Professional Documents
Culture Documents
2 Resiko pola pernapasan Setelah dilakukan 1. Awasi frekuensi dan 1. Pernapasan dangkal dan cepat mungkin
tidak efektif b/d asites tindakan 3 x 24 kedalaman pernapasan adanya hipoksi
ditandai dengan jam klien akan 2. Auskultasi bunyi napas, 2. Menunjukan terjadinya komlikasi
Faktor resiko: tidak menunjukan catat kreles, mengi dan
- LP 75 cm pernapasan tidak ronki 3. Perubahan mental dapat menunjukan
- Nampak acites efektif dengan 3. Selidiki tingkat perubahan hipoksemia dan gagal pernapasan
- Klien Nampak kriteria : kesadaran
- Mempethankan 4. Ubah posisi dengan sering,
4. Membantu ekpansi paru dan mobilisasi secret
pola pernapasan dorong nafas dalam,
efektif latihan dan batuk
5. Menunjukan timbulnya infeksi
- Bebas dipsnoe dan 5. Awasi suhu
sianosis 6. Berikan tambahan O2
6. Untuk mencegah terjadinya hipoksia
3 Resiko cedera b/d asites Setelah dilakukan 1. Kaji tanda-tanda adnya 1. Traktus rectum paling biasa untuk sumber
ditandai sengan: tindakan 3 x 24 jam perdarahan perdarahan sehubungan dengan mukosa
- LP 75 cm klien akan tidak 2. Observasi adanya yang mudah rusak
- Nampak acites menunjukan petekie,perdarahan 2. KID subkut dapat terjadi sekunder
- HB terjadinya cedera 3. Awasi TTV terhadap gangguan factor pembekuan
dengan kriteria: 4. Catat perubahan tingkat 3. Peningkatan nadi dan penurunan TD dapat
- Mempertahankan kesadaran menunjukan kehilangan volume dalam
hemostatis dengan 5. Hindari mengejan saat sirkulasi, memerlukan evaluasi lanjut
tanpa perdarahan defekasi 4. Perubahan dapat menununjukan
- Menunjukan 6. Gunakan jarum kecil penurunan perfusi jaringan serebral
perilaku untuk injeksi sekunder terhadap hipovalemia
penurunan risiko 7. Awasi Hb/Ht dan faktor 5. Trauma minimal dapat menyebabkan
perdarahan perdarahan mukosa
6. Meminimalkan kerusakan jaringan,
. menurunkan risiko perdarahan
7. Indikator anemia, prdarahan aktif atau
terjadinya komplikasi
3
2
3
.