You are on page 1of 15

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan taufik,
hidayah sertainayah-Nya sehingga penyusunan tulisan ini dapat terlaksana dengan baik.

Tulisan ini penulis susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Nihon Bungaku Gairon
Semester 2 TahunAjaran 2016/2017.

Penyusunan tulisan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak sehingga tulisan ini
dapat terwujud. Oleh karena itu, dengan sepenuh hati penulis menyampaikan terimakasih
kepada:

1. Bapak Drs. Muhammad Kusnendar, M.Pd., selaku dosen serta pembimbing mata kuliah
Nihon Bungaku Gairon dalam penyusunan tulisan ini.
2. Teman-teman yang telah memberikan bantuan selama penyusunan tulisan ini.
3. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah banyak
membantu dalam mewujudkan tulisan ini.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna, meski pun penulis
berusaha semaksimal mungkin. Oleh karenaitu, penulis akan menerima kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca dengan senang hati.

Akhirnya penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi
penulis sendiri.

Yogyakarta, Juni 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... ii
PENDAHULUAN ...................................................................................................................................... iii
Latar Belakang.................................................................................................................................... iii
ZAMAN JOODAI ....................................................................................................................................... 1
Joodai Bungaku ................................................................................................................................... 1
Kooshoo Bungaku ............................................................................................................................... 1
Karya Sastra Zaman Joodai ................................................................................................................. 1
Bentuk-bentuk Kesusastraan Zaman Joodai ....................................................................................... 1
Zaman Heian ........................................................................................................................................... 3
Zaman Heian – Kamakura ................................................................................................................... 3
Jenis-jenis Kesustraan pada Zaman Heian .......................................................................................... 3
Zaman Pertengahan ................................................................................................................................ 6
Garis Besar .......................................................................................................................................... 6
Karya Sastra......................................................................................................................................... 6
Zaman Pramodern .................................................................................................................................. 9
Garis Besar .......................................................................................................................................... 9
Golongan Karya Sastra pada Zaman Pramodern .............................................................................. 10
Zaman Modern...................................................................................................................................... 11

ii
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sejarah kesusastraan Jepang dalam bentuk tertulis sudah ada sejak abad ke -8. Bila
dibandingkan dengan negara-negara lain, sejarah Jepang bukanlah sejarah yang singkat.
Dalam sejarah yang begitu panjang itu, genre atau bentuk kesusastraan Jepang ditradisikan
dengan keadaan yang hampir tidak mengalami perubahan sampai sekarang. Sifat seperti itu
dapat dikatakan sebagai salah satu sifat khas dari kesusastraan Jepang. Tanka (puisi pendek)
sebagai salah satu contohnya, yaitu puisi yang telah dahulu kala terbentuk, yang sampai
sekarang masih tetap hidup. Puisi adalah bentuk kesusastraan yang paling cocok untuk
mengekpresikan emosi dan gerak hati orang Jepang. Tanka (puisi pendek) tetap hidup,
walaupun bentuk kesusastraan lain yang sesuai dengan keadaan budaya masing-masing
jamannya bermunculan, seperti renga pada jaman pertengahan, haikai pada jaman pramodern,
dan haiku pada jaman modern lahir dan berkembang terus.
Menurut Wikipedia berbahasa Indonesia, Sastra Jepang (Nihon Bungaku) adalah
karya sastra dalam bahasa Jepang, atau studi mengenai karya sastra tersebut dan
pengarangnya. Secara garis besar, sastra Jepang dibagi menjadi 5 periode: sastra kuno (zaman
Nara), sastra klasik (zaman Heian), sastra pertengahan (zaman Kamakura, zaman Namboku-
cho, zaman Muromachi), sastra modern (zaman Azuchi-Momoyama, zaman Edo), dan
sastrakontemporer (karya sastra mulai zaman Meiji hingga sekarang). Meskipun demikian,
sastra kuno dan sastra klasik sering dijadikan satu menjadi sastra klasik. Sastra zaman
Azuchi-Momoyama juga sering digolongkan ke dalam sastra abad pertengahan. Sementara
itu, sastra modern sering 2 hanya berarti karya sastra zaman Meiji hingga zaman Taisho, dan
sastra kontemporer hanya mencakup karya sastra zaman Showa hingga sekarang.
Dalam buku Jepang Dewasa Ini (1989 : 122) dipaparkan bahwa “Sastra Jepang
kontemporer, seperti banyak hal lain di Jepang, memperoleh kekuatannya dari aneka ragam
sumber, yaitu dari pengaruh klasik Cina kuno, dari keanekaragaman pemilikiran Barat, dan
dari sifat-sifat lestari tradisinya sendiri.”
Salah satu contoh kesusatraan modern Jepang adalah novel Kitchen karya Yoshimoto
Banana yang merupakan salah satu novel kontemporer yang best-seller. Cerita dalam novel
sederhana namun menyentuh. Berkisah tentang percintaan, kehilangan, dan pemulihan.
Yoshimoto Banana memulai debut karir menulisnya dengan membuat novel Kitchen. Novelis
mampu menggambarkan perasaan tokoh-tokoh dengan sangat nyata dan detail. Sentuhannya
terasa oleh pembaca. Seperti perasaan kehilangan dan kesepian yang tergambar dengan jelas
pada tokoh Mikage Sakurai, tokoh Yuichi Tanabe yang besikap acuh tak acuh namun tidak
bisa hidup sendiri, dan tokoh Eriko Tanabe yang mendambakan keutuhan keluarga.
Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan novel Kitchen sebagai korpus data.
Penulis tertarik dengan kehidupan ketiga tokoh dalam novel ini yang harus berjuang melawan
kesepian mereka yang sangat manusiawi dan juga sangat kental akan nuansa kekeluargaan
dan cinta. Penulis akan meneliti teori hierarki kebutuhan.

iii
ZAMAN JOODAI
Joodai Bungaku
Joodai bungaku disebut juga sebagai kesusastraan zaman Yamato, karena kegiatan
politik serta kebudayaan pada zaman tersebut berpusat di Yamato. Joodai bungaku ini
dapat dipastikan berakhir ketika ibukota pemerintahannya pindah ke Heian pada tahun 794,
tetapi permulaannya tidak dapat diketahui secara pasti.

Beberapa ciri khas Joodai Bungaku adalah :

1. Sebagian besar diisi oleh Kooshoo Bungaku yang berpangkal pada rakyat.
2. Selebihnya diisi oleh kepopuleran lirik individual yang masih segar karena baru saja
lahir dan indah karena sudah memiliki kesempurnaan.

Kooshoo Bungaku
Pada Joodai Bungaku terdapat suatu masa yang panjang sekali yang hanya
mengandalkan media dari mulut ke mulut. Kesusastraan yang disampaikan secara lisan ini
dalam bahasa Jepang disebut Kooshoo Bungaku. Kooshoo Bungaku lahir dari kelompok
masyarakat dan dinikmati oleh kelompok masyarakat pula. Karena penyampaiannya
secara lisan, maka kooshoo bungaku ini bersifat tidak stabil dan berubah-ubah. Pengaruh
kooshoo bungaku menjadi berkurang berkat pemakaian tulisan Kanji dan adanya
kesadaran individual yang melahirkan kreativitas individual sehingga sifat ketidakstabilan
seperti yang terdapat pada Kooshoo akhirnya tidak terlihat lagi pada kesusastraan yang
lahir kemudian, yang ditunjang oleh tulisan kanji.

Karya Sastra Zaman Joodai


Karya sastra Zaman Joodai dibagi menjadi lima, yaitu :

 Kojiki : Pembukuan dari kisah-kisah yang disampaikan dari mulut kemulut mengenai
terjadinya negara dan bangsa Jepang.
 Nihon Shoki : Isinya terutama menceritakan tentang sejarah pembentukan negara
Jepang.
 Fudoki : Berisi tentang kehidupan dan sejarah masyarakat setempat.
 Kaifushoo : Kumpulan koleksi puisi China tertua (751) yang ditulis oleh orang Jepang
atas perintah kaisar Kobun.
 Manyoushu : besar manyoushuu terbentuk syair yang dikumpulkan oleh Otomono
Yakamochi.

Bentuk-bentuk Kesusastraan Zaman Joodai


Bentuk-bentuk kesusastraan zaman Joodai dibagi menjadi tujuh, yaitu :

1
1. Shinwa (Mitologi)神話
 Cerita yang berintikan para dewata, mengenai asal mula terjadinya alam semesta,
manusia, negara dan kebudayaan.
 Shinwa terdapat di bagian pendahuluan Kojiki.
 Mitologi yang sangat terkenal ; Kunjungan Dewa Izanaki no Mikoto ke negara
neraka, Upacara menyucikan diri, Doa permohonan Dewi Amaterasu Omikami
dan Susa no Omikoto, Menaklukan raja ular berkepala 8, Kunjungan pangeran
Nushi dari negara Okuni ke negara Ne no Katasu.

2. Densetsu(Legenda)伝説
 Dibanding mitologi lebih memiliki sifat kenyataan yang kuat, berhubungan
dengantempat & periode tertentu, tokohnya orang terkenal dalam
sejarah/pahlawan tapi tetapfiksi.
 Contoh yang terkenal adalah legenda tentang Jinmu Tenno dan keluarganya,
Yamato Takeruno Mikoto yang melukiskan kejayaan Dinasti Yamato.

3. Setsuwa (Dongeng)説話
 Tokoh dalam Setsuwa tidak terbatas pada dewa-dewa saja, tapi juga tokoh yang
namanya tidak dikenal atau binatang dan tumbuhan.
 Isinya lebih kepada perasaan, harapan dancara berpikir rakyat jelata.
 Setsuwa sering disebut juga Joji Bungaku(Sastra Epik).
 Cth Setsuwa ; Urashima Taro, hagoromo.

4. Norito -Mantera(祝詞 )
 Norito adalah 27 pasal yang tertera dalam Engishiki jilid 8.
 Norito merupakan mantra-mantra sederhana sehingga penggunaannya untuk
berhubungan dengan dewa-dewa.
 Norito diucapkan dengan bahasa penuh rasa, berbeda dari bahasa sehari-hari,
terdapat pengulangan, perumpamaan.

5. Senmyoo (宣命)
 Senmyoo adalah 62 perintah Tenno dalam buku Shoku Nihongi.
 Senmyoo dipakai untuk menyampaikan perintah dan dekrit Tennoo kepada
masyarakat; seperti penobatan & penggantian Tenno, pemilihan permaisuri,
penetapan Zaman.
 Senmyoo dipakai sebagai alat komunikasi rakyat dan kaisar.
 Senmyoo ditulis dengan kanji dan disampingnya diberi keterangan dengan huruf
kecil Manyogana.

6. Kayoo -Nyanyian(歌謡)
 Asal mula Kayoo tercetus dari gerak hati yang diungkapkan dengan kata yang
sangat sederhana, dari teriakan ketika sedang bekerja atau memuja dewa.

2
 Pantun pada zaman primitif diperkirakan berasal dari pertukaran kata-kata yang
diucapkan Dewa Izanaki dan Dewi Izanami seperti “Anani Yashie Otoko o” dan
“Anani Yashie Otome o”.
 Tempat menyanyikan Kayoo terutama di istana saat pesta minum sake, sementara
bagi rakyat di sebut Utagaki atau Kagai. Saat pria dan wanita ketika musim semi
dan musim gugur berkumpul dan saling menyanyikan kayoo dengan maksud
meminang. biasanya di pantai atau di gunung Pengarang & Pembuatan Kayoo.
 Pengarang Kayoo tertulis di Kojiki dan Nihonshoki tapi tidak bisa dipercaya
karena Kayoo merupakan cerita dari mulut ke mulut.
 Materi Kayoo; binatang, tumbuhan, alam, hasil laut, usaha manusia.
 Menggunakan Kasane Kotoba (pengulangan kata), Tsuika (Penggambaran
kontras), Zensoho(Penggambaran puncak suatu keadaan).
 Terdapat juga pengulangan kata yang sama bunyi (doon), pengulangan kata-kata
yang sama (doogo), kalimat yang sama (doku).

7. Kanshibun 漢詩文
 Kanshibun adalah syair berbentuk bahasa Cina yang dibaca secara bahasa Jepang.
Namun karena banyak kerusuhan akhirnya Kanshibun banyak yang hancur
misalnya Umakaishuu karya Fujiwara no Umakai pada awal zaman Nara. Yang
tersisa adalah Kaifusoo yang ditulis Yamanoueno Okura.
 Kaifusoo berisikan syair tentang pesta, penyairberpesiar naik perahu dan syair
jawabanterhadap permintaan kaisar.

Zaman Heian

Zaman Heian – Kamakura


Pada akhir abad VIII kaisar Kanmu memindahkan ibukota Jepang ke Kyoto untuk
menciptakan suasana baru bagi penduduk. Di ibukota barunya kaisar membuat istana
yang maha besar menyerupai ibukota Chang An dari dinasti Tang. Setelah hampir 400
tahun Kyoto menjadi pusat pemerintahan dan kebudayaan di Jepang, maka masa itu
disebut jaman Heian.

Mulai abad IX dalam politik Jepang dikenal istilah “Sekkan Seiji”, yaitu dimana
kedaulatan kaisar ditunjang oleh kekuasaan sebuah keluarga. Keluarga Fujiwara yang
sejak pemindahan ibukota Jepang ke Kyoto pengaruhnya semakin meluas dan hampir
sepenuhnya kedudukan-kedudukan penting dalam pemerintahan dimonopoli oleh
keluarga Fujiwara.

Jenis-jenis Kesustraan pada Zaman Heian

1. Kashibun ,Waka dan Kayoo

3
Pada awal zaman Heian, pantunWaka pernah mengalami kemunduran,
sebaliknya “kanbungaku‟ mencapai kepopulerannya. Pengarang “Kanshibun‟
termuka pada awal zaman Heian antara lain Kuukai (dengan nama lain Kooboo
Daishi) seorang sarjana, penyair dan pemeluk agama yang patuh dikenal sebagai
pelopor kebudayaan Jepang, karya Kuukai antara lain Shooryooshuu dan
BunkyooHifuron yang membicarakan puisi dan prosabergayaretorik. Kemudian
pengarang lainnya adalah Ono no Takamura dan Sugawara no Michizane.

Sejak pertengahan zaman Heian, kanshibun mengalami kemunduran karena


waka dan sebangsanya kembali populer. Pada akhir zaman Heian, sarjana Kanshibun
yang perlu dicatat namanya adalah Ooe Masafusa. Meskipun pantun waka mengalami
masa suram pada zaman ini namun waka masih ditulis orang yang bersifat
melanjutkan karya Manyooshuu dan Kokinshuu. Bersamaan dengan itu, kebudayaan
zaman Heian juga berkembang meninggalkan pengaruh dari kebudayaan Tang dan
membentuk kebudayaan asli Jepang.Pengungkapan jiwa orang Jepang melalui waka
lebih cocok dari pada melalui kanshibun dan terciptanya tulisan Hiragana membantu
perkembangan waka.

2. Monogatari
Monogatari mencakup fiksi (Tsukuri Monogatari), cerita pantun (Uta Monogatari),
Cerita sejarah (Rekishi Monogatari), dan legenda (Setsuwa). Pada zaman Heian,
monogatari dimulai dengan Taketori Monogatari, yaitu fiksi legendaries (Tsukuri
Monogatari) dan Ise Monogatari, yaitu cerita pantun (Uta Monogatari) yang bersifat
realistic yang keduanya saling mempengaruhi dan saling mengisi.
 Tektori Monogatari
Taketori Monogatari adalah perintis munculnya kesusastraan jenis monogatari.
Taketori monogatari adalah cerita yang menceritakan Kaguya Hime yang
diperebutkan oleh 5 orang putra raja yang mempersuntingnnya.
 Ise Monogatari
IseMonogatari adalah UtaMonogatari yang bersifat realistic. menceritakan
hubungan percintaan yang penuh suka duka antara pria dan wanita.
 Yamato Monogatari
Yamato Monogatari adalah aliran yang sama dengan Ise Monogatari namun
menceritakan tentang orang-orang terkenal.
 Ochikubo Monogatari
Ochikubo Monogatari adalah suatu cerita yang mengisahkan kehidupan
seorang anak tiri yang dianiaya, tetapi akhirnya anak itu memperoleh
kebahagiaan.
 Genji Monogatari
Genji Monogatari suatu konsepsi yang menggabungkan sifat romantis, realis,
dan dramatic dengan memasukkan banyak lirik kedalamnya.
 Konjaku Monogatari
Konjaku Monogatari adalah kumpulan dongeng atau cerita yang timbul pada
akhir zaman Heian. Cerita agama budha pada umumnya menonjolkan keagungan

4
agama budha, kebajikan-kebajikan kepercayaan, hukum karma dan pemikiran
reinkarnasi.

3. Catatan Harian (Nikki)


Banyak sekali nikki baik yang bersifat resmi maupun yang bersifat pribadi
yang ditulis dengan Kanbun (ditulis dengan kanji dan gaya bahasanya memakai gaya
bahasa Cina) , tetapi nikki yang mempunyai nilai sastra ditulis dengan kokobun (gaya
bahasa Jepang dengan tulisan Hiragana) adalah Tosa nikki, Kageru nikki.
 Tosa Nikki
Tosa Nikki adalah permulaan dari kesusastraan nikki di Jepang. Di dalam
Tosa Nikki, Tsurakuyi ingin mengungkapkan perasaannya antara lain
kerinduannya kepada putrinya yang meninggal di Tosa, ketakutan yang
dialaminya ketika diserang bajak laut, dan kegembiraannya saat dia telah tiba di
Kyooto.
 Kageru Nikki
Kageru Nikki adalah bagian klasik sastra Jepang. menyampaikan kehidupan
seorang wanita pengadilan selama periode Heian.
 Izumi Shikibu Nikki
Izumi Shikibu Nikki adalah suatu catatan harian yang mengungkapkan salah
satu kehidupan romantis wanita pada zaman Heian yang isinya mengenai
hubungan cinta yang berlangsung selama satu tahun.
 Murasaki Shikibu Nikki
Murasaki Shikibu Nikki adalah suatu karya yang mengungkapkan kepribadian
pengarangnya yang ditulis dengan jelas dan sederhana.

4. Rekishi Monogatari (Ceritera Sejarah) dan Setsuwa Bungaku (Dongeng)


 Eiga Monogatari
Eiga Monogatari merupakan karya yang menuturkan keadaan dan peristiwa
selama kira-kira 200 tahun.
 Ookagami
Ookagami juga merupakan ceritera sejarah yang menceritakan kemegahan dan
kehebatan Fujiwara Michinaga.
 Imakagam
Imakagami merupakan karya lanjutan dari Ookagami, yang menceritakan
peristiwa dari zaman Goichijoo Tennoo sampai dengan zaman Takakura Tenno.
 Konjaku Monotagari
Bersamaan dengan adanya usaha untuk mengenang kembali kejadian-kejadian
masa lalu yang timbul pada akhir zaman Heian yang mengakibatan lahirnya
ceritera sejarah, perhatian orang juga mulai ditunjukkan untuk mengumpulkan
dongeng, ceritera rakyat, dan lain-lain.

5
Zaman Pertengahan

Garis Besar
Kesusastraan pada permulaan abad pertengahan berlangsung kira-kira selama 140
tahun. Sejak tahun ke tiga pemerintahan kaisar Genko sampai runtuhnya kamakura
bakufu. Bangsawan-bangsawan istana di Kyoto tetap menjalankan pemerintahan istana
dan mengembangkan kesusastraan yang telah dirintis sejak zaman Heian.Para bangsawan
ini menggali dan membangkitkan kembali pemikiran kesusastraan masa silam.
Kesusastraan yang banyak dipengaruhi oleh agama budha bercampur bersama sama
dengan kesusastraan hasil karya para samurai dan bangsawan. Hal ini memberikan warna
dan ciri khas tersendiri pada awal zaman pertengahan.

Karya Sastra
Pada zaman pertengahan terdapat beberapa karya sastra antara lain:
1. Pantun Waka
a. Shinkokinshuu
Shinkokin Wakashu berjumlah 20 jilid yang terdiri dari 2000 buah pantun
yang ditulis dengan huruf Kana dan Kanji yang susunannya sangat teratur
dibandingkan kumpulan sebelumnya.
b. Fujiwara Teika
Gaya khas yang menonjol dalam pantun yang digubahnya adalah gaya ushin.
Selain itu dia juga sering membumbui pantunnya dengan unsur-unsur yang
melukiskan kegairahan dengan rangkaian kata-kata yang halus walaupun apa ang
dilukiskannya itu hanya khayalan belaka.
c. Fujiwara Ietaka
Ciri khas pantunnya adalah nyata dan terus terang, baik dalam cara
menganalisa satu persoalan maupun cara mengungkapkannya. Gaya pantunnya
menarik, memberikan cahaya dan harapan karena banyak mengambil kiasan
bulan.
d. Sanetomo

6
Pantun yang ditulisnya banyak sekali dipengaruhi keindahan dan kelmbutan
gaya bahasa Man yooshuu.

e. Gyokuyoshuu dan Fugashuu


Pantun yang ada dalam Gyokuyooshuu dan Fugashuu yang di karang oleh
kaisar Hanasono yang belajar sendiri dari Tamekane dan di bantu oleh bekas
Kaisar Koogon mengekspresikan keadaan alam.

2. Pantun Rengga
a. Nijoo Yoshimoto
Tokoh yang paling bejasa mempopulerkan Renga, yang juga merupakan
politikus yang berasalm dari keluarga bangsawan tinggi pada dinasti Hokucho.
Nijoo yoshimoto juga menulis teori pantun berjudul Tsukuba Mondoo.
b. Shinkei
Salah satu karyanya yang terkenal yakni Sasamegoto ( merupakan karya yang
berbau filsafat yang memadukan secara sinkronis unsur-unsur waka, renga dan
butsudo).
c. Soogi
Banyak renga bermutu yang berhubungan dengan Soogi antara lain Yuyama
sangin, tetapi yang terbaik diantaranya adalah Minase Sangin Hyakuin yang
digubah bersama-sama dengan Shoohaku dan Soochoo.

3. Haikai No Renga
Renga berasal dari waka yang pada awalnya cara pembuatannya adalah
bersifat bebas dan terdapat unsur kelucuan dan kecerdasan. Namundalam
perkembangannya renga mengalami modifikasi yakni menjadi karya astra yang serius.

4. Monogatari
cerita ini mempunyai ciri-ciri tersendiri yang cukup menonjol, tetapi selain
karya-karya tersebut hamper semua cerita yang muncul kemudian terdiri dari cerita
klasik dan menghilang pada akhir Zaman Kamakura.
5. Setsuwa

7
Legenda yang sejenis dengan Konjaku Monogatarishuu masih terus ditulis
sampai Zaman Pertengahan seperti Ujishuui Monogatari, Kokonchomonjuu,
Jikkinshoo dan lain-lain.
6. Otogizooshi (Sejenis Dongeng)
Di Zaman Heian cerita hikayat sangat populer sekali, tepapi pada Zaman
Pertengahan hal ini berubah, karena otogizooshi lebih digemari.Dongeng ini banyak
mendapat pengaruh dari cerita-cerita perang yang seluruhnya berjumlah sekitar 400
sampai 500 buah berupa cerita pendek yang tidak diketahui dengan jelas siapa
pengarangnya.
7. Zuihitsu, Nikki
Essei dan catatan harian di zaman Heian ditulis oleh wanita, tap i di zaman
pertengahan ditulis pertapa pria. Contohnya adalah esei Hoojooki yang ditulis Kamo
no Choomei (pendeta shintoo). Bab tentang nostalgia zaman kuno, bagaimana
menghadapi kehidupan. Tsurezuregusa setara dengan Makura no Sooshi.

8. Hoogo dan Kanbungaku


Hogo adalah essei tentang teori agama Budha yang ditulis dengan katakana.
Kanbungaku atau kesusastraan cina populer lagi sejak masuknya sekte Zenshuu ke
Jepang.
9. Drama Noh
Noh adalah sejenis drama yang bisa disebut juga opera yang disertai tarian
dengan menggunakan topeng (nohmen). Dari zaman Nambokucho s.d muromachi,
noh dibagi jadi 2 ; Sarugaku Noh & Dengaku Noh. Sarugaku Noh berdasarkan
gerakan tiruan sementara dengaku noh berdasarkan gerakan2 simbol. Dengaku utk
kaum bangsawan, sarugaku tidak dimainkan di ibukota.

10.Kyoogen
Kyoogen adalah sejenis lawak yang dipentaskan di tengah pertunjukan noh.
Kyoogen menitikberatkan pada dialog dan gerak, kyoogen lebih jenaka. Dalam
kyogen penggunaan topeng tidak begitu banyak, begitu pula wanita tidak diharuskan
memakai topeng. Lama pertunjukkan 30 menit.
11.Kowakamai

8
Kowakamai adalah seni tari pada zaman Muromachi setelah adanya Noh.
Tariannya bersahaja dan poinnya adalah lagu pengiring yang mengisahkan tentang
para samurai.

12.Enkyoku & Wasan


Enkyoku (sooka) dan Wasan adalah Nyanyian rakyat populer zaman
kamakura.Sooka dinyanyikan para samurai dan bangsawan di pesta sambil
memainkan kipas.Wasan adalah nyanyian untuk penyebaran agama Budha sekte
Joodookyuu.

Zaman Pramodern
Garis Besar
Kesusastraan pra modern adalah kesusastraan yang berlangsung kurang lebih 260
tahun, yaitu sejak dibentuknya pemerintahan Bakufu di Edo oleh Tokugawa Ieyasu tahun
1603 sampai Restorasi Meiji tahun 1868. Secara de facto kekuasaan pemerintahan

dipegang oleh Shougun (将軍) dari klan Tokugawa (徳川), sementara kaisar tetap

sebagai penguasa secara de jure ada di Kyoto. Pada zaman itu kondisi kemananan
terkendali, kondisi ekonomi relatif baik, kondisi politik stabil, kebebasan masyarakat
lebih tinggi dari masa sebelumnya, dan keadaan masyarakat lebih konsumtif.
Masuk zaman pramodern keadaan kehidupan rakyat dalam bidang ekonomi dan
masyarakat cukup kuat dan stabil. Oleh karena itu keharmonisan kedua faktor tersebut
banyak menunjang lahirnya bentuk-bentuk kesusastraan rakyat yang menggambarkan
segi-segi kehidupan mereka. Selain itu, pendidikan rakyat semakin meluas sehingga arus
pembaca betambah besar dan bersamaan dengan itu percetakan sebagai sarananya mulai
terbentuk. Masa perkembangan sastra pramodern novel yang muncul pada masa
pencerahan disebut Kanazooshi. Karya-karya yang terkenal adalah Kibyooshi, Sharebon,
Senryuu dan Kyooka. Semua bentuk karya-karya tersebut ditulis berdasarkan ugachi
(pengungkapan perasaan manusia dengan halus), fushi (satire) dan sindiran guna
mengikuti selera Edo yang tergolong tinggi ketika itu. Pada tahun Bunka dan Bunsei

9
pusat perhatian masyarakat beralih pada buku Yomihon yang beraliran kanzenchooaku
(membela kebaikan dan menghukum kejahatan).

Golongan Karya Sastra pada Zaman Pramodern


Golongan karya sastra pada zaman ini antara lain:
1. Kesusastraan Kaum Pedagang (Choonin Bungaku)
a. Haikai (puisi)
 Teimon Haikai
 Puisi Haikai Danrin
 Puisi Haikai Shofu
 Senryuu
 Kyooka
b. Novel, Cerita
 Kanazooshi
 Ukiyozooshi
 Kusazoshi
 Kokugaku
 Yomihon
 Sharebon
 Ninjoobon
 Kokkeibon
 Kibyooshi
 Gookan
2. Kesusastraan Drama
a. Kabuki
b. Kayo
c. Joruri
1) Sonezaki Shinjuu
2) Shinjui Ten No Amajima
d. Bunraku (ningyou joruri)

10
Kesusastraan pra modern adalah kesusastraan yang berlangsung kurang lebih
260 tahun, yaitu sejak dibentuknya pemerintahan Bakufu di Edo oleh Tokugawa
Ieyasu tahun 1603 sampai Restorasi Meiji tahun 1868. Masa perkembangan sastra
pramodern novel yang muncul pada masa pencerahan disebut Kanazooshi. Karya-
karya yang terkenal adalah Kibyooshi, Sharebon, Senryuu dan Kyooka. Semua bentuk
karya-karya tersebut ditulis berdasarkan ugachi (pengungkapan perasaan manusia
dengan halus), fushi (satire) dan sindiran guna mengikuti selera Edo yang tergolong
tinggi ketika itu. Pada tahun Bunka dan Bunsei pusat perhatian masyarakat beralih
pada buku Yomihon yang beraliran kanzenchooaku (membela kebaikan dan
menghukum kejahatan).
Golongan karya sastra pada zaman ini antara lain:
1. Kesusastraan Kaum Pedagang (Choonin Bungaku)
a. Haikai (puisi), yang terdiri dari : Teimon Haikai, Puisi Haikai
Danrin,Puisi Haikai Shofu, Senryuu, Kyooka.
b. Novel dan Cerita, yang terdiri dari : Kanazooshi, Ukiyozooshi,
Kusazoshi, Kokugaku, Yomihon, Sharebon, Ninjoobon, Kokkeibon,
Kibyooshi, dan Gookan.
2. Kesusastraan Drama, yang terdiri dari
Kabuki, Kayo, Joruri (Sonezaki Shinjuu dan Shinjui Ten No Amajima),
serta Bunraku (ningyou joruri).

Zaman Modern

Pada 31 Maret 1854, kedatangan Komodor Matthew Perry dan "Kapal Hitam"
Angkatan Laut Amerika Serikat memaksa Jepang untuk membuka diri terhadap Dunia
Barat melalui Persetujuan Kanagawa. Persetujuan-persetujuan selanjutnya dengan
negara-negara Barat pada masa Bakumatsu membawa Jepang ke dalam krisis ekonomi
dan politik. Kalangan samurai menganggap Keshogunan Tokugawa sudah melemah, dan
mengadakan pemberontakan hingga pecah Perang Boshin tahun 1867-1868. Setelah
Keshogunan Tokugawa ditumbangkan, kekuasaan dikembalikan ke tangan kaisar
(Restorasi Meiji) dan sistem domain dihapus. Semasa Restorasi Meiji, Jepang
mengadopsi sistem politik, hukum, dan militer dari Dunia Barat. Kabinet Jepang
mengatur Dewan Penasihat Kaisar, menyusun Konstitusi Meiji, dan membentuk

11
Parlemen Kekaisaran. Restorasi Meiji mengubah Kekaisaran Jepang menjadi negara
industri modern dan sekaligus kekuatan militer dunia yang menimbulkan konflik militer
ketika berusaha memperluas pengaruh teritorial di Asia. Setelah mengalahkan Cina
dalam Perang Sino-Jepang dan Rusia dalam Perang Rusia-Jepang, Jepang menguasai
Taiwan, separuh dari Sakhalin, dan Korea.

Pada awal abad ke-20, Jepang mengalami "demokrasi Taisho" yang dibayang-
bayangi bangkitnya ekspansionisme dan militerisme Jepang. Semasa Perang Dunia I,
Jepang berada di pihak Sekutu yang menang, sehingga Jepang dapat memperluas
pengaruh dan wilayah kekuasaan. Jepang terus menjalankan politik ekspansionis dengan
menduduki Manchuria pada tahun 1931. Dua tahun kemudian, Jepang keluar dari Liga
Bangsa-Bangsa setelah mendapat kecaman internasional atas pendudukan Manchuria.
Pada tahun 1936, Jepang menandatangani Pakta Anti-Komintern dengan Jerman Nazi,
dan bergabung bergabung bersama Jerman dan Italia membentuk blok poros pada tahun
1941.

12

You might also like