Professional Documents
Culture Documents
RQA GENETIKA II
Disusun oleh:
JURUSAN BIOLOGI
Oktober 2018
A. RESUME
Genetika Populasi
Genetika Populasi adalah cabang dari ilmu genetik yang terfokus pada sifat
turun temurun yang muncul pada populasi (kumpulan dari individu). Populasi
genetik mempelajari tentang populasi konstitusi genetika yang berubah dari
generasi ke generasi berikutnya. Sifat turun-temurun berubah seiring dengan
peristiwa evolusi.
Polimorfisme DNA
Hanya sebagian kecil dari semua perbedaan dalam urutan DNA yang
tercermin dalam variasi protein. Perbedaan antara kodon yang sama tidak
mengubah asam amino yang dikodekan; dan 90% atau lebih dari DNA tidak
diterjemahkan menjadi protein. DNA yang tidak diterjemahkan termasuk urutan
intervensi (intron) antara daerah pengkode (ekson) serta urutan intergenik yang
memisahkan satu gen dari gen berikutnya.
Oleh karena itu, kita dapat menanyakan berapa banyak variasi genetik
(perbedaan dalam urutan DNA) yang ada di luar yang mempengaruhi urutan asam
amino dari protein (meskipun banyak dari variasi DNA tambahan ini mungkin
memiliki signifikansi yang kurang adaptif daripada variasi yang memodifikasi
urutan protein). Analisis restriksi endonuklease dan urutan DNA telah membuka
penyelidikan masalah ini. Kita dapat menyimpulkan, dengan cara perkiraan
sementara sampai lebih banyak data tersedia, bahwa heterozigositas nukleotida
rata-rata untuk gen struktural dan DNA urutan tunggal lainnya dari eukariota
kemungkinan sekitar 1 atau 2%.
B. QUESTION
1. Apa perbedaan dari model-model struktur populasi?
2. Apa perbedaan dari polimorfisme dan heterozigositas?
3. Mengapa polimorfisme suatu populasi disebut sebagai ukuran yang tidak
tepat dari variasi genetik?
4. Bagaimana kondisi yang diperlukan untuk membuat perkiraan variasi
genetik yang baik?
C. ANSWER
1. Menurut model klasik, kumpulan gen dari sebuah populasi terdiri dari
lokus-lokus, lokus pada alel tipe liar (normal) mempunyai frekuensi yang
sangat dekat dengan 1, ditambah beberapa alela yang muncul karena mutasi
tetapi tetap menjaga frekuensi rendah karena seleksi alami, sedangkan
menurut model keseimbangan, sering tidak ada alel tipe liar tunggal.
Sebagian besar lokus terdiri dari kesatuan alel dengan frekuensi yang
beraneka ragam. Oleh karena itu, beberapa individu bersifat heterozigot
pada sebuah proporsi besar lokus-lokus tersebut
2. Polimorfisme populasi merupakan ketidaktepatan kadar variasi genetik yang
disebabkan sedikitnya jumlah lokus polimorfik yang tidak sebanyak pada
lokus lainnya, sedangkan heterozigositas populasi merupakan kadar variasi
genetik yang lebih dominan oleh sebagian besar populasi secara genetik.
3. Polimorfisme suatu populasi merupakan ukuran yang tidak tepat dari variasi
genetik. Hal ini karena jumlah lokus yang sedikit polimorfik sama dengan
polimorfik. Sehingga Heterozigositas suatu populasi adalah ukuran variasi
genetik yang disukai oleh sebagian besar ahli genetika populasi. Ini adalah
ukuran variasi yang baik karena memperkirakan probabilitas bahwa dua alel
diambil secara acak dari populasi berbeda.
4. Terdapat dua kondisi yang diperlukan untuk membuat perkiraan variasi
genetik yang baik yaitu (1) sampel acak dari semua lokus gen, dan (2)
bahwa semua alel terdeteksi di setiap lokus.