You are on page 1of 3

HUBUNGAN ASAM-BASA DENGAN GASTRITIS DAN KANKER

DISUSUN OLEH:
SINDY KUMALA SARI
NPM : 1102017218
KELAS : FKU B

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN UMUM


FAKULTAS KEDOKTERAN

Jl. Let. Jend.SupraptoCempakaPutih, Jakarta Pusat. DKI Jakarta. Indonesia. 10510


Telepon; +62 21 4206675

UNIVERSITAS YARSI
TAHUN 2017-2018
Nama : Sindy Kumala Sari
Npm : 1102017218
FKU-B

1. Apa hubungan antara asam-basa dan penyakit kanker?

Derajat keasaman dapat di ukur dengan pH. Kata pH adalah singkatan dari potential of
hydrogen. selain untuk mangukur derajat keasaman, pH juga digunakan untuk mengukur
keseimbangan asam dan basa dalam tubuh. Nilai pH sama dengan 7. Bila pH suatu zat lebih
tinggi dari 7, berarti makin bersifat basa atau Alkali, dan kaya akan oksigen. Bila pH suatu zat
lebih rendah dari 7, berarti bersifat asam dan mengandung lebih sedikit oksigen.
Apakah ada hubungan anatara pH tubuh dan kesehatan? Ternyata ada. Dalam kondisi sehat
dan normal, tubuh manusia bersifat basa atau Alkali dengan derajat keasaman atau pH sama
dengan 7,4. Dalam kondisi yang seperti ini,tubuh kita akan kuat menghadapi penyakit dan
kanker. Bila pH darah sudah menjadi asam maka darah menjadi kental, efek darah yang
mengental inilah yang menyebabkan menumpuknya berbagai Toxin (Racun) mengendap serta
membuat pompa darah (jantung) kerjanya menjadi lebih berat sehingga berpotensi munculnya
berbagai penyakit diantaranya : Stroke, Kolesterol,DarahTinggi, Diabetes, Gagal ginjal,
Tumor dll. Pada tingkat pH 6,9 tubuh mulai rentan terhadap infeksi virus yang umum seperti
demam, batuk, dan flu. Sel-sel kanker mulai tumbuh jika pH didalam tubuh 6,8. Mengapa
tubuh dapat menjadi asam dan bagaimana mencegahnya? Ini dapat terjadi karena kita
mengonsumsi makanan yang "membentuk asam" lebih banyak daripada makanan yang
"membentuk basa". Bila kita bnyak mengkonsumsi makanan yang membentuk asam, pH
tubuh juga akan turun dibawah 7,0. Makanan yang membentuk asam contohnya telur, daging,
makanan dan minuman manis, gorengan, minuman bersoda dll. Selain makanan, stress jua
dapat menurunkan pH tubuh dan menyebabkan tubuh menjadi sakit. Penurunan pH akibat
stress ini terjadi pada bagian tubuh tertentu. Misalnya lambung, tenggorokan, kepala,
pencernaan. Bila tress cukup berat, pH bisa turun lagi, sehingga memicu kanker.
Sebaliknya, bila kita terlalu banyak mengonsumsi mineral dan kalsium dalam jumlah yang
tidak seimbang sehingga tidak dapat diserap oleh tubuh secara optimal, akan menyebabkan
pH tubuh naik diatas 74. Salah satu penyakit yang mungkin timbul adalah pengapuran pada
tulang, terbentuknya batu ginjal yang bersifat basa, serta keracunan mineral.
2. Apakah hubungan antara asam-basa dan penyakit gastritis/maag?

Gastritis merupakan salah satu penyakit yang paling banyak dijumpai di klinik penyakit
dalam dan kehidupan sehari-hari. Gastritis adalah proses inflamasi pada mukosa dan
submukosa lambung atau gangguan kesehatan yang disebabkan oleh faktor iritasi dan
infeksi bakteri. Selain zat asam lambung, penyakit maag juga dapat disebabkan oleh
bakteri Helicobacter pylori, yaitu organisme renik. Ketika zat asam lambung tinggi,
bakteri lain akan mati, tapi bakteri Helicobacter pylori tidak mati, bahkan bertahan hidup
dan berkembang biak.

Bakteri Helicobacter pylori adalah bakteri yang tahan asam yang dapat hidup di pH 2
sampai 4. Jadi, bakteri ini tidak akan mati, ketika zat asam lambung tinggi. Bakteri ini
dapat membuat dinding lambung iritasi, sehingga mengakibatkan lambung mengalami
peradangan dan luka. Jadi, akan terasa perih di bagian ulu hati bagi orang yang
mengalaminya.

Gastritis atau dyspepsia atau istilah yang sering dikenal oleh masyarakat sebagai maag
adalah kumpulan gejala yang dirasakan sebagai nyeri terutama di ulu hati, orang yang
terserang penyakit ini biasanya sering mual, muntah, rasa penuh dan tidak nyaman.

Beberapa hal yang berpengaruh pada timbulnya dyspepsia, antara lain:

1. Pengeluaran asam lambung yang berlebihan.


2. Pertahanan dinding lambung yang lemah.
3. Infeksi helicobacter pylori (sejenis bakteri yang hidup di dalam lambung, dalam
jumlah kecil) ketika asam lambung yang dihasilkan lebih banyak, pertahanan
dinding lambung menjadi lemah, bakteri ini bisa bertambah banyak jumlah nya
karena bakteri ini bersarang dan berkembang biak dalam lapisan mucus perut dalam
suasana asam yang tinggi, apalagi disertai kebersihan makanan yang kurang.
4. Gangguan gerakan saluran cerna.
5. Stress psikologis.

You might also like