You are on page 1of 3

Mirsalina Sukma Prabowo

2016730131

Jelaskan histopatologi diabetes mellitus!


Temuan patologis pada pankreas diabetik bervariasi dan tidak selalu mencolok.
Perubahan morfologik penting berhubungan dengan banyaknya komplikasi sistemik lanjut
pada diabetesnya. Pada sebagian besar pasien, perubahan morfologik cenderung ditemukan di
arteri (penyakit makrovaskular), membran basal pembuluh-pembuluh darah kecil
(mikroangiopati), ginjal (nefropati diabetik), retina (retinopati), saraf (neuropati), dan jaringan
lain. Perubahan ini terlihat baik pada diabetes tipe 1 maupun tipe 2.
Pankreas. Lesi di pankreas tidak tetap dan jarang memiliki nilai diagnostik. Satu atau
lebih perubahan di bawah ini dapat terlihat:
• Pengurangan jumlah dan ukuran pulau Langerhans. Perubahan ini paling sering
terlihat pada diabetes tipe 1 , khususnya pada penyakit yang berkembang cepat. Sebagian besar
sel pulau Langerhans tampak mengecil, tidak mencolok dan tidak mudah dideteksi.

• Infiltrasi leukosit pada pulau Langerhans, yang terutama terdiri atas sel mononukleus
(limfosit dan makrofag) (Gambar 19-26, A). Perlu diperhatikan, baik diabetes tipe 1 maupun
tipe 2 dapat menunjukkan inflamasi pulau Langerhans pada awal penyakit, walaupun lebih
parah pada diabetes tipe 1 . Pada kedua tipe diabetes, inflamasi sering tidak ditemukan pada
saat penyakit menjadi nyata secara klinis.
• Penggantian pulau Langerhans oleh amiloid pada diabetes tipe 2 yang berlangsung
lama, tampak sebagai deposit materi amorf berwarna merah muda dimulai dari dalam dan
sekitar pembuluh darah kapiler serta di antara sel. Pada stadium lanjut, pulau Langerhans dapat
terobliterasi (Gambar 19-26, B); fibrosis juga dapat ditemukan. Inflamasi ditemukan pada awal
perjalanan alami penyakit diabetes tipe 2, sedangkan deposit amiloid terjadi pada kasus yang
telah berlangsung lama.
• Peningkatan jumlah dan ukuran pulau Langerhans, merupakan ciri khusus bayi baru
lahir non-diabetik yang lahir dari ibu diabetik. Kemungkinan, pulau Langerhans fetus
mengalami hiperplasia sebagai respons terhadap hiperglikemia maternal.

DIABETES TIPE 1

Pulau Langerhans (gambar yang Gambar dengan perbesaran yang lebih kuat
di tunjuk) di kelilingi oleh asinus dari jaringan ikat interstisium yang mengalami
normal berukuran kecil dan hialinisasi dengan beberapa limfosit
mengalami hialinisasi parsial menggantikan tempat sel pulau langerhans

IDDM lanjut dengan endapan amiloid pada


stroma
DIABETES TIPE 2

Reaksi imunihistokimia dengan antibiotik


Pulau Langerhans tampak normal. terhdap insulin memperlihatkan bahwa lebih
Sebagian besar pasien NIDDM memiliki dari 70% sel bersifat imunorekatif (warna
pulau langerhans normal coklat) dan dengan demikian merupakan sel
beta normal

Reaksi imunohistokimia dengan antibodi


terhadap glukagon memperlihatkan sel-sel alfa
(coklay) merupakan sel minoritas. Secara
normal, sel-sel alfa membentuk 20% dari
semua sel pulau langerhans

You might also like