Professional Documents
Culture Documents
PENGELOLAAN KASUS
2.1.2. Pengertian
Mobilitas atau mobilisasi merupakan kemampuan individu
untuk bergerak secara bebas, mudah, dan teratur dengan tujuan
untuk memenuhi kebutuhan aktivitas guna mempertahankan
kesehatannya (Hidayat, 2009).
Imobilitas adalah suatu keterbatasan dalam kemandirian,
pergerakan fisik yang bermanfaat dari tubuh atau satu ekstremitas
dari tubuh atau lebih (Santosa, 2005).
2.1.5. Indikasi
1. Stroke atau penurunan tingkat kesadaran
2. Kelemahan otot
3. Fase rehabilitasi fisik
4.Klien dengan tirah baring lama (Hidayat,2009)
i. Perubahan psikologis
Pengkajian mobilitas berkaitan dengan psikologis
antara lain perubahan prilaku, emosi, perubahan dalam
mekanisme koping.
2.2.2. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan mobilitas fisik
b. Defisit Perawatan Diri
c. Ansietas
d. Harga Diri Rendah
2.2.3. Perencanaan
1. Gangguan mobilitas fisik b.d trauma
B. Quantity/ quality
1. Bagaimana dirasakan
Ny. M merasakan lemah pada kedua kakinya
2. Bagaimana dilihat
Lemah pada kedua tungkai kakinya.
C. Region
1. Dimana lokasinya
Pada ekstremitas bawah di kedua tungkai kakinya.
2. Apakah menyebar
Tidak menyebar
D. Severity
Akibat penyakit yang diderita pasien, sebagian besar aktivitas
pasien menjadi terganggu.
B. Pengobatan
Pasien tidak mengingat pengobatan yang dulu dia konsumsi.
C. Pernah dirawat
Sebelumnya Ny.M pernah di rawat di RS.Bidadari Binjai. Dengan
penyakit yang sama.
D. Lama dirawat
Ny. M mengatakan Lama rawatnya di Rs.Bidadari binjai selama 4
mingggu. Dengan penyakit yang sama.
E. Alergi
Ny.M mengatakan tidak mempunyai Alergi apapun.
F. Imunisasi
Pasien tidak ingat betul akan status imunisasinya, pasien hanya
mengingat pernah mendapat imunisasi campak dan polio saat
masih kecil.
A. Orang tua
Orang tua pasien sudah meninggal dunia beberapa tahun yang lalu.
Riwayat tumor/kanker (-), riwayat kecelakaan (-).
B. Saudara kandung
Pasien anak ke 3 dari 5 bersaudara. Riwayat kanker/tumor (-),
riwayat kecelakaan parah (-).
B. Konsep Diri
1. Gambaran diri : Pasien dapat menerima gambaran dirinya.
2. Ideal diri : Pasien berharap bisa berjalan lagi
3. Harga diri : Tidak ada gangguan harga diri yang berat.
4. Peran diri : Peran pasien sebagai istri berubah akibat proses
penyakitnya
5. Identitas : Ny.M sebagai istri dan ibu dari anak- anaknya.
C. Keadaan emosi
Keadaan emosi pasien stabil. Pasien dapat mengontrol emosi dan
mengungkapkan emosi dengan baik.
D. Hubungan sosial
1. Orang yang berarti :
Bagi pasien orang yang berarti bagi dirinya adalah keluarganya,
suami dan anaknya.
E. Spiritual
A. Keadaan umum
Pasien sadar dan kooperatif namun tampak lemah serta tidak ada
peningkatan suhu tubuh.
B. Tanda-tanda vital
1. Suhu tubuh : 37oc
2. Tekanan darah : 120/80 mmHg
3. Nadi : 80 x/menit
- Kebersihan gigi dan mulut : Mulut dan gigi pasien bersih, pasien
menyikat gigi 2 kali sehari dibantu keluarga.
- Kebersihan kuku kaki dan tangan : Kuku kaki dan tangan pasien
bersih karena dipotong seminggu sekali oleh keluarga atas saran
perawat. Telapak kaki pasien tampak kotor dan kulitnya kering.
4. Pola kegiatan/aktifitas
5. Pola eliminasi
BAB
- Pola BAB : pasien BAB 1 x sehari, biasanya pagi hari
menggunakan Pispot dibantu keluarganya.
- Karakter feses : Konsistensi semi padat.
- Riwayat perdarahan : Tidak pernah
- BAB terakhir : 1 hari sebelum tanggal pengkajian (16
Juni 2013)