You are on page 1of 5

D.

TERAPI KELUARGA
1. Judul film : Still Alice
2. Masalah keluarga :
Dalam Film Still Alice tergambarkan keadaan syok yang dialami Alice ketika
didiagnosa mengalami Alzheimer. Alice mencoba memberitahu John mengenai diagnosa
yang diberikan. Namun, John seakan tidak percaya akan diagnosa yang diberikan dokter
kepada Alice dan John berfikir hal itu terlalu dini. Tanggapan John tidak bisa diterima
Alice dan terjadi ketidaklancaran komunikasi atau salah komunikasi. Selain itu, didalam
Film Still Alice juga menggambarkan hubungan Alice sang ibu dengan Lidya sang anak
bungsu yang kurang baik. Lidya yang tidak ingin meneruskan pendidikannya seperti
Anna dan Tom. Lidya lebih memilih untuk berkecimpung di dunia teater yang dianggap
Alice tidak memberikan masa depan yang cerah untuk Lidya. Diagnosa Alzheimer yang
diberikan kepada Alice membuat Alice merasa tertekan. Alice merasa dunianya hilang
seperti beberapa memorinya yang hilang. Alice hanya menyimpan sendiri perasaannya
yang merasa aneh dan tertekan akan kehilangan memori. Bahkan, Alice sempat berpikir
untuk bunuh diri ketika memorinya itu hilang. Namun kenyataan, John sang suami dan
anak-anaknya juga berusaha mencari jalan agar Alice sembuh serta tidak merasa mereka
tidak peduli akan dirinya. Terapi komunikasi ini lah berusaha diterapkan untuk masalah
yang dialami Alice.
3. Terapi keluarga : Terapi Komunikasi
4. Pengertian terapi keluarga :
Menurut Kartini Kartono dan Gulo dalam kamus psikologi, family therapy (terapi
keluarga) adalah: “Suatu bentuk terapi kelompok dimana masalah pokoknya adalah
hubungan antara pasien dengan anggota-anggota keluarganya. Oleh sebab itu seluruh
anggota keluarga dilibatkan dalam usaha penyembuhan”.
Terapi keluarga adalah model terapi yang bertujuan mengubah pola interaksi keluarga
sehingga bisa membenahi masalah-masalah dalam keluarga. Terapi keluarga muncul dari
observasi bahwa masalah-masalah yang ada pada terapi individual pempunyai
konsekuensi dan konteks sosial. Contohnya, anggota keluarga yang menunjukkan
peningkatan selama menjalani terapi individual, bisa terganggu lagi setelah kembali pada
keluarganya. Menurut teori awal dari psikopatologi, lingkungan keluarga dan interaksi
orang tua dan anak adalah penyebab dari perilaku maladaptive (Somaryati, 2013).
Sehingga terapi keluarga pada dasarnya adalah sebuah cara unik untuk melihat
patologi dalam sistem keluarga. Historisnya yaitu dimulai pada diri individu yang
menekankan pada aspek intrapsikisnya kemudian berlanjut kepada individu sebagai
anggota keluarga sehingga meningkatnya hubungan interpersonal dan komunikasi
diantara mereka. Terapi keluarga berfokus pada cara suatu sistem keluarga yang
mengorganisasi patologis terstruktur yang dipandang sesuatu yang salah (Somaryati,
2013).
Terapi yang cocok diberikan sesuai dengan Film Still Alice adalah terapi komunikasi.
Terapi komunikasi adalah sebuah terapi yang digunakan untuk mengurangi atau
menghilangkan kemacetan atau kesalahpahaman dalam komunikasi dengan klien
Alzheimer. Terapi komunikasi diberikan karena masalah komunikasi berasal penyakit
Alzheimer sering mengakibatkan kesalah pahaman yang dapat dihubungkan dengan
masalah perilaku dan peningkatan stres. Terapi komunikasi ini digunakan untuk
mengurangi kemacetan atau kesalahpahaman saat berkomunikasi dan meningkatkan
keefektifitasan berlangsungnya komunikasi antara klien dan keluarga (Savundranayagam,
2016).
5. Indikasi terapi keluarga :
Terapi komunikasi ini digunakan untuk mengurangi kemacetan atau kesalahpahaman
saat berkomunikasi dan meningkatkan keefektifitasan berlangsungnya komunikasi antara
klien dan keluarga dengan Alzheimer. (Savundranayagam, 2016).
6. Kontraindikasi terapi keluarga :
Terapi komunikasi ini kurang dianjurkan untuk klien Alzheimer pada tahap akhir
karena tingkat keberhasilan yang hanya mencapai 55% (Savundranayagam, 2016).
7. Persiapan terapi keluarga :
Menjadwalkan waktu untuk berkumpul bersama keluarga contohnya ketika makan
bersama. Makan bersama membuat klien dengan Alzheimer memiliki kesempatan
memperkuat hubungan dan mendapatkan dukungan dari keluarga. Waktu makan juga
memberi peserta kesempatan untuk terlibat secara psikologis. Selain itu klien Alzheimer
juga dapat berkomunikasi dan menegaskan kembali perannya dalam keluarga, serta
menunjukkan kepedulian terhadap satu sama lain (Savundranayagam, 2016).
8. Prosedur terapi keluarga :
a. Prainteraksi
Mempersiapkan list strategi yang digunakan untuk terapi komunikasi yaitu PCI-
DAT. PCI-DAT merupakan Indeks Persepsi Percakapan Demensia dari tipe
Alzheimer. PCI-DAT sebagai laporan masalah komunikasi yang dialami percakapan
dengan klien Alzheimer.
b. Orientasi
1) Perkenalkan diri kepada klien dan keluarga.
2) Jelaskan tindakan yang akan dilakukan.
3) Jelaskan tujuan tidandakan yang diberikan.
4) Kontrak waktu dan tempat selama tindakan.
c. Kerja
1) Lakukan strategi komunikasi PCI-DAT sebanyak 22 jenis satu per satu kepada
keluarga. List strategi komunikasi terdiri dari:
a) Melakukan kegiatan secara mandiri
b) Mengulangi kata atau kalimat
c) Mencoba mencari arti sebuah kata
d) Melakukan kegiatan perubahan
e) Memberikan informasi
f) Mengajukan pertanyaan
g) Bicara pelan-pelan
h) Menyederhankan
i) Ulangi kata-kata
j) Mengatakan ‘saya tidak mengerti’
k) Mengisi informasi yang hilang
l) Menjelaskan apa yang dimaksud
m) Pergi bersama/apa yang dia katakana
n) Berikan pilihan yang dipikirkan
o) Sikap
p) Terus berbicara
q) Meminta untuk mengulang
r) Berbicara lebih keras
s) Meminta klarifikasi
t) Berpura-pura mengerti
u) Mengabaikan
v) Menulis
2) Rekam semua hasil strategi komunikasi
3) Berikan penilaian/poin setiap item
1 = paling sukses dan sederhan
2 = resolusi sukses dan sederhan
3 = resolusi sederhan dan tidak berhasil
4 = resolusi berhasil dan kompleks
4) Hitung semua poin penilaian
a) Rata-rata 5-7 item = strategi membantu komunikasi
b) Rata-rata 3-4 = cukup membantu strategi komunikasi
c) Rata-rata 1-3 = komunikasi tidak bermanfaat
5) Jelaskan kepada klien dan keluarga hasil dari terapi komunikasi yang telah
dilakukan
d. Terminasi
1) Kaji respon klien dan keluarga
2) Menyimpulkan hasil kegiatan
3) Berikan reinforcement positif
4) Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
5) Akhiri kegiatan dengan cara baik
9. Evaluasi terapi keluarga :
Strategi pada terapi komunikasi ini tidak cukup untuk menyelesaikan banyak sekali
kerusakan komunikasi pada klien Alzheimer. Strategi pada terapi ini efektif digunakan
keluarga untuk berkomunikasi dengan klien Alzheimer tahap awal dan tahap menengah.
Sedangkan untuk klien dengan Alzheimer tahap akhir strategi dalam terapi ini belum
cukup efektif untuk menyelesaikan masalah komunikasi klien sehingga dibutuhkan terapi
lanjutan lainnya untuk menyelesaikan masalah kmunikasi pada klien Alzheimer tahap
akhir (Savundranayagam, 2016).
10. Sumber referensi :
Kartono, Kartoni dan Gulo. Kamus Psikologi. Bandung: CV Pioner Jaya, 1987.
Savundranayagam, Marie Y. Orange, Joseph B. 2016. Matched And Mismatched
Appraisals Of The Effectiveness Of Communication Strategies By Family
Caregivers Of Persons With Alzheimer’s Disease. Internasional Journal of
Language & Communication Disorders: Vol. 49, N0. 1, Hlm. 49-59.
Somaryati. Astuti, Sri. 2013. Family Therapy Dalam Menangani Pola Asuh Orang Tua
Yang Salah Pada Anak Slow Learner. Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam:
Vol. 03, No. 01, Hlm. 17-35.

You might also like