You are on page 1of 13

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA DENGAN

MASALAH KEPERAWATAN KETIDAKEFEKTIFAN


PEMELIHARAAN KESEHATAN

I. Data Umum
1. Nama KK : Tn. S
2. Alamat : Adikarso
3. Usia : 58 tahun
4. Pekerjaan : Buruh
5. Pendidikan : SD

II. Susunan Anggota Keluarga


Nama Umur Hub Pend Agama Suku Sifat
kesehatan
L P

Tn. S 58 KK SD Islam Jawa Sehat

Ny. S 39 Istri SMK Islam Jawa Sehat

Tn. N 40 Kakak SD Islam Jawa Sehat

Bp. S 71 Bapak SD Islam Jawa Katarak

An. P 16 Anak SLTA Islam Jawa Sehat

An. N 14 Anak SLTP Islam Jawa Sehat

An. S 12 Anak SD Islam Jawa Sehat

An. V 5 Anak PAUD Islam Jawa Sehat


III. Genogram

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Laki-laki (71 th) dengan KATARAK

: Tinggal dalam satu rumah

IV. Status Sosial – Ekonomi dan Budaya


1. Tipe keluarga
Keluarga Tn. S merupakan tipe keluarga inti (family) yang terdiri dari
suami, istri, anak, orang tua dan kakaknya.

2. Penghasilan keluarga
Penghasilan utama dari kepala keluarga yaitu Tn. S yang bekerja sebagai
buruh dengan besar penghasilan tetap perminggu Rp 350.000 dan kadang
Tn. N (kakak Ny. S) juga membantu bekerja sebagai buruh untuk
membantu penghasilan keluarga. Sebelum Bpk. S sakit, Bpk. S juga
membantu penghasilan keluarga, namun karena keterbatasan dana Bpk. S
berhenti melakukan pengobatan dan tidak bisa membantu ekonomi
keluarga.

3. Pemanfaatan dana keluarga


Penghasilan keluarga digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
keluarga, dan seluruh kebutuhan anggota keluarganya, walaupun masih
dirasa sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarganya.
Keluarga tidak mempunyai tabungan untuk kesehatan namun mempunyai
jamkesmas, namun hanya Tn. S yang tidak mendapatkan Jamkesmas.

4. Sosial keluarga
Keluarga Tn. S aktif mengikuti kegiatan yang ada di desanya, seperti
kumpulan RT,RW, posyandu anak, PKK, dll. Namun sangat disayangkan
posyandu lansia seperti hanya diprioritaskan untuk lansia perempuan.

5. Aktivitas rekreasi

Keluarga Tn. S biasanya menonton televisi dan berkumpul pada malam


hari untuk menghilangkan rasa lelah setelah seharian beraktivitas diluar
rumah.

V. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap perkembangan saat ini
Keluarga Tn. S saat ini dalam tahap perkembangan keluarga dengan anak
sekolah (anak pertamanya duduk di bangku sekolah menengah atas).
Dimana, tugas perkembangannya adalah :

- Membantu sosialisasi anak: tetangga, sekolah dan lingkungan.


- Mempertahankan keintiman pasangan
- Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat
termasuk kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi.
Tahap keluarga Tn. S dengan anak usia sekolah, tugas perkembangannya
belum terpenuhi adalah memenuhi semua kebutuhan dan biaya kehidupan
yang semakin meningkat. Keluarga juga ingin memenuhi kewajiban
sebagai anak untuk menyembuhkan Bpk. S.

3. Riwayat keluarga inti


Keluarga Tn. S menurut riwayat penyakit keluarga saat ini adalah Bp. S
(71 th) sedang menderita katarak. Keluarga tidak tahu bagaimana
prosedur prawatan sakit katarak dan pengobatan katarak setelah operasi
yang gratis.

4. Riwayat keluarga sebelumnya


Dari keluarga suami maupun istri tidak ada riwayat penyakit keturunan.

VI. Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Luas rumah Tn. S ± 800 m2 yang dibangun secara permanen. Rumah Tn.
S dengan susunan ruangan: 1 ruang tamu dan ruang keluarga untuk
menonton tv yang hanya disekat almari, 2 kamar tidur, 1 ruang tengah
(untuk tidur bapak Ny. S), dan satu ruang untuk ruang makan dan dapur,
yang bersebelahan dengan kamar mandi. Perabot rumah teratur, rumah
nampak bersih, ventilasi dan pencahayaan kurang untuk kamar tidur,
dapur, dan kamar mandi. Tn. S dan Tn. N adalah seorang perokok.

2. Sumber air minum


Menggunakan air sumur, tetapi jadi satu dengan saudaranya (rumah
bersebelahan), kondisi air cukup bagus. Tak terdapat jentik nyamuk
dipenampungan air.

3. Tempat pembuangan tinja


Kelurga Tn. S mempunyai jamban/wc sendiri, dengan jarak jamban dan
sumur > 10 meter, kondisinya terlihat bersih walaupun sumur dan
jambannya belum direnovasi (tua/ lama).
4. Pembuangan sampah
Sampah dibuang di tempat tempat sampah/ kubangan dipekarangan
rumah (biasanya dibakar).

5. Karakteristik keluarga dan komunitas


Lingkungan fisik cukup bersih, jarak rumah dekat- dekat. Keluarga Tn. S
aktif ikut kegiatan desa dan karakteristik komunitas: kekeluargaan masih
terjalin baik.

6. Mobilitas geografis keluarga


Rumah keluarga Tn. S adalah milik mertua (bapak Ny. S) yang sudah
diberikan untuk Tn. S, sehingga keluarga Tn. S tinggal menetap.

7. Perkumpulan keluarga & interaksi dengan masyarakat


Keluarga Tn. S aktif mengikuti perkumpulan yang ada di desanya (seperti
kelompok tahlilan, pertemuan Rutin, dan lain-lain). Komunikasi dengan
tetangga dan masyarakat cukup bagus.

8. Sistem pendukung keluarga


Jumlah anggota keluarga yang sehat saat ini 7, fasilitas kesehatan yang
digunakan keluarga adalah Puskesmas.

VII. Struktur Keluarga


1. Pola Komunikasi
Pola komunikasi yang terjadi di keluarga Tn. S jujur dan terbuka. Setiap
ada masalah dibicarakan bersama.

2. Struktur kekuatan keluarga


Dalam mengambil keputusan, yang dominan dalam keluarga adalah
Tn. S sebagai kepala keluarganya.

3. Struktur peran
Ada perubahan peran dalam keluarga Tn. S yaitu Bpk S yaitu bapak
mertua dari Tn. S yang tadinya berperan sebagai pencari nafkah sekarang
hanya bisa beraktifitas di rumah karena sakit katarak.
4. Nilai dan norma keluarga
Keluarga taat beribadah dan mengikuti aturan-aturan (norma) yang ada
baik di keluarga/ masyarakat.

VIII. Fungsi Keluarga


1. Fungsi afektif
Keluarga saling menghormati dan menyayangi satu sama lain. Ibu sangat
besar peranannya dalam merawat anggota kelaurga yang lain.

2. Fungsi sosial
Sosialisasi antar anggota keluarga cukup bagus, begitu juga dengan
masyarakat sekitar (lingkungan).

3. Fungsi perawatan kesehatan


Keluarga Tn. S ingin sekali bisa menyembuhkan sakit Bpk S yang terkena
katarak. Keluarga Tn. S selalu membantu dan merawat Bpk S dalam
segala aktivitas.

4. Fungsi reproduksi
Tn. S mempunyai 4 orang anak, ibu menggunakan KB secara mandiri
karena riwayat banyak keluhan dengan KB hormon, imunisasi anak
lengkap dan rutin ikut kegiatan posyandu balita.

5. Fungsi ekonomi
Keluarga tidak mempunyai dana khusus untuk kesehatan, pengobatan
terhadap Bpk S berhenti karena terhambat biaya. Fungsi ekonomi diatur
oleh Ny. S dan sebagai sumber ekonomi utama adalah Tn. S.

IX. Stressor dan Koping Keluarga


1. Stressor jangka pendek/ panjang
Keluarga menganggap penyakit yang diderita Bpk S sebagai penyakti
yang serius, dan berharap bisa segera disembuhkan. Namun selama ini
keluarga Tn. S terkendala oleh biaya dan ketidaktahuan prosedur
pemerintah tentang pengobatan gratis terhadap Bpk S. Stressor keluarga
selain penyakit Bpk S juga ekonomi keluarga.

2. Kemampuan keluarga adalah ekonomi keluarga.


Keluarga hanya pasrah dengan keadaannya, namun Tn. S tetap berusaha
untuk bekerja.

3. Strategi koping yang digunakan


Yaitu adaptif keluarga Tn. S tetap berusaha dan merawat anggota
keluarga yang sakit.

X. Pemeriksaan fisik
No Nama Umur Ttv Kepala Leher Dada Abdomen Ekstremitas

1. Tn. S 58 - - - - - -

2. Ny. S 39 110/70 Dbn Dbn Dbn Dbn Dbn

3. Tn. N 40 - - - - - -

4. Bp. S 71 120/70 Mata Dbn Dbn Dbn Dbn


katarak
5. An. P 16 100/70 Dbn Dbn Dbn Dbn Dbn

6. An. N 14 - Dbn Dbn Dbn Dbn Dbn

7. An. S 12 - dbn dbn dbn dbn dbn

8. An. V 5 - dbn dbn dbn dbn dbn

XI. Harapan keluarga


Keluarga berharap sakit Bpk. S bisa disembuhkan agar bisa beraktivitas
seperti sebelum sakit, keluarga berharap selalu diberikan kesehatan, dan
keadaan ekonomi keluarga bisa membaik
XII. ANALISA DATA

No. Data Masalah

1. - Penghasilan utama dari kepala keluarga yaitu Pendapatan


Tn. S yang bekerja sebagai buruh dengan yang tidak
besar penghasilan tetap perminggu Rp memadai
350.000 dan kadang Tn. N (kakak Ny. S)
juga membantu bekerja sebagai buruh untuk
membantu penghasilan keluarga. Sebelum
Bpk. S sakit, Bpk. S juga membantu
penghasilan keluarga
- Penghasilan keluarga digunakan untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga,
dan seluruh kebutuhan anggota keluarganya,
walaupun masih dirasa sangat kurang untuk
memenuhi kebutuhan anggota keluarganya
- Tahap keluarga Tn. S dengan anak usia
sekolah, tugas perkembangannya belum
terpenuhi adalah memenuhi semua kebutuhan
dan biaya kehidupan yang semakin
meningkat. Keluarga juga ingin memenuhi
kewajiban sebagai anak untuk
menyembuhkan Bpk. S.

2 - Keluarga Tn. S menurut riwayat penyakit Ketidakefekti


keluarga saat ini adalah Bp. S (71 th) sedang fan
menderita katarak. Keluarga tidak tahu pemeliharaan
bagaimana prosedur prawatan sakit katarak kesehatan
dan pengobatan katarak setelah operasi yang
gratis.
- Keluarga Tn. S ingin sekali bisa
menyembuhkan sakit Bpk S yang terkena
katarak. Keluarga Tn. S selalu membantu dan
merawat Bpk S dalam segala aktivitas.
- Keluarga tidak mempunyai dana khusus
untuk kesehatan, pengobatan terhadap Bpk S
berhenti karena terhambat biaya
- Keluarga menganggap penyakit yang diderita
Bpk S sebagai penyakti yang serius, dan
berharap bisa segera disembuhkan. Namun
selama ini keluarga Tn. S terkendala oleh
biaya dan ketidaktahuan prosedur pemerintah
tentang pengobatan gratis terhadap Bpk S

3 - ventilasi dan pencahayaan kurang untuk Perilaku


kamar tidur, dapur, dan kamar mandi. kesehatan
- Tn. S dan Tn. N adalah seorang perokok cenderung
beresiko

XIII. Prioritas Masalah

Dx. I Pendapatan yang tidak memadai

Kriteria Perhitungan Score Pembenaran

3 1
- Sifat masalah /3 x 1 - Memerlukan tindakan
supaya tidak terjadi
resiko

- Kemungkinan 1
- Sumber daya keluarga
/2 x 2 1
masalah dapat minimal
diubah

- Potensial
1
masalah untuk /3 x 1 0,3 - Dapat diusahakan
dicegah menjadi lebih baik

1 1
- Menonjolnya /2 x 1 /2 - Keluarga mengetahui
masalah
Total 2,8
Score

Dx.2 Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan

Kriteria Perhitungan Score Pembenaran

3
- Sifat masalah /3 x 1 1 - Memerlukan tindakan
untuk segera diatasi

- Kemungkinan 1
/2 x 2 1 - Sumber daya keluarga
masalah dapat
minimal
diubah

- Potensial - Dapat diusahakan


3
masalah untuk /3 x 1 1 menjadi lebih baik
dicegah

2
- Menonjolnya /2 x 1 1 - Keluarga mengetahui
masalah

Total 4
Score
Dx. 3 Perilaku kesehatan cenderung beresiko

Kriteria Perhitungan Score Pembenaran

2 2/3
- Sifat masalah /3 x 1 - Memerlukan tindakan
untuk serga diatasi

- Kemungkinan 1
/2 x 2 1 - Sumber daya keluarga
masalah dapat
minimal
diubah

- Potensial
2 2
masalah untuk /3 x 1 /3
- Sifat sudah menetap
dicegah

2 1
- Menonjolnya /2 x 1 - Keluarga mengetahui
masalah

Total 3,2
Score

XIV. URUTAN PRIORITAS MASALAH

1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan


2. Perilaku kesehatan cenderung beresiko
3. Pendapatan yang tidak memadai

XV. Dx. Keperawatan


1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
2. Perilaku kesehatan cenderung beresiko
3. Pendapatan yang tidak memadai
XVI. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Dx Tujuan dan kriteria hasil Intervensi

1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x30 menit 1. Pendidikan kesehatan


diharapkan keluarga 2. Dukungan membuat keputusan tentang proses
1. Keluarga mampu mengenal masalah pengobatan katarak
2. Keluarga mampu mengetahui management penyakit 3. Bangun harapan dengan motivasi mendampingi proses
kronis (katarak) pengobatan
3. Keluarga mengetahui tentang proses penyakit katarak
4. Keluarga mampu memutuskan dan berpartisipasi dalam
memutuskan perawatan penyakit katarak
XVII. IMPLEMENTASI

You might also like