You are on page 1of 5

A.

Screening (Screening room)


Screening room merupakan tempat terjadinya proses penyaringan dimana
dilakukan pemisahan berdasarkan pada ukuran dan serat. Screening room ini sendiri
terbagi menjadi tiga bagian yaitu primary screening, secondary screening, dan
tertiary screening. Pembagian menjadi tiga tahap tersebut ditujukan untuk
menghasilkan pulp yang lebih bersih dan terbebas dari pasir ataupun pengotor
lainnya. Pada screening room dilenhkapi dengan reject screen, reject press, dan
sand separator.
B. Brown Stock Washing (Pressure diffuser washer)
Alat ini digunakan untuk menghilangkan lignin dan kotoran yang turut
terbawa dalam pulp dan dicuci dengan arah yang berlawanan, dimana air panas
digunakan sebagai pencucian tahap akhir.

(Sumber: Sweden, 2004)


https://www.tappsa.co.za/archive2/Journal_papers/Compact_bleaching/co
mpact_bleaching.html
C. Delignifikasi Oksigen (O2 reaktor)
O2 reaktor merupakan tempat terjadinya pemisahan zat organik dan sisa
alkali dari kayu. Pemisahan zat kimia tersebut ditujukan untuk didaur ulang di
recovery boiler sehingga dapat digunakan sebagai bahan baku untuk produksi
steam. Kondisi operasi yang terjadi di O2 reaktor ditujukan untuk menaikkan
temperatur dari 1010C menjadi 1060C. Selain itu, gas buangan yang tidak berguna
akan dikeluarkan menggunakan condenser dan fan buangan.
D. TRPE
Keuntungan dari alat ini adalah meningkatkan efisiensi dari pencucian pulp
dengan tambahan cairan pencuci sehingga pulp yang dihasilkan lebih baik.

1. Bleaching
Tahapan ini dasarnya digunakan untuk mengekstraksi lignin yang telah
terdegradsi dari pulp sehingga mengikat zat organik dan memperkuat ikatan
selulosa, Alat ini terbagi lagi menjadi beberapa peralatan pendukung yaitu screw
conveyor untuk mengangkut pulp yang telah dicuci menuju ke DO tower dengan
kondisi operasi sekitar 60-700C dalam waktu 60 menit. Keuntungan dari DO Tower
ini sendiri adalah suhu yang cukup rendah dan waktu yang cukup cepat. Pulp heater
digunakan karena memiliki keunggulan dengan kondisi suhu yang lebih rendah dan
dapat ditambahan oksigen dengan masuk ke bagian E0 mixer. Untuk meningkatkan
kualitas dari bleaching itu sendiri ditambahkan alat D1/D2 stage dengan
menggunakan larutan ClO2 sebagai agen pemutih.

2. Pembentukan lembaran pulp


Alat utama dari tahapan ini adalah cutting dengan adanya dryer sebagai alat
pengering lembaran pulp sebelum dipotong yang dilengkapi blow bar untuk
menghembuskan udara sebagai pengering. Pulp yang telah dipotong akan
diletakkan di layboy sebagai tempat penampungan pulp sementara yang berbentuk
balel dan dibungkus menggunakan wrapper.
1. Screening
Screening dilakukan dalam tiga tahap yaitu primary screening, secondary
screening dan tertiary screening. Pada primary screening sebagian besar shives
adalah reject, tetapi dalam pemisahan masih banyak yang terikut. Agar tidak
banyak fiber atau pulp yang terbuang, maka reject dari tahap pertama (primary
screening) disaring lagi pada tahap kedua (secondary screening). Sebagian ada juga
accept yang masuk ke Low Consistensy Storage Tank. Reject dari tahap kedua ini
akan disaring lagi pada tahap ketiga (tertiary screening) sebelum dikeluarkan dari
sistem melalui reject press dimana konsistensinya bisa mencapai 30%. Tujuan dari
penggunaan reject press adalah untuk mengurangi atau meminimalisir kehilangan
bahan kimia (chemical loss) serta mempermudah proses penanganan reject.
Sama halnya dengan pre O2 pulp press, pada TRPE juga terdapat filtrat
yang masuk ke TRPE filtrate tank, yang kemudian diumpankan kembali ke pre O2
filtrate tank, lalu masuk ke pressure diffuser washer. Setelah dari TRPE pulp di
campur dengan O2, NaOH, steam, dan OWL diumpan ke Reaktor O2. Setelah dari
reaktor O2 # 1 diumpan ke reaktor O2 # 2 dimana sebelumya telah diinjeksikan O2
dan steam. Kemudian diumpan ke 1st dan 2nd Post pulp O2 press. Namun diantara
1st dan 2ndPost pulp O2 press diumpan terlebih dahulu ke Brown Stock HDT, lalu
masuk ke proses bleaching.

2. Delignifikasi Oksigen

Oksigen delignifikasi dibuat menjadi dua tahapan, pada dasarnya tidak ada
perbedaan dari segi tujuan proses. Perbedaan tahapan ini hanya terletak pada
kondisi proses yang berlangsung. Kondisi proses pada reaktor pertama yaitu T=
89oC, P= 550 Kpa. Sedangkan pada reaktor kedua, T= 93oC, P = 450oC. Kondisi
operasi yang berbeda tersebut bertujuan untuk memperlama waktu tinggal sehingga
reaksi yang berlangsung dapat optimum.

3. Twin Roll Press Evaluation (TRPe)

Secara garis besar, tujuan alat ini tidak berbeda dengan pencucian lainnya.
Yang membedakan adalah prinsip kerja TRPe ialah pulp yang masuk akan disebar
melalui rotary former, sehingga pulp tersebar secara merata saat dewatering press.
Selain itu, terdapat penambahan cairan pencucian pada TRPe sehingga efisiensi
pencucian pada TRPe sangat tinggi. Sehingga dapat dikatakan bahwa pada TRPe
mencakup semua prinsip pencucian yakni mixing, dewatering, dillution,
displacement, dan diffusion. Selanjutnya pulp akan diencerkan kembali dan
ditampung di LC Accumulator Tank. Pulp yang sudah selesai dipress sengaja
didilusikan kembali karena jika konsistensinya terlalu besar pada proses
delignifikasi nanti pulp akan rusak. Proses delignifikasi tetap memerlukan pulp
dalam keadaan konsistensi rendah.

PEMUTIHAN (BLEACHING)
Proses pemutihan berlangsung dengan konsitensi 10-12%, temperatur yang
digunakan berkisar 60-700C untuk tahapan D0, 60-800C untuk tahapan Eop dan 70-
800C untuk tahapan D1/D2.
1) chlorate electrolyzer sebagai tempat dilakukan elektrolisis larutan NaCl
untuk menghasilkan NaClO3
2) HCl burner
3) Entrainment separator
4) Recovery boiler yang tersusun dari tight membran wall construction
furnance, tempat pembakaran black liquor
5) Smelt dissolving tank
6) Rotary kiln sebagai tempat terjadinya proses kalsinasi lime mud menjadi
kapur.

You might also like