PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS GURU SD

DALAM RANGKA IMPLEMENTASI PENDIDIKAN

BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA DAN
PENDEKATAN SAINTIFIK

Founded in 2000 by
Ratna Megawangi & Sofyan A. Djalil
www.ihf.or.id/new
0218712022
Facebook: Rmegawangi ihf
SOFYAN DJALIL “Membangun Bangsa Berkarakter” RATNA MEGAWANGI

Melalui Pengembangan dan Penerapan Pendidikan

Holistik Berbasis Karakter dengan Penanaman 9 Pilar
Karakter

YAITU:

Model Pendidikan
Berkualitas, Menyenangkan, dan Menantang
Guna Membangun Insan Indonesia
Berkarakter, Cerdas, dan Kreatif
 LATAR BELAKANG
Mencari jawaban” “What’s Wrong?”
Masalah tawuran, konflik sosial, intoleran, kriminalitas,
korupsi,
Kualitas SDM rendah, ranking PISA, TIMMS rendah,
walaupun:

• Pelajaran Agama wajib di seluruh jenjang pendidikan

• Pendidikan Moral Pancasila wajib di seluruh jenjang pendidikan
• Besarnya alokasi dana untuk Pendidikan
• Perbaikan Kurikulum Berkala

PENGETAHUAN TENTANG MORAL DAN AGAMA, BELUM SAMPAI

PADA PERILAKU
SISTEM PENDIDIKAN YANG MEMBANGUN KEMAMPUAN BERPIKIR
RENDAH -- “LOWER ORDER OF THINKING SKILLS”
ALL SOCIETIES REAP what
THEY HAVE SOWN
APA YANG KITA PANEN?
KARAKTER DAN KEMAJUAN BANGSA
• Heraclitus (500BC) : “Karakter adalah nasib
yang menentukan nasib seluruh bangsa”
• Cicero (106BC): “Di dalam diri seorang
warga negara yang berkarakter, terletaklah
kejayaan sebuah bangsa””.
• Francis Fukuyama: Social Capital (high trust
society)
Keberhasilan di Masyarakat
IQ
20%

KARAKTER/
AKHLAK
EQ
80%
 MANUSIA BERKARAKTER

 “Dan sungguh telah Kami tulis di dalam

Zabur sesudah (Kami tulis dalam
dalam))
Lohmahfuz,, bahwasanya bumi ini diwariskan
Lohmahfuz
bagi hamba
hamba--hamba
hamba--Ku yang saleh
saleh.”
.”
(QS. Al Anbiya
Anbiya:: 105)
 “Tetapi orang yang lemah lembut hatinya itu
akan mewarisi tanah itu kelak dan merasai
kesukaan dan sejahtera dengan
kelimpahannya.”
kelimpahannya .” (Mazmur
(Mazmur 37:11)
 HUMAN DEVELOPMENT
INDEX:
102 (2001) 110 (2002) 112
(2003), 110 (2005), 108
(2006), 109
109(2008),
(2008), 111
(2009), 108 (2010), 124
(2011), 121 (2013) 108 (2014)
 ANGKA KRIMINALITAS TINGGI
 ANGKA TAWURAN REMAJA
TINGGI
 KUALITAS TENAGA KERJA
RENDAH
Bonus Demografi: Bagaimana Dengan Kualitas SDM?
100 tahun kemerdekaan
"Bonus Demografi"
 SURVEY PERC (Political and Economic Risk Consultancy):
2002 2004 2006 2008 2009 2010 2011 2013
Indonesia 9.92 9.25 8.16 8.26 8.32 9.27 9.25 8.83
India 9.17 8.90 6.76 6.50 7.21 7.18 8.67 8.95
Vietnam 8.25 8.67 7.91 8.10 7.11 8.07 8.30 8.13
Filipina 8.33 7.80 6.10 7.00 8.06 8.90 8.90 8.28
Cina 7.00 7.33 7.58 7.25 6.16 6.52 7.93 7.79
Taiwan 5.83 6.10 5.91 4.93 6.47 6.28 5.65 5.36
Korsel 5.75 6.67 5.44 4.62 4.97 5.98 5.90 6.98
Malaysia 5.71 7.33 6.13 6.47 6.70 6.47 5.70 5.38
Hong Kong 3.33 3.60 3,13 1.45 1.89 2.67 1.10 3.37
Jepang 3.25 3.50 3.01 3.50 3.99 3.49 1.90 2.35
Singapura 0.90 0.50 1.30 1.92 1.07 1.42 0.37 0.74

INDONESIA PELANGGAR HKI TERTINGGI DI ASIA (PERC, 2010)

SKOR 8.5
Masuk 4 besar negara yang pebisnisnya punya hobi menyuap
Global Creativity Index (ranking 81 dari 82 )

JUMLAH ENTREPENEUR
DI INDONESIA: 0.18%
(MINIMUM 2%)
SINGAPORE: 7.2%
 % siswa pada tiap tingkat performa pada TIMSS Science, 2007
SUMBER: TIMSS (Trends in International Math and Science Survey) 2007, Global Institute

HOTS 2 3 4 1
16 9
31 26 17
Advanced 45 40 40 22

32
30
35
33 32
31 30
Tinggi 26
32
Sedang
21 26 48
Rendah 15 19 18
34
Dibawah 9 9 18
9 10
Minimal* 8
5 2 3 6 3
LOTS
Taiwan Korea Singa- Hong Japan Malay- Thailand Indone-
pore Kong sia sia
Advanced benchmark:
Mampu mengelola informasi, membuat generalisasi, menyelesaikan
masalah non-rutin, dan menggambar kesimpulan data
Pearson, 2013
 Keunggulan Siswa Indonesia di Olimpiade
Matematika dan Sains: Tidak Mencerminkan
Keberhasilan Indonesia

Sistem Pendidikan (Pearson, 2013): 40 dari 40

 Perkembangan Kurikulum di Indonesia
1947 1975 2004
Rencana Pelajaran → Kurikulum Rintisan
Dirinci dalam Rencana Sekolah Dasar Kurikulum
Pelajaran Terurai Berbasis
Kompetensi
1968 1994 (KBK)
Kurikulum Kurikulum 1994 2013
Sekolah Dasar ‘Kurikulum 2013’

1945 1955 1965 1975 1985 1995 2005 2015

1984
Kurikulum 1984 2006
1973 Kurikulum
Kurikulum Proyek Tingkat Satuan
Perintis Sekolah Pendidikan
Pembangunan (KTSP)
1964 (PPSP) 1997
Rencana Revisi Kurikulum 1994
Pendidikan
Sekolah Dasar
 PENDIDIKAN MORAL VS. PENDIDIKAN
KARAKTER
 PENDIDIKAN MORAL: PENGETAHUAN
TENTANG MORAL (HANYA HAFAL)
 PENDIDIKAN KARAKTER:
CHARASSEIN (TO ENGRAVE),
MENGUKIR.
“PERSON OF CHARACTER”
• Socrates: tujuan pendidikan adalah
membentuk manusia bijak dan cerdas.
• MK Gandhi: “The ultimate goal of education is
character building” (Tujuan akhir pendidikan
adalah membentuk karakter)
• Allan Bloom: : “Education is the movement
from darkness to light” (pendidikan adalah
perubahan dari kegelapan menuju
pencerahan)
 Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Intinya tidak berubah dari UU 1954)
• Pasal 3 UU Sisdiknas menyebutkan, “Pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab”.
Mengapa Hasil Pendidikan Kita Belum
Seperti yang Diharapkan?
Apakah Sekolah Tempat Belajar…?
Bagaimana Pengetahuan Moral Menjadi Identitas
Moral (Karakter)?
LOTS Menjadi HOTS?

PENGETAHUAN KARAKTER
MORAL (IDENTITAS DIRI)

TARAF BERPIKIR TARAF BERPIKIR

RENDAH (LOTS) TINGGI DAN
KREATIF (HOTS)
AKAR DARI TERBENTUKNYA PERILAKU BURUK:
PERSONALITY THEORY (Karen Horney)
Perilaku Negatif
sombong; egois, iri, merasa paling benar;
manipulatif, fitnah, tanpa empati,
mendominasi, menghindar/lari, perilaku
gerombolan, agresif, kriminal, dll

Nurani dan empati tidak

berkembang

Neurosis

Khawatir, takut,
terancam, minder, stres,
Apatis, marah, sedih
 CONSCIOUS MIND
10%

SUBCONSCIOUS MIND
90%
Produce
emotions

Positive Negative
Storing Process
BRAIN WAVES

Critical filter

8-12 tahun

0 -8 tahun
EMOSI NEGATIF SUDAH MENJADI
BAGIAN HIDUP SEBAGIAN BESAR
ANAK INDONESIA
• 93% anak-anak pernah mengalami tindak
kekerasan baik di rumah maupun di sekolah (Save
the Children, Survey di 10 Propinsi)
• Mayoritas (82 persen) remaja beranggapan bahwa
ortu otoriter, 50 persen mengaku pernah
mendapatkan hukuman fisik, dan 39 persen
mengatakan Ortu pemarah (Survey FEKMI, 2003)
• Kesimpulan studi Plan Internasional di 18 propinsi
pada 2005: “sekolah bisa menjadi tempat yang
berbahaya untuk anak-anak, karena banyak ragam
bentuk kekerasan di sekolah”.
Sekolah bisa menjadi sumber timbulnya sikap:
Apatis, motivasi
rendah, minder, resah, khawatir
• MATERI TERLALU ABSTRAK (MENGHAFAL, DRILLING, ROTE
LEARNING)
• ORIENTASI TERLALU AKADEMIK
• ORIENTASI NILAI/RANKING
• TERLALU BANYAK PR, BEBAN PELAJARAN
• ONE-WAY TEACHING, TEACHER CENTERED
• BELAJAR KARENA TAKUT GAGAL, KHAWATIR
• SISTEM SEKOLAH YG TERLALU TERSTRUKTUR
NO SPIRIT OF LEARNING/DEFICIT
MOTIVATION
LOW SELF-ESTEEM
INSECURE/FEAR AND ANXIETY
NO CREATIVITY
SUMBER
RISK AVERSE NEUROSIS
 Orientasi Menghafal Dapat
Menghambat Kreativitas

Bloom found that >95%

of test questions are at
Lowest level, recall of
information

Anderson, L.W., & Krathwohl, D. R. (Eds.). (2001). A taxonomy for learning, teaching, and assessing.
New York: Longman.
 POTENSI KREATIVITAS TERHAMBAT MELALUI
SISTEM PENDIDIKAN LOTS
• Penelitian George Land (NASA, 1968): Usia<5 tahun
98%, usia 10 tahun 30%, dan usia 15 tahun 12%, usia
dewasa 2%.
• Howard Gardner: Usia 8 tahun tinggal 10%,
usia 12 tahun tinggal 2%
100
Creativity (%)

80
60
Conclusion ”non-creative 40
behavior is learned.” 20
(Land, 1968) 0
0 10 20 30 40
Age (years)
IHF MENCOBA MENGUAK ISI
“BLACK BOX”
Cara-cara Mendidik yang
Dapat Menghambat
Perkembangan Karakter
dan kreativitas siswa
 SOLUSI IHF:
IKLIM SEKOLAH PENUH
CINTA DAN BEBAS DARI
KETAKUTAN
JIWA SEHAT
MOTIVASI DAN SPIRIT BELAJAR TINGGI BERKARAKTER
PERCAYA DIRI
RASA AMAN DAN BEBAS DARI STRES
KREATIVITAS TINGGI
BAHAGIA
BERANI MENGAMBIL RESIKO
Ratna Megawangi, 2014
 Model IHF
• Mewujudkan insan berkarakter mulia yang
konsisten antara pikiran, hati, dan tindakan nyata
(“habit of the mind”, “habit of the heart”, dan
“habit of the hands”)
• Mewujudkan Lingkungan/iklim/budaya yang
kondusif untuk terbentuknya karakter
• Pembelajaran tematik integratif (Character-
based, thematic integrated learning) untuk
menciptakan generasi kreatif dan berdaya pikir
tinggi (Higher Order Thinking Skills) 
Pendekatan Saintifik
 SYARAT PENDIDIKAN KARAKTER:
HARUS DILAKUKAN DENGAN PENDIDIKAN
HOLISTIK
POTENSI
FISIK
POTENSI POTENSI
EMOSI POTENSI AKADEMIK
SPIRITUAL

POTENSI
INTUITIF

POTENSI POTENSI
SOSIAL&BUD KREATIVITAS
INDIVIDU BAGIAN DARI KESELURUHAN:
The Person Within a Whole – Inter Koneksi
ALAM

KOMUNITAS/MASYARAKAT

ILMU-ILMU
TERINTEGRASI

INDIVIDU
HOLISTIK
TUJUAN PENDIDIKAN HOLISTIK BERBASIS KARAKTER (PHBK):
MEMBANGUN JARINGAN KONEKSI (SINAPS) YANG KAYA
HOTS – HIGHER ORDER THINKING SKILLS

WIRED FOR SUCCESS

Melibatkan Otak Kiri dan Kanan
Membantu Murid Berpikir Lateral (berbagai alternatif, penuh ide) 
HOTS, Problem Solver
 TREN PENDIDIKAN ABAD-21
• Japan: 2002: body-mind-soul
a) ‘kokoro-no-kyoiku’: education for heart, soul, or
inwardness , b) ‘sogo-gakushyu’: integrated learning or
holistic learning , c)‘tokushyoku, koseika’: uniqueness of
each school as well as individual person
• Korea: 21st century: development of creativity should be the
highest priority: wise life,disciplined life, proper
life, intelligent life, happy life, pleasant life
• Canada: 2000: developing the whole person estetika dan
kesenian, aspek emosi dan sosial, aspek intelektual, aspek
fisik dan kesehatan, aspek tanggung jawab sosial
• Singapore: Holistic Education: developing the child
morally, intellectually, physically, socially and aesthetically
 KEUNIKAN MODEL PENDIDIKAN HOLISTIK BERBASIS
KARAKTER : UNTUK MENYIAPKAN ANAK MASA DEPAN
HUMAN LIFE SPAN

TECHNOLOGY LIFE SPAN

Peter Scholtes

GLOBAL WARMING, KELANGKAAN SDA, PERSAINGAN GLOBAL, CONFLICT, DLL

 “DIDIKLAH ANAK SESUAI JAMANNYA”
(Rasulullah SAW)
"Anak adalah milik jamannya, maka didiklah anak
sesuai jamannya!"(Ahli Hikmah)
"Ajarlah anak-anakmu, bukan dalam keadaan yang
serupa denganmu. Didiklah dan persiapkan lah
anak-anakmu untuk suatu zaman yang bukan
zamanmu. Mereka akan hidup pada suatu zaman
yang bukan zamanmu."(Ali bin Abi Thalib RA)
 KARAKTER YANG DIBUTUHKAN PADA ABAD KE-21

• Kreatif, mencari solusi masalah,

• Pembelajar sejati: selalu ingin tahu, berpikir kritis, berpikir
divergent, berpikir holistik (melihat big picture)
• Kemampuan berkomunikasi secara efektif,
• Mampu bekerjasama, mudah bergaul
• Percaya Diri
• Berani mengambil resiko
• Beretos kerja tinggi
• Mempunyai integritas: jujur, dapat diandalkan, mandiri, disiplin,
bertanggung jawab
• Peduli, penuh cinta, empati, toleran, fleksibel

Manusia Berkarakter
AKHLAK MULIA
 PENDIDIKAN KARAKTER SECARA
EKSPLISIT DAN IMPLISIT

1. Cinta Tuhan dan alam semesta beserta isinya

2. Tanggung Jawab, Kedisplinan, dan Kemandirian
3. Kejujuran, amanah, dapat diandalkan
4. Hormat dan santun, diplomatis
5. Kasih Sayang, Kepedulian, dan Kerjasama
6. Percaya Diri, Kreatif, Kerja Keras, dan Pantang Menyerah
7. Keadilan dan Kepemimpinan
8. Baik dan Rendah hati
9. Toleransi, Cinta Damai, dan Persatuan
 POSITIVE AND
CARING SCHOOL
CLIMATE
HIGH SPIRIT OF
LEARNING/MOTIVATION
HIGH SELF-ESTEEM
SENSE OF SECURITY, STRESS-FREE
HIGH CREATIVITY
HAPPY, PASSIONATE JIWA SEHAT
RISK TAKING BERKARAKTER
TERCIPTANYA “POSITIVE AND CARING SCHOOL CLIMATE”:
NEUROSCIENCE

CARE-giving and SCARE-giving have phsyical

consequences.

"CARE- giving" "SCARE- giving"

The physical consequences The physical consequences
of CARE giving of SCARE giving
Stella Acquarone (2004)
SEKOLAH HARUS “RAMAH JANTUNG DAN OTAK”
“Dalam tubuh terdapat sepotong daging, apabila ia
baik maka baiklah badan itu seluruhnya dan apabila
ia rusak, maka rusaklah badan itu seluruhnya.
Sepotong daging itu adalah hati.” (Hadis Bukhari
dan Muslim)
 KERJA OTAK KETIKA EMOSI POSITIF
EMOSI POSITIF
Memberikan Tonik
Endorphins, Serotonin
dan Dopamine yg
berguna utk
memperkaya
pertumbuhan Neortex.

©Victoria Tennant Consulting

 KERJA OTAK KETIKA EMOSI NEGATIF

EMOSI
NEGATIFMemberikan
Racun Cortisol dan
Adrenalin, mengaktifkan
batang otak, racun bagi
otak (membunuh sel2
otak memori)
Heart Rate Variability

(Childre & Martin, The HeartMath Solution, p.37, 1999)

©Victoria Tennant Consulting

http://www.marthalakecov.org/~building/neur
o/diamond_brain_response.htm
AKAR PERILAKU BURUK: PERSPEKTIF NEUROSCIENCE

http://www.eruptingmind.com/bea
ting-the-reptilian-brain/
PENGARUH POLA ASUH DAN POLA DIDIK PADA STRUKTUR OTAK
(Bruce Perry)
The image cannot be display ed. Your computer may not hav e enough memory to open the image, or the image may hav e been corrupted. Restart y our computer, and then open the file again. If the red x still appears, y ou may hav e to delete the image and then insert it again.

The image cannot be display ed. Your computer may not hav e enough memory to open the image, or the image may hav e been corrupted. Restart y our computer, and then open the file again. If the red x still appears, y ou may hav e to delete the image and then insert it again.

The image cannot be display ed. Your computer may not hav e enough memory to open the image, or the image may hav e been corrupted. Restart y our computer, and then open the file again. If the red x still appears, y ou may hav e to delete the image and then insert it again.

The image cannot be display ed. Your computer may not hav e enough memory to open the image, or the image may hav e been corrupted. Restart y our computer, and then open the file again. If the red x still appears, y ou may hav e to delete the image and then insert it again.
 APABILA BATANG OTAK (REPTIL) DOMINAN
Tidak Mampu:
• Mengendalikan emosi
• Mengontrol Perilaku
• Menganalisis masalah
• Mencari solusi
• Belajar dari pengalaman
• Berpikir panjang
• Berpikir Kreatif

AKAR DARI TABIAT BURUK

BEBAS DARI RASA TAKUT DAN KECEMASAN
ADALAH FONDASI DARI CURIOSITY 
EKSPLORASI, INISIATIF, EKSPERIMEN, BERANI
SALAH  INTRINSIC MOTIVATION 
MENSTIMULASI KAPASITAS OTAK UNTUK
MEMPROSES INFORMASI  COGNITION 
KEMAMPUAN BERPIKIR SINTESIS, ANALITIS,
BIG PICTURE INTUITION

CREATIVE: CURIOSITY + INTRINSIC MOTIVATION +

COGNITION + INTUITION
 MEMBANGUN KEMAMPUAN
KONTROL DIRI, KOMITMEN MORAL,
KEINGINAN KUAT, NURANI
 SELF-CONTROL
MORAL-
COMMITMENT,
STRONG
CONSCIENCE
(Kochanska, Blasi)
MENGAJARKAN ANAK MENGHINDARI
MENGONTROL EMOSI VIDEO/GAME
(NEUROSCIENCE FOR KEKERASAN
KIDS)
SIAPA YANG GAME/VIDEO
MENGONTROL DIRI? KEKERASAN MEMBUAT
KAPTEN NEO NURANI TUMPUL, OTAK
ATAU REPTIL DOMINAN
REPTIL?
HARUS DILAKUKAN SESUAI DENGAN
PRINSIP DAP (DEVELOPMENTALLY
APPROPRIATE PRACTICES)

JIWA SEHAT
BERKARAKTER
 Berdasarkan Teori-teori
• Erik Erikson:
6–12years: Industry vs. Inferiority: Membangun etos
kerja, motivasi/semangat, merasa mampu (kompeten) 
belajar menyenangkan, konkrit, bebas rasa takut
(dinilai, dibanding2kan).
• Piaget: Concret Operational Thinking (7 th -12 tahun): harus
belajar secara konkrit
• Vigotsky: Keterkaitan antara bahasa dan pikiran. Dengan
aktif berbicara (diskusi) anak lebih mengerti konsep.
• Katz and Chard: keterlibatan motorik project based
learning  kerja sama, team work (collaborative learning)
SISTEM EVALUASI DAN PENILAIAN
BERBASIS KARAKTER
MENERAPKAN PRINSIP KECERDASAN MAJEMUK:
SETIAP ANAK UNIK

 Kecerdasan adalah multi-dimensi, setiap manusia

mempunyai kecerdasan spesifik dan kombinasi
dari beberapa aspek kecerdasan

 Definisi kecerdasan: “kemampuan untuk

menyelesaikan berbagai masalah dalam
kehidupan, dan dapat menghasilkan produk atau
jasa yang berguna dalam berbagai aspek kehidupan”
 EVALUASI SISTEM PENILAIAN

• Portofolio: menilai proses belajar/bukan

semata-mata hasil
• Tanpa ranking dan murid tidak perlu
mengetahui nilai
• Student’s self assessment
 TERSEDIANYA GURU BERKUALITAS,
KURIKULUM/MODUL, DAN ALAT BANTU
MENGAJAR YANG MEMBANGUN
KARAKTER
Materi training guru selama 6 hari, antara lain:
• Wawasan Perlunya Pendidikan Karakter melalui KTSP (dan
Kurikulum 2013) serta program Pendidikan Karakter dan Budaya
Bangsa
• Konsep Diri Positif (Training Motivasi)
• Pembelajaran Ramah Otak & Jantung (teori-teori aplikatif; Brain-
based Learning & DAP, collaborative learning, contextual, project-
based learning, Inquiry-based learning) guna menumbuhkan daya
pikir kritis dan kreatifitas anak
• Aplikasi Pembelajaran Integrated Learning-Thematic Teaching
• Pelajaran Matematika, Sains, Bahasa Indonesia, dan IPS
menyenangkan
• Teknik Membuat Mind map
• Komunikasi Efektif dan Manajemen Kelas.
• Bagaimana Mengalirkan Pendidikan Karakter di Kelas
• Praktek Pengaplikasian Modul Karakter
• Sistem Evaluasi yang membangun Karakter
• Feeling Education dan Neuroscience for Kids
• Membangun Spirit of Teaching (Menjadi Guru Idola)