Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
DOSEN PENGAWAS :
WARDIYAH M.SI, APT
LOKAL 2A
TAHUN 2016
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena berkat rahmatnya
kami dapat menyelesaikan laporan berjudul “Salep Mata Chloramphenicol”. Laporan ini
dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah teknologi sediaan steril.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
laporan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Dengan selesainya laporan ini diharapkan
mahasiswa dapat lebih mengenal lebih jauh tentang pembuatan sediaan steril khususnya salep
mata. Semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk semua yang membacanya dan dapat
dipahami dengan baik oleh mahasiswa farmasi khususnya. Kritik dan saran sangat diharapkan
untuk memperbaiki kekurangan dan kesalahan dalam laporan ini.
penyusun
Pemilihan dasar salep tergantung pada beberapa faktor seperti khasiat yang diinginkan,
sifat bahan obat yang dicampurkan, ketersediaan hayati, stabilitas dan ketahanan sediaan jadi.
Dalam beberapa hal perlu menggunakan dasar salep yang kurang ideal untuk mendapatkan
stabilitas yang diinginkan. Misalnya obat-obat yang cepat terhidrolisis, lebih stabil dalam
dasar salep hidrokarbon daripada dasar salep yang mengandung air, meskipun obat tersebut
lebih efektif dalam dasar mengandung air. (Ansel hal 502-505).
Salep dapat digunakan untuk berbagai keperluan, misalnya salep untuk mata. Infeksi
mata superfisial dapat diobati secara topical. Hampir semua kasus infeksi konjungtiva akut
dapat sembuh dengan sendirinya. Namun antibakteri tetes mata atau salep mata digunakan
bila diperlukan pengobatan. Salah satunya adalah salep mata kloramfenikol, yang memiliki
spectrum aktivitas yang luas dan merupakan obat pilihan untuk infeksi mata superfisial.
Contoh nama dagang salep mata chloramfenikol yang telah beredar dipasaran antara lain:
Kloramixin, Reco, Colme Eye, Colsancetine, Colain, Cendo Mycetin, Cendo Fenicol.
(IONI hal 732-737)
Struktur
Sterilisasi Filrasi
pH 4,5 – 7,5
C. Formulasi
Teori pendukung :
Chloramfenikol Oculentum ( Fornas hal 65 )
(Salep Mata Kloramfenikol)
Cloramfenikol 10 mg
Oculentum simplex ad 1g
Adeps lanae 6
Parafin liq 40 g
Kr :-
Ott :-
Perhitungan
= 22260 mg = 22,2 g
Penimbangan
1. Clorampenicol = 160 mg
2. Cetyl alcohol = 560 mg
3. Adeps lanae = 1340 mg
4. Parafin liq = 8900 mg
5. Vaselin flavum= 11,4 g
Kaca arloji,
1 pinset Flambir, 20' Watt 1 : 45
Spatula,
cawan
Oven 1500, 1 12.05 12.30
2 Basis salep Watt 1 : 155
jam
3 Wadah (tube) Oven 1700, 30' Watt 1 : 46 12.00 12.30
Sudip, tutup 11.58 12.28
Oven 1210, 15' Watt 1 : 77
4 tube
Perkamen
5 Stamfer + Bakar dengan 12.00 12.30
Watt 1 : 45
mortir Alkohol 95%
Berat isi salep kurang dari bobot seharusnya yaitu 5 gram kemungkinan karena banyak massa
salep yang tertinggal pada kertas perkamen dan mortir. Dari 5 sediaan salep yang dibuat
hanya 1 yang memenuhi bobot yang diminta.
E. PEMBAHASAN
Salep mata ini mengandung kloramfenikol yang berkhasiat sebagai antibiotik. Salep
mata ini dibuat dengan pembawa berupa basis salep yang disterilisasikan dengan teknik
aseptis karena zat aktif yang digunakan yaitu kloramfenikol tidak tahan panas dan
sediaannya disterilisasikan pada tahap awal pembuatan dan semua alat yang digunakan
harus sesuai cara sterilisasinya.
Setiap basis salep mata harus disaring karena terdapat partikel-partikel yang besar
yang dapat mengiritasikan mata. Basis yang akan digunakan dilebihkan 50% dari seluruh
bahan yang seharusnya untuk antisipasi kekurangan jumlah basis akibat tertinggal pada
kasa dan sebagainya. Basis yang digunakan adalah vaselin flavum bukan vaselin album
karena vaselin album telah mengalami proses pemutihan yang dikhawatirkan masih
mengandung bahan pemutih yang tertinggal dalam massa vaselin tersebut, sehingga
vaselin flavum lebih aman untuk mata yang merupakan organ yang sangat sensitive.
Paraffin liquid digunakan untuk memperbaiki konsistensi basis sehingga lebih lunak
dan memudahkan penggunaan. Adeps lanae digunakan untuk mempertahankan obat agar
bekerja lebih lama karena merupakan basis tipe w/o yang sulit untuk dicuci karena
sifatnya seperti lemak, sehingga obat akan tetap terdispersi sempurna.
Salep mata termasuk dosis ganda dan salep mata tidak perlu pengawet karena pada
basis salep pembawanya bukan air/aqua. Basis yang pembawanya air/aqua perlu
pengawet karena air merupakan media tempat tumbuhnya bakteri, jadi perlu antifungi.
Wadah yang digunakan adalah tube yang disterilkan terlebih dahulu dalam oven dengan
suhu 150ºc selama 1 jam. Tube yang digunakan terbuat dari logam, biasanya untuk zat
aktif yang tidak tersatukan dengan logam maka kertas perkamen dibiarkan tertinggal
dalam tube sebagai perintang antara zat aktif dengan tube, namun karena tidak ada data
bahwa kloramfenikol tidak tersatukan dengan logam maka saat pemasukan sediaan,
kertas perkamen dicabut dari tube.
G. DAFTAR PUSTAKA
Wattimena Jr. Dasar- Dasar Pembuatan Dan Resep – Resep Obat Suntik. 1968.
Bandung: Penerbit Ternate.
Ansel, Howard C, Ph.D. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi Keempat. 2008.
Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
Anonim. 2008. IONI (Infomatorium Obat Nasional Indonesia). Jakarta: Sagung Seto