You are on page 1of 3

EPILEPSI

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/3

PUSKESMAS Dr. HERMANSYAH, MM


BALONG NIP.19681004200212 1 004

1. Pengertian Epilepsi merupakan suatu keadaan yang ditandai oleh bangkitan epilepsi
berulang berselang lebih dari 24 jam yang timbul tanpa provokasi.

2. Tujuan Sebagai bahan acuan bagi petugas dalam menerapkan langkah-langkah


penatalaksanaan penyakit epilepsi dalam rangka peningkatan mutu dan
kinerja di Puskesmas Balong

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Balong Nomor : 188.4/177/405.09.20/2016


tentang Standar Layanan Klinis.

4. Referensi Permenkes no. 5 tahun 2014 tentang Panduan Klinis bagi Dokter di
Fasyankes Primer.

5. Prosedur/ a. Petugas menanyakan keluhan dan gejala yang dirasakan oleh pasien
Langkah- b. Mencatat hasil anamnesa di kartu status pasien
Langkah c. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan tanda-tanda vital meliputi:
keadaaan umum, tekanandarah, tensi, nadi, berat badan, suhu tubuh,
pemeriksaankepala/leher, dada, perutdanektremitas
d. Penegakan diagnosisEpilepsi
e. Penatalaksanaan :
1. OAE diberikan bila:
a. Diagnosis epilepsi sudah dipastikan
b. Pastikan faktor pencetus dapat dihindari (alkohol, stress, kurang
tidur, dan lain-lain)
c. Terdapat minimum 2 bangkitan dalam setahun
d. Penyandang dan atau keluarganya sudah menerima penjelasan
terhadap tujuan pengobatan
e. Penyandang dan/atau keluarganya telah diberitahu tentang
kemungkinan efek samping yang timbul dari OAE
2. Terapi dimulai dengan monoterapi menggunakan OAE pilihan
sesuai dengan jenis bangkitan (tabel 3) dan jenis sindrom epilepsi:
3. Dosis OAE diberikan dari dosis yang terendah dinaikkan sampai
dosis efektif atau timbul efek samping.
4. Bila pada penggunaan dosis maksimum OAE tidak dapat
mengontrol bangkitan, maka dapat dirujuk kembali untuk
mendapatkan penambahan OAE kedua. Bila OAE kedua telah
mencapai kadar terapi, maka OAE pertama diturunkan bertahap
(tapering off) perlahan-lahan.

f. Konseling dan Edukasi


g. Kriteria Rujukan :
Setelah diagnosis epilepsi ditegakkan maka pasien segera dirujuk ke
pelayanan kesehatan sekunder yang memiliki dokter spesialis
neurologi.
6. Diagram Alir
Anamnesa &
pemeriksaan fisik Kartu RM

Pemeriksaan tanda Kartu RM


vital dan general

Penegakan diagnosis Epilepsi

KIE Form Informed


consent

Rujuk Rumah sakit Form Rujukan


yang memiliki consent
spesialis neurologi

7. Unit Terkait a. UGD


b. Klinik Umum
c. Klinik Lansia
d. Klinik KIA

8. Rekaman Historis

No Halaman Yang Diubah Perubahan Diberlakukan


Tanggal

You might also like