Professional Documents
Culture Documents
A. PENGKAJIAN
1. BIODATA
a. Identitas Klien
Nama Klien : Tn. A
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat : Banjarsari Rt 01 Rw 04 Bakalan Jumapolo
Karanganyar
Umur : 71 Tahun
Agama : Katolik
Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Tidak Bekerja
b. Identitas penanggung jawab
Nama : Ny. M
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 46 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Banjarsari Rt 01 Rw 04 Bakalan Jumapolo
Karanganyar
Hubungan dengan Klien : Anak Klien
I. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Pasien mengeluh pada saat BAB keluar darah dari dubur
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan sejak ± 2 hari sebelum masuk rumah sakit klien
mengeluh pada saat BAB keluar darah berwarna merah segar, kemudian
keluarga membawa pasien ke IGD untuk dilakukan tindakan, setelah
sampai IGD dokter menyarankan untuk rawat inap di ruang teratai 2 pada
hari sabtu tanggal 27 oktober 2018. Lalu pada tanggal 30 oktober 2018
pukul 10:00 WIB pasien di lakukan pembedahan di RSUD Kabupaten
Karangnyar, setelah ± 4 jam pasien post operasi pasien mengeluh nyeri
pada anus, dank klien tampak gelisah klien mengatakan nyeri seperti
terbakar, rasanya panas, skala nyeri 5, pasien merintih kesakitan ekspresi
wajah merintih menahan nyeri, serta nyeri dirasakan terus menerus.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan ± 6 bulan yang lalu merasakan gatal dan nyeri pada
anus dan terdapat benjolan. Benjolan dapat keluar masuk, namun tidak
bisa masuk secara spontan, harus dengan cara manual (didorong dengan
tangan). Klien mempunyai riwayat asma ± 4 tahun yang lalu dan riwayat
Hipertensi.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan tidak ada keluarganya yang pernah menderita seperti
yang klien alami
Genogram
2
II. PENGKAJIAN POLA FUNGSI GORDON
1. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Klien menganggap bahwa kesehatan penting dalam kehidupannya,
biasanya saat klien sakit, klien berobat ke puskesmas.
3
4. Pola nutrisi metabolic
a. Pengkajian nutrisi (ABCD)
A (Antropometri)
BB: 60 kg IMT: 18,75 kg/m2 (18,5-22,9 kg/m2)
TB: 160 cm
B (Biomechanical)
Limfosit : 25,0 % (20-40%)
Hemoglobin : 12,3 g/dl (12-16g/dl)
Kreatinin : 0,95 mg/dl (0.5-1.2mg/dl)
Hematokrit : 40 % (37-47 %)
C (Clinical Sign)
Pasien KU cukup, kesadaran composmentis tidak ada tanda
klinis defisiensi nutrisi. Tidak terdapat stomatitis, tidak
terdapat kejang maupun lemah otot, tidak terdapat gondok pada
kelenjar endokrin dan pasien tampak tidak anemia.
D ( Diet)
Diet DL31700. Nasi 1 centong, ikan 1 potong, sayur 1
mangkok, (2-3 gelas/hari).
b. Pola Nutrisi
Sebelum sakit
1) Frekuensi
Makan 2-3x/hari. Minum ±2 gelas air putih/hari, minum teh
3x/hari.
2) Jenis
Nasi, ikan, ayam, tahu, tempe,
3) Porsi
Porsi sedang
4) Keluhan
Tidak ada
4
Selama sakit
1) Frekuensi
Makan 3x/hari, makan sedikit dan sering tidak habis. Minum air
putih ±1000cc
2) Jenis
Makanan yang disediakan rumah sakit yaitu nasi, lauk, buah-
buahan,susu, sayur.
3) Porsi
Pasien dapat menghabiskan satu porsi makanan dalam beberapa
tahap.
4) Keluhan
Tidak ada keluhan.
5. Pola Eliminasi
a. BAB
Sebelum sakit
1) Frekuensi BAB : ±1-2x/hari
2) Konsistensi : Lunak
3) Warna : kekuningan bercampur darah
4) Keluhan/kesulitan BAB : nyeri pada dubur
5) Penggunaan obat pencahar : Tidak ada
Selama sakit
5
Selama sakit
6
7. Pola konsep diri
a. Harga diri
Klien mengatakan hubungan dengan keluarga, teman-teman dan
tetangga baik.
b. Ideal diri
Pada saat dilakukan pengkajian, apakah klien mempunyai keinginan
atau cita-cita, klien menjawab ingin segera sembuh dari penyakitnya
sehingga bisa menemani cucunya dirumah.
c. Identitas diri
Pada saat dilakukan pengkajian, klien menyebutkan namanya yaitu A
d. Gambaran diri
Pada saat dilakukan pengkajian, apakah ada bagian tubuh yang tidak
disukai, klien mengatakan tidak ada, pasien merasa tidak masalah
dengan seluruh bagian tubuhnya.
e. Peran
Klien mengatakan klien seorang bapak dari anak-anaknya, dan seorang
suami dari alm isterinya.
8. Pola Koping
a. Selama masuk RS klien tidak dapat menemani cucunya dirumah dan
berkumpul anak-anak dirumah,
b. Pasien mengatakan tidak bisa bermain dengan cucunya dirumah
c. Pasien ingin segera sembuh sehingga dapat berkumpul keluarga di
rumah
d. Pasien biasanya mencoba menyelesaikan masalah dengan cara
berkomunikasi dengan anak dan keluarganya.
9. Pola seksual-reproduksi
-
7
b. Apakah klien punya teman dekat
Klien memiliki teman dekat di lingkungan tempat tinggalnya..
c. Siapa yang dipercaya untuk membantu klien jika ada kesulitan
Klien biasa meminta bantuan anaknya saat ada kesulitan seperti saat ia
dirawat di rumah sakit, anaknya dengan setia menunggu dan
mempersiapkan semua keperluan yang klien butuhkan selama
perawatan
d. Bagaimana keterlibatan klien dalam kegiatan masyarakat
Kadang-kadang klien mengikuti kerja bakti di lingkungan dekat rumah
bersama warga.
b. Tanda-tanda Vital :
1) Tekanan darah : 140/80 mmHg
2) Nadi
- Frekuensi : 95x/m
- Irama : Teratur
- Kekuatan : Teraba kuat
3) Pernafasan :
- Frekuensi : 20x/m
- Irama : Teratur
4) Suhu : 36,6oC
8
2. Pemeriksaan Head to Toe
a. Kepala
1) Bentuk dan ukuran kepala
Bentuk kepala simetris/mesochepal
2) Pertumbuhan rambut
Pertumbuhan rambut merata diseluruh kepala
3) Kulit kepala
Kulit kepala bersih, tidak ada lesi
b. Muka
1) Mata
a) Kebersihan : Mata klien bersih tidak ada kotoran
b) Fungsi penglihatan : Fungsi penglihatan klien baik, klien
bisa melihat perawat dan benda-benda
disekelilingnya dengan jelas
c) Palpebral : Kelopak mata normal, tidak ada lesi
ataupun pembengkakan
d) Konjungtiva : Konjungtiva tidak anemis
e) Sclera : Sklera agak keruh
f) Pupil : Mengecil saat disinari
g) Diameter ki/ka : Pupil isokor
h) Reflek terhadap cahaya : Mengecil saat
didekatkan dengan
cahaya
i) Penggunaan alat bantu penglihatan : Klien tidak
menggunakan alat bantu
penglihatan
2) Hidung
a) Fungsi penghidu : Baik
b) Secret : Tidak ada sekret yang keluar pada
hidung klien
c) Nyeri sinus : Tidak ada nyeri pada sinus
d) Polip : Tidak terdapat polip pada saluran
pernapasan
e) Napas cuping hidung : Tidak terdapat nafas cuping hidung
9
3) Mulut
a) Kemampuan bicara : Klien dapat berbicara dengan baik
b) Keadaan bibir : Tidak ada lesi
c) Selaput mukosa : Lembab
d) Warna lidah : Merah muda
e) Keadaan gigi : Beberapa gigi klien ada yang tanggal
f) Bau nafas : Bau nafas normal
g) Dahak : Tidak ada dahak/batuk
4) Gigi
a) Jumlah : Gigi berjumlah 30 buah
b) Kebersihan : Bersih
c) Masalah : Gigi ada yang hilang
5) Telinga
a) Fungsi pendengaran : Baik
b) Bentuk : Simetris antara kanan dan kiri
c) Kebersihan : Bersih
d) Serumen : Tidak ada sekret yang keluar
e) Nyeri telinga : Tidak ada nyeri telinga
6) Lain-lain
Wajah pasien tampak meringis
c. Leher
1) Bentuk : Normal
2) Pembesaran tyroid : Tidak ada pembengakakn tyroid
3) Kelenjar getah bening : Tidak ada pembengkakan kelenjar
getah bening
4) Nyeri waktu menelan : Tidak ada nyeri saat menelan
5) JVP : Tidak ada tanda-tanda peningkatan JVP
d. Dada
1) Paru-paru
a) Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris, tidak
terdapat lesi
b) Palpasi : Tidak teraba tonjolan, vocal vremitus
teraba diseluruh lapang paru
c) Perkusi : Sonor disemua lapang paru
10
d) Auskultasi : Suara nafas vesikuler
2) Jantung
a) Inspeksi : Ictus cordis tidak nampak
b) Palpasi : HR klien 90x/m
c) Perkusi : Tidak ada pembesaran pada jantung
klien
d) Auskultasi : Suara jantung S1 dan S2 tunggal
e. Abdomen
1) Inspeksi : Tidak tampak ada pembesaran, tidak
ada lesi
2) Auskultasi : Bising usus 8/menit
3) Perkusi : Timpani
4) Palpasi : tidak terdapat nyeri
f. Genitalia
Kedaan genitalia bersih, terpasang kateter ukuran 16, tidak terdapat
lesi
g. Anus dan rectum
Terdapat luka bekas operasi, tertutup perban.
h. Ektremitas
1) Atas
- Kekuatan otot kanan dan kiri : Normal
- ROM kanan dan kiri : ROM aktif, klien dapat
menggerakkan tanpa bantuan
perawat
- Perubahan bentuk tulang : Tidak ada
- Pergerakan sendi bahu : Normal
- Perabaan akral : Hangat
- Pitting edema : Kembali<2 detik
- Terpasang infus : Pada tangan kanan
2) Bawah
- Kekuatan otot kanan dan kiri : Normal
- ROM kanan dan kiri : ROM aktif, klien dapat
menggerakkan ekstrimitas
bawah tanpa bantuan perawat
11
- Perubahan bentuk tulang : Tidak ada
- Varises : Tidak terdapat varises
- Perubahan Akral : Akral hangat
- Pitting edema : Tidak ada edema, kulit kembali
<2 detik
i. Integumen :
Kulit kuning langsat, tidak terdapat lesi, tidak ada kerusakan integritas
kulit. Terdapat luka post operasi pada anus.
2. Pemeriksaan diagnostik
Tanggal pemeriksaan 30 Oktober 2017
Jenis pemeriksaan Hasil pemeriksaan
Rongent Thorax Kesan:
Cor dalam batas normal
Paru tak tampak kelainan
12
V. TERAPI MEDIS
Hari/tanggal Jenis terapi Dosis Golongan Fungsi
kandungan
29 oktober Cairan IV :
2018 RL 20 tpm Na, K, Cl, basa Mengganti
cairan yang
hilang karena
dehidrasi
Obat Parenteral :
Inj. Ranitidin 50 Histamin Menghambat
mg/12 antagonis kerja histamin
jam reseptor H2 secara kompetitif
dan dapat
mengurangi
sekresi asam
lambung
B. DATA FOKUS
Data Subjektif Data Objektif
Pasien mengatakan sejak ± 2 hari Terdapat luka operasi di anus
sebelum masuk rumah sakit klien Pasien tampak meringis akibat nyeri
mengeluh pada saat BAB keluar darah post operasi
berwarna merah segar. Aktivitas pasien dibantu keluarga
PQRST pasien tampak meringis kesakitan
P : nyeri akibat post operasi Pasien tampak gelisah
Q : Nyeri seperti terbakar TTV:
R : Nyeri pada anus
TD : 140/80 mmHg
S : Skala nyeri 5 (nyeri sedang)
N : 95 x/m
T : Nyeri yang dirasakan terus
RR : 20 x/m
menerus, nyeri bertambah saat duduk
T : 36,6oC
atau bergerak berlebihan
Hasil Laboratorium:
13
- Pasien mengatakan nyeri pada Limfosit : 25,0 % (20-40%)
anusnya Hemoglobin : 12,3 g/dl (12-
- Pasien mengatakan aktivitasnya 16g/dl)
dibantu keluarga Kreatinin : 0,95 mg/dl (0.5-
- pasien mengatakan tidak bisa 1.2mg/dl)
beraktivitas sendiri Hematokrit : 40 % (37-47 %)
Leukosit : 11.27 u/L ( 4.4-11.3)
IMT: 18,75 (18,5-22,9 kg/m2)
C. ANALIS DATA
Nama : Tn. A No.CM : 00310767
Umur : 71 tahun Dx.Medis : post op Hemoroidectomy
No Hari/tanggal Data focus Masalah Etiologi Diagnosa
/jam
1 Senin 29 DS : Nyeri Akut Agen injury Nyeri akut
oktober 2018 - Pasien Fisik berhubunga
mengatakan n dengan
sejak ± 2 hari agen injury
fisik.
sebelum masuk
rumah sakit klien
mengeluh pada
saat BAB keluar
darah berwarna
merah segar.
- Pasien
mengatakan
nyeri pada
anusnya
- PQRST
P : nyeri akibat post
operasi
Q : Nyeri seperti
terbakar
R : Nyeri pada anus
S : Skala nyeri 5
(nyeri sedang)
T : Nyeri yang
dirasakan terus
menerus, nyeri
bertambah saat duduk
atau bergerak
berlebihan
14
DO :
-Pasien tampak meringis
akibat nyeri post operasi
-Pasien tampak gelisah
TTV:
TD : 140/80 mmHg
N : 95 x/m
RR : 20 x/m
T : 36,6oC
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injury fisik.
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri post operasi
3. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasive
15
E. RENCANA KEPERAWATAN/INTERVENSI
Nama : Tn. A No.CM : 00310767
Umur : 71 tahun Dx.Medis : post op Hemoroidectomy
16
kelelahan, keadaan
monoton dan kurang
pengetahuan
6. Pilih dan
implementasikan
tindakan yang
beragam
(farmakologi)
2 Senin 29 Hambatan Setelah dilakukan 1. Monitoring vital
oktober 2018 mobilitas fisik tindakan keperawatan sign sebelum
berhubungan selama 3x24 jam dan sesudah
dengan luka diharapkan pasien
latihan
post operasi dapat berktivitas
kembali. Dengan 2. Konsultasikan
kriteria hasil : dengan terapi
1. Klien meningkat fisik tentang
dalam aktivitas rencana
fisik ambulasi sesuai
2. Mengerti tujuan kebutuhan
dari peningkatan 3. Bantu klien
mobilitas menggunakan
3. Memverbalisasikan tongkat saat
dalam perasaan berjalan dan
dalam cegah terhadap
meningkatkan cedera
kekuatan dan 4. Ajarkan pasien
kemampuan atau tenaga
berpindah dan kesehatan lain
berjalan. tentang teknik
ambulasi
5. Kaji
kemampuan
mobilisasi
6. Latih pasien
dalam
pemenuhan
kebutuhan
ADLs secara
mandiri sesuai
kemampuan
7. Damping dan
bantu pasien
saat mobilisasi
dan bantu
17
pemenuhan
kebutuhan
ADLs
8. Ajarkan pasien
bagaimana
merubah posisi
dan berikan
bantuan jika
diperlukan.
9. Menjelaskan
kepada pasien
dan keluarga
manfaat dan
tujuan
dilakukannya
latihan sendi
10. Edukasi pasien
tentang
pentingnya
postur tubuh
yang benar
untuk mencegah
kelelahan
dengan cara
menganjurkan
pasien miring
kanan-kiri dan
mengajarkan
posisi duduk
ditempat tidur.
11. Lakukan latihan
ROM Aktif pada
ekstrimitas
bawah.
12. Lakukan
pengkajian nyeri
PQRST pada
klien.
18
kriteria hasil : sebelum dan
1. faktor resiko infeksi sesudah
hilang tindakan
2. tidak ada tanda- keperawatan
tanda infeksi yang 4. gunakan baju,
muncul sarung tangan
sebagai alat
pelindung
5. ganti letak iv
line dan dressing
sesuai dengan
petunjuk umum
6. gunakan kateter
untuk
menurunkan
infeksi kandung
kemih
7. tingkatkan
intake nutsisi
8. monitor tanda-
gejala infeksi
9. inspeksi kulit,
membrane
mukosa
terhadap
kemerahan
panas, drainase
10. monitor adanya
luka
11. dorong istrahat
12. ajarkan pasien
dan keluarga
tentang tanda-
gejala infeksi
13. kolaborasi obat
antibiotic
dengan dokter
19
F. TINDAKAN KEPERAWATAN/IMPLEMENTASI
Nama : Tn. A No.CM : 00310767
Umur : 71 tahun Dx.Medis : post op Hemoroidectomy
Hari/tgl/jam No. Implementasi Respon TTD
Dx
Selasa, 30 1 1. Melakukan observasi terhadap S : klien mengatakan
oktober 2018 perubahan status nyeri melalui nyeri pada anus setelah
raut wajah klien operasi
(10:00)
O : klien tampak
meringis kesakitan
2. Melakukan pengkajian nyeri S: klien mengatakan
PQRST pada klien nyeri pada anus
(10:15) PQRST:
P : nyeri akibat post
operasi
Q : Nyeri seperti
terbakar
R : Nyeri pada anus
S : Skala nyeri 5
(nyeri sedang)
T : Nyeri yang
dirasakan terus
menerus, nyeri
bertambah saat duduk
atau bergerak
berlebihan
O: Pasien tampak
meringis dan sesekali
rewel dengan anaknya
3. Menanyakan skala S : klien mengatakan
ketidaknyamanan pada pasien ketidaknyamanan skala 5
terkait nyeri yang dirasakan O : klien tampak
meringis kesakitan
(10:20)
4. Mengajarkan klien untuk S : klien mengatakan
melakukan Teknik relaksasi nyerinya sedikit
berupa napas dalam saat nyeri berkurang setelah
melakukan Teknik nafas
dirasakan oleh klien
dalam dan distraksi
(10:25) relaksasi
O : klien mampu
melakukan napas dalam
dengan baik
20
5. Memberikan terapi farmakologi S : klien mengatakan
untuk meringankan nyeri, masih nyeri pada anus
pemberian obat catorolac 30
O : klien sudah diberikan
mg/12 jam
injeksi ketorolac 30 mg
(10:45) Klien tampak lebih rileks
21
berlebihan
O: Pasien tampak
meringis dan sesekali
rewel dengan anaknya
Selasa, 30 3 1. Memberika injeksi S: -
oktober 2018 ceftriaxone 1000 mg/12 jam
(10:45) O: injeksi ceftriaxone 1
gr diberikan via IV line
dan tidak ada tanda-tanda
alergi.
22
DATA FOKUS (31 Oktober 2018)
Subjektif Objektif
Pasien mengatakan nyeri mulai berkurang - Terdapat luka operasi di anus
PQRST - Pasien rileks
P : nyeri akibat post operasi - Aktivitas pasien dibantu minimal
Q : Nyeri seperti terbakar - TTV:
R : Nyeri pada anus TD : 130/90 mmHg
S : Skala nyeri 3 (nyeri ringan) N : 94 x/m
T : Nyeri yang dirasakan terus menerus, RR : 18 x/m
- Pasien mengatakan nyeri pada anusnya T : 36,5oC
mulai berkurang
- Pasien mengatakan sudah mampu
melakukan aktivitasnya seperti duduk
ditempat tidur
G. TINDAKAN KEPERAWATAN/IMPLEMENTASI
Nama : Tn. A No.CM : 00310767
Umur : 71 tahun Dx.Medis : post op Hemoroidectomy
Hari/tgl/jam No. Implementasi Respon TTD
Dx
Rabu, 31 1 1. Melakukan observasi S : klien mengatakan nyeri
Oktober terhadap perubahan status pada anus setelah operasi
2018 nyeri melalui raut wajah sudah berkurang
klien
(14:00)
O : klien tampak rileks
2. Melakukan pengkajian S: klien mengatakan nyeri
nyeri PQRST pada klien pada anus
(14:30) PQRST:
P : nyeri akibat post
operasi
Q : Nyeri seperti
terbakar
R : Nyeri pada anus
S : Skala nyeri 3 (nyeri
ringan)
T : Nyeri yang
dirasakan terus
menerus,
O: pasien tampak rileks
nyeri berkurang
23
3. Menanyakan skala S : klien mengatakan
ketidaknyamanan pada pasien ketidaknyamanan skala 3
terkait nyeri yang dirasakan
O : klien tampak rileks
(14:35)
4. Mengajarkan klien untuk S : klien mengatakan
melakukan Teknik relaksasi nyerinya berkurang setelah
berupa napas dalam saat nyeri melakukan Teknik nafas
dalam dan distraksi
dirasakan oleh klien
relaksasi
(14:40)
O : klien terus
mengaplikasikan teknik
nafas dalam dengan baik
5. Memberikan terapi S : klien mengatakan nyeri
farmakologi untuk berkurang pada anus
meringankan nyeri, pemberian
O : klien sudah diberikan
obat catorolac 30 mg/12 jam
injeksi ketorolac 30 mg
(17:00) Klien tampak lebih rileks
24
2. Monitoring tanda & gejala S: -
infeksi beupa kalor, dolor,
rubor, tumor dan fungsio O: tanda infeksi mulai
berkurang
laesa setiap saat
(15:30)
H. EVALUASI
Nama : Tn. A No.CM : 00310767
Umur : 71 tahun Dx.Medis : post op Hemoroidectomy
No. Hari/tgl/jam Evaluasi TTD
DX
1 selasa 30 S:
oktober 2018 - Pasien mengatakan nyerinya sudah berkurang
(11:30) - PQRST:
P : nyeri akibat post operasi
Q : Nyeri seperti terbakar
R : Nyeri pada anus
S : Skala nyeri 5 (nyeri sedang)
T : Nyeri yang dirasakan terus menerus, nyeri bertambah
saat duduk atau bergerak berlebihan
O:
- Pasien tampak lebih rileks
- TTV
TD : 140/70 mmHg
N : 94 x/m
RR : 19 x/m
T : 36,6oC
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5
2 Selasa 30 S:
oktober 2018 - Pasien mengatakan sudah bisa miring kanan kiri
(11:30) walaupun masih dibantu keluarga
O:
- Pasien tampak miring ke kiri
A: Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi 3,4
25
3 Selasa 30 S: -
oktober 2018 O:
(11:30) - Luka belum mengalami perbaikan, tampak kemerahan
dan berdarah
1 Rabu, 31 S:
oktober 2018 - Pasien mengatakan nyerinya berkurang
(17:45) - PQRST:
P : nyeri akibat post operasi
Q : Nyeri seperti terbakar
R : Nyeri pada anus
S : Skala nyeri 3 (nyeri ringan)
T : Nyeri yang dirasakan Kadang-kadang, nyeri bertambah
saat duduk atau bergerak berlebihan
A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi
- Pasien Rencana pulang
- Persiapkan dischard planning
- Kontrol ke poliklinik buat perawatan luka
2 Rabu, 31 S:
oktober 2018 - Pasien mengatakan sudah bisa duduk tanpa dibantu
(17:50) keluarga
O:
- Pasien tampak duduk ditempat tidur
A: Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
- Pasien Rencana pulang
- Persiapkan dischard planning
- Kontrol ke poliklinik buat perawatan luka
3 Rabu, 31 S: -
oktober 2018 O:
(17:55) - Luka tampak mengalami perbaikan, dan tertutup kassa.
Tidak ada tanda-tanda infeksi
A: Masalah teratasi
P :Hentikan intervensi
- Pasien Rencana pulang
- Persiapkan dischard planning
- Kontrol ke poliklinik buat perawatan luka
26
27