You are on page 1of 4

HIDROLISIS PATI (STARCH) MENJADI GLUKOSA

LAPORAN

disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Laboratorium Sintesis
Organik dan Anorganik

Dosen Pembimbing : Ir. Umar Chayam


Oleh

Dwizky Wijaya
NIM : 161411008

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2017
I. PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini, dilakukan pembuatan glukosa yang dilakukan dari hidrolisis pati.
Pati merupakan karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar
dan tidak berbau sedangkan Hidrolisis merupakan reaksi pengikatan gugus hidroksil/OH oleh
suatu senyawa. Dalam hidrolisis pati digunakan air yang didalamnya terdapat gugus OH yang
ditambahkan katalis agar reaksi dapat berjalan lebih cepat yaitu HCl 1%.

Dalam melakukan proses hidrolisis, pati dimasukan ke dalam aquades dan dicampurkan
yang setelahnya dimasukan ke dalam labo leher 4 yang dipanasi dalam penangas. Penangas
dipanasi hingga suhu sebesar 97oC. Proses pemanasan bertujuan agar proses pemecahan ion
OH ini untuk memutuskan ikatan rantai pada senyawa aquades dapat berlangsung dan
membuat laju reaksi dalam hidrolisis ini semakin cepat. Dalam proses hidrolisis kali ini
dibutuhkan waktu yang lama disebabkan penggunaan katalis yang sedikit yaitu HCl 1%. Pati
akan mengalami proses pemutusan rantai oleh asam selama pemanasan menjadi molekul-
molekul yang lebih sederhana. Pada mulanya pati akan pecah dan menjadi unit rantai
menjadi unit rantai glukosa yang lebih pendek yaitu sekitar 6-10 molekul yang disebut
dengan dekstrin. Selain itu dilakukan pengadukan agar sampel bereaksi lebih cepat. Waktu
yang dibutuhkan dalam proses ini adalah 90 menit. Selama menunggu dalam 90 menit
dilakukan pengambilan sampel setiap 15 menit sebanyak 1 mL. Yang bertujuan untuk
menganalisis kadar glukosa pada sampel, maka setiap pengambilan sampel ditambahkan
benedict dan direndam pada air mendidih selama 5 menit. Sampel yang ditambahkan benedict
harus dipanaskan agar terjadi reaksi antara sampel dan benedict sehingga kadar glukosa dapat
diketahui.

Suatu senyawa dikatakan mengandung glukosa, apabila terjadi perubahan warna pada
sampel menjadi merah lumpur (saat kadar glukosa lebih dari 3,5 %). Dari pengujian ini,sampel
yang dianalisis mulai berubah warna dari coklat hinga jingga pada saat 30 menit yang
menandakan kadar glukosa yang berbeda-beda. Untuk tabung pertama (t=15 menit) terdapat
sedikit warna kecoklatan pada dasar tabung, hal ini menandakan masih belum terdapat glukosa
di dalam sampel karena belum terjadi hidrolisis. Pada tabung kedua (t=30 menit) sampel masih
sama seperti yang sebelumnya namun ada sedikit endapan putih. Pada tabung ketiga (t=45
menit) sampel pada tabung berwarna coklat di permukaan menandakan bahwa terdapat
kandungan glukosa dengan kadar sebesar 0,5 – 1 %. Pada tabung keempat (t=60 menit) sampel
pada tabung berwarna coklat sama seperti sebelumnya namun warna coklat tampak lebih

1|Page
Hidrolisis Pati Menjadi Glukosa

banyak dibandingkan dengan tabung ketiga menandakan kadar glukosa sebesar 1 – 1,5 % .Pada
tabung kelima(t=75 menit) warna larutan pada tabung menjadi jingga menandakan kadar
glukosa lebih banyak dari sebelumnya dengan kadar glukosa 2 - 3,5 %. Pada tabung terakhir
(t=90 menit) saat mencapai waktu maksimal warna larutan menjadi jingga seperti sebelumnya
menandakan kadar glukosa sebesar 2 - 3,5%.

Selanjutnya dilakukan analisis nilai brix dengan refraktometer, untuk mengetahui kadar
glukosa pada tiap sampel. Pada tabung pertama (t=15) brix yang diperoleh sebesar 10,9. Pada
tabung kedua brix yang diperoleh sebesar 11,7. Pada tabung ketiga brix yang diperoleh sebesar
12,1. Pada tabung keempat brix yang diperoleh sebesar 12,5. Pada tabung kelima brix yang
diperoleh sebesar 13,7. Pada tabung terakhir diperoleh brix sebesar 14,3. Dari data tersebut
menunjukan bahwa semakin lama waktunya semakin besar pula nilai brix yang diperoleh
karena semakin lama waktunya maka semakin sempurna pula lah proses hidrolisis yang
berlangsung. Selain nilai brix diperoleh nilai indeks bias pada konsentrasi pati sebesar 20%
dimulai dari sampel pertama sampai terakhir sebesar 1,331; 1,335; 1,345; 1,3357; 1,3364;
1,3372.

II. KESIMPULAN

Dari praktikum kali ini dapat ditarik kesimpulan yaitu :

1. Dalam proses hidrolisis kali ini dibutuhkan suhu penangas sebesar 97oC dan katalis
yaitu HCl dengan konsentrasi 1%.
2. Kadar glukosa yang didapat berbeda beda dimulai dari 0% sampai 3,5%
berdasarkan dari uji benedict,semakin lama waktunya semakin besar pula kadar
glukosa.
3. Nilai brix yang didapat dari sampel pertama hingga terakhir sebagai berikut, 10,9;
11,7; 12,1; 13,7; 14,3.
4. Nilai indeks bias yang didapat dari sampel pertama sampai terakhir sebagai berikut
1,331; 1,335; 1,345; 1,3357; 1,3364; 1,3372.

2| P a g e
DAFTAR PUSTAKA

https://tonimpa.wordpress.com/2013/05/14/laporan-praktikum-hidrolisa-pati/

https://id.wikipedia.org/wiki/Amilum

http://anggieanalis03.blogspot.co.id/2010/12/laporan-praktikum-hidrolisis-pati.html

http://documents.tips/documents/laporan-praktikum-hidrolisa-pati.html

1|Page

You might also like