You are on page 1of 13

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR NORMAL

PADA NY. ”H” DENGAN BCB/SMK/PBK


DI PUSKESMAS BATUA
TANGGAL 10 FEBRUARI 2010

No. Register : 158 / 10


Tanggal masuk : 10 Apri l2018, pukul 08.30 wita
Tanggal lahir : 10 April 2018, pukul 22.20 wita
Tanggal pengkajian : 11 April 2O18, pukul 13.20 wita
Nama pengkaji : ERSA ABDULLAH

STANDAR I. IDENTITAS DATA DASAR


A. IDENTITAS
1. Identitas bayi
Nama : Bayi Ny”H”
Tanggal lahir/jam : 10 April 2018, pukul 22.20 wita
Anak ke : 1(Pertama )
Jenis kelamin : perempuan

2. Identitas orang tua (ibu/ayah)


Nama : Ny.” H” / Tn. “ S”
Umur : 27 tahun/ 30 tahun
Nikah/lamanya : 1 kali ± 2 tahun
Suku : Makassar/makassar
Agama : islam/islam
Pendidikan : SMP/SMP
Pekerjaan : IRT/ wiraswasta

Alamat : Jl. Bilawaiya


B. DATA BIOLOGIS/FISIOLOGIS
1. Keadaan bayi secara setelah lahir spontan dengan persentase belakang kepala dan segera
menangis dengan apgar score 8/10.
2. Riwayat kehamilan/persalinan
a. Pre-Natal
 Ibu mengatakan HPHT 03 juni 2017
 HTP tanggal 10 April 2018
 Ibu mengatakan melahirkan tanggal 10 April 2018 jam
 Masa gestasi 41 minggu 3 hari
 Pemeriksaan ANC sebanyak 4 kali
 1 x trimester I
 1 x trimester II
 2 x trimester III
 Ibu mendapatkan TT sebanyak 2 kali di puskesmas bara-baraya
 TT 1 : tanggal 31-10-2018
 TT 2 : tanggal 16-11-2018
 Ib mengatakan tidak ada riwayat penyakit jantung, hipertensi dan penyakit menular
lainnya.
b. Natal
 BB : 3300 gram
 PB : 50 cm
 Ku bayi baik
 Tanggal lahir/ jam 23 february 2018/ 05.40 wita
 Bayi lahir dengan persentase belakang kepala
 Bayi lahir secara spontan dan menangis kuat
 Apgar score setelah lahir 8/10
 Lubang anus (+)
3. Riwayat Pemenuhan Bayi Kebutuhan Dasar

a. Nutrisi/cairan

Bayi langsung diberi ASI segera setelah bayi lahir

b. Personal Fisik

Bayi belum pernah dimandikan

Rambit bayi belum pernah dicuci

Pakaian bayi diganti tiap kali basah dan kotor

c. Pemeriksaan Fisik

Ukuran pertumbuhan

BB/PB : 3300 gr/ 50 cm

Lingkar kepala : 33 cm

Lingkar dada : 34 cm

Lingkar perut : 34 cm

Lila : 11 cm

TTV : DJB : 132 x/menit

Pernapasam : 42x/ menit

Suhu : 36,5 C

1. Kepala

Tidak bengkak

tidak ada caput

2. Muka/wajah

Tidak pucat, tidak oedema dan tidak sianosis

3. Mata

Skelera mata putih, konjungtiva merah muda

4. Hidung

Tidak ada polip, simetris kiri kanan


5. Mulut dan bibir

Reflex isap sudah baik, bibir merah muda

6. Telinga

Simetris kiri kanan, daun telinga lunak, tidak ada secret, telinga bersih

7. Leher

Tidak ada benjolan, tidak ada pembengkakan, tidak ada nyeri tekan

8. Dada

Simetris kiri kanan, tidak ada benjolan pada dada, putting susu sudah terbentuk

9. Perut

Tampak ada benjolan tali pusat

10. Genitalia

Vagina berlubang, uretra berlubang, labio minora dan mmayora

11. Anus

Ada lubang anus

12. Ekstremitas

Tangan :- simetris kiri dn kanan

- Jari- jari tangan lengkap

- Reflex menggenggan baik

Kaki :- simetris kiri kanan lengkap

- Jari-jari kaki lengkap

13. Kulit : Nampak kulit kemerahan


STANDAR II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH AKTUAL

Diagnosa : BCB/SMK/PBK

Data subjektif : - ibu mengatakan HPHT 03-06-2017

- Ibu mengatakan melahirkan tanggal 10 April 2018 jam

Data objektif : - HTP tanggal 15-02-2018

- Tanggal lahir/ jam , 23 februari 2018/ 05.40 wita

- Masa gestasi 40 minggu 3 hari

- BB/PB : 3200 gram/ 49 cm

- LK : 33 cm

- LD : 32 cm

- LP : 33 cm

- LILA :11 cm

- JK : laki-laki

- A/S : 8/10

Analisa dan interpretasi data

Dari HPHT tanggal 3 juni 2009 sampai dengan 10 april 2010, masa gestasi 40 minggu 3

hari, maka dalam batas normal yaitu dimana pertumbuhan organ bayi telah sempurna.

Terutama ukuran bayi telah mencapai batas normal dan fisiologis sehingga dapat hidup dan

beradaptasi di luar kandungan. (sarwono prawihardjo)

Perbedaan aterm dan belum. Aterm bagi bayi yang sudah cukup bulan sedangkan

belum aterm bayi yang belum cukup bulan.


STANDAR III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH POTENSIAL

Antisipasi : terjadi infeksi pada tali pusat

Data subjektif : ibu mengatakan melahirkan tanggal 23 februari 2018

Data objektif : tampak tali pusat masih basah terbungkus dengan khas steril

TTV : DJB : 132 x/menit

Pernapasan : 42 x/ menit

Suhu : 36,5 C

Analisa dan interpretasi data

Adanya jaringan dan pembuluh darah yang terbuka dalam keadaan basah/ lembab

dapat menjadi tempat perkembangbiakan mikroorganisme sehingga dapat terjadi infeksi.


LANGKAH IV. RENCANA TINDAKAN/ INTERVENSI

Diagnosa : BCB/SMK/Spontan/ PBK

Masalah aktual :-

Masalah potensial : - terjadi infeksi pada tali pusat

- bayi dapat beradapatasi dengan perubahan lingkungan dan intra

uterin

Tidak terjadi infeksi tali pusat

Kriteria :

- bayi tidak mengalami gangguan suhu tubuh

- Tidak ada tanda-tanda infeksi pada tali pusat (merah, bengkak, panas dan bernanah).

- Tali pusat pupus pada waktunya ( 5-7 hari)

Intervensi tanggal 24 februari 2010

1. Cuci tangan sebelum dan sesudah merawat bayi

Rasional : mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan kegiatan merupakan

salah satu cara untuk mencegah terjadinya infeksi.

2. Observasi tanda-tanda infeksi

Rasional : dengan observasi tanda-tanda infeksi dapat diketahui dengan segera ada tanda-

tanda infeksi.

3. Rawat tali pusat setiap hari

Rasional : dapat membunuh dan menghambat pertumbuhan kuman/mikroorganisme pada tali

pusat sehingga infeksi dapat dicegah.

4. Ukur TTV

Rasional : mengukur TTV merupakan suatu indicator untuk mengetahui keadaan bayi sehingga

dapat memudahkan untuk melakukan tindakan selanjutnya.

5. Beritahu ibu cara menyusui yang benar


Rasional : agar bayi dapat merasa nyaman dan tidak tersedak dapat memperlancar ASI serta

tidak membuat putting susu lecet.

6. Berikan penjelasan pada ibu tentang pentingnya makanan bergizi

Rasional : dengan makan- makanan bergizi , kebutuhan ibu dapat terpenuhi dan produksi ASI

lancar.

7. Anjurkan ibu untuk imunisasi bayinya

Rasional : imunisasi merupakan pemberian kekebalan sempurna secara aktif agar bayi

terhindar dari penyakit, karena tubuh bayi sangat kontan terhadap infeksi.

8. Beri penjelasan pada ibu tentang tanda-tanda pada bayi dan jika salah satu terjadi anjurkan

ibu untuk membawa bayinya ke puskesmas terdekat.

Rasional : untuk mendeteksi dini penyakit yang diderita dan mengurangi kematian

perinatal.

STANDAR V. IMPLEMENTASI

Tanggal 23 februari 2018,pukul 08.00 wita

Implementasi

1. Cuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh bayi

2. Menimbang berat badan bayi dan mengobservasi TTV

Hasil : berat badan bayi 3200 gram

3. Jaga kehangatan bayi dengan tehnik bedong

Hasil : bayi dibedong dengan kain bersih dan kering.

4. Anjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin

Hasil : bayi mendapat ASI


5. Mengajarkan ibu tanda-tanda bahaya pada bayi

Pernapasan : sulit >60 x/menit

Kehangatan :terlalu panas >38 C atau terlalu dingin 36 C

Warna : kuning (terutama pada 24 jam pertama)

Pemberian makanan : hisapan lemah, mengantuk berlebihan, banyak muntah

Tali pusat : merah, bengkak, keluar cairan, bau busuk, berdarah

Aktifitas : menggigil, lemas, kejang, gelisah

Infeksi : suhu meningkat, merah, bengkak, pernapasan sulit

Tinja atau kemih : tidak berkemih selama 24 jam

6. Meminta izin untuk pemberian imunisasi Hepatitis B

7. Menganjurkan pada ibu untuk membawa bayinya imunisasi selanjutnya

Implementasi

1. Menganjurkan ibu cara merawat tali pusat

2. Memendikan bayi setiap pagidengan menggunakan air hangat

3. Mengganti popok bayi setiap kali BAB dan BAK

4. Mengganjurkan ibu datang seminggu untuk imunisasi bayinya

STANDAR VI. EVALUASI

Tanggal 23 februari 2018 pukul 08.00 wita

1. Bayi dapat beradaptasi dengan lingkungannya diluar uterus, ditandai dengan

Bayi dapat bernafas dan beraktifitas tanpa adanya gangguan atau kelainan

Bayi rawat gabung

TTV batas normal

S : 36,5 C ( normal 36,5 C – 37,5 C)

P : 46 x/menit ( normal 40-60 x/menit )

DJJ : 130 x/menit ( normal 120-160 x/menit )


2. Tidak terjadi infeksi tali pusat ditandai dengan tidak ada tanda-tanda infeksi seperti (

nyeri, panas, merah, bengkak )

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR FISIOLOGIS

PADA BAYI “ S ” DENGAN BCB / SMK

DI PUSKESMAS BARA-BARAYA

TANGGAL 23 FEBRUARI 2018

No. Register : 107/02/10

Tanggal masuk : 23 februari 2018, pukul 05.25 wita

Tanggal lahir : 23 februari 2018, pukul 05.40 wita


Tanggal pengkajian : 23 februari 2018, pukul 08.00 wita

Pengkaji : ERSA ABDULLAH

A. IDENTITAS

Nama : Bayi “S”

Tanggal lahir/ jam : 23 Desember 2018/ jam 05.40 wita

Anak : 2 (kedua)

Jenis kelamin : laki – laki

B. IDENTITAS PENUNJANG

Nama : Ny. “S” / Tn. “I”

Umur : 24 tahun / 22 tahun

Nikah/ Lamanya : 1 kali ± 3 tahun

Suku : makassar / makassar

Agama : islam / islam

Pendidikan : SD / SMA

Pekerjaan : IRT / Wiraswasta

Alamat : Jl. Kelapa III No. 43

DATA SUBYEKTIF ( S )

1. Ibu mengatakan HPHT tanggal 08 Mei 2017

2. Ibu mengatakan melahirkan tanggal 23 Februari 2018, pukul 05.40 wita

DATA OBYEKTIF (O)


1. HPHT tanggal 08 mei 2017
2. Masa gestasi adalah 40 minggu 3 hari
3. Bati lahir segera menangis
4. Bayi lahir secara spontan
5. BBL : 3200 gram
6. PBL : 49 cm
7. DJB : 132 x/ menit
8. A/S : 8/10
9. Pernapasan : 42 x/ menit
10. Suhu : 36,5 C
11. Tali pusat masih terbungkus dengan has steril
12. Nampak kulit kemerahan

ASESSMENT (A)
Diagnosa : BCB / SMK / Spontan + PBK
Masalah aktual :-
Maslah Potensial : tidak terjadi infeksi tali pusat

PLANNING (P)
1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah marawat bayi
2. Mengobservasi tanda –tanda vital
3. Merawat tali pusat setiap hari
4. Mengukur tanda-tanda vital (TTV)
5. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan bayinya dan mengganti pakaian tiap kali
basah
6. Memberitahu ibu cara menyusui yang benar
7. Memberikan penjelasan pada ibu tentang pentingnya makanan bergizi

8. \menganjurkan ibu untuk imunisasi bayinya

9. Memberikan penjelasan pada ibu tentang tanda-tanda bahaya pada bayi dan jika

salah satunya terjadi menganjurkan ibu untuk membawa bayinya ke puskesmas atau rumah

sakit terdekat.

Pemberian ASI sulit

Sulit mengisap

Isapan lemah

Bayi berwarna kuning (ikterus)

Kesulitan bernapas

Bayi terus- menerus tidur tanpa bangun dan makan


Suhu terlalu panas ( febris) atau terlalu dingin (hipotermi)

Mata banyak mengeluarkan cairan

You might also like