You are on page 1of 3

DATA PENGAMATAN

Perwarnaan Kapsul Bakteri


No. Koloni Jenis Pewarnaan Warna Sel Vegetatif Warna kapsula

1 Langsung Ungu Tidak ada

Tak Langsung Transparan Tidak ada

2 Langsung Ungu Tidak ada

Tak Langsung Transparan Tidak ada

ANALISIS DATA
Pada praktikum kali ini dilakukan pewarnaan pada bakteri koloni untuk
mengetahui ada tidaknya kapsul.Bakteri koloni yang digunakan diambil di kantin FMIPA
Universitas Negeri Malang.Dalam percobaan ini dilakukan dua macam metode pewarnaan
yaitu metode langsung dan metode tidak langsung.

Koloni bakteri pertama, pada pewarnaan langsung bakteri terlihat berwarna


ungu dan tidak memiliki kapsul. Sedangkan bakteri koloni pertama pada pewarnaan secara
tidak langsung yang diwarnai oleh tinta cina menunujukkan bakteri tersebut tidak memiliki
kapsul dikarenakan bakteri tersebut berwarna bening / transparan .

Sementara pada koloni bakteri kedua pada pewarnaan langsung bakteri terlihat
berwarna ungu dan tidak memiliki kapsul. Pada bakteri koloni kedua pada pewarnaan secara
tidak langsung menunjukkan bakteri tersebut tidak memiliki kapsul dikarenakan bakteri
tersebut berwarna bening / transparan dan pewarnaan secara langsung nya bewarna ungu dan
tidak ada kapsul.Jadi semua bakteri yang telah terwarnai baik secara langsung dan tidak
langsung yang kelompok kami amati tidak memiliki kapsul.
PEMBAHASAN

Menurut Suarsini (2000) metode pewarnaan bakteri yang dipakai adalah pewarnaan
tak langsung dan pewarnaan langsung. Pewarnaan tak langsung sering disebut juga pewarnaan
negatif, artinya yang diwarnai bukan sel bakterinya melainkan latar belakang dari sediaan
bakteri. Sedangkan pewarnaan langsung disebut juga pewarnaan positif, artinya yang diwarnai
adalah langsung dikenai bakterinya. Seperti yang telah dilakukan dalam praktikum pewarnaan
kapsul bakteri ini pun juga menggunaan dua metode tersebut.

Lapisan lendir (kapsula) tersebut terdiri atas karbohidrat. Pada beberapa spesies
tertentu, lendir itu juga mengandung unsur N atau P. Lendir ini bukan merupakan bagian yang
integral dari sel melainkan hasil dari pertukaran zat. Lendir memberikan perlindungan terhadap
kekeringan, seakan- akan merupakan suatu ‘benteng’ untuk bertahan.bolehlah dipastikan
bahwa kebanyakan bakteri memiliki kapsula ini termasuk golongan bakteri yang ganas
(virulent) (Dwidjoseputro, 1978).

Berdasarkan hasil analisis data,koloni pada bakteri kami amati tidak memiliki kapsul
karena mungkin koloni bakteri kami tidak bersifat virulen ,seperti pendapat yang dikemukakan
oleh Utami (2012) bahwa kebanyakan bakteri mengeluarkan lendir pada permukaan selnya,
melapisi dinding sel. Jika lapisan lendir ini cukup tebal dan kompak, maka disebut dengan
kapsula. Pada beberapa jenis bakteri, adanya kapsula menunjukkan sifat virulen. Kapsula
bakteri tidak berwarna, sehingga perlu dilakukan pewarnaan khusus agar dapat diamati di
bawah mikroskop cahaya dengan jelas.

Kemungkinan yang membuat koloni bakteri kita tidak memiliki kapsul yaitu adanya
perbedaan struktur dinding sel pada masing-masing bakteri inilah yang akan menyebabkan
perbedaan reaksi pewarnaan dari bahan-bahan kimia yang diberikan sehingga warna yang
dihasilkan pun berbeda. Bakteri yang termasuk kedalam Gram negatif mempunyai struktur dan
komposisi dinding sel yang berbeda dengan bakteri Gram positif. Dinding sel bakteri Gram
negatif umumnya dindingnya lebih tipis dari dinding sel Gram positif. Bakteri Gram negatif
mengandung persentase lipid atau lemak pada dinding selnya lebih banyak dari dinding sel
bakteri gram positif (Kusnadi, 2003).

Selama perlakuan dengan alcohol 95%, lipid tersebut tertarik keluar sehingga menaikan
permeabilitas dinding sel. Akibatnya, kristal violet tertarik keluar sehingga bakterinya
kehilangan warna awal (warna ungu). Sedangkan pada bakteri Gram positif, dinding selnya
lebih sedikit mengandung lipid sehingga akan mengalami dehidrasi karena perlakuan dengan
alkohol 95%, sehingga ukuran pori-pori dan permeabilitas dinding sel menjadi berkurang dan
Kristal Violet tidak tercuci atau keluar dari dalam dinding sel, inilah yang menyebabkan
bakteri Gram positif tetap berwarna ungu, dinding berwarna kebiruan dan tidak terpengaruh.

Darkuni (2001) mengungkapkan bahwa kapsul bukan organ yang penting untuk
kehidupan sel, dan sel yang tidak mampu untuk membentuk kapsul masih dapat tumbuh secara
normal dalam medium. Akan tetapi kapsul berperan dalam penyesuaian terhadap lingkungan
hidupnya. Misalnya kapsul berperan dalam mencegah terhadap kekeringan, menghambat
terjadinya pencantelan baketriofag, bersifat antifagosit sehingga kapsul memberikan sifat
virulen bagi bakteri, atau kapsul dapat juga berfungsi untuk alat mencantelkan diri pada
permukaaan seperti yang di lakukan oleh Streptococcus mutans. Jadi koloni bakteri yang
kelompok kami amati merupan koloni bakteri yang bersifat virulen karena tidak memiliki
kapsul.

You might also like