulan Data
2.1. Dinamometer
Dinamomater pada pengujian ini yaitu berupa rem cakram yang ditempatkan pada roda belakang sepeda motor.
Dinamometer jenis ini gesekan dari rem atau sepatu rem menyerap energi yang dihasilkan mesin melalui sebuah cakram
yang berputar. Perbedaan tegangan yang terjadi antara sebelum dan sesudah titik kontaknya untuk mengetahui langkah
yang telah dilakukan. Rotasi itulah yang kemudian digunakan untuk menghitung rpm roda atau daya keluaran.
Dinamometer ini dipasang pada sebuah poros yang dipasang cakram, dimana poros tersebut terhubung dengan
countershaft dari motor menggunakan rantai dengan reduksi gigi 1:1. Dan dalam melakukan pengujian torsi kali ini,
digunakan metode Constant Speed Test yaitu metode untuk mengetahui karakteristik motor bakar yang beroperasi
dengan beban bervariasi, tapi putarannya konstan.
2.2. Pertamax
Pertamax adalah bahan bakar minyak produksi Pertamina dengan RON atau oktan 95. Pertamax, seperti halnya
premium adalah produk BBM dari pengolahan minyak bumi. Dihasilkan dengan penambahan zat aditif dalam proses
pengolahannya di kilang minyak. Pertamax merupakan bahan bakar yang sudah memenuhi standar performa
International World Wide Fuel Charter (IWWFC) [4].
Keunggulan Pertamax plus:
1. Bebas timbal
2. Karena memiliki oktan tinggi, maka pertamax bisa menerima tekanan pada mesin berkompresi tinggi. Sehingga
dapat bekerja dengan optimal pada gerakan piston. Hasilnya, tenaga mesin yang menggunakan pertamax lebih
maksimal.
3. Bisa membersihkan timbunan deposit pada fuel injector, inlet valve, ruang bakar yang dapat menurunkan performa
mesin kendaraan dan mampu melarutkan air di dalam tangki sehingga dapat mencegah karat dan korosi pada saluran
dan tangki bahan bakar.
T=Fxb
(1)
dimana dalam satuan SI:
T = torsi ( Nm)
F = gaya penyeimbangan (N)
b = jarak lengan torsi (m)
Adapun daya yang dihasilkan mesin atau diserap oleh dinamometer adalah hasil perkalian dari torsi dan
kecepatan sudut[1].
(2)
P = daya (kW)
T = torsi ( Nm)
N = putaran kerja (rpm)
Sebagai catatan, torsi adalah ukuran dari kemampuan sebuah mesin melakukan kerja sedangkan daya adalah
angka dari kerja telah dilakukan. Besarnya daya mesin yang diukur seperti dengan didiskripsikan di atas dinamakan
dengan brake power (Pb). Daya disini adalah daya yang dihasilkan oleh mesin untuk mengatasi beban, dalam kasus ini
adalah sebuah rem [2].
Relative Air/Fuel Ratio ini memberikan parameter informasi yang lebih guna menetapkan komposisi campuran
udara-bahan bakar yang baik [9].
Jika oksigen yang dibutuhkan tercukupi, bahan bakar hidrokarbon dapat dioksidasi secara sempurna. Karbon di
dalam bahan bakar kemudian berubah menjadi karbon dioksida CO2 dan hidrogen menjadi uap air H2O.
(5)
ηf = (6)
dimana mf adalah massa bahan bakar yang dimasukkan per siklus. Substitusi untuk P/mf didapatkan
ηf= (7)
dalam efisiensi ini besarnya QHV merupakan harga panas rendah (QLHV) dari bahan bakar yang digunakan, dalam
(Mj/kg).
Tabel 1. Persentase kenaikan torsi bahan bakar gas terhadap bahan bakar minyak
Persentase Kenaikan Torsi BBG terhadap BBM
N Pertamax LPG Blue Gas LPG vs pertamax Blue Gas vs Pertamax
(rpm) (N.m) (N.m) (N.m) (%) (%)
5000 6,38 7,26 7,10 13,79 11,29
6000 3,63 5,20 2,57 43,25 31,13
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan terlihat bahwa pada putaran awal (7000 rpm) pada bahan bakar
pertamax memiliki nilai torsi yang lebih tinggi dibanding dengan gas lpg dan blue gas sebesar 1,59 N.m. Begitu juga
saat putaran 4000 rpm atau saat torsi mencapai maksimum untuk bahan bakar pertamax lebih tinggi dari pada bahan
bakar gas yaitu 9,43 N.m. Namun pada putaran 5000 untuk bahan bakar gas terjadi kenaikan nilai torsi sebesar 13,799
% untuk lpg dan 11,29 % untuk blue gas serta pada putaran 6000 rpm terjadi kenaikan sebesar 43,25 % untuk lpg dan
31,13 % untuk blue gas. Nilai yang dihasilkan pada pengujian torsi ini telah dilakukan kalibrasi pada hasil
perhitungannya sehingga nilai yang dihasilkan telah sesuai dengan nilai torsi maksimum pada spesifikasi standar motor
uji ini.
Dari grafik perbandingan konsumsi bahan bakar diatas dapat diketahui bahwa jumlah bahan bakar Gas LPG dan
Blue Gas yang dikonsumsi persatuan waktu oleh mesin lebih besar daripada bahan bakar Pertamax plus. Semakin tinggi
putaran mesin, bahan bakar yang dikonsumsi semakin banyak. Dari grafik dapat terlihat bahwa konsumsi bahan bakar
paling irit adalah Pertamax plus, hal ini disebabkan karena menurut spesifikasi standar sepeda motor Supra X 125
Helm-in yang mempunyai perbandingan kompresi 9,3:1 harus menggunakan bahan bakar dengan oktan 92 ke atas dan
Pertamax mempunyai bilangan oktan 95 sehingga cocok dengan karakter mesin.
Kenaikan konsumsi bahan bakar gas ini disebabkan karena terdapat perbedaan karakteristik waktu penyalaan,
bahan bakar lebih cepat nyala dibandingkan pertamax plus sehingga bahan bakar gas lebih banyak yang terbakar sia-sia
karena spesifikasi mesin memang didesain untuk bahan bakar pertamax. Namun apabila dirupiahkan bahan bakar Gas
LPG paling irit dibandingkan bahan bakar Blue Gas dan Pertamax plus.
Pada pengujian spesific fuel consumption ini bisa dilihat pada grafik diatas selisih nilai spesific fuel consumption
yang paling besar diantara bahan bakar pertamax, Gas LPG, dan Blue Gas terjadi pada putaran mesin 7000 rpm.
Sedangkan untuk penurunan nilai spesific fuel consumption yang besar terjadi pada putaran mesin 6000 rpm, yaitu 0,27
kg/kWh untuk Gas LPG, 0,31 kg/kWh untuk Blue Gas, dan 0,90 kg/kWh untuk pertamax.
Pada putaran mesin yang lebih rendah (6000 rpm-3000 rpm), nilai spesific fuel consumption memiliki
selisih yang sedikit sekali untuk tiap bahan bakar uji. Hal ini dikarenakan bahwa konsumsi bahan bakar spesifik
itu adalah banyaknya bahan bakar yang digunakan setiap jam untuk menghasilkan satu satuan daya, besarnya
konsumsi bahan bakar spesifik efektif tergantung dari konsumsi bahan bakar dan daya yang dihasilkan.
Pengujian efisiensi ini bisa dilihat pada grafik efisiensi dengan kenaikan efisiensi yang paling besar ditinjau dari
rpm tertinggi (rpm awal sebesar 7000 rpm) terjadi pada putaran mesin 4000 rpm yaitu sebesar 61,26 % dengan bahan
bakar pertamax, putaran mesin 5000 pada bahan bakar gas lpg dan blue gas dengan nilai sebesar 43,44 % untuk gas lpg
dan 43,12 % untuk blue gas. Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa bahan bakar pertamax memiliki nilai efisiensi
yang lebih baik dibandingkan bahan bakar lainnya (gas LPG dan blue gas) untuk putaran rpm tertinggi dan terendah.
Sedangkan pada putaran 5000 rpm dan 6000 rpm bahan bakar gas memiliki efisiensi yang lebih baik.
5. Kesimpulan
Dari hasil pengujian penggunaan tiga jenis bahan bakar berbeda pada mesin sepeda motor Honda Supra X Helm
In 125cc pada kondisi standar untuk bahan bakar pertamax, Gas LPG,dan Blue Gas terhadap prestasi mesin dapat
disimpulkan sebagai berikut:
a. Dengan membandingkan data hasil pengujian terhadap bahan bakar pertamax, gas LPG dan Blue Gas didapatkan
hasil, yaitu:
6. Daftar Pustaka
[1] Heywood, John B.,1988, “Internal Combustion Engine Fundamentals”, McGraw Hill Book Company, Singapore.
[2] Collet, C.V., Hope, A.D., 1983, “Engineering Measurement”, The English Langungage Book Society and Pitman,
Great Britanian.
[3] http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/58109/BAB%201%20Pendahuluan.pdf diakses pada
tanggal 1 Desember 2013
[4] http://id.wikipedia.org/wiki/Pertamax_Plus diakses pada tanggal 2 april 2014
[5] http://id.wikipedia.org/wiki/Elpiji diakses pada tanggal 2 April 2014
[6] http://www.bluegaz.co.id/tentang-blue-gaz/sejarah-dan-visi/ diakses pada tanggal 2 April 2014