Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
BAB II
LANDASAN TEORI
BAB III
PEMBAHASAN
2. Hepatitis B
Hepatitis B merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius baik di dunia
maupun di Indonesia karena jumlah penderitanya yang semakin meningkat. Lebih dari
2 milyar penduduk dunia pernah terkena infeksi ini. Pada saat ini diperkirakan
terdapat sekitar 400 juta orang penduduk dunia yang mengidap HBsag. Dari jumlah
tersebut, diperkirakan penderita kronik karier terdapat 12,5 juta orang di Cina, 2,6
juta di Korea dan 1,7 juta di Jepang. Infeksi virus hepatitis B tidak hanya di negara-
negara Asia. Menurut tim hepatitis nasional angka kesakitan hepatitis B di Indonesia
berkisar antara 5-20%. Oleh kaena itu, Indonesia termasuk kelompok negara dengan
endemisitas sedang sampai tinggi. Ini berarti, infeksi VHB sudah banyak terjadi pada
saat kehamilan, bayi, dan masa anak-anak.
Seringkali infeksi tidak menunjukkan gejala, tetapi virus tetap berada di dalam
tubuh dan infeksi kronis yang secara bertahap merusak sel-sel hati sehingga orang
bersangkutan terancam menderita firosis hati, bahkan kanker hati.
Diluar tubuh manusia, virus hepatitis B bisa hidup selama 7 hari.stabilitas VHB
terhadap desinfektan dan suhu tidak selalu sama dengan stabilitas HbsAg. Sifat
antigenik HbsAg akan rusak jika dipaparkan pada natrium hipoklorit 0,25% (pemutih)
selama 3 menit, tetapi memerlukan waktu 10 menit untuk menginaktifkan VHB. VHB
akan mati pada air mendidih 1000 C atau oleh zat kimia chlorox.
Hepatitis B dapat dicegah diantaranya, jangan menggunaka jarum suntik bekas,
peralatan tato, dan jarum akupuntur yang tidak steril. Hindarkan pemakaian bersama
peralatan pribadi seperti sikat gigi, pisau cukur dan peralatan lainnya yang dapat
menyebabkan kulit lecet dan luka.
3. Hepatitis C
Hepatitis C (VHC) termasuk kelompok Flaviviridae dan merupakan virus
envelopet RNA berantai tunggal dengan ukuran 50-60 nm. Virus ini sebelumnya
dikenal sebagai penyebab hepatitis non-A non-B (NANB) pasca transfusi. Virus ini
sangat bervariasi karena terdiri dari berbagai macam subtipe. Beberapa penelitian
terakhir menunjukkan bahwa VHC bukan saja merupakan penyebab terbanyak
hepatitis NANB pasca transfusi, tetapi juga sebagai penyebab dari kasus-kasus hepatitis
NANB sporadis atau didapat dari komunitas (community acquired) yang cara
infeksinya tidak jelas.
Hepatitis C terbesar diseluruh dunia. Tidak kurang dari 175 juta penduduk
dunia terinfeksi dengan virus hepatitis C. Dari segi epidemiologik, VHC merupakan
penyebab penyakit hati yang penting. Hal ini disebabkan selain menimbulkan hepatitis
akut, sebagian besar penderitanya yang mencapai 80% berlanjut menjadi hepatitis
kronik dan mengidap yang merupakan sumber infeksi. Sekitar 20% dari penderita
hepatitis yang menahun akan berkembang menjadi sirosis hati, yang sangat berpotensi
menjadi kanker hati dikemudian hari. Waktu rata-rata yang diperlukan untuk
berkembang menjadi sirosis hati adalah 17 tahun dan menjadi kanker hati dalam
waktu 20 tahun. Tidak seluruh penderita hepatitis C memberikan gejala. Hanya sekitar
40% penderita yang timbul keluhan. Keluhanpun umumnya ringan, tidak kuning
(anikterik), atau tidak memberikan gejala.
Virus hepatitis C belum terbukti onkogenik (menyebabkan timbulnya kanker).
Hal ini disebabkan VHC bukan virus DNA. Namun begitu, berdasarkan studi
epidemiologi retrospektif, penderita hepatitis C kronik setelah 20-30 tahun akan
berkembang menjadi kanker hati. Terjadinya kanker hati disebabkan sirosisnya. VHC
juga lebih cenderung bereplikasi di dalam sel hati dan menyebabkan infeksi persisten.
Selama infeksi kronik VHC-RNA titernya tinggi walaupun dapat berfluktuasi, antara
105-107 international unit (IU/mL).
Adanya perbedaan sekuen nukleotida pada genom VHC menjadi dasar
pengelompokan VHC dalam 6 genotipe yang berbagi dalam subtipe-suptipenya (1a, 1b,
1c, dst) yang masing-masing menunjukkan tampilan klinis yang berbeda seperti
beratnya penyakit, progresi ke sirosis dan kanker hati, atau respon terhadap
interferon.
Menurut pendapat ahli, virus hepatitis C mempunyai kemampuan untuk
menekan jumlah trombosit. Bila jumlah trombosit menurun maka keberhasilan
interferon untuk pengobatan hepatitis C juga menurun. Hal ini berhubungan dengan
tingkat fibrosis hati. Sirosis hati merupakan tingkat fibrosis hati yang paling berat.
Pencegahan yang dilakukan pihak medis adalah dengan melakukan uji saring donor
darah terhadap infeksi virus hepatitis C. Belum ada vaksinasi untuk mencegah
tertularnya VHC.
Catatan:
a. Temulawak rasanya pedas, pahit, sifatnya dingin, masuk meridian hati, jantung, dan
kandung empedu.
b. Jangan minum air perasan temulawak mentah karena dalam keadaan mentah patinya
bisa mengganggu fungsi ginjal.
2. Semanggi Gunung
Seluruh tanaman semanggi gunung yang masih segar sebanyak 30-60 g.
Cara pemakaian: herba semanggi gunung yang baru dikumpulkan dicuci bersih lalu
dimasukkan ke dalam panci. Tambahkan air dan arak ketan sama banyak sampai
seluruh tanaman obat ini terendam, lalu ditim. Setelah dingin airnya diminum,
semanggi gunungnya boleh dimakan. Lakukan 2 kali sehari, selama 3-5 hari.
Catatan:
a. Herba ini rasanya manis sedikit pedas, digunakan untuk pengobatan hepatitis infeksi
yang disertai kuning (ikterik), sisoris hati, perut membuncit berisi cairan (asites), dan
batu empedu.
b. Efek samping yang mungkin terjadi berupa penurunan jumlah sel darah putih
(leukopenia). Bila pemakaiannya dihentikan, maka jumlah sel darah putih akan
kembali normal.
Cara pemakaian: bunga berikut tangkai bunga setelah dipotong dari tanamannya
lalu dicuci bersih. Potong-potong seperlunya kemudian direbus dengan 3 gelas air
bersih sampai tersisa 1 gelas. Tambahkan gula batu secukupnya. Setelah dingin
disaring lalu diminum. Lakukan setiap hari sampai sembuh.
Catatan:
a. Simplisia ini rasanya pahit, sifatnya dingin. Khasiat tanaman obat ini sebagai anti
radang, menyebabkan keguguran (abortif), dan memperbanyak produksi urine.
b. Pecut kuda digunkan untuk pengobatan hepatitis A.
c. Wanita hamil yang terinfeksi virus hepatitis A dilarang minum rebusan obat ini karena
dapat menyebabkan keguguran.
4. Buah Tomat
Buah tomat yang sudah masak sebanyak 2 buah.
Catatan:
a. Buah tomat rasanya manis, asam, sifatnya sejuk. Berkhasiat meredakan demam
(antipiretik), menyejukkan darah, penewar racun (detoksikan), meningkatkan
produksi air liur, merangsang keluarnya enzim lambung,melancarkan aliran empedu,
antiseptik usus.
b. Kandungan chlorine dan sulfur pada buah tomat adalah trace mineral yang
berkhasiat detosikan. Chlorine alamiah dari buah tomat akanmenstimulir kerja hati
untuk membuang racun tubuh.
5. Alang-alang
Akar alang-alang sebanyak 15-30 g (30-60 g bila menggunakan akar segar).
Catatan:
a. Akar alang-alang rasanya manis, sifatnya sejuk, akar alang-alang digunakan untuk
pengobatan hepatitis akut menular (Hepatitis A), sakit kuning, atau pada sirosis hati
yang disertai pendarahan saluran cerna.
b. Dilaporkan dari 28 penderita hepatitis A akut, 21 penderita sembuh dengan rebusan
100 g akar alang-alang segar setiap hari. Seluruh gejala dan keluhan menghilang dalam
waktu 45 hari.
c. Simplisia ini jangan diberikan pada penderita yang fungsi lambungnya dan banyak
kencing.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Dari pembahasan diatas penulis paparkan di atas, maka penulis dapat mengambil
simpulan sebagai berikut:
1. Hepatitis merupakan salah satu penyakit yang cukup ganas dan perlu diwaspadai
karena penyakit kronis hepatitis juga dapat menimbulkan kematian.
2. Penderita perlu mengetahui penyebab dan gejala hepatitis.
3. Secara umum penyakit hepatitis mengenal empat stadium, yaitu masa tunas, fase prod
moral, fase kuning, dan fase penyembuhan.
4. Pengobatan secara tradisional lebih aman dilakukan penderita karena bahan-bahan
yang digunakan alami tanpa bahan kimia, dan hasilnya juga sudah terbukti.
4.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis mempunyai beberapa saran diantaranya
yaitu:
1. Agar pembaca dapat mengenali penyakit hepatitis dan cara pengobatannya dengan
obat tradisional.
2. Kita harus selalu menjaga kesehatan dimanapun kita berada.
3. Diharapkan manusia bisa mensyukuri nikmat yang telah diberikan Allah SWT karena
telah diberi kesehatan.