Professional Documents
Culture Documents
B. Faktor Penghambat
a) Media Sosial
Di era globalisasi seperti sekarang ini . Keberadaan media sosial memberikan pengaruh yang
besar terhadap siswa, sebagaimana isu - isu yang berkembang belakangan ini khususnya
mengenai toleransi.
Berbagai pihak memanfaatkan kesempatan ini untuk mengadu domba antar berbagai
golongan baik yang seagama maupun berbeda agama.
berita-berita hoax yang provokatif terhadap suatu agama berkembang didalam pemaham
siswa, sehingga menimbulkan pemahaman yang fanatik dan mudah menyalahkan golongan
lain. Hal ini dirasakan oleh guru didalam upaya menginternalisasikan nilai -nilai pendidikan
agama islam antar umat beragama. sebagaimana yang dijelaskan oleh Ibu Husnul Khotimah
S.Ag sebagai berikut :
“Kalau faktor penghambatnya ya kadang pengaruh media sosial mas, ada yang menunjukkan
fanatisme yang berlebihan terhadap agamanya jadi agama yang lain itu di anggap tidak
benar, anak-anak kan sekarang mudah sekali mengakses internet, itu kadang masih ada
anak-anak yang beranggapan seperti itu, selain itu saya kembalikan kepada siswa mas.”
198
Sikap fanatisme yang berkembang dikalangan beberapa siswa dari penggunaan internet atau
media sosial yang provokatif harus segera diluruskan karena dapat menimbulkan
perasaan saling
membenci, radikalisme dan tidak terima satu sama lain. Siswa akan
198Wawancara/Ruang guru SMAN 1 Kraksaan/Guru PAI/21-07-2017/ 08:55 WIB
183
mudah terpancing dengan isu-isu yang berkembang menyebabkan guru sedikit mengalami
kesulitan dalam upaya menginternalisasikan nilai-nilai pendidikan agama islam antar umat
beragama. Tetapi faktor penghambat akibat media sosial ini yang dirasakan guru hanya
beberapa siswa saja, seluruhnya siswa sudah saling mengerti satu sama lain, toleransi juga
sudah berkembang sangat baik di SMK Negeri 3 Pamekasan.
b)Lingkungan
Lingkungan merupakan bagian terpenting dan mendasar dari kehidupan manusia. Dari
lingkungan inilah sifat dan perilaku individu terbentuk dengan sendirinya. Lingkungan yang
baik akan membentuk pribadi yang baik, sementara lingkungan yang buruk akan membentuk
sifat dan perilaku yang buruk pula. Begitupun dengan usaha membentuk sifat dan sikap
toleransi antar umat be
ragama, Lingkungan memberi pengaruh yang besar terhadap terciptanya sikap toleransi.
Apabila siswa lahir dari persepsi lingkungan yang tidak toleran, maka siswa akan terbiasa
berperilaku tidak toleransi, begitupun sebaliknya, apabila siswa berada di lingkungan yang
toleran, maka siswa akan terbiasa berperilaku toleransi antar umat beragama. SMAN 1 Kraksaan
merupakan sekolah umum yang terdiri dari latar belakang siswa yang heterogen, lingkungan
yang heterogen ini masih ditemukan sebagian