You are on page 1of 4

Kelemahan anggota gerak

Kelemahan anggota gerak merupakan manifestasi dari penyakit yang disebabkan oleh gangguan
persyarafan.
Parese yang terjadi memberikan gambaran bahwa adanya kelainan atau lesi sepanjang traktus
piramidalis. Lesi ini dapat disebabkan oleh:
a. Berkurangnya suplai darah
b. Kerusakan jaringan oleh trauma atau infeksi
c. Penekanan langsung atau tidak langsung oleh massa, hematom, abses, dan tumor
Hal tersebut selanjutnya akan mengakibatkan adanya gangguan pada tractus kortikospinalis
yang bertanggung jawab atas otot-otot anggota gerak tubuh bagian atas dan bawah. Sehungga
seseorang akan mengalami penurunan kemampuan dalam mobilisasi, dimana seseorang tidak
dapat bergerak secara aktif karena kondisi yang menganggu pergerakan (Smeltzer & Bare,
2005).
Kelemahan anggota gerak bisa disebabkan oleh gangguan pada Upper Motor Neuron (UMN)

dan Lower Motor Neuron (LMN). Perbedaanya adalah:


Mekanisme kelemahan otot (kelemahan anggota gerak secara umum)
Konsep kelemahan merupakan reaksi fungsional dari pusat kesadaran yaitu cortex serebri yang
dipengaruhi oleh dua sistem penghambat (inhibisi dan aktivasi). Ada 2 teori tentang kelelahan
otot, yaitu teori kimia dan teori saraf pusat.
1. Teori Kimia
Secara teori kimia bahwa terjadinya kelelahan adalah akibat berkurangnya cadangan
energi dan meningkatnya sistem metabolime sebagai penyebab hilangnya efisiensi otot,
sedangkan perubahan arus listrik pada otot dan saraf adalah penyebab sekunder
2. Teori Saraf Pusat
Bahwa perubahan kimia hanya penunjang proses, yang mengakibatkan dihantarkannya
saraf dari saraf sensorik ke otak yang disadari sebagai kelelahan otot. Rangsangan aferen
ini menghambat pusat-pusat otak dalam mengendalikan gerakan sehingga frekuensi
potensial gerakan pada sel saraf menjadi berkurang. Berkurangnya frekuensi ini akan
menurunkan kekuatan dan kecepatan kontraksi otot dan gerakan atas perintah menjadi
lambat. Kondisi dinamis dari pekerjaan akan meningktakan sirkulasi darah yang juga
mengirimkan zat makanan dan oksigen yang akan mengusir asam laktat. Karena suasana
kerja dengan otot statis aliran darah akan menurun, maka asam laktat akan terakumulasi
dan mengakibtkan kelelahan otot lokal
Disamping itu juga, dikarenakan beban otot yang tidak merata pada jaringan tertentu
yang pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja seseorang. Kelelahan diatur oleh sentral
dari otak. Pada sistem saraf pusat , terdapat sistem aktivasi dan inhibisi. Kedua sistem ini
saling mengimbangi tetapi terkadang salah satunya lebih dominan sesuai kebutuhan.
Jenis-jenis kelemahan anggota gerak
 Hemiplegia : kelemahan otot-otot lengan tungkai berikut wajah pada salah satu sisi
tubuh. Kelumpuha tersebut biasanya disebabkan oleh lesi vaskuler unilateral di kapsula
interna atau korteks motorik.
 Diplegia : kelemahan otot-otot anggota gerak berikut wajah kedua belah sisi, karena lesi
vaskuler bilateral di kapsula interna atau korteks motorik.
 Hemiplegia alternans : kelemahan otot-otot lengan dan tungkai sisi kontralateral terhadap
lesi di batang otak dengan kelumpuhan otot yang dipersarafi saraf otak ipilateral setinggi
lesi, berikut kelumpuhan otot-otot yang disarafi saraf otak yang terletak dibawah lesi
pada sisi kontralateral.
 Monoplegia : kelemahan otot-otot salah satu anggota gerak karena lesi kecil di kapsula
interna atau korteks motorik.
 Tetraplegia : kelemahan otot-otot keempat anggota gerak yang biasanya terjadi akibat lesi
bilateral atau transversal di medula spinalis setinggi servikal.
 Paraplegia : kelumpuhan kedua tungkai akibat lesi bilateral atau transversal di medula
spinalis dibawah tingkat servikal
 Kelumpuhan saraf tepi : kelemahan otot-otot yang tergolong dalam kawasan suatu saraf
tepi
 Paralisis non-neurogenik : kelemahan otot karena lesi di motor end plate atau lesi
struktural atau biokimiawi pada otot.
Algoritme Kelumpuhan

Smeltzer, & Bare. 2005 Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah Brunner & Suddart. Edisi 8, Vol
1, alih bahasa: Kuncara Monica Ester. Jakarta: EGC.

Universitas Gadjah Mada. (2006). Panduan Belajar Ilmu Penyakit Saraf. Retrieved September
18, 2017, from
http://gamel.fk.ugm.ac.id/pluginfile.php?file=%2F23822%2Fmod_resource%2Fcontent%
2F1%2FBab%205%20Kelumpuhan%20dan%20Gangguan%20Berjalan.pdf

You might also like