You are on page 1of 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat serta anugerah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan baik dan dalam bentuk yang
sederhana. Semoga Makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca mengenai pengetahuan dasar mengenai kesehatan.

Harapan saya semoga makalah ini menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, walaupun saya akui masih banyak kekurangan dalam penyajian makalah ini karena
ilmu yang saya miliki masih sangat kurang.

Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini, dari awal sampai akhir hingga menjadi sebuah makalah. saya
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk pembuatan makalah berikutnya,
saya ucapkan terima kasih.

Cililin, Oktober 2018

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap orang pasti menginginkan hasil penelitian/pekerjaannya sesuai dengan


harapannya. Maka dari itu dibutuhkan sebuah metode penelitian untuk memproses dan
menjalankannya. Metode adalah sebuah cara yang digunakan untuk melaksanakan suatu
pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki. Sedangkan penelitian adalah: usaha
untuk mengungkap dan menyingkap sebuah permasalahan sampai ke akar-akarnya. Maka
dengan pengertian ini dapat kita simpulkan bahwa metode penelitian adalah: sebuah cara untuk
mengungkap dan menyingkap permasalahan secara sistematis dan teratur sehingga akan
tercapainya hasil yang dikehendaki.
Penelitian ilmiah secara umum mengenal dua jenis penelitian, yaitu penelitian
dengan pendekatan kuantitatif atau penelitian kuantitatif dan penelitian dengan pendekatan
kualitatif atau penelitian kualitatif.
Di malakalah ini penulis mencoba menjelaskan tentang seputar pengertian
penelitian kualitatif dan kuantitatif serta langkah-langkah yang harus ditempuh.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian Kualitatif dan Kuantitatif?


2. Bagaimana langkah-langkahnya?
3. Apa/ dari proses berfikir secara induktif yang berkaitan dengan dinamika hubungan antar
fenomena yang diamati, dan senantiasa menggunakan logika ilmiah. Penelitian kualitatif tidak
berarti tanpa menggunakan dukungan dari data kuantitatif, tetapi lebih ditekankan pada
kedalaman berfikir formal dari peneliti dalam menjawab permasalahan yang dihadapi.[1]
Penelitian kualitatif bertujuan mengembangkan konsep sensitivitas pada masalah yang
dihadapi, menerangkan realitas yang berkaitan dengan penelusuran teori dari bawah dan
menerangkan pemahaman akan satu atau lebih dari fenomena yang dihadapi. Penelitian kualitatif
merupakan sebuah metode penelitian yang digunakan dalam mengungkap permasalahan dalam
kehidupan kerja organisasi pemerintah, swasta, kemasyarakatan, kepemudaan, perempuan,
olahraga, seni dan budaya, sehingga dapat dijadikan suatu kebijakan untuk dilaksanakan demi
kesejahteraan bersama.[2]
Menurut sugiyono (2005) masalah dalam penelitian kualitatif bersifat sementara,
tentative, dan berkembang atau berganti setelah peneliti berada di lapangan. Dalam penelitian
kualitatif akan terjadi tiga kemungkinan terhadap masalah yang akan diteliti oleh peneliti, yaitu:
(1) masalah yang dibawa oleh peneliti tetap, sejak awal sampai akhir penelitian sama, sehingga
judul proposal dengan judul laporan peneliti sama; (2) masalah yang dibawa peneliti setelah
memasuki penelitian berkembang, yaitu diperluas/diperdalam masalah yang telah disiapkan dan
tidak terlalu banyak perubahan sehingga judul penelitian cukup disempurnakan; dan (3) masalah
yang dibawa peneliti setelah memasuki lapangan berubah total sehingga harus mengganti
masalah, sebab judul proposal dengan judul penelitian tidak sama dan sehingga judulnya
diganti.[3]
Menurut Flick (2002) adalah keterkaitan spesifik pada studi hubungan social yang
berhubungan dengan fakta dari pluralisasi dunia kehidupan. Metode ini diterapkan untuk melihat
dan memahami subjek dan objek penelitian yang meliputi orang, lembaga berdasarkan fakta
yang tampil secara apa adanya. Melalui pendekatan ini akan terungkap gambaran mengenai
aktualisasi, realitas social, dan persepsi sasaran penelitian. Penelitian kualitatif dimaksudkan
untuk memahami perilaku manusia, dari kerangka acuan pelaku sendiri, yakni bagaimana pelaku
memandang dan menafsirkan kegiatan dari segi pendiriannya.[4]
Sedangkan menurut Bogdan dan Taylor (1990) adalah prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata. Kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
berperilaku yang dapat diamati yang diarahkan pada latar dan individu secara holistic (utuh).
Untuk itu, tidak diperbolehkan mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variable atau
hipotesis, tetapi memandang sebagai bagian dari sesuatu keutuhan.[5]
Imam Gunawan menyimpulkan di dalam bukunya Metode Penelitian Kualitatif Teori dan
Praktik, bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan
pemahaman yang mendalam tentang masalah-masalah manusia dan social, bukan
mendeksripsikan bagian permukaan dari suatu realitas sebagaimana dilakukan penelitian
kuantitatif dengan positivismenya. Penelitian menginterpretasikan bagaimana subjek
memperoleh makna dari lingkungan sekeliling, dan bagaimana makna tersebut mempengaruhi
perilaku mereka. Penelitian dilakukan dalam latar yang alami bukan hasil perlakuan atau
manipulasi variable yang dilibatkan.[6]
2. Prosedur dan Proses Penelitian Kualitatif
Prosedur penelitian kualitatif memiliki perbedaan dengan penelitian kuantitatif. Penelitian
kualitatif didesain secara longgar, tidak ketat sehingga dalam pelaksanaan penelitian berpeluang
mengalami perubahan dari apa yang telah direncanakan. Hal ini dapat terjadi bila perencanaan
ternyata tidak sesuai dengan apa yang dijumpai di lapangan. Meskipun demikian, kerja penelitian
mestilah merancang langkah-langkah kegiatan penelitian.
Imam Gunawan mengatakan di dalam bukunya “Metode Penelitian Kualitatif Teori dan
Praktik”: menurut sugiono (2007) terdapat tiga tahap utama dalam penelitian kualitatif yaitu:
a. Tahap deskripsi atau tahap orientasi ditahap ini peneliti mendeskripsikan apa yang dilihat,
didengar, dan dirasakan, kemudian peneliti baru mendata sepintas tentang informasi yang
diperolehnya.
b. Tahap reduksi ditahap ini peneliti mereduksi segala informasi yang diperoleh pada tahap
pertama untuk memfokuskan pada masalah tertentu; dan
c. Tahap seleksi pada tahap ini peneliti mengurai focus yang telah ditetapkan menjadi lebih rinci
kemudian melakukan analisis secara mendalam tentang focus masalah. Hasilnya adalah tema
yang dikonstruksi berdasarkan data yang diperoleh menjadi suatu pengetahuan, hipotesis, bahkan
teori terbaru.
Secara spesifik, ketiga tahap di atas dapat dijabarkan dalam tujuh langkah penelitian kualitatif,
yaitu: (1). Identifikasi masalah (2). Pembatasan Masalah (3). Penetapan fokus masalah (4).
Pelaksanaan penelitian (5). Pengolahan dan pemaknaan data (6). Pemunculan teori (7). Pelaporan
hasil penelitian (Sujana, 2001).[7]
B. Kuantitatif
1. Pengertian Kuantitatif
Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya
adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain
penelitiannya. Definisi lain menyebutkan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak
menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut,
serta penampilan dari hasilnya. Demikian pula pada tahap kesimpulan penelitian akan lebih baik
bila disertai dengan gambar, table, grafik, atau tampilan lainnya.
Menurut Sugiyono, metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi
atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Metode kuantitatif sering juga
disebut metode tradisional, positivistik, ilmiah/scientific dan metode discovery. Metode
kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan
sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut sebagai metode
positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini disebut sebagai metode
ilmiah (scientific) karena metode ini telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit,
empiris, obyektif, terukur, rasional dan sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery
karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini
disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan
statistik.
Penelitian kuantitatif merupakan studi yang diposisikan sebagai bebas nilai (value
free).Dengan kata lain, penelitian kuantitatif sangat ketat menerapkan prinsip-prinsip
objektivitas. Objektivitas itu diperoleh antara lain melalui penggunaan instrumen yang telah diuji
validitas dan reliabilitasnya. Peneliti yang melakukan studi kuantitatif mereduksi sedemikian
rupa hal-hal yang dapat membuat bias, misalnya akibat masuknya persepsi dan nilai-nilai
pribadi. Jika dalam penelaahan muncul adanya bias itu maka penelitian kuantitatif akan jauh dari
kaidah-kaidah teknik ilmiah yang sesungguhnya.
Selain itu metode penelitian kuantitatif dikatakan sebagai metode yang lebih menekankan
pada aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena sosial. Untuk dapat melakukan
pengukuran, setiap fenomena sosial di jabarkan kedalam beberapa komponen masalah, variable
dan indikator. Setiap variable yang di tentukan di ukur dengan memberikan simbol-simbol angka
yang berbeda–beda sesuai dengan kategori informasi yang berkaitan dengan variable tersebut.
Dengan menggunakan simbol–simbol angka tersebut, teknik perhitungan secara kuantitatif
matematik dapat di lakukan sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang belaku umum
di dalam suatu parameter. Tujuan utama dati metodologi ini ialah menjelaskan suatu masalah
tetapi menghasilkan generalisasi. Generalisasi ialah suatu kenyataan kebenaran yang terjadi
dalam suatu realitas tentang suatu masalah yang di perkirakan akan berlaku pada suatu populasi
tertentu. Generalisasi dapat dihasilkan melalui suatu metode perkiraan atau metode estimasi yang
umum berlaku didalam statistika induktif. Metode estimasi itu sendiri dilakukan berdasarkan
pengukuran terhadap keadaan nyata yang lebih terbatas lingkupnya yang juga sering disebut
“sample” dalam penelitian kuantitatif. Jadi, yang diukur dalam penelitian sebenarnya ialah
bagian kecil dari populasi atau sering disebut “data”. Data ialah contoh nyata dari kenyataan
yang dapat diprediksikan ke tingkat realitas dengan menggunakan metodologi kuantitatif
tertentu. Penelitian kuantitatif mengadakan eksplorasi lebih lanjut serta menemukan fakta dan
menguji teori-teori yang timbul.
2. Prosedur dan Proses Penelitian Kualitatif
Masing-masing peneliti mendefinisikan proses penelitian kuantitatif melalui aktifitas yang
berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Proses penelitian yang dimaksud adalah kerangka kerja
peneliti yang dimulai dari masalah sampai laporan penelitian. Walaupun pada dasarnya ada
perbedaan yang tidak prinsip, maka substansi proses penelitian kuantitatif terdiri dari aktivitas
yang berurutan sebagai berikut:

A. Mengeksplorasi, perumusan, dan penentuan masalah yang akan diteliti.


B. Mendesain model penelitian dan parameter penelitian.
C. Mendesain instrument pengumpulan data penelitian.
D. Melakukan pengumpulan data penelitian.
E. Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian.
F. Mendesain laporan hasil penelitian[8]
Penelitian kuantitatif dimulai dengan kegiatan menjajaki permasalahan yang akan
menjadi pusat perhatian peneliti. Kemudian peneliti mendefinisi serta memformulasikan masalah
penelitian dengan jelas dan sehingga mudah dimengerti. Setelah masalah penelitian
diformulasikan, maka didesain rancangan penelitian yaitu desain model penelitian. Desain inilah
yang nantinya menuntun pelaksanaan penelitian secara keseluruhan mulai dari awal sampai akhir
penelitian.[9]
Agar peneliti dapat melakukan pengumpulan data penelitian yang sesuai dengan tujuan
penelitian, maka perlu didesain instrument pengumpulan penelitian yang sesungguhnya
merupakan seperangkat alat perekam data penelitian di lapangan. Alat ini digunakan oleh
peneliti untuk menghimpun data di lapangan sesuai dengan bentuk instrument itu. Hasil-hasil
penelitian yang telah dihimpun kemudian dianalisis menggunakan alat analisis statistik untuk
menemukan kesimpulan-kesimpulan, beberapa di antaranya adalah kesimpulanmelalui pengujian
hipotesis Ho. Pada akhirnya, untuk dapat dimengerti, diketahui, dibaca orang lain, maka hasil
penelitian tersebut didesain dalam model sistematika tertentu yang disebut dengan laporan
penelitian.[10]

C. Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif


Di sini penulis akan menjelaskan perbedaan antara keduanya dengan menggunakan tabel,
agar lebih mudah untuk difahami.[11]
NO
PENELITIAN KUALITATIF PENELITIAN KUANTITATIF
1 Mengonstruksi realitas social, Mengukur fakta yang objektif
makna budaya
2 Berfokus pada proses interpretasi
Terfokus pada variable-variabel
dan peristiwa peristiwa
3Keaslian merupakan kunci Reliabilitas merupakan kunci
4 Nilai hadir dan nyata/tidak bebas
Bersifat bebas nilai
nilai
5 Terikat pada situasi/terikat pada
Tidak tergantung pada konteks
konsteks
6 Terdiri atas beberapa kasus atauTerdiri atas kasus atau subjek yang
subjek banyak
7 Bersifat analisis tematik Menggunakan analisis statistic
8 Peneliti memihak Peneliti tidak memihak
BAB III
KESIMPULAN
1. penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang
mendalam tentang masalah-masalah manusia dan social, bukan mendeksripsikan bagian
permukaan dari suatu realitalitas sebagaimana dilakukan penelitian kuantitatif dengan
positivismenya
Penelitian kuantitatif adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga
pembuatan desain penelitiannya. Definisi lain menyebutkan penelitian kuantitatif adalah
penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran
terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya.
2. Langkah-langkah penelitian kualitatif dan kuantitatif yaitu:
A. Kualitatif
1) Tahap deskripsi.
2) Tahap reduksi.
3) Tahap seleksi.
B. Kuantitatif
1) Mengeksplorasi, perumusan, dan penentuan masalah yang akan diteliti.
2) Mendesain model penelitian dan parameter penelitian.
3) Mendesain instrument pengumpulan data penelitian.
4) Melakukan pengumpulan data penelitian.
5) Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian.
6) Mendesain laporan hasil penelitian
3. Adapun perbedaan bisa dilihat di table di atas.
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, Imam, Metode Penelitian Kualitatif teori dan praktik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013)
Bungin, M. Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana, 2005)

[1] Imam Gunawan, metode Penelitian Kualitatif teori dan praktik, (Jakarta: Bumi Aksara,
2013), 80
[2] Ibid. 80-81
[3] Ibid. 81
[4] Ibid. 81-82
[5] Ibid 82
[6] Ibid. 85
[7] Ibid. 107-108

[8] M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana, 2005), 50


[9] Ibid
[10] Ibid
[11] Imam Gunawan, metode Penelitian Kualitatif …34-35
MAKALAH FARMASI

ANALISIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF

INDUSTRI FARMASI

Disusun Oleh :

Puja Nanda

XII . 2F

SMK MITRADHARMA CILILIN

2018

You might also like