Professional Documents
Culture Documents
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/3
1. Pengertian Epilepsi merupakan suatu keadaan yang ditandai oleh bangkitan epilepsi
berulang berselang lebih dari 24 jam yang timbul tanpa provokasi.
4. Referensi Permenkes no. 5 tahun 2014 tentang Panduan Klinis bagi Dokter di
Fasyankes Primer.
5. Prosedur/ a. Petugas menanyakan keluhan dan gejala yang dirasakan oleh pasien
Langkah- b. Mencatat hasil anamnesa di kartu status pasien
Langkah c. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan tanda-tanda vital meliputi:
keadaaan umum, tekanandarah, tensi, nadi, berat badan, suhu tubuh,
pemeriksaankepala/leher, dada, perutdanektremitas
d. Penegakan diagnosisEpilepsi
e. Penatalaksanaan :
1. OAE diberikan bila:
a. Diagnosis epilepsi sudah dipastikan
b. Pastikan faktor pencetus dapat dihindari (alkohol, stress, kurang
tidur, dan lain-lain)
c. Terdapat minimum 2 bangkitan dalam setahun
d. Penyandang dan atau keluarganya sudah menerima penjelasan
terhadap tujuan pengobatan
e. Penyandang dan/atau keluarganya telah diberitahu tentang
kemungkinan efek samping yang timbul dari OAE
2. Terapi dimulai dengan monoterapi menggunakan OAE pilihan
sesuai dengan jenis bangkitan (tabel 3) dan jenis sindrom epilepsi:
3. Dosis OAE diberikan dari dosis yang terendah dinaikkan sampai
dosis efektif atau timbul efek samping.
4. Bila pada penggunaan dosis maksimum OAE tidak dapat
mengontrol bangkitan, maka dapat dirujuk kembali untuk
mendapatkan penambahan OAE kedua. Bila OAE kedua telah
mencapai kadar terapi, maka OAE pertama diturunkan bertahap
(tapering off) perlahan-lahan.
8. Rekaman Historis