Professional Documents
Culture Documents
TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN DAN PELAYANAN
BAGIAN REKAM MEDIS
ii
h. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 2562/MENKES/PER/XII/2011 Tentang
Petunjuk Teknis Jaminan Persalinan.
i. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1259/MENKES/SK/XII/2009 Tentang
Petunjuk Teknis Pelayanan Jamkesmas Bagi
Masyarakat Miskin Akibat Bencana, Masyarakat
Miskin Penghuni Panti Sosial, Dan Masyarakat
Miskin Penghuni Lembaga Pemasyarakatan Serta
Rumah Tahanan Negara.
j. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Sistem Rujukan
Pelayanan Kesehatan Perorangan.
k. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008
Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
l. Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 13
Tahun 2013 tentang Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Haryoto
Kabupaten Lumajang.
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
PERTAMA : KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD DR. HARYOTO TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN DAN PELAYANAN
BAGIAN REKAM MEDIS RSUD DR. HARYOTO
iii
KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di
kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Direktur RSUD DR. HARYOTO
iv
DAFTAR ISI
v
6.5. Petugas Distribusi DRM ........................................................................... 28
BAB VII. Tata Hubungan Kerja ...................................................................... 29
7.1. Skema Hubungan Kerja ............................................................................ 29
7.2. Hubungan Internal ..................................................................................... 29
7.3. Hubungan Eksternal .................................................................................. 30
BAB VIII. Pola Ketenagaan Dan Kualifikasi .................................................. 31
8.1. Tabel Kualifikasi Sumber Daya ................................................................ 32
BAB IX. Kegiatan Orientasi ............................................................................ 36
BAB X. Pertemuan / Rapat .............................................................................. 41
10.1. Rapat Rutin Internal ................................................................................ 41
10.2. Rapat Rutin / Koordinasi Dibawah Manajer Rawat Jalan....................... 41
10.3. Rapat Kerja Antar Unit ........................................................................... 42
10.4. Rapat Insidentil ....................................................................................... 42
BAB XI. PELAPORAN ................................................................................... 43
11.1. Laporan Mingguan .................................................................................. 43
11.2. Laporan Bulanan Internal ........................................................................ 43
11.3. Laporan Bulanan Eksternal ..................................................................... 43
11.4. Laporan Tahunan Internal ....................................................................... 44
11.5. Laporan Tahunan Eksternal .................................................................... 44
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
GAMBARAN UMUM RSUD DR. HARYOTO.
2
2.2. SEJARAH INSTITUSI RSUD DR. HARYOTO.
Pada tahun 1991 dengan Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah yang
waktu itu dijabat oleh H. Samsi Ridwan, RSUD Kabupaten Lumajang diberi
nama Nararyya Kirana yang diambil dari nama adipati pertama Kadipaten
Lumajang. Pada tanggal 15 September 1997 RSUD Nararyya Kirana secara
resmi dikukuhkan Bupati Lumajang (H. Tharmin Hariadi) menjadi Rumah Sakit
Unit Swadana Daerah atas dasar SKB Tiga Menteri. Adapun perjalanan rumah
sakit menjadi Swadana atas dasar-dasar sebagai berikut:
3
Kelas Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Haryoto Milik Pemerintah Kabupaten
Lumajang Provinsi Jawa Timur. Dalam rangka meningkatkan kinerja dan mutu
kepada masyarakat, maka di tahun 2010 RSUD Dr. Haryoto mulai menerapkan
pengelolaan yang lebih profesional dan ala bisnis (business like) sebagai suatu
Badan Layanan Umum yang diharapkan dapat menjadi lebih responsif dan
agresif dalam menghadapi tuntutan masyarakat dengan memberikan pelayanan
prima yang efektif dan efisien namun tidak meninggalkan fungsi sosialnya.
Penetapan RSUD Dr. Haryoto sebagai Badan Layanan Umum Daerah
ditetapkan dengan Keputusan Bupati Lumajang Nomor
188.45/308/427.12/2009 tentang Penetapan Status Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) Rumah Sakit Daerah
Dr. Haryoto Kabupaten Lumajang. Dengan berkembangnya Rumah Sakit
menjadi BLUD, maka Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 03 Tahun
2006 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Dr. Haryoto pun
diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 13 Tahun 2013
tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Dr. Haryoto. Selain
itu pada Tahun 2011 RSUD Dr. Haryoto telah terakreditasi penuh untuk 12
Pelayanan paripurna dan pada Tahun 2013 berhasil mendapatkan
penghargaan sebagai Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi.
4
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RSUD DR. HARYOTO
3.1. VISI.
3.2. MISI.
Misi adalah kristalisasi dari keinginan menyatukan langkah dan gerak dalam
mencapai visi yang telah ditetapkan. Setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah
sebagai satu kesatuan organisasi instansi pemerintah harus memastikan
agar visi yang telah ditetapkan dapat diupayakan perwujudannya. Untuk itu
disusun tahapan yang terbagi kedalam dua tahapan yakni apa yang hendak
dicapai dan bagaimana upaya untuk mencapainya. Salah satu unsur dalam
tahapan tersebut adalah penetapan misi organisasi yang dalam hal ini
adalah misi RSD Dr. Haryoto Kabupaten Lumajang.
5
3.3.MOTTO.
Pada tahun 2013 sasaran dantarget kinerja yang hendak dicapai RSUD Dr.
Haryoto Lumajang adalah peningkatan mutu pelayanan kesehatan BLUD
yang meliputi:
6
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RSUD DR. HARYOTO
4.1.BAGAN ORGANISASI.
DIREKTUR DEWAN PE
SUB BAGIAN
SUB BIDANG SUB BAGIAN
REKAM KEPEGAWAIAN PENGELOLAAN
MEDIS PENDAPATAN
7
8
9
10
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI SUB BIDANG REKAM MEDIS
WADIR PELAYANAN
ASSEMBLING
KODING
INDEX
FILLING
PENDAFTARAN
11
5.1. TANGGUNG JAWAB BAGIAN REKAM MEDIS.
12
f. Filing & Retreval Dokumen Rekam Medis Rawat Jalan, Rawat
Darurat dan Rawat Inap.
g. Pelaporan pelayanan internal dan eksternal.
2. Sub Bagian Pendaftaran.
Sub bagian ini bertanggung jawab terhadap fungsi – fungsi :
a. Pendaftaran pasien IGD, Rawat Inap dan Pegawai.
b. Pendaftaran pasien umum, asuransi dan Perjanjian Kerjasama
(PKS).
c. Pendaftaran pasien Jamkesmas, Jamkesda, Jampersal dan Surat
Pernyataan Miskin (SPM).
d. Pendaftaran pasien ASKES Sosial dan In-Health.
3. Sub Bagian Distribusi.
Sub bagian ini bertanggung jawab terhadap fungsi – fungsi :
a. Distribusi Dokumen Rekam Medis Instalasi Gawat Darurat (IGD)
dan Instalasi Rehabilitasi Medis (IRM).
b. Distribusi Dokumen Rekam Medis Instalasi Rawat Jalan (IRJ) dan
Poliklinik Gigi.
Ayat (1) : Pengertian Komite Medis adalah kelompok tenaga medis yang
13
- Serta mengembangkan program pelayanan, pendidikan dan
pelatihan serta penelitian & pengembangan.
Ayat (4) : Dalam melaksanakan tugas, komite medis dapat dibantu oleh panitia
KETUA PANITIA
REKAM MEDIS
14
dan menjamin tersedianya data yang diperlukan untuk menilai
pelayanan yang diberikan kepada seorang pasien.
- Menjamin pelaksanaan penyimpanan rekam medis (filing records),
peminjaman rekam medis (retrieval), pengeluaran / pendistribusian
rekam medis (distribution), pembuatan indeks (indeksing) dan
tersedianya rekam medis dari semua pasien serta pengelolaan dan
penyajian data medis untuk proses pelaporan dari suatu instansi
pelayanan kesehatan.
- Mengajukan usulan kepada Direktur RSUD DR. HARYOTO jika ada
perubahan mengenai prosedur pengisian, atau pengelolaan di system
penyelenggaraan rekam medis yang disesuaikan dengan situasi dan
kondisi rumah sakit.
15
berkoordinasi dengan dokter atau dokter gigi atau tenaga kesehatan
lain untuk melengkapi berkas rekam medis tersebut.
d. Panitia Rekam Medis juga harus melakukan pengawasan secara teratur
terhadap pengisian berkas rekam medis di Instalasi Gawat Darurat
guna menilai mutu pelayanan medis yang diberikan. Bagi pasien yang
meninggal di Instalasi Gawat Darurat (Death On Arrival / DOA) maka
berkas rekam medisnya tetap diisi oleh dokter dan harus disimpan di
Bagian Rekam Medis secara terpisah.
e. Tanggung jawab Panitia Rekam Medis tidak hanya mengawasi petugas
rekam medis dalam menganalisa rekam medis pasien rawat inap dan
rawat jalan tetapi juga melakukan pengawasan terhadap mutu
pelayanan terhadap pasien tersebut.
f. Didalam penyeragaman lembaran isi rekam medis, penyeragaman
bentuk, ukuran maupun isi rekam medis serta retensi terhadap rekam
medis yang sudah tidak aktif harus dikoordinasikan antara bagian
rekam medis dengan Panitia Rekam Medis serta dengan Komite Medis
yang selanjutnya diteruskan dengan persetujuan Direktur RSUD DR.
HARYOTO.
g. Panitia Rekam Medis juga berperan dalam memberikan saran,
petunjuk dan pelatihan / pendidikan bagi petugas Rekam Medis /
Panitia Rekam Medis dari Rumah Sakit lain.
16
BAB VI
URAIAN JABATAN
17
- Menjadi sekretaris Panitia Rekam Medik.
- Melakukan pertemuan berkala Panitia Rekam Medik.
1.2.PEMBUATAN LAPORAN.
- Membuat laporan mingguan IGD, IRJ, IRNA dan IKO.
- Membuat laporan & presentasi bulanan kegiatan Rekam Medis.
- Membuat laporan & presentasi semesteran kegiatan Rekam Medis.
- Membuat laporan tahunan & presentasi kegiatan Rekam Medis.
- Membuat laporan beban dokter.
- Membuat laporan pengecekan software INA CBG’s dengan berkas
yang ada.
- Membuat laporan grouper, finalisasi bulanan dan membuat file txt
INA CBG’s.
- Membuat laporan cuti petugas rekam medis.
- Membuat laporan subsidi uang transport petugas rekam medis.
- Membuat laporan Surveilans Terpadu ke Dinas Kesehatan.
- Membuat laporan wabah ke Dinas Kesehatan.
- Membuat pelaporan eksternal SIRS-6 di internet baik bulanan
maupun tahunan
- Membuat pelaporan eksternal ASPAK di internet apabila ada
perubahan peralatan kesehatan
1.3.KEWAJIBAN UMUM.
- Mematuhi jadwal dinas yang telah ditentukan.
- Melakukan proses rekam medik sesuai dengan prosedur (SOP)
yang ada.
- Melakukan proses pendaftaran pasien IGD, IRJ dan IRNA sesuai
dengan prosedur (SOP) yang ada.
- Melakukan penggantian posisi Deskripsi Petugas jika berhalangan
dinas.
18
6.2. PETUGAS REKAM MEDIS. .
1. PETUGAS REKAM MEDIK 1.
KEWAJIBAN KHUSUS.
KEWAJIBAN UMUM.
KEWAJIBAN KHUSUS.
19
KEWAJIBAN UMUM.
KEWAJIBAN KHUSUS.
KEWAJIBAN UMUM.
20
- Membantu melakukan entri data pasien Jamkesmas, Jamkesda dan
SPM kedalam komputer CBG.
- Melakukan koordinasi dengan unit terkait.
KEWAJIBAN KHUSUS
KEWAJIBAN UMUM.
21
- Melakukan proses pendaftaran pasien IGD, IRJ dan IRNA sesuai
dengan prosedur (SPO) yang ada.
- Membantu melakukan entri data pasien Jamkesmas, Jamkesda dan
SPM kedalam komputer CBG.
- Melakukan koordinasi dengan unit terkait.
KEWAJIBAN KHUSUS.
KEWAJIBAN UMUM.
22
5. PETUGAS PENDAFTARAN PASIEN 2.
KEWAJIBAN KHUSUS.
KEWAJIBAN UMUM.
KEWAJIBAN KHUSUS.
23
- Bertanggung jawab melaporkan hasil penghitungan kunjungan
harian IRJ dan IGD ke Kepala Bagian Rekam Medis dan Kepala
Bagian LPA tiap senin.
- Bertanggung jawab memasukkan data kunjungan harian ke
komputer.
KEWAJIBAN UMUM.
KEWAJIBAN KHUSUS.
24
KEWAJIBAN UMUM.
KEWAJIBAN KHUSUS.
25
KEWAJIBAN UMUM.
KEWAJIBAN KHUSUS.
KEWAJIBAN UMUM.
26
- Melakukan proses rekam medik sesuai dengan prosedur (SPO)
yang ada.
- Melakukan proses pendaftaran pasien IGD, IRJ dan IRNA sesuai
dengan prosedur (SPO) yang ada.
- Melakukan koordinasi dengan unit terkait.
KEWAJIBAN KHUSUS.
KEWAJIBAN UMUM.
KEWAJIBAN KHUSUS.
27
- Bertanggungjawab terhadap Distribusi Dokumen Rekam Medik
dengan prioritas IRJ, IGD, IRM dan Poliklinik Gigi sesuai Standar
Pelayanan Minimal (SPM).
KEWAJIBAN UMUM.
KEWAJIBAN KHUSUS.
KEWAJIBAN UMUM.
28
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
INTERN
EKSTERN
7.2. HUBUNGAN INTERNAL.
Instalasi rekam medis menyediakan data-data sebagai bahan komunikasi,
koordinasi dan informasi yang dibutuhkan IRJ, IRNA, Keuangan dan
Manajemen dalam mengambil keputusan.
Misal: Dengan adanya SOP yang berkenaan dengan Dokumen Rekam
Medis dalam pelayanan yang berkaitan dengan IRJ, IRNA maupun IRD
29
Antara pasien dan dokter rekam medis berfungsi sebagai mediator dalam
penyediaan rekam medis
Misal: SPO Permintaan pengisian Resume dokter bagi setiap pasien
pengguna asuransi
7.3. HUBUNGAN EKSTERNAL.
Instalasi Rekam Medis merupakan penyedia informasi kepada pihak ketiga
yaitu Asuransi, Rekanan dan pihak lain.
Misal: Memberikan pelayanan pendaftaran pasien asuransi seoptimal
mungkin yang dituangkan ditegaskan kedalam sebuah SPO
Instalasi Rekam Medis juga berkewajiban memberikan laporan kepada
Departemen kesehatan Pemerintah.
Misal: Mengirimkan laporan RL ke DINKES kota maupun Propinsi dan
memberikan laporan RL kepada kementrian kesehatan dengan
menggunakan program SIRS 6
30
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI
31
8.1. TABEL KUALIFIKASI SUMBER DAYA.
JUMLAH
TENAGA
NAMA JABATAN PENDIDIKAN SERTIFIKASI
YANG
DIBUTUHKAN
1. Pendidikan S1 Perawat
Mengikuti diklat
2. kepemimpinan
Menguasai pencatatan
3. dan pelaporan
Mengikuti pelatihan
Manajemen Rekam
4. medis
S1 Perawat
Kepala SubBidang 5.
Rekam Medis 1
8.
9.
32
1. Minimal DIII Rekam Medis.
2. Menguasai ICD 10.
3. Menguasai ICD 9 CM.
4. Menguasai pencatatan dan
pelaporan dengan
Sub Unit Sensus menggunakan program MS
S1 Komputer
Harian Excell
5. Pelatihan Pelaporan RS. 1
33
1. Minimal DIII Rekam Medis.
2. Menguasai ICD 10.
3. Menguasai ICD 9 CM.
4. Menguasai pencatatan dan
pelaporan dengan
SMU Sederajat menggunakan program MS
Sub Unit
Excell
Pemberkasan
5. Pelatihan Pelaporan RS. 1
34
Sub Unit 1. Minimal SLTA atau
Pendaftaran pasien Sederajat
2. Menguasai atau bisa program
komputer
SMU Sederajat 3. Mampu berbahasa Inggris
6
4. Pelatihan Customer Service.
5. Sehat Jasmani maupun
Rohani.
6. Mampu bekerja dan bertahan
dalam tekanan
Jumlah 14
35
BAB VIII
KEGIATAN ORIENTASI
PENANGGUNG
HARI MATERI METODE
JAWAB
Orientasi hari pertama : Kepala Bagian Rekam
I (Hari I) 1) Penjelasan status pegawai Penjelasan Medis
dan tata tertib di bagian singkat
Rekam Medis
2) Penjelasan tentang
Pelaporan Pelaporan yang
ada di bagian Rekam Medis
3) Penjelasan Tentang SPO
bagian Rekam Medis.
36
Rekam Medis Aktif dan
Inaktif.
4) Penjelasan Tentang
Penggunaan Out
Guide,Tracer,dan
Perbedaan Warna
5) Praktek Mengambil
Dokumen Rekam Medis di
Ruang Penyimpanan.
Penjelasan Tentang Sensus - Kepala Bagian
Hari Ke-4 Harian IRNA Rekam Medis
Sampai I) Penjelasan Tentang - Penanggung Jawab
Ke- 5 Hari Perawatan dan sensus harian
Lama dirawat
II) Penjelasan Tentang
Bed Occupation Ratio
III) Praktek Mengambil
Sensus di Ruangan
IV) Praktek Pengurutan
Sensus Per Jenis
Pelayanan
V) Praktek Menginput
Data Sensus ke
Komputer Dengan
Menggunakan Program
Mic Exell
37
Hari Ke-6 Orientasi Hari Ke-6 Sampai Teori dan Kepala Bagian Rekam
Sampai Hari Ke-7 Meliputi Praktek Medis
Hari ke-7 1) Pengenalan Tentang Petugas Assembling dan
Buku Exspedisi Evaluasi
Pengambilan Dokumen
Rekam Medis Dari
Rawat Inap.
2) Penjelasan Tentang
Pengurutan Dokumen
Rekam
Medis/Assembling
3) Penjelasan Tentang
Evaluasi KLPCM
4) Penjelasan Tentang
Informed Concent
5) Penjelasan Tentang
Laporan KLPCM yang
dilaporkan ke komite
medik.
6) Praktek Mengambil
Dokumen Rekam
Medik di Ruangan
7) Praktek Assembling
8) Praktek Menginput
Data KLPCM ke
Computer Melalui
Program Micr Excel
38
Hari Ke-8 Teori dan
Sampai 1) Penjelasan Tentang Praktek
Hari Ke-9 Lembar Lembar Yang
Proses Digunakan Dalam
Admission Proses
Admission.Sebelum
Berkas Didistribusikan
Ke Poliklinik
2) Praktek Admission
3) Penjelasan dan Praktek
Tentang Penggunaan
komputer Barcode.
Hari Ke- 1) Penjelasan Tentang Teori dan Kepala Bagian Rekam
10 Sampai Proses Pendaftaran Praktek Medik
Ke-11 Pasien Umum dan Koordinator Pendaftaran
IGD.
2) Penjelasan Tentang
Proses Pendaftaran
Pasien Yang
Menggunakan Jaminan
ASKES SOS dan
MASKIN.
3) Praktek Menaftar
Pasien Umum
4) Praktek Mendaftar
Pasien ASKES
5) Pengenalan
Penggunaan Mesin
EDC ADMEDICA
6) Penjelasan Tentang
SPM Pendaftaran
Pasien Rawat Jalan
39
Hari Ke- 1) Penjelasan Tentang Praktek Kepala Bagian Rekam
12 Sampai Pendaftaran Pasien dan Teori Medis
Ke-13 Rawat Inap dan Koordinator Pendaftara
Persyaratannya jika
pasien ASKES
2) Penjelasan Tentang
Buku Register Rawat
Inap
3) Praktek Mendaftar
Pasien Rawat Inap
4) Praktek menginput
data Paien Rawat Inap
Melalui Komputer
5) Penjelasan Tentang
SPM Pendaftaran
Pasien Rawat Inap
Hari Ke- Umpan Balik dan Evaluasi Post Test Kepala Bagian Rekam
14 dan Medik
Interview
40
BAB X
PERTEMUAN/RAPAT
Materi :
1. Evaluasi kinerja Instalasi Rekam Medis.
2. Pembahasan permasalahan / studi kasus.
3. Rekomendasi dan usulan untuk peningkatan kinerja pelayanan Instalasi
Rekam Medis.
4. Sosialisasi kebijakan baru (jika ada).
5. Sosialisasi SPO baru / revisi (jika ada).
41
4. Sosialisasi kebijakan baru (jika ada).
10.4.RAPAT INSIDENTIL.
Rapat Insidentil diselenggarakan pada :
Waktu : Sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu
dibahas dan diselesaikan segera.
Jam : Sesuai undangan
Tempat : Sesuai undangan
Peserta : Seluruh petugas rekam medis.
Materi : Sesuai dengan masalah yang perlu dibahas.
42
BAB XI
PELAPORAN
43
8. Laporan Jamkesda & SPM ke Dinas Kesehatan Kota Batu.
9. Laporan Jamkesmas ke Pusat Pembiayaan Jaminan Kesehatan (P2JK)
– Jakarta.
11.4. LAPORAN TAHUNAN INTERNAL.
Laporan tahunan internal dikerjakan oleh Bagian Administrasi Rumah
Sakit.
44
21. RL. 4B. Penyakit Rawat Jalan. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
22. Laporan Aplikasi Sarana dan Prasarana Kesehatan (ASPAK) ke
Direktorat Jendral Bina Upaya Kesehatan – Kementrian Kesehatan RI
– Jakarta, (bila ada perubahan).
23. Laporan Pelayanan Medis RSUD DR. HARYOTO ke Yayasan Rumah
Sakit Baptis Indonesia (YRSBI) – Jakarta.
45