Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
1.2 Perumusan Masalah
Berkaitan dengan uraian diatas. Permasalahan yang dirumuskan adalah :
1. Menghitung secara teoritis gaya yang terjadi.
2. Membuat gambarassembling dan gambar komponen mesin.
3. Menghitung anggaran biaya untuk pembuatan mesin.
1.3Tujuan
1.3.1Tujuan Umum
1. Untuk memenuhi salah satu syarat lulus program Diploma III Politeknik Negeri Pada
ng
2. Untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diterima selama mengikuti
perkuliahan secara teori maupun praktek
1.3.2 Tujuan Khusus
Sebuah mesin pencacah dedaunan yang digerakkan dengan motor listrik mampu
menghancurkan dedaunan menjadi ukuran yang diinginkan, sehingga akan mempercepat
penguraian dalam proses pengomposan.
1.5 Metode Penulisan
1. Metode Literatur
Mengumpulkan data dari berbagai referensi yang ada, berupa buku, artikel,
pendapat seseorang dan referensi lain yang dapat dipercaya.
2
2. Metode Observasi
Merupakan metode pengamatan dan menganalisa langsung alat yang akan dibuat
sebagai acuan pengambilan informasi.
3. Metode Konsultasi
Merupakan metode yang dilakukan dengan cara wawancara atau konsultasi
langsung dengan dosen dosen pembimbing mengenai Laporan Akhir Penulis.
4. Metode Cyber
Merupakan metode yang dilakukan dengan cara mencari informasi dan data
melalui internet sebagai bahan referens
3
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Human erecta
Merupakan sampah dari hasil buangan manusia yaitu hasil dari
pencernaan manusia.
2. Sewage
Merupakan sampah dari air buangan limbah rumah tangga.
3. Refuse
Merupakan sampah dari bahan sisa industri atau kegiatan rumah tangga.
4. Industrial waste
Merupakan sampah berasal dari sisa industri dalam skala yang sangat besar
4
Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran
bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi
berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembap, dan
aerobik atau anaerobik. Sedangkan pengomposan adalah proses di mana bahan organik
mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang
memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi. Membuat kompos adalah
mengatur dan mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat terbentuk lebih cepat.
Proses ini meliputi membuat campuran bahan yang seimbang, pemberian air yang
cukup, pengaturan aerasi, dan penambahan aktivator pengomposan.
Di Kota Padang diperkirakan produksi sampah mencapai 500 ton per hari,
dimana sekitar 65% adalah sampah organik. Melihat banyaknya sampah organik yang
dihasilkan oleh masyarakat, terdapat potensi yang sangat besar untuk mengolah sampah
organik menjadi pupuk kompos demi menjaga kelestarian lingkungan dan kesejahteraan
masyarakat (Rohendi, 2005).
Ditinjau dari beberapa aspek, pupuk kompos memiliki banyak manfaat
diantaranya, sebagai berikut :
Aspek Ekonomi :
1. Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah.
2. Mengurangi volume/ukuran limbah.
3. Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari bahan asalnya.
5
Aspek Lingkungan
1. Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah dan pelepasan gas metan
dari sampah organik yang membusuk akibat bakteri metanogen di tempat
pembuangan sampah.
2. Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan. Aspek bagi tanah/tanaman
3. Meningkatkan kesuburan tanah.
4. Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah.
5. Meningkatkan kapasitas penyerapan air oleh tanah.
6. Meningkatkan aktifitas mikroba tanah.
7. Meningkatkan kualitass hasil panen.
8. Menyediakan hormone dan vitamin bagi tanaman.
9. Menekan pertumbuhan/serangan penyakit tanaman.
10. Meningkatkan retensi/ketersediaan hara dalam tanah.
Alat pencacah adalah alat yang berfungsi untuk menghilangkan sebagian benda
kerja sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Dalam alat ini tentunya terdapat bagian
utama yaitu alat potong. Dan alat pencacah tersebut dalam kaitannya dengan alat
pencacah ini adalah pisau potong. Pisau ialah alat yang digunakan untuk memotong
sebuah benda. Karena pisau potong yang digunakan untuk memotong setiap benda
tersebut sangatlah berbeda, maka perlu diketahui sifat dari bahan pisau potong tersebut.
6
Komponen-komponen dari unit bergerak ini adalah :
1. Motor Listrik
Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
Motor listrik merupakan komponen utama yang berfungsi sebagai alat penggerak pada
mesin pencacahdaun kering.
Penggunaan motor listrik disesuaikan dengan kebutuhan daya mesin.Putaran dari
motor yang nantinya ditransmisikan ke poros melalui sabuk dan puli.
2. Poros
7
Macam-macam poros :
Poros Transmisi
Poros macam ini mendapatkan beban puntir murni dan lentur. Daya
ditransmisikan kepada poros ini melalui kopling, roda gigi, puli, sabuk dan sproket.
Spindel
Poros transmisi yang relatif pendek, seperti poros utama mesin perkakas,
dimana beban utamanya berupa puntiran, disebut spindel. Syarat yang harus dipenuhi
poros ini adalah deformasinya harus kecil dan bentuk serta ukurannya harus teliti.
Gandar
Poros seperti yang dipasang di antara roda-roda kereta barang, dimana tidak
mendapat beban puntir, bahkan kadang-kadang tidak boleh berputar, disebut
gandar. Gandar ini hanya mendapat beban lentur, kecuali jika digerakkan oleh penggerak
mula dimana akan mengalami beban puntir juga.
Menurut bentuknya, poros dapat digolongkan atas poros lurus umum, poros
engkol sebagai poros utama dari mesin torak, poros luwes untuk transmisi daya kecil
agar terdapat kebebasan bagi perubahan arah, dan lain-lain.
Bentuk poros, apakah poros berdiameter seragam atau poros bertingkat dengan variasi
diameter.
Material poros, jenis bahan juga perlu ditentukan yang sesuai dengan kekuatan
yang diperlukan. Tahanan terhadap korosi, kekuatan material, dan kekakuan material.
8
Beban yang bekerja pada poros dibedakan atas :
Sabuk dan puli digunakan untuk mentransmisikan daya dari satu poros ke poros
lain. Sabuk berfungsi sebagai penggerak/pemindah daya. Puli berfungsi sebagai tempat
sabuk untuk pemindah daya.
10
10
berurat(sisi bawahnya berurat), sabuk penggerak positif(
Macam-macam puli
Puli datar
Puli ini kebanyak terbuat dari besi tuang, ada juga yang dari baja.
Puli mahkota
Puli ini lebih efektif dari puli datar, karena sabuknya sedikit menyudut sehingga
untuk slip relatif lebih sukar.
4. Bantalan (Bearing)
Bantalan adalah elemen mesin yang berfungsi untuk menahan beban pada saat
dua elemen mesin saling bergerak relatif. Jenis beban yang dapat ditahan yaitu beban
radial saja, beban aksial saja dan gabungan radial + aksial.
11
11
Beban radial bekerja kearah pusat bantalan sepanjang jari- jarinya. Beban ini
dihasilkan dari komponen penerus daya seperti roda gigi lurus, penggerak sabuk V,
dan penggerak rantai.
Beban aksial bekerja sejajar dengan sumbu poros. Beban ini dihasilkan dari
komponen seperti roda gigi miring, cacing, dan roda gigi kerucut. Beban aksial juga
berasal dari berat poros, apabila poros berada pada posisi vertikal.
Ada terdapat dua jenis bantalan yaitu :
Bantalan luncur
Bantalan gelinding
5. Pisau Pemotong
Terdapat beberapa jenis baja yang bisa digunakan sebagai mata pisau pemotong
seperti :
1. O1 Tool Steel
12
12
Komposisi Kimia adalah: C = 0.95%; Si = 0.25%; Mn = 1.10%; Cr = 0.55%; V =
0.10%; W = 0.55%. Kekerasan tinggi max 65 Hrc.
2. D2 Tool Steel
Komposisi Kimia adalah: C = 1.55%; Si = 0.25%; Mn =
0.35%; Cr = 11.8%; Mo = 0.80%; V = 0.95. Kekerasan tinggi max 64 Hrc.
3. 440C Stainless Steel
Komposisi Kimia adalah: C = 1.05%; Si = 0.40%; Mn = 0.40%; Cr = 17.0%; Mo
= 0.50%. Kekerasan tinggi max 60 Hrc.
4. ATS-34 Stainless Steel (Japan)
Komposisi Kimia adalah: C = 1.03%; Si = 0.25%; Mn = 0.41%; Cr = 13.74%; Mo
= 3.56%; P = 0.026%; S = 0.001%. Kekerasan max 60-61 Hrc.
5. Damascus Steel
(Baja Pamor/Baja Lipat/Folded Steel)) Merupakan jenis baja yang
melalui proses penempaan dua atau tiga lapis material semisal baja, besi lunak dan nikel
yang kemudian dilipat dan ditempa lagi sampai berkali-kali lipatan yang membentuk
pola sesuai dengan yang diinginkan.
6. Disc Brake Steel (Baja Rem Cakram)
Disc Brake Steel merupakan salah satu material pembuatan pedang yang
cukup tahan terhadap serangan korosi dengan kekerasan yang tinggi. Biasanya
diambil dari limbah rem cakram. Kelemahannya adalah cukup liat ketika diasah.
7. Spring Steel (Baja Per)
Kekerasan sekitar 62 Hrc. Biasanya diambil dari limbah permobil atau truk.
Biasanya mempunyai kandungan karbon dari 0.50% sampai dengan 1.00%.
8. Strip Steel
Merupakan baja yang mudah didapat dengan kekerasan yang biasa-biasa saja
tapi cukup mudah diasah.
9. Baja Ulir.
Merupakan baja yang paling murah dengan kualitas rendah.
2.3.2 Unit Komponen Tidak Bergerak
Unit ini adalah unit pendukung dari mesin yang meliputi rangka mesin yang
berfungsi sebagai penopang lancarnya kerja unit yang bergerak. Dengan adanya unit
penyokong ini, maka kerja dari mesin akan berjalan dengan baik
Komponen-komponen unit tidak bergerak..
13
13
1. Rangka Mesin
Rangka mesin adalah komponen terpenting yang harus diperhatikan dalam
merencanakan suatu alat. Rangka berfungsi sebagai tempat dudukan bagi komponen
mesin lainnya. Rangka juga berfungsi sebagai penahan berat mesin secara keseluruhan
dan juga menahan getaran yang ditimbulkan oleh komponen yang bergerak. Rangka
tersebut terbuat dari profil siku (L).
2. Bodi Mesin
Bodi mesin yang dipakai pada mesin ini berupa plat, plat ini digunakan untuk
menutup komponen-komponen yang terdapat pada mesin.
14
14
15
15
2.3.3 Dasar Pemilihan Baha
Sebelum pembelian bahan terlebih dahulu dilakukan pemilihan bahan, yang mana
bahan tersebut harus memenuhi beberapa kriteria antara lain :
Bahan yang dipakai dalam pembuatan suatu produk harus sesuai dengan
fungsi dan kegunaannya.
2. Mudah didapat
Komponen atau bahan harus memenuhi syarat sebagai suatu bahan yang akan
dibuat dan ada dipasaran. apabila bahan tersebut tidak ada maka dapat diganti dengan
bahan lain dalam batas aman.
3. Effesiensi
= ×
Dimana :
= Gay
a potong (N)
= Ja
ri-jari pisau potong (m
16
16
2.4.2 Perencanaan Daya Mesin
60
Dimana :
= fc.P
(Sularso dan Suga, 1997:7)
Dimana :
17
17
2.4.3 Perencanaan Sabuk Dan Puli
Untuk merubah putaran motor yang menggerakkan poros dapat dilakukan
dengan cara membandingkan besar puli motor dengan beban yang dipasang. Pada mesin
ini menggunakan 2 buah puli.
1. Perencanaan Puli
Untuk menghitung perencanaan sabuk yang digunakan, maka
= an:
Dimana :
n1 = putaran motor (rpm)
n2 = putaran poros (rpm)
Dp = diameter puliporos(mm)
dp = diameter puli motor (mm)
2. Perencanaan Sabuk
18
18
Daya yang diperlukan untuk menggerakkan mesin perkakas biasanya
dipindahkan dari motor listrik menggunakan puli.
Menghitung perencanaan sabuk, dapat dihitung dengan persamaan
persamaan.:
abu
1) Panjang S k (L)
( (D
D
L = 2C + p + dp) + p – dp)²
=
(Sularso dan Suga, 1997: 166)
×
19
19
1. Perhitungan Poros Transmisi
mbin momen bengkok dan momen puntir (τ
Ko asi )
= ³ ³
=
Dimana :
= Ga ya potong (N)
Panjang poros (mm)
=
iameter poros (mm)
=D
Dimana :
20
20
σ = Teg
3.
Diameter Poros (ds)
,
. . (Sularso dan Suga, 1997:8)
Dimana :
21
21
22
22
23
23
= M omen puntir (kg.mm)
poros
2. Beban Ekivalen Dinamis (Ps)
Ps = X. + Y. (Sularso dan Suga, 1997: 135)
Dimana :
X=Fa
ctor beban radial
=
Beban radial
Y=F
aktor beban aksial
=
Beban aksial
V = 1 untuk pembebanan pada cincin dalam yang berputar, dan 1,2
untuk pe anan pada cincin luar yang berputar.
mbeb
r Um )
3.
.
Fakto ur (
(Sularso dan Suga, 1997: 136)
=
Dimana :
=
Faktor kecepatan
Umur Bantal
(Sularso dan Suga, 1997: 136)
= 500
Dimana :
=f
aktor umur bantalan
21
21
Pada perencanaan pasak sengaja dipilih bahan yang lemah, sehingga pasak lebih
dahulu rusak daripada porosnya. Ini disebabkan pasak lebih mudah serta mudah
menggantinya.
Dimensi pasak ditentukan dengan mengikuti persamaan persamaan berikut:
1. Me Gaya Tangensial
n Pada Permukaan Poros (F)
ung
ghit
/
F= (Sularso dan Suga, 1997: 25)
Dimana :
T=
Momen rencana dari poros (Nmm)
=
Diameter poros (mm)
2. Men ghitung Tegangan Gese r Yang Diizinkan )
(
×
= (Sularso dan Suga,
19 97:8)Dimana
σ = Teg
:
= Fak
angan tarik (kg/mm²)
= Fakto
r keamanan (1,0-5,0)
22
22
Dari tegangan geser yang diizinkan, panjang pasak yang
dapat diperoleh dengan menggunakan rumus :
diperlukan
.
(Sularso dan Suga, 1997: 25)
Dimana :
b
= lebar pasak (mm)
23
23
3. Menghitung Tekanan Pada P ermukaan Pasak
= ×( )
(Sularso dan Suga, 1997: 25)
Dimana :
24
24
BAB III
METODOLOGI
Mulai A
Pengujian Alat
Pembuatan Tidak
yang diizinkan
Proposal Tugas OK
Akhir
Pembuatan Laporan
Tugas Akh
Konsultasi
Pembimbing
25
25
3.2 Alat dan Bahan
Pembuatan tugas akhir ini mencakupi alat dan bahan yang akan digunakan.
Adapun alat dan bahan yang digunakan adalah:
3.2.1 Alat
2. Mesin Milling
3. Mesin Bor
4. Mesin Las
5. Mesin Gerinda
2. Penggores
3. Penitik
4. Palu
5. Ragum
6. Kikir
7. Sikat Kawat
8. Pahat Bubut
26
26
9. Cutter Milling
2. Mistar Baja
3. Meteran
4. Busur Derajat
27
27
3.2.2 Bahan
3. Rubber V-Belt
4. ST 37 Ø 25mm
5. Puli
8. Bantalan
9. Kawat Penyaring
1 Pembuatan Proposal
2 ACC Proposal
3 Perencanaan Alat
28
28
J al
a Juni Juli Agustus September
d
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
w
6 ACC Laporan
7 Pengujian Alat
29
29
30
30