Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Kelas : 3A-TKPB
Karakteristik Limbah
Pada tahun 1940 telah mulai dipelajari sifat zat warna triazin atau yang mengandung
klorida sianurat seperti yang ditunjukkan pada Gambar berikut.
Karbon anorganik dalam air limbah ini terdiri atas sand, grit, dan mineral-mineral, baik
suspended maupun dissolved. Misalnya: klorida, ion hidrogen, nitrogen, fosfor, logam berat dan
asam.
Limbah organik dibakar dengan menggunakan gas alam dan udara dalam insenerator.
Hasil pembakaran gas dari insenerator diperoleh temperatur 1090oC dan laju 1500 kmol/menit.
Gas buang ini dimanfaatkan di waste heat boiler untuk membuat steam tekanan 30 bar dan
temperatur 300oC. Steam dari waste heat boiler ini digunakan dalam condensing turbine dan
steam diekspansi secara isentropic sampai 1 bar absolut.
Air umpan boiler masuk WHB pada tekanan 30 bar temperatur 40oC. Suhu keluar gas
buang dari WHB tidak lebih dari 316oC. kemudian gas buang ini memasuki primary scrubber
mengalami pendinginan dengan air sekaligus terjadi pengikatan gas Cl sehingga dihasilkan
larutan HCl yang kemudian ditampung dalam tangki. Gas buang yang telh bebas dari gas klor
namun masih mengandung CO2 sehingga ditambahkan NaOH di secondary scrubber.
2. Data Audit
Limbah Lumpur
Suhu = 30oC
Kapasitas = 2000 kg/jam
Cp = 5 kJ/kgoC
Udara panas
Suhu = 1200oC
Kapasitas = 2000 kg/jam
Cp = 1,005 kj/kgoC
Gas buang
Suhu = 1090oC
Kapasitas = 2000 kg/jam
Cp =1,005 kj/kgoC atau 29 kj/kmoloC
Padatan sisa pembakaran
Suhu = 400oC
Kapasitas = 30% dari limbah lumpur
Cp = 0,84 kj/kgoC
Primary Scrubber
Suhu air masuk = 30 oC
Laju alir air = 100 kg/jam
Cp air = 4,2 KJ/Kg oC
Suhu HCl = 130 oC
Laju alir HCl = 100 kg/jam
Cp HCl = 4,2 Kj/kg oC
(karena larutan HCl yang dihasilkan encer maka didekati dengan Cp air )
Secondary scrubber
Suhu NaOH masuk = 30oC
Laju alir NaOH = 100 kg/jam
Cp NaOH = 3,644 Kj/kg oC
Suhu Cairan keluar = 32 oC
Laju Alir cairan = 100 kg/jam
Cp cairan = 3,644 Kj/kg oC
3. Perhitungan
Suhu referensi = 25oC
Semua perhitungan kalor yang dimiliki oleh aliran dihitung terhadap suhu referensi ini. Sehingga
nilai panas dari setiap aliran diketahui dan jumlah kehilangan panas ke lingkungan dapat
dihitung.
Sistem : Insenerator
Q lumpur masuk = m x Cp x ∆T
= 50 kg/jam x 5 kj/ kgoC x (30-25)oC
= 0,3472 kj/s
Q udara masuk = m x Cp x ∆T
= 2000 kg/jam x 1,005 kj/ kgoC x (1200-25)oC
= 656,04 kj/s
Q gas buang = m x Cp x ∆T
= 2000 kg/jam x 1,005 kj/kgoC x (1090-25) oC
= 594,625 kj/s
Q dried sludge = 0,3 x 50 kg/jam x 0,84 kj/kg oC x (400-25) oC
= 1,3125 kj/s
Qin = Q lumpur masuk + Q udara masuk
= 0,3472 kj/s + 656,04 kj/s
= 656,39
Qout = Q gas buang + Q dried sludge
= 594,625 kj/s + 1,3125 kj/s
= 595,94 kj/s
Qloss = Qin – Qout
= 656,39 - 595,94 kj/s
= 60,4525 kj/s
Panas yang terbuang ke lingkungan sebanyak 60,4525 KJ/s. panas hilang ini bisa dicegah dengan
penambahan isolator pada alat insenerator sehingga panas pada gas buang bisa lebih tinggi dan
menghasilkan steam lebih banyak.
Saturated steam
P(bar) T( oC) Hf (KJ/kg) Hg(KJ/kg) Sf(KJ/KgK) Sg (KJ/KgK)
1 99,63 417,46 1,3026 1,3026 7,3594
30 233,9 2804,2 2,6457 2,6457 6,1869
30 bar 300 oC
233,9 oC
233,9 oC
30 bar 40 oC
H2 = Hg x + Hf (1-x)
= 2675,5 (0,864) + 417,46 (1-0,864)
= 2368,41
W = ms (H2-H1)
= 200,45 kg/s (2993,5-2368,41) Kj/kg
= 125,3 MW
Secara teoritis kerja yang dihasilkan 125,3 MW tapi yang dihasilkan sebenarnya 95 MW sehingga
dapat dihitung efisiensi dari turbin yaitu :
95
Ƞ turbin = 125,3 × 100 % = 75,81 %
Dengan efisiensi 75,81% ini turbin dinyatakan kurang efisien. Sehingga diperlukan evaluasi lebih
detail dalam kondisi turbin yang menyebabkan efisiensi menurun. Biasanya karena turbin telah
mengalami korosi akibat steam yang masih mengandung uap air.