Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Nyeri sebagai suatu sensori subjektif dan pengalaman emosional yang tidak
menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau
yang dirasakan dalam kejadian-kejadian dimana terjadi kerusakan. (Perry & Potter,
2005). Nyeri adalah alasan utama seseorang untuk mencari bantuan perawatan
kesehatan. Nyeri terjadi bersama banyak proses penyakit atau bersamaan dengan
beberapa pemeriksaan diagnostik atau pengobatan dan pembedahan. Nyeri sangat
mengganggu dan menyulitkan lebih banyak orang dibanding suatu penyakit
manapun (Brunner & Suddarth, 2002). Perawat berperan besar dalam
penanggulangan nyeri nonfarmakologis. Salah satu penanggulangan nyeri
nonfarmakologis yang mudah dalam mengatasi nyeri akibat kerusakan jaringan
akibat tindakan pembedahan adalah teknik relaksasi. Banyak teknik yang dapat
digunakan untuk mengurangi nyeri. Tapi pada penelitian ini yang digunakan adalah
teknik relaksasi nafas dalam dan pada pelaksanaannya dilakukan dengan posisi
yang nyaman, dengan lingkungan yang tenang, hal ini dimungkinkan karena
pengaruh relaksasi yang dapat menurunkan ketegangan otot dan meningkatkan
oksigenasi ke jaringan. Teknik relaksasi napas dalam adalah sebuah teknik yang
telah lama diperkenalkan untuk mengatasi nyeri terutama pada klien yang
mengalami nyeri kronis.
III. PEMBAHASAN
Manajemen nyeri yang merupakan kebutuhan yang menarik dan universal dalam
perawatan kesehtan. Meskipun kemajuan yang cukup, implikasi yang merugikan
fisiologis dan psikologi nyeri tidak berhasil tetap subtansial terselesaikan.
manajemen nyeri tidak efektif dapat menyebabkan penurunan tajam dalam hasil
klinis dan psikologis yang diinginkan dan kualitas keseluruhan hidup pasien.
Perawat berperan besar dalam penanggulangan nyeri nonfarmakologis. Salah satu
penanggulangan nyeri nonfarmakologis yang mudah dalam mengatasi nyeri akibat
kerusakan jaringan akibat tindakan pembedahan adalah teknik relaksasi. Kesehatan
Pedoman Praktek Klinis dari Amerika Pain Society merekomendasikan bahwa
pasien dan keluarga pasien menerima pendidikan nyeri selama kunjungan
presurgical yang termasuk penjelasan tentang prosedur pengobatan itu diharapkan
rutin. intervensi dan pilihan untuk meningkatkan rasa sakit termasuk obat sakit yang
tersedia dan kebutuhan untuk meningkatkan mobilitas progresif. teknik relaksasi
nafas dalam dan pada pelaksanaannya dilakukan dengan posisi yang nyaman,
dengan lingkungan yang tenang, hal ini dimungkinkan karena pengaruh relaksasi
yang dapat menurunkan ketegangan otot dan meningkatkan oksigenasi ke jaringan.
Teknik relaksasi napas dalam adalah sebuah teknik yang telah lama diperkenalkan
untuk mengatasi nyeri terutama pada klien yang mengalami nyeri kronis.
Pendidikan yang tepat dan pengobatan yang memadai pada klien nyeri juga dapat
menghasilkan hasil yang emosional positif pasien, seperti penurunan kecemasaan
dan depresi. Penialian nyeri pasien mengharuskan profesional menjadi
berpendidikan dalam mengenal pasien persepsi nyeri, pengalaman sebelumnya
dengan rasa sakit, pengetahuan saat sakit, keyakinan spiritual religius, dan sosial
budaya kompenen. wawasan perawataan saat pasien untuk nyeri, bersama dengan
jenis tertentu dari pasien akan menjalani penilaian nyeri hanya langkah pertama
dalam nyeri yang efektif pengelolaan, apa yang dilakuak dengan informasi yang
dapat membuat perbedaan yang ditandai untuk pasien. pengukuran dan pengobatan
nyeri harus sesuai untuk setiap pasien. Hasil dari masing-masing pasien
pengalaman nyeri bervariasi menurut risiko dan manfaat yang terkait dengan
berbagai analgesik yang diberikan. perlakuan yang berbeda, pendekatan harus
memandu terapi nyeri seperti pasien tanpa bergantung pada skala nyeri tersendiri.
penggunaan laporan diri pasien biasanya telah menang sebagai kompenen utama
dari rasa sakit yang komprehensif penilaian dan paling sering dilakuakn dengan
menggunakan rating skala numerik. Meskipun tidak ada satuan universal, diterima
alat penelitian nyeri metrik tersedia, menemukan bahwa rating skala numerik dan
skala analog visual sama-sama sensitif di klinik. The American Board of Family
Medicine dan Institusi of Medicine mengidentifikasi skala penilaian numerik
sebagai alat wajar untuk penyaringan sakit, konsisten dengan temuan sebelumnya.
Namun, peluang masih ada untuk menyusun alat sakit untuk lebih menggoda keluar
informasi tentang kualitas dan karakter dari pengalaman nyeri pasien.
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil beberapa penelitian menunjukan persis kesenjangan antara
pemahaman tentang patologi nyeri dengan pengobatan yang direkomondasikan.
nyeri telah diakui sebagai dasar hak asasi manusia oleh Health Organization Dunia.
inovasi progresif terkemuka telah terjadi dibeberapa model praktek medis,
mempokuskan perhatian pada kebutuhan untuk penelitian lebih lanjut. seperti
penelitian pada pengembangan obat nyeri yang lebih baru agar dengan sedikit efek
samping dan agresif pelaksanaan analgesik seimbang. untuk penanganan
manajemen nyeri diharapkan terhadap pasien nyeri akut perawat mengajarkan
teknik relaksasi berupa nafas dalam. Menarik napas dalam dan mengisi udara dalam
paru-paru dapat merelaksasikan otot-otot skelet yang mengalami spasme yang
disebabkan oleh insisi (trauma) jaringan pada saat pembedahan. Relaksasi otot-otot
ini akan meningkatkan aliran darah ke daerah yang mengalami spasme yang
disebabkan oleh insisi (trauma) jaringan pada saat pembedahan. Relaksasi otot-otot
ini akan meningkatkan aliran darah ke daerah yang mengalami trauma sehingga
mempercepat penyembuhan dan menurunkan (menghilangkan) sensasi nyeri.
Beberapa penelitian sudah membuktikan bahwa teknik relaksasi nafas dalam jika
dilakukan secara benar maka dapat mengurangi nyeri dengan skala ringan. Dengan
demikian tentunya sesuatu yang perlu untuk di aplikasikan dan diterapkan oleh
perawat mengenai cara untuk mengurangi nyeri ringan ialah dengan teknik
relaksasi nafas dalam.
V. DAFTAR PUSTAKA