Professional Documents
Culture Documents
1. Pengkajian
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan yang merpakan proses
yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk
mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan (Lyer et. Al, 1996).
a. Identitas Pasien
1) Klien : nama, umur, jenis kelamin, suku bangsa, agama, pendidikan, pekerjaan,
status, alamat
2) Penanggung jawab : nama, umur, agama, pendidikan, pekerjaan, hubungan,
sumber biaya
b. Keluhan Utama
Kesulitan BAB, mengejan saat BAB, rasa tidak nyaman pada perut, tidak lampias
saat BAB, feses terasa keras dan kering, frekuensi BAB berkurang, sering kelelahan
saat aktivitas.
c. Riwayat Kesehatan
Riwayat kesehatan dibuat untuk mendapatkan informasi tentang awitan dan durasi
konstipasi, pola eliminasi saat ini dan masa lalu, serta harapan pasien tentang
eliminasi defekasi. Informasi gaya hidup harus dikaji, termasuk latihan dan tingkat
aktivitas, pekerjaan, asupan nutrisi dan cairan, serta stres. Riwayat medis dan bedah
masa lalu, terapi obat-obatan saat ini, dan penggunaan laksatif serta enema adalah
penting. Pasien harus ditanya tentang adanya tekanan rektal atau rasa penuh, nyeri
abdomen, mengejan berlebihan saat defekasi, flatulens, atau diare encer.
d. Riwayat / Kondisi Psikososial
Persepsi klien tentang penyakitnya : Klien menganggap penyakitnya mengganggu
aktivitas dan mengurangi nafsu makannya.
e. Pemeriksaan Fisik: perut kembung, nyeri abdomen
1) Keadaan umum : klien dalam kondisi baik namun teraba adanya distensi
abdomen
2) Abdomen : distensi, simetris, gerakan peristaltik, adanya massa pada
perut
3) Rektum dan anus : tanda-tanda inflamasi, perubahan warna, lesi, fistula
(benjolan), hemoroid, adanya massa
4) Pemeriksaan B1-B6
a) B1 (Breath) : RR meningkat
b) B2 (Blood) : denyut jantung meningkat, tekanan darah meningkat
c) B3 (Brain) : nyeri pada abdomen bawah
d) B4 (Bladder) :-
e) B5 (Bowel) : nafsu makan menurun, BB menurun
f) B6 (Bone) :-
f. Pola kebiasaan sehari-hari: kebiasaan BAB tidak teratur
g. Analisa Data
Pengkajian objektif mencakup infeksi feses terhadap warna, bau, konsistensi,
ukuran, bentuk, dan komponen. Auskultasi abdomen dilakukan untuk mengetahui
bising usus dan karakternya. Distensi abdomen diperhatikan, dan area peritonial
diinspeksi terhadap adanya hemoroid, fisura, dan iritasi kulit.
Menurunnya intake
makanan
3. Data subjektif: konsistensi tinja Nyeri Akut
Keluhan nyeri dari yang keras
pasien
sulit keluar
Data objektif:
Perubahan nafsu makan Akumulasi di kolon
Nyeri abdomen
2. Diagnosis Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah suatu penyatuan dari masalah pasien yang nyata
maupun potensial berdasarkan data yang telah dikumpulkan (Boedihartono, 1994).
a. Konstipasi berhubungan dengan pola defekasi tidak teratur.
b. Perubahan nutrisi kurang dari kebiutuhan berhubungan dengan hilangnya nafsu
makan.
c. Nyeri akut berhubungan dengan akumulasi feses keras pada abdomen.
3. Intervensi Keperawatan
a. Konstipasi berhubungan dengan pola defekasi tidak teratur
1) Tujuan: pasien dapat defekasi dengan teratur (setiap hari)
2) Kriteria hasil :
a) Defekasi dapat dilakukan satu kali sehari.
b) Konsistensi feses lembut.
c) Eliminasi feses tanpa perlu mengejan berlebihan
3) Intervensi dan Rasional
Intervensi Rasional
Tentukan pola defekasi bagi klien dan Untuk mengembalikan
latih klien untuk menjalankannya keteraturan pola defekasi klien
Atur waktu yang tepat untuk defekasi b. Untuk memfasilitasi refleks
klien seperti sesudah makan defekasi
Intervensi Rasional
Buat perencanaan makan dengan pasien Menjaga pola makan pasien
untuk dimasukkan ke dalam jadwal sehingga pasien makan secara
makan,dan ajarkan pasien metode untuk teratur
perencanaan makan
Intervensi Rasional
Bantu pasien utnuk lebih berfokus pada Klien dapat mengalihkan
aktivitas dengan melakukan penggalihan perhatian dari nyeri
melalui televisi radio agar pasien dapat
mengalihkan perhatian dri rasa nyeri.
4. Implementasi
Menurut Doenges (1998) implementasi adalah tahap keempat dari proses
keperawatan dimana rencana perawatan dilaksanakan atau melaksanakan intervensi /
aktivitas yang telah ditentukan. Pada tahap ini, perawat siap untuk melaksanakan
intervensi dan aktivitas yang telah dicatat dalam rencana perawatan pasien. Sedangkan
menurut Setiadi, (2012) implementasi merupakan pengolahan dan perwujudan dari
rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan.
5. Evaluasi
a. Pasien dapat defekasi dengan teratur (setiap hari).
b. Kebutuhan nutrisi terpenuhi.
c. Menunjukkan nyeri telah berkurang.
DAFTAR PUSTAKA
Marlena, Ida. 2017. Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Sistem Pencernaan.
Yogyakarta: PUSTAKA BARU PRESS
Http://www.academia.edu/28137077/ASKEP_Konstipasi_Sistem_Pencernaan (diakses online
pada tanggal 07 Oktober 2018)
Https://pdfdokumen.com/download/asuhan-keperawatan-konstipasi-pada-
lansia_59c2a6781723dd79ca352066_pdf (diakses online pada tanggal 07 Oktober 2018)
Https://www.scribd.com/doc/130175312/Pengkajian-Pada-Konstipasi (diakses online pada
tanggal 07 Oktober 2018)