You are on page 1of 1

2.

4 Patofisiologi
Ketika kedua membran yang mengalami inflamasi atau bergesekan selama respirasi
(terutama inspirasi), akibatnya nyeri hebat, tersa tajam seperti tusukan pisau. Nyeri da
patmenjadi minimal atau tidak terasa ketika nafas ditahan atau dapat menjalar ke ba
huaudomen kemudian sejalan dengan terbentuknya cairan pleura, nyeri akan berkura
ng pada periode dini ketika terkumpul sedikit cairan, esekan, fiksi pleura dapat terdeng
ar dengansteteskop, hanya akan menghilang kemudian bila telah berkumpul cairan da
nmemisahkan pleura yang mengalami inflamasi.Pada umumnya, efusi terjadi karena p
enyakit pleura hampir mirip plasma (eksudat)sedangkan yang timbul pada pleura nor
mal merupakan ultrafiltrat plasma (transudat).Efusi dalam hubungannya dengan pleur
itis disebabkan oleh peningkatan permeabilitas pleura parietalis sekunder (efek sampin
g dari) peradangan atau keterlibatan neoplasma.Contoh bagi efusi pleura dengan pleu
ra normal adalah payah jantung kongestif. Pasiendengan pleura yang awalnya normal
pun dapat mengalami efusi pleura ketika terjadi payah/gagal jantung kongestif. Ketik
a jantung tidak dapat memompakan darahnya secaramaksimal ke seluruh tubuh terja
dilah peningkatan tekanan hidrostatik pada kapiler yangselanjutnya menyebabkan hip
ertensi kapiler sistemik. Cairan yang berada dalam pembuluh darah pada area tersebu
t selanjutnya menjadi bocor dan masuk ke dalam pleura. Peningkatan pembentukan c
airan dari pleura parietalis karena hipertensi kapiler sistemik dan penurunan reabsorbs
i menyebabkan pengumpulan abnormal cairan pleura.Adanya hipoalbuminemia juga a
kan mengakibatkan terjadinya efusi pleura.Peningkatan pembentukan cairan pleura d
an berkurangnya reabsorbsi. Hal tersebut berdasarkan adanya penurunan pada tekan
an onkotik intravaskuler (tekanan osmotic yangdilakukan oleh protein).Luas efusi pleur
a yang mengancam volume paru-
paru, sebagian akan tergantung ataskekuatan relatif paru-
paru dan dinding dada. Dalam batas pernapasan normal, dindingdada cenderung reko
il ke luar sementara paru-paru cenderung untuk rekoil ke dalam(paru-
paru tidak dapat berkembang secara maksimal melainkan cenderung untuk mengempi
s

You might also like