Intoleransi Tujuan: Peningkatan 1. Tawarkan diet tinggi 1. Memberikan kalori aktivitas energi dan partisipasi kalori, tinggi protein bagi tenaga dan berhubungan dalam aktivitas (TKTP). protein bagi proses dengan Kriteria Hasil: 2. Berikan suplemen penyembuhan. kelelahan dan · - Melaporkan vitamin (A, B 2. Memberikan penurunan berat peningkatan kompleks, C dan K) nutrien tambahan. badan kekuatan dan 3. Motivasi pasien 3. Menghemat tenaga kesehatan pasien. untuk melakukan pasien sambil - Merencanakan latihan yang diselingi mendorong pasien aktivitas untuk istirahat untuk melakukan memberikan 4. Motivasi dan bantu latihan dalam batas kesempatan pasien untuk toleransi pasien. istirahat yang melakukan latihan 4. Memperbaiki cukup. dengan periode perasaan sehat · - Meningkatkan waktu yang secara umum aktivitas dan ditingkatkan secara dan percaya diri latihan bersamaan bertahap dengan bertambahnya kekuatan. - Memperlihatkan asupan nutrien yang adekuat dan menghilangkan alkohol dari diet. Perubahan suhu Tujuan: 1. Catat suhu tubuh 1. Memberikan dasar tubuh: Pemeliharaan suhu secara teratur. untuk deteksi hati hipertermia tubuh yang normal 2. Motivasi asupan dan evaluasi berhubungan Kriteria Hasil: cairan intervensi. dengan proses - Melaporkan suhu 3. Lakukan kompres 2. Memperbaiki inflamasi pada tubuh yang normal dingin atau kantong kehilangan cairan sirosis dan tidak es untuk menurunkan akibat perspirasi terdapatnya gejala kenaikan suhu tubuh. serta febris dan menggigil atau 4. Berikan antibiotik meningkatkan perspirasi. seperti yang tingkat - Memperlihatkan diresepkan. kenyamanan asupan cairan yang 5. Hindari kontak pasien. adekuat. dengan infeksi. 3. Menurunkan panas 6. Jaga agar pasien melalui proses dapat beristirahat konduksi serta sementara suhu evaporasi, dan tubuhnya tinggi. meningkatkan tingkat kenyaman pasien. 4. Meningkatkan konsentrasi antibiotik serum yang tepat untuk mengatasi infeksi. 5. Meminimalkan resiko peningkatan infeksi, suhu tubuh serta laju metabolik. 6. Mengurangi laju metabolik. Perubahan status Tujuan: Perbaikan 1. Motivasi pasien untuk 1. Motivasi sangat nutrisi, kurang status nutrisi makan makanan dan penting bagi dari kebutuhan Kriteria Hasil: suplemen makanan. penderita anoreksia tubuh · Memperlihatkan 2. Tawarkan makan dan gangguan berhubungan asupan makanan makanan dengan gastrointestinal. dengan yang tinggi kalori, porsi sedikit tapi 2. Makanan dengan anoreksia dan tinggi protein sering. porsi kecil dan gangguan dengan jumlah 3. Hidangkan makanan sering lebih gastrointestinal. memadai. yang menimbulkan ditolerir oleh · Mengenali selera dan menarik penderita makanan dan dalam penyajiannya. anoreksia. minuman yang 4. Pantang alkohol. 3. Meningkatkan bergizi dan 5. Pelihara higiene oral selera makan dan diperbolehkan sebelum makan. rasa sehat. dalam diet. 6. Pasang ice collar 4. Menghilangkan · Bertambah berat untuk mengatasi makanan dengan tanpa mual. “kalori kosong” memperlihatkan 7. Berikan obat yang dan menghindari penambahan diresepkan untuk iritasi lambung edema dan mengatasi mual, oleh alkohol. pembentukan muntah, diare atau 5. Mengurangi asites. konstipasi. citarasa yang tidak · Mengenali dasar 8. Motivasi enak dan pemikiran peningkatan asupan merangsang selera mengapa pasien cairan dan latihan makan. harus makan jika pasien 6. Dapat mengurangi sedikit-sedikit tapi melaporkan frekuensi mual. sering. konstipasi. 7. Mengurangi gejala · Melaporkan 9. Amati gejala yang gastrointestinal dan peningkatan selera membuktikan adanya perasaan tidak enak makan dan rasa perdarahan pada perut yang sehat. gastrointestinal. mengurangi selera · Menyisihkan makan dan alkohol dari dalam keinginan terhadap diet. makanan. · Turut serta dalam 8. Meningkatkan pola upaya memelihara defekasi yang higiene oral normal dan sebelum makan mengurangi rasa dan menghadapi tidakenak serta mual. distensi pada · Menggunakna abdomen. obat kelainan 9. Mendeteksi gastrointestinal komplikasi seperti yang gastrointestinal diresepkan. yang serius. · Melaporkan fungsi gastrointestinal yang normal dengan defekasi yang teratur. · Mengenali gejala yang dapat dilaporkan: melena, pendarahan yang nyata. Resiko cedera Tujuan: Pengurangan 1. Amati setiap feses 1. Memungkinkan berhubungan resiko cedera yang dieksresikan deteksi perdarahan dengan Kriteria Hasil: untuk memeriksa dalam traktus hipertensi · Tidak warna, konsistensi gastrointestinal. portal, memperlihatkan dan jumlahnya. 2. Dapat perubahan adanya 2. Waspadai gejala menunjukkan mekanisme perdarahan yang ansietas, rasa penuh tanda-tanda dini pembekuan dan nyata dari traktus pada epigastrium, perdarahan dan gangguan dalam gastrointestinal. kelemahan dan syok. proses · Tidak kegelisahan. 3. Mendeteksi tanda detoksifikasi memperlihatkan 3. Periksa setiap feses dini yang obat. adanya dan muntahan untuk membuktikan kegelisahan, rasa mendeteksi darah adanya perdarahan. penuh pada yang tersembunyi. 4. Menunjukkan epigastrium dan 4. Amati manifestasi perubahan pada indikator lain hemoragi: ekimosis, mekanisme yang epitaksis, petekie dan pembekuan darah. menunjukkan perdarahan gusi. 5. Memberikan dasar hemoragi serta 5. Catat tanda-tanda dan bukti adanya syok. vital dengan interval hipovolemia dan · Memperlihatkan waktu tertentu. syok. hasil 6. Jaga agar pasien 6. Meminimalkan pemeriksaan tenang dan resiko perdarahan yang negatif membatasi dan mengejan. untuk perdarahan aktivitasnya. 7. Memudahkan tersembunyi 7. Bantu dokter dalam insersi kateter gastrointestinal. memasang kateter kontraumatik untuk · Bebas dari untuk tamponade mengatasi daerah-daerah balon esofagus. perdarahan dengan yang mengalami 8. Lakukan observasi segera pada pasien ekimosis atau selama transfusi yang cemas dan pembentukan darah dilaksanakan. melawan. hematom. 9. Ukur dan catat sifat, 8. Memungkinkan · Memperlihatkan waktu serta jumlah deteksi reaksi tanda-tanda vital muntahan. transfusi (resiko ini yang normal. 10. Pertahankan pasien akan meningkat · Mempertahankan dalam keadaan puasa dengan istirahat dalam jika diperlukan. pelaksanaan lebih keadaan tenang 11. Berikan vitamin K dari satu kali ketika terjadi seperti yang transfusi yang perdarahan aktif. diresepkan. diperlukan untuk · Mengenali 12. Dampingi pasien mengatasi rasional untuk secara terus menerus perdarahan aktif melakukan selama episode dari varises transfusi darah perdarahan. esofagus) dan tindakan 13. Tawarkan minuman 9. Membantu guna mengatasi dingin lewat mulut mengevaluasi taraf perdarahan. ketika perdarahan perdarahan dan · Melakukan teratasi (bila kehilangan darah. tindakan untuk diinstruksikan). 10. Mengurangi resiko mencegah 14. Lakukan tindakan aspirasi isi trauma untuk mencegah lambung dan (misalnya, trauma : meminimalkan menggunakan a. Mempertahankan resiko trauma lebih sikat gigi yang lingkungan yang lanjut pada lunak, aman. esofagus dan membuang ingus b. Mendorong lambung. secara perlahan- pasien untuk 11. Meningkatkan lahan, membuang ingus pembekuan dengan menghindari secara perlahan- memberikan terbentur serta lahan. vitamin larut lemak terjatuh, c. Menyediakan yang diperlukan menghindari sikat gigi yang untuk mekanisme mengejan pada lunak dan pembekuan darah. saat defekasi). menghindari 12. Menenangkan · Tidak penggunaan tusuk pasien yang merasa mengalami efek gigi. cemas dan samping d. Mendorong memungkinkan pemberian obat. konsumsi pemantauan serta · Menggunakan makanan dengan deteksi terhadap semua obat kandungan kebutuhan pasien seperti yang vitamin C yang selanjutnya. diresepkan. tinggi. 13. Mengurangi resiko · Mengenali e. Melakukan perdarahan lebih rasional untuk kompres dingin lanjut dengan melakukan jika diperlukan. meningkatkan tindakan f. Mencatat lokasi vasokontriksi penjagaan tempat pembuluh darah dengan perdarahan. esofagus dan menggunakan g. Menggunakan lambung. semua obat. jarum kecil ketika 14. Meningkatkan melakukan keamanan pasien. penyuntikan. a. Mengurangi 15. Berikan obat dengan resiko trauma hati-hati; pantau efek dan samping pemberian perdarahan obat. dengan menghindari cedera, terjatuh, terpotong, dll. b. Mengurangi resiko epistaksis sekunder akibat trauma dan penurunan pembekuan darah. c. Mencegah trauma pada mukosa oral sementara higiene oral yang baik ditingkatkan. d. Meningkatkan proses penyembuhan e. Mengurangi perdarahan ke dalam jaringan dengan meningkatkan vasokontriksi lokal. f. Memungkinkan deteksi tempat perdarahan yang baru dan pemantauan tempat perdarahan sebelumnya. g. Meminimalkan perambesan dan kehilangan darah akibat penyuntikan yang berkali- kali. 15. Mengurangi resiko efek samping yang terjadi sekunder karena ketidakmampu an hati yang rusak untuk melakukan detoksifikasi (memetabolisa si) obat secara normal.
berhubungan rasa kenyamanan baring ketika pasien kebutuhan dengan agen Kriteria Hasil: mengalami gangguan metabolik dan injuri biologi · Mempertahankan rasa nyaman pada melindungi hati. (hati yang tirah baring dan abdomen. 2. Mengurangi membesar serta mengurangi 2. Berikan iritabilitas traktus nyeri tekan dan aktivitas ketika antipasmodik dan gastrointestinal dan asites) nyeri terasa. sedatif seperti yang nyeri serta · Menggunakan diresepkan. gangguan rasa antipasmodik dan 3. Kurangi asupan nyaman pada sedatif sesuai natrium dan cairan abdomen. indikasi dan resep jika diinstruksikan. 3. Memberikan dasar yang diberikan. untuk mendeteksi · Melaporkan lebih lanjut pengurangan rasa kemunduran nyeri dan keadaan pasien dan gangguan rasa untuk nyaman pada mengevaluasi abdomen. intervensi. · Melaporkan rasa 4. Meminimalkan nyeri dan pembentukan asites gangguan rasa lebih lanjut. nyaman jika terasa. · Mengurangi asupan natrium dan cairan sesuai kebutuhan hingga tingkat yang diinstruksikan untuk mengatasi asites. · Merasakan pengurangan rasa nyeri. · Memperlihatkan pengurangan rasa nyeri. - Memperlihatkan pengurangan lingkar perut dan perubahan berat badan yang sesuai. Pola napas yang Tujuan: Perbaikan 1. Tinggalkan bagian 1. Mengurangi tidak efektif status pernapasan kepala tempat tidur. tekanan abdominal berhubungan KriteriaHasil: 2. Hemat tenaga pada diafragma dan dengan asites · Mengalami pasien. memungkinkan dan restriksi perbaikan status 3. Ubah posisi dengan pengembangan pengembangan pernapasan. interval. toraks dan ekspansi toraks akibat · Melaporkan 4. Bantu pasien dalam paru yang aistes, distensi pengurangan menjalani maksimal. abdomen serta gejala sesak parasentesis atau 2. Mengurangi adanya cairan napas. torakosentesis. kebutuhan dalam rongga · Melaporkan a. Berikan dukungan metabolik dan toraks peningkatan dan pertahankan oksigen pasien. tenaga dan rasa posisi selama 3. Meningkatkan sehat. menjalani prosedur. ekspansi · Memperlihatkan b. Mencatat jumlah dan (pengembangan) frekuensi sifat cairan yang dan oksigenasi respirasi yang diaspirasi. pada semua bagian normal (12- c. Melakukan observasi paru). 18/menit) tanpa terhadap bukti 4. Parasentesis dan terdengarnya terjadinya batuk, torakosentesis suara pernapasan peningkatan dispnu (yang dilakukan tambahan. atau frekuensi denyut untuk · Memperlihatkan nadi. mengeluarkan pengembangan cairan dari rongga toraks yang toraks) merupakan penuh tanpa tindakan yang gejala menakutkan bagi pernapasan pasien. Bantu dangkal. pasien agar bekerja · Memperlihatkan sama dalam gas darah yang menjalani prosedur normal. ini dengan · Tidak mengalami meminimalkan gejala konfusi resiko dan atau sianosis. gangguan rasa nyaman. a. Menghasilkan catatan tentang cairan yang dikeluarkan dan indikasi keterbatasan pengembangan paru oleh cairan. b. Menunjukkan iritasi rongga pleura dan bukti adanya gangguan fungsi respirasi oleh pneumotoraks atau hemotoraks (penumpukan udara atau darah dalam rongga pleura).