Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Bellina Sarsa Pamela
2013730021
Pembimbing :
dr. Bowo Wahyudi, Sp.KK
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas
karunia-Nya, laporan kasus yang berjudul “TINEA CRURIS et TINEA
KORPORIS” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan kasus ini
disusun dalam rangka mengikuti Kepaniteraan Klinik di Bagian Ilmu Penyakit
Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Muhamadiyah Jakarta yang
bertempat di RSUD kota Banjar.
Dalam penyusunan laporan kasus ini, penulis banyak memperoleh
bimbingan, petunjuk serta bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Melalu
kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada yang terhormat:
1. dr. Bowo Wahyudi, Sp.KK, selaku Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin
SMF/Bagian Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Daerah Kota Banjar
yang senantiasa membimbing dan memberikan masukan dalam penyusunan
laporan kasus ini,
2. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas dukungan dan
bantuan yang telah diberikan dalam penyelesaian laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan kasus ini jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.
Semoga laporan kasus ini dapat memberikan sumbangan ilmiah dalam masalah
kesehatan dan memberi manfaat bagi masyarakat.
Banjar, September 2018
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................5
BAB II LAPORAN KASUS..................................................................................7
2.1 Identitas Pasien.........................................................................................7
2.2 Anamnesis.................................................................................................7
2.3 Pemeriksaan Fisik.....................................................................................9
2.4 Pemeriksaan Penunjang..........................................................................12
2.5 Resume....................................................................................................12
2.6 Diagnosis Kerja.......................................................................................13
2.7 Rencana Pemeriksaan Penunjang............................................................13
2.8 Penatalaksanaan......................................................................................14
2.9 Prognosis.................................................................................................15
BAB III ANALISIS KASUS................................................................................16
BAB IV KESIMPULAN......................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................27
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
5
6
BAB II
LAPORAN KASUS
2.2 ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis
1) Keluhan Utama
Rasa gatal dan timbul bercak-bercak kemerahan serta bersisik yang bertambah
banyak pada bokong, selangkangan, perut, tangan, dan telinga sejak 5 hari
yang lalu.
2) Riwayat Penyakit Sekarang
Seorang laki-laki berusia 64 tahun datang ke Poliklinik Kulit Kelamin RSUD
Banjar, dengan keluhan gatal yang dirasakan hampir setiap hari, secara terus
menerus, gatal paling sering timbul jika berkeringat atau cuaca panas. Kadang
juga terasa panas dan perih jika digaruk atau terkena gesekan. Keluhan rasa
terbakar disangkal. Keluhan disertai dengan timbul bercak-bercak kemerahan
serta bersisik yang bertambah banyak pada bokong, selangkangan, perut,
tangan dan telinga sejak 5 hari yang lalu.
Keluhan awalnya pada 2 bulan yang lalu yaitu muncul bercak merah dengan
sisik putih sebesar uang logam pada bagian bokong. Bercak tersebut lama
kelamaan bertambah lebar dan meluas kebagian selangkangan, bercak
kemerahan tersebut disertai dengan rasa gatal terutama jika berkeringat dan
cuaca panas. Sekitar beberapa minggu didaerah perut juga terdapat bercak
merah yang makin lama makin membesar serta bertambah banyak dan terasa
gatal. Setelah sekitar beberapa hari ini bercak kemerahan semakin bertambah
banyak yang timbul pada tangan dan telinga. Keluhan ini disertai rasa yang
8
sangat gatal. Rasa gatal bertambah bila berkeringat dan cuaca panas. Selain itu
juga terasa perih jika terkena gesekan. Pasien mengaku sering menggaruk
bercak tersebut dengan tangan, sehingga terdapat beberapa luka bekas garukan
dan perubahan warna menjadi kehitaman. Gatal membaik apabila disiram
dengan air hangat. Keluhan rasa terbakar disangkal.
Pasien mengatakan sempat berobat sebanyak 3 kali yaitu ke Puskesmas di
dekat rumahnya dengan diberikan salep ukuran kecil, kemasan berwarna putih
dengan aturan pakai dioleskan 2 kali sehari, namun pasien lupa nama obatnya
dan obat minum untuk gatalnya dengan aturan pakai 2 kali dalam sehari
minum 1 tablet pasien juga lupa nama obatnya, awalnya sempat menghentikan
rasa gatal pasien, namun gatal tersebut muncul kembali pada saat pasien habis
obat. Selama sakit pasien tidak mengkonsumsi obat-obatan selain yang
diberikan oleh dokter di Puskesmas. Konsumsi rutin seperti obat antibiotic,
obat kortikosteroid serta obat-obatan imunosupresan juga disangkal.
Pasien mengatakan tidak memiliki alergi terhadap obat ataupun bahan
makanan tertentu.
Pasien menyatakan sebelumnya tidak pernah memiliki riwayat timbulnya
bercak merah gatal sebelumnya. Pasien tidak pernah menderita asma,
hipertensi, penyakit ginjal, hati, DM dan jantung.
Pasien mengatakan jika dalam keluarga ada yang menderita sama gatal seperti
pasien yaitu istri, dan cucu pasien. Yang pertama mengalami sakit gatal adalah
pasien, setelah itu istri pasien dan yang terakhir adalah cucu pasien. Riwayat
keluarga menderita asma, hipertensi, diabetes mellitus, ataupun penyakit
sistemik lainnya disangkal oleh pasien.
Pasien merupakan seorang pedang yang setiap hari beraktifitas diluar rumah
yaitu kepasar dan pasien sering terkena cuaca panas, selain itu pasien juga
sering berkeringat berlebih dan badan terasa lembab. Setiap hari pasien mandi
dan mengganti pakaian dalam dan pakaian luar dua kali sehari namun pasien
jika mandi tidak pernah menggunakan sabun mandi hanya disiram air saja.
Sehabis mandi handuk pasien jarang dijemur di luar rumah. Pasien mengaku
terkadang menggunakan handuk secara bergantian dengan istrinya. Handuk
dicuci 2 minggu sekali. Seprai, selimut, sarung guling dan sarung bantal
pasien jarang diganti, biasanya setiap 1 bulan sekali. Kasur, bantal, dan guling
sudah 2 bulan tidak dijemur. Pasien mencuci pakaiannya sehari-hari
9
Status General
Status Dermatologi
Distribusi Regional
A/R Bokong, selangkangan, perut, tangan dan telinga
Lesi Multiple, sirkumskrip, bentuk polisiklik, sebagian
berbentuk bulat dengan sirkumskrip tepi lebih aktif,
sebagian ireguler, permukaan tidak menimbul, dengan
ukuran terkecil 1x1 cm dan terbesar 7 x 5 cm.
Efloresensi Makula eritematosa, skuama halus
11
2.5 RESUME
Seorang laki-laki berusia 64 tahun datang ke Poliklinik Kulit Kelamin
RSUD Banjar, dengan keluhan rasa gatal dan timbul bercak-bercak
kemerahan serta bersisik yang bertambah banyak pada bokong, selangkangan,
perut, tangan, dan telinga sejak 5 hari yang lalu. Keluhan pertama kali
dirasakan sejak 2 bulan yang lalu, yaitu bercak kemerahan sisik putih sebesar
uang logam pada bagian bokong, bercak tersebut bertambah lebar dan
meluas, keluhan disertai dengan gatal terutama jika berkeringat dan cuaca
panas. Setelah itu keluhan bercak kemerahan semakin banyak dan meluas
pada tangan dan telinga. Pernah diobati namun tidak sembuh. Dalam keluarga
terdapat anggota keluarga yang sakit sama yaitu istri dan cucu pasien yang
tinggal dalam satu rumah. Pasien memiliki kebiasaan beraktifitas diluar
rumah dengan sering terkena cuaca pans, berpakaian tidak menyerap keringat.
Untuk hygiene buruk, baik untuk diri sendiri maupun pada keluarga.
Pemeriksaan Fisik: Dalam Batas Normal
Status Dermatologi
Distribusi Regional
A/R Bokong, selangkangan, perut, tangan dan telinga
Lesi Multiple, sirkumskrip, bentuk polisiklik, sebagian
berbentuk bulat dengan sirkumskrip tepi lebih aktif,
sebagian ireguler, permukaan tidak menimbul, dengan
ukuran terkecil 1x1 cm dan terbesar 7 x 5 cm.
Efloresensi Makula eritematosa, skuama halus
13
Pemeriksaan Penunjang:
Pada pemeriksaan mikroskopis kerokan kulit dengan KOH 10%, tidak
ditemukan hifa.
2.8 PENATALAKSANAAN
14
Non medikamentosa
Edukasi :
Menerangkan kepada pasien bahwa penyakit yang diderita oleh
pasien adalah infeksi jamur dan mudah menular.
Memberikan saran kepada pasien agar mengganti pakaian dalam
yang basah karena keringat.
Mengurangi kegiatan sehari-hari yang dapat menimbulkan
keringat.
Menyarankan kepada pasien agar tidak menggaruk-garuk lesi
Mencuci dan menjemur handuk diluar ruangan agar terkena sinar
matahari sesering mungkin.
Menyarankan kepada pasien untuk langsung mencuci baju yang
telah dipakai sebelumnnya.
Memberikan informasi kepada pasien untuk meminum obat tablet
1 kali sehari selama 10 hari, lalu kontrol kembali setelah 10 hari
pengobatan.
Medikamentosa
Sistemik
Ketokonazole tablet 1 x 200 mg selama 10 hari.
Topikal
Ketokonazol cream 2% dioleskan pada bagian yang gatal, sehari
digunakan 2 kali selama 10 hari.
2.9 PROGNOSIS
Quo Ad Vitam : Ad Bonam
Quo Ad Functionam : Ad Bonam
Quo Ad Sanationam : Ad Bonam
BAB III
ANALISA KASUS
3.1 Mengapa pada kasus ini didiagnosis tinea kruris + tinea korporis?
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan dermatologis, dan mikroskopis yang
diperoleh pada pasien ini :
1. Anamnesis
- Usia pasien 64 tahun dengan jenis kelamin laki-laki
- Keluhan timbul bercak-bercak kemerahan dan bersisik halus pada
bokong, selangkangan, perut, tangan, dan telinga
- Keluhan terasa semakin gatal ketika berkeringat dan cuaca panas
- Pasien mengaku sering beraktifitas diluar rumah dan terkena cuaca
panas
- Paisen mengaku sering berkeringat berlebih jika sedang bekerja
- Pada saat mandi pasien tidak menggunakan sabun s
- Sehabis mandi handuk pasien kadang tidak dijemur di luar rumah
- Pasien juga mengaku terkadang menggunakan handuk secara
bergantian dengan istrinya
- Sehabis buang air pasien jarang mengeringkan bagian tubuh yang
basah
- Pasien mengaku sering menggunakan pakaian bahan yang tidak
menyerap keringat
- Hygiene pada diri pasien dan keluarga juga buruk contohnya handuk
dicuci 2 minggu sekali. Seprai, selimut, sarung guling dan sarung
bantal pasien jarang diganti, biasanya setiap 1 bulan sekali. Kasur,
bantal, dan guling sudah 2 bulan tidak dijemur
- Istri dan cucu pasien yang tinggal dalam stu rumah mengalami
keluhan yang sama
Berdasarkan Teori :
15
16
2. Pemeriksaan Dermatologis
Distribusi Regional
A/R Bokong, selangkangan, perut, tangan dan telinga
Lesi Multiple, sirkumskrip, bentuk polisiklik, sebagian
berbentuk bulat dengan sirkumskrip tepi lebih aktif,
sebagian ireguler, permukaan tidak menimbul, dengan
ukuran terkecil 1x1 cm dan terbesar 7 x 5 cm.
Efloresensi Makula eritematosa, skuama halus
17
Berdasarkan Teori :
- Tinea kruris:
Lokalisasi: regio inguinalis bilateral, simetris. Meluas ke
genitokrural, sekitar anus, intergluteal sampai ke gluteus. Dapat
pula meluas ke suprapubis dan abdomen bagian bawah.1,2,5
Efloresensi dan sifat : Makula eritematosa numular sampai
geografis, berbatas tegas dengan tepi lebih aktif terdiri dari
papula atau pustula. Jika kronik makula menjadi hiperpigmentasi
dengan skuama di atasnya.1,7
- Tinea Korporis
Lokalisasi : daerah tidak berambut, badan, dada, lengan, kaki,
dan perut.1,3
Efloresensi dan sifat : lesi berbentuk makula atau plak eritema
atau hiperpigmentasi dengan tepi aktif dan penyembuhan
sentral. Pada tepi lesi dijumpai papula eritematosa. Pada perjalanan
penyakit kronik dapat dijumpai likenifikasi. Gambaran tersebut
dapat polisiklik, ataupun anular.1,7
3. Pemeriksaan Mikroskopis
Pada pemeriksaan mikroskopis kerokan kulit dengan KOH 10%, tidak ditemukan
hifa.
Berdasarkan Teori:
blue black dengan tujuan melihat elemen jamur secara lebih nyata. Adapun
waktu ini dapat diperpendek dengan melakukan pemanasan di atas api
kecil.2
3.2 Mengapa pada kasus ini diambil diagnosis banding Tinea Kruris + Tinea
Korporis e.c Trichopyton, Tinea Kruris + Tinea Korporis e.c
Epidermophyton dan Tinea Kruris + Tinea Korporis e.c Microsporum,
Psoriasis, dan ptiriasis Rosea?
Berdasarkan Teori:
Psoriasis
Ptiriasis rosea
Berdasarkan Teori:
Medikamentosa
Sistemik
Ketokonazole tablet 1 x 200 mg selama 10 hari.
Topikal
Ketokonazol cream 2% dioleskan pada bagian yang gatal, sehari
digunakan 2 kali selama 10 hari.
Berdasarkan Teori:
Kontra indikasi :
Berdasarkan Teori:
Dengan memperhatikan pemilihan dan cara pemakaian obat, serta
syarat pengobatan dan menghilangkan faktor predisposisi (antara lain
higiene), maka penyakit ini dapat diobati dan memberikan prognosis yang
baik. Prognosis penyakit ini baik dengan diagnosis dan terapi yang tepat
asalkan kelembapan dan kebersihan kulit selalu dijaga.2
24
BAB IV
KESIMPULAN
Diagnosis kerja pada kasus ini adalah Tinea Kruris + Tinea Korporis.
Penegakan diagnosis didapatkan dari anamnesis, pemeriksaan dermatologis serta
pemeriksaan mikroskopis kerokan kulit pada lesi KOH 10% namun tidak
didapatkan hifa. Terapi diberikan dengan edukasi untuk meningkatkan higienitas,
terapi topikal dan sistemik. Ketokonazol digunakan sebagai obat pilihan utama
untuk pengobatan tinea karena berspektrum luas, tidak resisten, efek samping
minimal dan harga yang terjangkau maka obat ini paling banyak digunakan dalam
pengobatan antifungi. Prognosis pada kasus ini baik dengan diagnosis dan terapi
yang tepat serta kelembapan dan kebersihan kulit selalu dijaga.
25
DAFTAR PUSTAKA